Anda di halaman 1dari 29

PROPOSAL

LITERATURE REVIEW

PENGGUNAAN MASKER UNTUK MENCEGAH


PENYEBARAN COVID-19

ADE GITA BATMETAN


173210103

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ade Gita Batmetan

NIM : 173210 103

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dengan Judul “Penggunaan masker

untuk mencegah penyebaran covid-19”. Adapun Karya Tulis Ilmiah ini bukan

milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan

yang telah disebutkan sumber. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan

sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik.

Jombang, … Juli 2021

Yang Menyatakan

Ade Gita Batmetan


NIM 173210 103
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul :PENGGUNAAN MASKER UNTUK MENCEGAH

PENYEBARAN COVID-19

Nama Mahasiswa : Ade Gita Batmetan

NIM : 173210 103

TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING

PADA TANGGAL JULI 2021

Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota

Leo Yosdimyati Romli, S.Kep.,Ns.,M.Kep Ifa Nofalia, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN.0721119002 NIDN.0718119004

Mengetahui,

Ketua Program Studi

S1 Ilmu Keperawatan

Inayatur Rosyidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NIDN. 0723048301
PROPOSAL

LITERATURE REVIEW

Karya Tulis Ilmiah ini telah diajukan oleh :

Nama Mahasiswa : Ade Gita Batmetan

NIM : 173210103

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul :PENGGUNAAN MASKER UNTUK MENCEGAH

PENYEBARAN COVID-19

Telah bersahil dipertahankan dan diuji di hadapan Dewan Penguji

dan diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Komisi Dewan Penguji

NAMA TANDA TANGAN

Ketua Dewan : Harnanik Nawangsari, SST.,M.Keb ( )

Penguji

Penguji I : Leo Yosdimyati R., S.Kep.,Ns.,M.Kep( )

Penguji II : Ifa Nofalia, S.Kep.,Ns.,M.Kep ( )

Ditetapkan di : JOMBANG

Pada Tanggal : JULI 2021


DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ASLI.............................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
PRPOSAL LITERATURE REVIEW.................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan penelitian....................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Konsep remaja.........................................................................................3
2.1.1 Pengertian Covid-19..........................................................................3
2.1.2 Etiologi...............................................................................................3
2.1.3 Gejalah Covid-19...............................................................................3
2.1.4 Pemeriksaan Penunjang.....................................................................5
2.1.5 Komplikasi.........................................................................................6
2.1.6 Pengebotan dan Pencegahan..............................................................8
2.2 Konsep Masker......................................................................................11
2.2.1 Pengertian Masker............................................................................11
2.2.2 Cara memakai masker......................................................................11
2.2.3 Cara Lepas masker...........................................................................12
2.2.4 Manfaat Strategi penggunaan masker..............................................16
2.2.5 Peran penting msker dalam masyarakat...........................................17
2.2.6 Tata laksana masker.........................................................................18
BAB 3 METODE..................................................................................................30
3.1 Strategi pencarian literature................................................................30
3.1.1 Pencarian literature..........................................................................30
3.2 Kriteria inklusi dan ekslusi..................................................................31
3.3 Seleksi studi dan penilaian kualitas.....................................................31
3.3.1 Daftar artikel hasil perncarian..........................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria insklusi dan eksklusi dengan format PICOS 30


Tabel 3.2 Daftar pencarian artikel 34
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Virus corona tergolong jenis baru dan kemunculannya terjadi pada

desember 2019 di kota Wuhan, Cina . Jika manusia terinfeksi akan

menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga

menyebabkan kematian pada lansia atau orang yang mempunyai riwayat

penyakit kronis (Li et al., 2020). Penyebarannya terbilang cukup luas dan

cepat karena bisa menyebar melalui tetesan kecil (droplet) dari hidung atau

mulut pada saat batuk atau bersin (Manoj et al., 2020).Dampak yang

ditimbulkan oleh virus corona ini sangat besar dan berpengaruh terhadap

aktivitas sehari-hari dikarenakan tidak disiplinnya masyarakat mematuhi

protokol kesehatan dapat dilihat dari berbagai faktor meliputi faktor

pendidikan dan pemahaman masyarakat yang rendah tentang pentingnya

penggunaan masker sebagai salah satu cara dalam pencegahan covid 19

(Sutrayanti, 2020).Sari & ‘Atiqoh (2020) pada penelitiannya menunjukkan

sebanyak 30,65% pengetahuan masyarakat tentang covid-19 masih tidak baik

serta 25,81% tidak patuh dalam menggunakan masker. Sejalan dengan

penelitian tersebut Yanti., et al(2020) menunjukkan bahwa 41% memiliki

sikap yang buruk terhadap pencegahan covid-19.

Kasus terbaru pada tanggal 13 Agustus 2020, mengumumkan COVID-

19, terdapat 20.162.474 kasus konfirmasi dan 737.417 kasus meninggal

dimana angka kematian berjumlah 3,7 % di seluruh dunia, sementara di


Indonesia sudah ditetapkan 1.026.954 kasus dengan spesimen diperiksa,

dengan kasus terkonfirmasi 132.138 (+2.098) dengan positif COVID-19

sedangkan kasus meninggal ialah 5.968 kasus yaitu 4,5% (PHEOC Kemenkes

RI, 2020). Berdasarkan perkembangan COVID-19 di Indonesia pada tanggal

30 Juni 2021 mencatat total kasus aktif 239.368 dan 130.443 suspek COVID-

19 (Kemenkes RI, 2021).

