Anda di halaman 1dari 21

USULAN POA

CFHC-IPE Tahun III

Penyuluhan Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipertensi serta Pola Hidup Bersih


dan Sehat pada Keluarga Mitra di Dusun Tegal, Desa Sumberejo, Tempel, Sleman, DI
Yogyakarta

Kelompok : 28
Anggota:
Agung Susilo Lo
Afifah Hanan Rizky Madani
Ayudra Fitrananda
Nurul Lantika Mataho
Septiana Indang Lestari

Lokasi: Dusun Tegal, Desa Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta
Dosen Pembimbing Lapangan: Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep, Ns., M.Sc
Instruktur Lapangan: Sarofah, Amd

FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN


KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
a. Judul : Penyuluhan Pencegahan dan Penatalaksanaan
Hipertensi serta Pola Hidup Bersih dan Sehat pada Keluarga Mitra di Dusun Tegal,
Desa Sumberejo, Tempel, Sleman, DI Yogyakarta
b. Lokasi :
1. Kabupaten dan Provinsi : Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Kecamatan : Tempel
3. Desa : Sumberrejo
4. Dusun : Tegal
c. Dosen Pengusul
1. Nama : Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep, Ns., MS
2. Jabatan/Pangkat/Gol : Tenaga Pengajar/III/B
3. Alamat : Departemen Keperawatan Medikal Bedah dan
Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman, Fakultas
Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah
Mada, Ismangoen Bd 2F Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia
4. Telepon/ HP : 0886975217643
5. Fax :-
6. Email : anggi.l.wicaksana@ugm.ac.id
7. Jurusan Pengusul : Keperawatan Medikal Bedah
8. Kelompok : 28
9. Anggota :

No. Nama Mahasiswa NIM Program Studi

1. Agung Susilo Lo 18/423846/KU/20486 Pendidikan Dokter

2 Ayudra Fitrananda 18/425492/KU/20541 Pendidikan Dokter

3 Nurul Lantika Mataho 18/427186/KU/20791 Pendidikan Dokter

4 Septiana Indang Lestari 18/423837/KU/20477 Ilmu Keperawatan

5 Afifah Hanan Rizky Madani 18/427046/KU/20651 Gizi Kesehatan

10. Periode Pelaksanaan : Februari - Maret 2021

2
Yogyakarta, 22 Desember 2020

Mengetahui,

Ketua I CFHC-IPE Dosen Pembimbing Lapangan,

dr. Widyandana, MHPE., PhD., Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep, Ns.,


Sp.M. (K) MS

NIP. 197903262012121001 NIP. 111198806201706101

Disetujui Oleh,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD.

NIP. 19710826 199803 2001

3
Identitas dan Uraian Umum
1. Judul Program : Penyuluhan Pencegahan dan Penatalaksanaan
Hipertensi serta Pola Hidup Bersih dan Sehat pada Keluarga Mitra di Dusun Tegal,
Desa Sumberejo, Tempel, Sleman, DI Yogyakarta
2. DPL
Nama (lengkap dengan gelar) : Anggi Lukman Wicaksana, S.Kep, Ns., M.Sc
Jabatan : Tenaga Pengajar
Bagian : Keperawatan Medikal Bedah
Alamat Surat : Departemen Keperawatan Medikal Bedah dan
Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman, Fakultas Kedokteran,
Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Ismangoen Bd
2F Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta, Indonesia
Telepon/HP. : 0886975217643
Faksimil :-
E-mail (jika ada) : anggi.l.wicaksana@ugm.ac.id
3. Tim Program
No. Nama Mahasiswa NIM Program Studi

1 Agung Susilo Lo 18/423846/KU/20486 Pendidikan Dokter

2 Ayudra Fitrananda 18/425492/KU/20541 Pendidikan Dokter

3 Nurul Lantika Mataho 18/427186/KU/20791 Pendidikan Dokter

4
4 Septiana Indang Lestari 18/423837/KU/20477 Ilmu Keperawatan

5 Afifah Hanan Rizky Madani 18/427046/KU/20651 Gizi Kesehatan

4. Sasaran Program : Warga RT 02 dan RT 04 Dusun Tegal, Desa


Sumberrejo, Kec. Tempel, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta
5. Pelaksanaan program
Mulai – Berakhir : Februari - Maret 2021
6. Usulan Biaya : Rp. 500.000.00,-
Lokasi Program : Daring atau luring (Dusun Tegal)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................2

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM..................................................................................4

DAFTAR ISI..........................................................................................................................5

ABSTRAK.............................................................................................................................6

BAB I......................................................................................................................................6

PENDAHULUAN..................................................................................................................6

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................6
B. IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN.........................................................................7
C. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH..............................................................................8
D. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................9
E. TUJUAN PROGRAM......................................................................................................9
F. LUARAN YANG DIHARAPKAN......................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................10

2.1 DEFINISI DAN FAKTOR RESIKO HIPERTENSI..........................................................10


2.2 TINJAUAN ILMIAH PEMECAHAN MASALAH HIPERTENSI PADA MASYARAKAT.....10
2.3 TINJAUAN ILMIAH INTERVENSI SEDERHANA YANG AKAN DIGUNAKAN...............11

5
2.4 HASIL PENELITIAN.................................................................................................12

BAB III METODE PELAKSANAAN...............................................................................13

3.1 PENENTUAN MASALAH UTAMA............................................................................13


3.2 METODE PELAKSANAAN PROGRAM......................................................................13
3.3 JADWAL KEGIATAN...............................................................................................15
3.4 RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN...................................................................16
3.5 RENCANA EVALUASI PROGRAM............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

ABSTRAK

Dunia sedang dihadapkan dengan adanya pandemi yaitu COVID-19. Adanya


pandemi ini mengakibatkan dampak di berbagai sektor seperti kesehatan, ekonomi, sosial,
transportasi dan lainnya. Kondisi pandemi COVID-19 ini juga memberikan dampak bagi
penduduk Indonesia. Walaupun tidak terjangkit COVID-19, ada beberapa masalah
kesehatan yang dapat muncul ketika kondisi pandemi seperti ini. Diantaranya adalah stress,
serta berbagai penyakit Non Communicable Disease. Ditambah lagi, minimnya
pengetahuan keluarga mitra mengenai pencegahan dan penatalaksanaan beberapa penyakit,
contohnya adalah edukasi tentang pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi. Oleh karena
itu, Kelompok 28 mengadakan sebuah program pengabdian masyarakat yang berjudul
“Penyuluhan Pencegahan dan Penatalaksanaan Hipertensi serta Pola Hidup Bersih
dan Sehat pada Keluarga Mitra di Dusun Tegal, Desa Sumberejo, Tempel, Sleman, DI
Yogyakarta”. Program ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2021 dengan metode
pemberian edukasi kesehatan oleh mahasiswa yang didampingi oleh DPL dan IL
menggunakan media penyampaian berupa poster, leaflet, dan power point, sedangkan untuk
media komunikasi yang akan dimanfaatkan adalah telepon atau aplikasi seperti
Whatsapp/Zoom/Google Meet. Rencana evaluasi yang diterapkan dalam program ini adalah
dengan pemberian pertanyaan pre-test dan post-test dan melakukan pengisian formulir
controlling yang berisi apakah sudah melakukan hal-hal yang dianjurkan atau belum. Agar
formulir ini dapat terisi dengan maksimal, akan disediakan hadiah bagi keluarga mitra yang
dapat mengisi form dengan lengkap. Melalui program ini, diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman masyarakat dasawisma terkait pencegahan,
penatalaksanaan hipertensi, serta PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) sehingga dapat
diterapkan setiap hari. Selain itu, dengan adanya program ini dapat membantu mengurangi
prevalensi kejadian hipertensi khususnya di Dusun Tegal.

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak
dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kasus COVID-19 di Indonesia cenderung
belum terkontrol dan masih mengalami peningkatan. Tercatat sampai dengan
tanggal 11 Desember 2020 terdapat kasus kumulatif sebanyak 605.243 kasus positif,
496.886 kasus sembuh, dan 18.511 kasus meninggal [13]. Pada Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), tercatat kasus 7.769 kasus positif, 5.382 kasus sembuh, dan 165
kasus meninggal[10]. Promosi kesehatan terus dilakukan untuk menurunkan angka
kejadian penularan baru sehingga dapat mengontrol kasus. Promosi kesehatan yang
banyak dilakukan adalah 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak)
ditambah dengan Menghindari kerumunan. Namun, permasalahan yang timbul
bukan hanya terkait pencegahan penularan saja, tetapi juga terkait dampak COVID-
19 yang terjadi.
Pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai macam dampak dalam berbagai
sektor. Salah satunya berdampak pada sektor kecil yakni rumah tangga. Aktivitas
keluarga di rumah bisa menjadi sangat berbeda dibandingkan sebelum terjadinya
pandemi. Apabila tidak disadari dengan baik, aktivitas-aktivitas ini dapat membawa

7
prognosis jangka panjang yang buruk kepada keluarga yang bersangkutan;
konsumsi garam, gula dan minyak berlebih, kurangnya aktivitas fisik karena harus
tetap di rumah, kebiasaan merokok yang terbawa di dalam rumah sehingga
mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Bila dibiarkan lebih lanjut dapat
membawa resiko kepada berbagai penyakit dan berkurangnya quality of life masing-
masing anggota keluarga tersebut, terutama mengingat sebagian besar keluarga
mitra sudah lanjut usia.
Sesuai dengan anjuran Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan pengalaman mengenai pola
hidup sehat melalui individu, kelompok maupun masyarakat luas dengan jalur-jalur
komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi yang dapat
dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan serta meningkatkan
sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan sehat. PHBS adalah sebuah
rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat
sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari-hari
dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Upaya ini tidak akan dapat berjalan apabila
hanya dilakukan oleh aparatur pemerintah di sektor kesehatan saja, tetapi harus
dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk
kemauan dan kesadaran masyarakat sendiri untuk bisa hidup sehat.

B. Identifikasi Masalah Kesehatan


Berdasarkan hasil need assessment dan kunjungan lapangan pada tahun ke-2,
telah didapatkan informasi mengenai kondisi geografis dan kesehatan keluarga
mitra yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung. Data diperoleh
berdasarkan informasi yang diberikan oleh setiap kepala/perwakilan keluarga, Ibu
Dukuh Dusun Tegal, serta IL.
Keluarga mitra yang dialokasikan terdiri dari delapan keluarga: 1. Keluarga
Bapak Kusdiman; 2. Keluarga Bapak Kadar; 3. Keluarga Bapak Samudi; 4.
Keluarga Bapak Kaduri; 5. Keluarga Bapak Ramiarto; 6. Keluarga Bapak
Supardjono; 7. Keluarga Bapak Suyatmin; dan 8. Keluarga Bapak Yuswantoro.
Keluarga mitra terdiri dari atas 2-6 anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah,
dengan status pekerja sebagai PNS, karyawan swasta atau pensiunan. Kepala
keluarga mitra memiliki tingkat edukasi terakhir yang berkisar antara Diploma

8
hingga Sarjana dan anak-anaknya masih menempuh pendidikan baik di tingkat
PAUD, hingga perguruan tinggi (sarjana). Usia anggota keluarga mitra sebagian
besar terdapat pada golongan usia produktif (15-60 tahun), sebagian sudah berusia
lanjut (>60 tahun) dan beberapa masih dibawah 15 tahun. Bahasa utama yang
digunakan adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia dikarenakan penduduk Dusun
Tegal didominasi oleh Suku Jawa dengan agama yang dianut terdiri dari Katolik
dan Islam.
Rata-rata hunian keluarga mitra memiliki luas bangunan yang berkisar antara 90-
120 m2 dan luas tanah sekitar 120-160 m2. Rumah keluarga mitra memiliki ventilasi
udara yang baik dan tampak layak untuk dihuni (atap rumah kokoh, dinding dan
lantai bersih dan kokoh), masing-masing rumah memiliki akses air bersih melalui
sumur, dan jamban yang sehat. Beberapa keluarga memiliki peliharaan atau ternak
yang dipelihara dengan baik dan memiliki tempat/kandang yang sesuai.
Tempat tinggal keluarga mitra tersebar di RT 02 dan RT 04 Dusun Tegal, Desa
Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, DIY. Tingkat kepadatan penduduk di
Dusun Tegal tergolong normal dengan lokasi antar rumah pada RT 02 dan RT 04
berjarak sekitar 4-6 meter, dan masing-masing rumah memiliki halaman yang cukup
lapang. Lokasi geografis Dusun Tegal terletak di dekat area persawahan dan masih
memiliki lingkungan yang asri dengan pohon dan tanaman hias dengan kondisi jalan
raya yang tidak terlalu padat dengan kendaraan bermotor, sehingga kondisi udara
masih tergolong bersih dari polusi. Lokasi dari Dusun Tegal dengan Puskesmas
Tempel 2 berjarak sekitar 4 kilometer dengan akses jalan yang baik. Dusun Tegal
memiliki beberapa kegiatan masyarakat seperti Posyandu Dahlia, Posbindu Dahlia,
Posyandu Lansia Dahlia, Paud Taman Dahlia, Gotong royong, pengajian yasinan
ibu-ibu setiap malam Jumat, Pertemuan PKK RT/RW, dan Pertemuan LPMD yang
rutin dilakukan sesuai dengan jadwal masing-masing.
Kondisi kesehatan keluarga mitra lebih didominasi oleh Non-Communicable
Disease (NCD) sedangkan pola penyakit menular tergolong lebih rendah. Sebagian
besar orang tua (>60 tahun) mengalami hipertensi dan beberapa lainnya memiliki
faktor resiko hipertensi (kurang aktivitas fisik, merokok, dan usia lanjut). Selain
hipertensi didapatkan pula penyakit lain seperti diabetes mellitus, vertigo,
gastroesophageal reflux disease (GERD), serta adanya riwayat demam berdarah
pada keluarga Bapak Ramiarto. Kondisi anak pada keluarga mitra memiliki status
gizi yang baik serta pertumbuhan dan perkembangan yang normal yang dicatat dan

9
dilaporkan pada kegiatan rutin Posyandu Dahlia. Keluarga mitra memiliki pola
hidup yang cukup baik seperti waktu istirahat yang cukup, makan dengan lauk dan
sayur, dan kondisi kebersihan lingkungan yang baik. Seluruh keluarga mitra
terdaftar sebagai anggota BPJS/KIS atau asuransi kesehatan mandiri, namun
keluarga mitra masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah untuk memeriksakan
kondisi kesehatan rutin (medical check-up) ke fasilitas kesehatan, sehingga sulit
untuk mendapatkan informasi terkait kondisi kesehatan keluarga mitra secara detail
dan menyeluruh.

C. Penetapan Prioritas Masalah


Penentuan masalah utama di awal dengan mengumpulkan masalah-masalah yang
terdapat pada keluarga dasawisma dengan melakukan pengkajian masalah.
Pengkajian ini dilakukan dengan diskusi bersama keluarga dasawisma melalui
Whatsapp pada 12-14 November 2020, dikarenakan pandemi COVID-19, keluarga
mitra tidak dapat dikunjungi untuk dilakukan pengkajian secara langsung. Pada
pengkajian ini, melalui fitur pesan pribadi pada aplikasi Whatsapp, Kelompok 28
memberikan pertanyaan kepada salah satu anggota keluarga terkait kesehatan
keluarga berdasarkan panduan pertanyaan yang terdapat pada buku CFHC-IPE dan
menggali lebih dalam sesuai dengan kondisi masing-masing keluarga. Setelah
melakukan identifikasi masalah-masalah utama yang ada di keluarga dasawisma,
dapat disimpulkan beberapa masalah dari keluarga dasawisma yang menjadi fokus
utama yang kemudian didiskusikan dengan DPL dan IL untuk menentukan target
program pengabdian masyarakat. Karena sebagian besar keluarga mitra sudah
berusia lanjut, serta memiliki faktor risiko hipertensi, maka Kelompok 28
mengangkat hipertensi sebagai topik utama edukasi, dengan fokus pada pencegahan
dan penatalaksanaannya serta PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kondisi masyarakat dasawisma, maka rumusan
masalah yang ditentukin penulis adalah “bagaimana cara meningkatkan pemahaman
masyarakat dasawisma terhadap pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi serta
penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari?”

E. Tujuan Program

10
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dari pelaksanaan program, yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mewujudkan masyarakat yang paham dan peduli terhadap hipertensi, serta
menerapkan PHBS di kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
penanganan dan pencegahan hipertensi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai PHBS.
c. Meningkatkan implementasi PHBS di kehidupan sehari-hari.
d. Mendorong motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
rutin di pelayanan kesehatan.

F. Luaran yang Diharapkan


Setelah dilakukan program pendidikan kesehatan mengenai pencegahan,
penatalaksanaan hipertensi serta penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari,
diharapkan :
Bagi Dasa Wisma:
1. Masyarakat dasawisma dapat mengerti dan memahami meliputi penanganan
dan pencegahan hipertensi, implementasi PHBS di kehidupan sehari-hari
Bagi Keluarga Mitra:
1. Mendorong motivasi melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di pelayanan
kesehatan
2. Mengetahui dan memahami pencegahan, penanganan hipertensi dan PHBS
di kehidupan sehari-hari
3. Mengimplementasikan pencegahan, penanganan hipertensi dan PHBS di
kehidupan sehari-hari
Bagi Dusun Tegal:
1. Mendorong kesejahteraan masyarakat di Dusun Tegal
2. Mendorong masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di Dusun Tegal
Bagi Desa Sumberejo:
1. Mengentaskan masalah kesehatan terkait hipertensi di Desa Sumberejo
2. Mendorong kesejahteraan masyarakat di Desa Sumberejo
Bagi Puskesmas Tempel 2:

11
1. Memberikan data terbaru terkait kondisi kesehatan masyarakat Dusun Tegal,
terutama mengenai hipertensi
2. Membantu pengawasan kesehatan masyarakat Dusun Tegal terhadap kondisi
hipertensi
3. Membantu penyebaran edukasi terkait pencegahan dan penanganan
hipertensi serta penerapan PHBS di kehidupan sehari-hari

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi dan Faktor Resiko Hipertensi


Hipertensi merupakan penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Hipertensi
adalah kondisi tekanan sistole dan diastole melebihi batas normal [5][12]. Batas normal
tekanan darah yaitu 120 mmHg untuk sistole dan 80 mmHg untuk diastole [4][15].
Hipertensi dibagi menjadi [15][17]:
a. Prehipertensi (sistole 120 -139 mmHg dan diastole 80 - 89 mmHg)
b. Hipertensi stage 1 (sistole 140-159 mmHg dan diastole 90-99 mmHg)
c. Hipertensi stage 2 (sistole ≥ 160 mmHg dan diastole ≥ 100 mmHg)
d. Hipertensi stage 3 (sistole ≥180 mmHg dan diastole ≥110 mmH)
Hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor resiko seperti usia, jenis kelamin,
adanya riwayat keluarga, obesitas, pola makan, kebiasaan merokok, konsumsi
alkohol, dan aktivitas fisik yang dilakukan [11].

12
2.2 Tinjauan Ilmiah Pemecahan Masalah Hipertensi pada Masyarakat
Hipertensi dapat diatasi dengan menerapkan pola hidup yang lebih baik. Pola
hidup yang dapat diterapkan yaitu dengan menerapkan pola makan yang sehat,
menghindari konsumsi alkohol, menghindari kebiasaan merokok, melakukan
aktivitas fisik yang cukup, dll. Selain itu, penderita hipertensi dapat melakukan
pengecekan kesehatan terutama tekanan darah secara rutin agar dapat memantau
kesehatannya. Pola makan yang dapat diterapkan yaitu meningkatkan konsumsi
sayuran, buah, mengurangi lemak seperti makanan yang digoreng, makanan siap
saji, makanan bersantan, selain itu mengurangi makanan dengan kandungan natrium
yang tinggi dengan mengurangi penggunaan garam pada masakan, mengurangi
makanan seperti snack kemasan dan makanan kaleng. Konsumsi garam yang
berlebih dapat meningkatkan kadar natrium dalam darah yang berperan untuk
retensi air dalam tubuh, akibatnya akan meningkatkan volume darah sehingga
[1][6][9]
tekanan di dalam arteri meningkat .

2.3 Tinjauan Ilmiah Intervensi Sederhana yang Akan Digunakan


Intervensi yang akan digunakan untuk menangani masalah hipertensi tersebut
yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Penerapan pola hidup sehat yang akan
dilakukan yaitu, menerapkan pola makan yang sehat, melakukan kegiatan fisik
setiap hari, dan menghindari kebiasaan merokok. Intervensi ini dilakukan dengan
pemberian materi edukasi, focus group discussion (FGD), melakukan aktivitas fisik
berupa senam hipertensi serta pemberian resep makanan sehat. Pemberian materi
edukasi mengenai hipertensi dan penanganannya bertujuan untuk menambah
wawasan serta mengubah pola pikir individu ke arah yang lebih baik untuk
memahami dan menerapkan pola hidup sehat dalam upaya penanganan hipertensi
[8]
dan berbagai aspek lainnya . Media yang digunakan berupa poster, leaflet dan
power point untuk menyampaikan materi edukasi. Penyampaian materi edukasi
dibagi menjadi dua sesi dengan masing-masing sesi terdapat pre-test sebelum
penyampaian materi dan post-test setelah dilakukan penyampaian materi. Pre-test
dan post-test dilakukan untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan sasaran
sebelum dan sesudah dilakukan penyampaian materi. Selain itu, dilakukan FGD
yang merupakan kegiatan diskusi sistematis dan terarah mengenai masalah
[16]
hipertensi . FGD bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam terkait

13
hipertensi yang dialami, hambatan dalam mencegah dan mengatasi hipertensi dari
[18]
diskusi yang dilakukan bersama masyarakat sasaran . Setelah dilakukan
penyampaian materi dan FGD akan dilakukan aktivitas fisik berupa kegiatan senam
dan pengiriman resep makanan sehat. Kegiatan senam ini merupakan salah satu
implementasi aktivitas yang dilakukan dalam upaya meningkatkan aktivitas fisik,
dan resep makanan sehat merupakan upaya perubahan pola makan agar dapat
mengatur konsumsi sodium sebagai bentuk penerapan pola hidup sehat untuk
menangani hipertensi.

2.4 Hasil Penelitian


Hipertensi merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi di
Indonesia. Prevalensi hipertensi di Indonesia pada menurut Riskesdas tahun 2018
yaitu 8,4%. Prevalensi penderita hipertensi di Yogyakarta merupakan yang tertinggi
[7]
kedua di Indonesia setelah provinsi Sulawesi Utara . Selain itu, berdasarkan
Surveilans Terpadu Penyakit Puskesmas pada tahun 2015 penyakit hipertensi
merupakan penyakit kedua yang sering muncul di D.I Yogyakarta [14]. Di Kabupaten
Sleman, hipertensi merupakan kasus penyakit tidak menular tertinggi pada tahun
[14]
2017 dengan prevalensi sebesar 12.204 per 100.000 penduduk . Menurut profil
kesehatan Kabupaten Sleman tahun 2020, terdapat 138.702 kasus hipertensi primer
pada tahun 2019. Kasus tersebut mengalami peningkatan dari tahun 2018 dengan
82.592 kasus. Data tersebut menunjukkan bahwa hipertensi masih menjadi salah
satu masalah kesehatan yang harus diperhatikan karena angka prevalensi yang
tinggi dan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019, terdapat sebanyak 65.139
kasus hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, namun hal
tersebut hanya mencapai 80,71% dari sasaran yang berjumlah 80.708 kasus
hipertensi (prevalensi hipertensi pada Riskesdas tahun 2018) [3].
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor resiko adanya hipertensi. Penderita
hipertensi banyak ditemukan pada perempuan daripada laki-laki, hal ini dikarenakan
adanya menopause yang menyebabkan penurunan perbandingan estrogen dan
androgen yang menyebabkan pelepasan renin yang berakibat pada peningkatan
tekanan darah. Selain itu, usia juga berpengaruh pada kejadian hipertensi. Hipertensi
banyak terjadi seiring dengan pertambahan usia, karena lanjut usia terdapat
perubahan struktural dan fungsional pada pembuluh darah perifer [2].

14
Resiko terjadinya hipertensi juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik yang dilakukan,
aktivitas fisik yang tepat, teratur dengan durasi yang sesuai dapat menguatkan
jantung dalam memompa darah lebih baik sehingga dapat menurunkan tekanan
[19]
darah . Merokok juga dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi karena
nikotin dalam rokok dapat diserap oleh pembuluh darah di paru-paru dan diedarkan
ke aliran darah, dengan cepat nikotin akan sampai ke otak menyebabkan kelenjar
adrenal melepas epinefrin yang akan menyempitkan pembuluh darah dan jantung
bekerja lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi [20].

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Penentuan Masalah Utama


Penentuan masalah utama dilakukan di awal dengan cara melakukan pengkajian
masalah untuk mencari tahu permasalahan yang dimiliki oleh keluarga mitra.
Sehubungan dengan pandemi COVID-19 saat ini, Kelompok 28 tidak memiliki
kesempatan untuk melakukan pengkajian masalah secara langsung dengan
mendatangi rumah keluarga mitra. Pengkajian masalah tersebut telah dilakukan
melalui pesan pribadi pada aplikasi Whatsapp kepada para kepala keluarga mitra di
bulan November 2020. Hal-hal yang telah ditanyakan berfokus pada masalah
kesehatan yang dialami oleh keluarga mitra serta faktor resikonya.
Setelah mendapatkan data permasalahan kesehatan dari delapan keluarga mitra,
Kelompok 28 melakukan identifikasi masalah kesehatan utama yang dialami oleh

15
keluarga mitra, yaitu masalah kesehatan yang berhubungan dengan tekanan darah,
terutama hipertensi. Kelompok 28 telah melakukan diskusi bersama dengan IL dan
DPL untuk menentukan masalah utama yang dialami oleh keluarga mitra dan untuk
mendapatkan masukan mengenai intervensi yang memungkinkan untuk dilakukan
intervensi baik secara daring maupun luring. Setelah diskusi tersebut, didapatkan
kesepakatan untuk membawakan tema intervensi mengenai Penanganan dan
Pencegahan terhadap Hipertensi serta Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3.2 Metode Pelaksanaan Program


a. Program Intervensi
Terdapat dua macam opsi program intervensi, yaitu yang dilaksanakan
secara daring dan luring. Berikut adalah penjabarannya:
Program Intervensi Daring
Intervensi yang diberikan secara daring terdiri dari dua sesi. Sesi pertama
akan membahas mengenai hipertensi dan untuk sesi kedua membahas
mengenai PHBS. Jarak antara kedua sesi adalah dua minggu yang akan
dimanfaatkan untuk melakukan observasi dan persiapan untuk sesi
selanjutnya. Pemberian edukasi dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi
seperti Whatsapp/Zoom/Google Meet. Materi edukasi yang tercantum dalam
poster, power point, atau leaflet akan diberikan kepada keluarga mitra terlebih
dahulu melalui Whatsapp group sebelum penjelasan dimulai agar keluarga
mitra dapat membacanya saat penjelasan materi dilakukan. Pre-test dan post-
test akan dilaksanakan di setiap sesi untuk mengukur peningkatan
pengetahuan anggota keluarga mitra, sebelum dan sesudah edukasi diberikan
dengan perkiraan jumlah soalnya sebanyak 10 butir soal. Anggota keluarga
mitra dengan nilai tertinggi saat post-test akan mendapatkan hadiah.
Diharapkan dengan adanya hadiah tersebut para anggota keluarga mitra
menjadi bersemangat dalam menghadiri setiap sesi yang dilaksanakan. Selain
pemberian edukasi, intervensi lain yang akan diadakan berupa senam untuk
hipertensi secara daring, memberikan motivasi/dorongan agar anggota
keluarga mitra rutin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di pelayanan
kesehatan setempat, dan mengirimkan resep makanan sehat bagi para keluarga
mitra yang mudah untuk dibuat.
Program Intervensi Luring

16
Intervensi yang diberikan secara luring terdiri dari dua sesi dan tidak jauh
berbeda rangkaian kegiatannya dengan metode daring. Sesi pertama akan
membahas mengenai hipertensi dan untuk sesi kedua membahas mengenai
PHBS. Jarak antara kedua sesi adalah dua minggu yang akan dimanfaatkan
untuk melakukan observasi dan persiapan untuk sesi selanjutnya. Pemberian
edukasi dilakukan secara langsung menggunakan poster, power point, atau
leaflet. Pre-test dan post-test akan dilaksanakan di setiap sesi untuk mengukur
peningkatan pengetahuan anggota keluarga mitra, sebelum dan sesudah
edukasi diberikan dengan perkiraan jumlah soalnya sebanyak 10 butir soal.
Pada sesi luring akan dilaksanakan FGD setelah pemberian materi dengan
tujuan kedalaman pemahaman keluarga mitra, pada sesi FGD ini akan
dilakukan diskusi terkait hal-hal yang mendasari terjadinya hipertensi dan
kepentingan dari penerapan pola hidup sehat. Anggota keluarga mitra dengan
nilai tertinggi saat post-test akan mendapatkan hadiah. Diharapkan dengan
adanya hadiah tersebut para anggota keluarga mitra menjadi bersemangat
dalam menghadiri setiap sesi yang dilaksanakan. Selain pemberian edukasi,
intervensi lain yang akan dilaksanakan berupa senam untuk hipertensi, dan
melakukan pemeriksaan tanda vital.
b. Tujuan Program
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dari pelaksanaan program, yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mewujudkan masyarakat yang paham dan peduli terhadap
hipertensi, serta menerapkan PHBS di kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
penanganan dan pencegahan hipertensi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat mengenai
PHBS.
c. Meningkatkan implementasi PHBS di kehidupan sehari-hari.
d. Mendorong motivasi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan rutin di pelayanan kesehatan.
c. Sasaran Program
Anggota keluarga mitra Kelompok 28 CFHC-IPE yang bertempat di Dusun
Tegal, Desa Sumberrejo, Tempel, Sleman, DIY sejumlah delapan keluarga

17
mitra dengan jumlah sasaran progra sebanyak 15-20 orang anggota keluarga
mitra.
d. Media
Media edukasi yang digunakan dalam program ini adalah poster, power
point, atau leaflet, sedangkan untuk media komunikasi yang dimanfaatkan
adalah telepon atau aplikasi seperti Whatsapp/Zoom/Google Meet.
e. Sumber Daya
Sumber daya dalam program ini adalah anggota Kelompok 28 CFHC-IPE
angkatan 2018 FK-KMK UGM sejumlah lima orang.
f. Peran Anggota
Anggota Kelompok 28 berperan sebagai pemberi edukasi, memfasilitasi
keluarga mitra selama pelaksanaan program, mengukur dampak dari program
yang telah dilaksanakan.

3.3 Jadwal Kegiatan


Program intervensi yang diusulkan akan dilaksanakan pada bulan Februari
hingga Maret 2021 dengan pertimbangan situasi dan kondisi yang akan datang,
maka program dapat dilaksanakan secara daring maupun luring.

Februari Maret
Intervensi
1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan pelaksanaan PoA

Intervensi sesi 1

Observasi

Intervensi sesi 2

Rekapitulasi data dan


penulisan laporan akhir

3.4 Rencana Penggunaan Anggaran


Anggaran dana yang akan dialokasikan dalam program intervensi adalah sebagai
berikut:
Plan of Action Daring

No. Kebutuhan Jumlah Harga

18
1. Subsidi kuota internet Rp. 40.000,00 × @ 8 Rp. 320.000,00

2. Hadiah post-test Rp. 50.000,00 × @ 2 Rp. 100.000,00

3. Hadiah action challenge Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00

Total Rp. 500.000,00

Plan of Action Luring

No. Kebutuhan Jumlah Harga

1. Konsumsi Rp. 15.000,00 × @ 20 Rp. 300.000,00

2. Cetak media edukasi (leaflet) Rp. 2.800,00 × @ 20 Rp. 56.000,00

3. Bingkisan Rp. 15.000,00 × @ 8 Rp. 120.000,00

4. Pena 1 kotak Rp. 12.000,00 × @ 2 Rp. 24.000,00

Total Rp. 500.000,00

3.5 Rencana Evaluasi Program


a. Daring
Evaluasi dari program intervensi dilakukan untuk menilai perubahan pemahaman
serta perubahan persepsi warga yang akan dilakukan dengan menganalisis hasil nilai
pre- dan post-test serta jumlah warga yang ikut serta dalam perlombaan yang telah
dilaksanakan. Berdasarkan data-data tersebut akan diperoleh persentase perubahan
nilai dan jumlah keikutsertaan warga terhadap program yang telah dilaksanakan.
Perubahan nilai akan menunjukkan perubahan pemahaman warga terkait definisi
dan faktor risiko hipertensi, serta pentingnya penerapan pola hidup sehat dan
kegiatan apa saja yang dapat mendukung pola hidup tersebut. Jumlah keikutsertaan
warga dalam perlombaan (senam hipertensi dan memasak resep sehat) akan
menunjukkan antusiasme warga dalam penerapan pola hidup sehat, yang secara
tidak langsung mengindikasikan pemahaman warga terkait bahaya hipertensi dan
manfaat dari pola hidup sehat.
b. Luring
Evaluasi keberhasilan intervensi pada program luring akan dilakukan dengan
mengukur perubahan tekanan darah keluarga mitra sebelum dan sesudah intervensi,

19
menghitung jumlah warga yang menghadiri kegiatan senam, serta menilai
pemahaman warga melalui sesi FGD dan nilai pre-test dan post-test.
Sesi FGD dan nilai pre-test dan post-test akan menunjukkan perubahan
pemahaman warga terkait edukasi yang telah disampaikan. Jumlah warga yang
mengikuti kegiatan senam akan menunjukkan antusiasme warga terhadap penerapan
pola hidup sehat. Data mengenai tekanan darah keluarga mitra akan menunjukkan
perubahan tekanan darah yang mengindikasikan penerapan pola hidup yang lebih
sehat. Tekanan darah akan diukur pada intervensi 1 sebelum dilaksanakannya
kegiatan edukasi, kemudian akan diukur kembali pada intervensi 2 sebelum
penutupan kegiatan. Dengan demikian dapat diperoleh penilaian terhadap aspek
kognitif, afektif dan psikomotor keluarga mitra terhadap program intervensi yang
telah dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Adam, L. Determinan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jambura Health and Sport
Journal. 2019; Vol. 1, No. 2
2. Aryzki S, Noverda A, Anna KS. Pengaruh Brief Counseling Farmasis Terhadap
Aktivitas Fisik dan Hasil Terapi Pasien Hipertensi Rawat Jalan di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUD Ulin Banjarmasin. Jurnal Ilmiah Manuntung. 2019; 5(1), 30-
37.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman tahun
2020 [Internet]. 2020 [cited 2020 Dec 22]. Available from: https://bit.ly/3re2ixg
4. Hamdjang MA, Rosyadi AR. Pengaruh Kebiasaan Berolahraga Terhadap Tekanan
Darah pada Pria Dewasa yang Terorganisir dan Tidak Terorganisir Kota Batam
2018. Zona Kedokteran. 2019; Vol. 9 No. 02.
5. Iswahyuni S. Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Hipertensi pada Lansia.
PROFESI. 2017; Volume 14, Nomor 2.
6. Leo AAR, Sry M.Ch. Willa, dan Deby AB. Hubungan Konsumsi Laru, Garam,
Sayur, dan Buah Terhadap Resiko Hipertensi Pria Dewasa Kupang. JIGK (Jurnal
Ilmiah Gizi Kesehatan). 2020; Vol.1, No.02, pp. 1~9.
7. Lusiyana N. Optimalisasi Peran Kader Posbindu Dalam Deteksi Hipertensi di
Posbindu Kedungpoh Tengah Wonosari Yogyakarta. Jurnal Education and
development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan. 2020; Vol.8 No.2.
8. Mewengkang A, Irene RHT, Hendrik K. Pengembangan Game Edukasi Pengenalan
Ekosistem Berbasis Mobile. Jurnal Frontiers. 2018 April; Volume 1 Nomor 1.
9. Morika HD, Mantari WY. Hubungan Terapi Farmakologi dan Konsumsi Garam
dalam Pencapaian Target Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di

20
Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika. 2016;
Volume 7, Nomor 2.
10. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan Harian COVID-19
[Internet]. 2020 [cited 2020 Dec 14]. Available from: https://corona.jogjaprov.go.id/
11. Putri, NRAI. Kesadaran dan Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Hipertensi
pada Karyawan Universitas Muhammadiyah Malang. Undergraduate (S1) thesis,
University of Muhammadiyah Malang; 2019.
12. Saputra O, Khairul A. Gaya Hidup sebagai Faktor Risiko Hipertensi pada
Masyarakat Pesisir Pantai. Majority. 2016; Volume 5 Nomor 3.
13. Satuan Gugus Penanganan COVID-19. Peta Sebaran [Internet]. 2020 [cited 2020
Dec 14]. Available from: https://covid19.go.id/peta-sebaran
14. Septiawan T, Iman P, Falasifah AY. Studi Deskriptif Karakteristik Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gamping II Yogyakarta. Prosiding
Konferensi Nasional Ke- 7; 2018.
15. Setyawati B, Andi S, Iram BM. Usia dan Indeks Massa Tubuh Merupakan
Determinan Tekanan Darah Diatas Normal Pada Wanita Usia Subur. Penelitian Gizi
dan Makanan. 2017; Vol. 40 (2): 45-53.
16. Siregar S. Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menerapkan Pembelajaran
Kontekstual Melalui Focus Group Discussion (FGD) Di Smk Negeri 1 Sirandorung
Tahun Pelajaran 2017/2018. Nusantara ( Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial ). 2018
Oktober; Volume 5.
17. Somantri UW. Efektivitas Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Penderita Hipertensi di Desa Kondangjaya Pandeglang – Banten. Jurnal
Abdidas. 2020; Volume 1 Nomor 2 Halaman 57 – 63.
18. Sya’bani MAY. Upaya Meningkatkan Keaktifan Menyatakan Pendapat Mahasiswa
Pendidikan Agama Islam Melalui Focus Group Discussion (FGD) Dalam Mata
Kuliah Profesi Keguruan. Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan; 2015.
19. Tamamilang CD, Grace DK, Jeini EN. Hubungan antara Umur dan Aktivitas Fisik
dengan Derajat Hipertensi di Kota Bitung Sulawesi Utara. Jurnal KESMAS. 2018;
Vol. 7 No. 5.
20. Wijaya I, Rama NKK, Hardianto H. Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan
terhadap Kejadian Hipertensi di wilayah Kerja Puskesmas Towata Kabupaten
Takalar. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia. 2020 Januari; Vol. 3. No.
1.

21

Anda mungkin juga menyukai