Virus corona muncul dan menyerang manusia pertama kali di provinsi

Wuhan, China. Awal kemunculannya diduga merupakan penyakit pneumonia,

dengan gejala serupa sakit flu pada umumnya. Gejala tersebut di antaranya

batuk, demam, letih, sesak napas, dan tidak nafsu makan. Penyakit yang

disebabkan virus corona, atau dikenal dengan COVID-19, adalah jenis baru

yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi menyerang

manusia sebelumnya (Widiyani, 2020)Namun berbeda dengan influenza, virus

corona dapat berkembang dengan cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih

parah dan gagal organ serta kematian. Kondisi darurat ini terutama terjadi

pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya (Mona, 2020).

Sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 akan mengalami

demam dan gejala gangguan pernapasan seperti batuk dan sesak napas. Orang

yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah kesehatan lainnya seperti

penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis dan kanker

lebih memungkinkan untuk berkembang menjadi lebih serius.Cara terbaik

untuk mencegah dan memperlambat penularan adalah dengan menggunakan

masker (World Health Organization, 2020).Penularan Covid-19 melalui

droplet yang mengandung virus ataupun aliran udara (aerosol) menjadi jalur
utama yang menyebabkan virus menyebar dan memiliki daya penularan

tinggi, saat pandemi terjadi sangat penting untuk mengontrol sumber infeksi

(Atmojo, 2020). Berbagai studi eksperimental telah melaporkan masker bedah

medis dan N95 dapat melindungi pemakainya dari berbagai infeksi

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana penggunaan masker untuk mencegah penyebaran COVID-19

berdasarkan empiris 2 tahun terakhir?

1.3 Tujuan

Mengidentifikasipenggunaan masker untuk mencegah penyebaran COVID-

19 berdasarkan empiris 2 tahun terakhir.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep corona virus disease 19

2.1.1 Defenisi

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan.Pada manusia biasanya menyebabkan

penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang

serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom

Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar

biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama

Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan

menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19)( Riedel S,

Morse S,2019).

2.1.1 Etiologi

Penyebab corona virus merupakan virus single stranded RNA yang

berasal dari kelompok coronaviridae. Dinamakan coronavirus karena

permukaannya yang berbentuk seperti mahkota (crown/corona). Virus lain

yang termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang

menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun virus

corona dari Wuhan ini merupakan virus baru yang belum pernah

teridentifikasi pada manusia sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut

sebagai COVID-19.Virus corona umumnya ditemukan pada hewan –

seperti unta, ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat

tertular virus apabila terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut,


misalnya pada peternak atau pedagang di pasar hewan(Riedel S, Morse

S,2019).

Namun, adanya ledakan jumlah kasus di Wuhan,China menunjukkan

bahwa corona virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia. Virus bisa

ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil dan

biasanya keluar saat batuk atau bersin.Apabila droplet tersebut terhirup

atau mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular

penyakit ini. Meski semua orang dapat terinfeksi virus corona, mereka

yang lanjut usia, memiliki penyakit kronis, dan memiliki daya tahan tubuh

rendah lebih rentan mengalami infeksi ini serta komplikasinya(Li G, Fan

Y,2020).

2.1.2 Gejalah corona virus disease-19

Gejala corona virus bervariasi, mulai dari flu biasa hingga gangguan

pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala corona yang umum

dialami mereka yang mengalami infeksi coronavirus adalah: Menurut

Gennaro et al., 2020,

1. Demam tinggi disertai menggigil

2. Batuk kering

3. Pilek

4. Hidung berair dan bersin-bersin

5. Nyeri tenggorokan

6. Sesak napas

Gejala virus corona tersebut dapat bertambah parah secara cepat dan

menyebabkan gagal napas hingga kematian.Centers for Disease Control


and Prevention (CDC) gejala infeksi virus COVID-2019 dapat muncul

mulai dua hari hingga 14 hari setelah terpapar virus tersebut Infeksi

coronavirus umumnya diketahui melalui gejala dan pemeriksaan fisik yang

dikeluhkan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan sejumlah

pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis (Menurut

Gennaro et al .2020).

2.1.4 Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang tersebut antara lain adalah pemeriksaan darah

lengkap, pemeriksaan pembekuan darah, fungsi ginjal dan hati serta

pemeriksaan virologi. Selain itu, spesimen dari hidung dan faring

(tenggorokan) pasien pun akan diambil dengan teknik swab. Demikian pula,

sediaan dahak dan, bila diperlukan, cairan bronkus (saluran pernapasan yang

lebih kecil). Melalui pemeriksaan tersebut dapat diketahui apakah penyakit

pasien disebabkan oleh virus atau sebab yang lain. Sementara itu, plasma

darah pasien pun akan diperiksa untuk menemukan RNA virus corona.

Untuk pemeriksaan radiologi, dapat dilakukan pemeriksaan rontgen (x-ray)

dada dan CT-scan dada. Sebagian besar pasien akan menunjukkan gambaran

kekeruhan di kedua paru(Xiao F,2020).

2.1.5 Komplikasi virus corona-19

Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala gangguan

pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi dan sesak napas.

Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi sekunder

akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak segera diatasi
atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat(Xiao

F,2020).

2.1.6 Pengobatan

Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk

mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah

berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum

menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi coronavirus yang

baru ini.Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang

bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk

menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi

oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas. Pada kondisi yang berat,

bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk

menyokong fungsi organ vital lainnya(Xiao F,2020).

2.1.7 Pencegahan

Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit pernapasan

lain seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada vaksin yang

dapat mencegah penularan penyakit coronavirus. Pemberian vaksin

pneumonia maupun vaksin influenza tidak dapat memberikan proteksi

terhadap penyebaran infeksi virus corona (Menurut Gennaro et al., 2020).

Cara terbaik untuk menghindari penyakit infeksi coronavirus adalah

melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC menyarankan setiap

orang melakukan tindakan seperti:Menurut Gennaro et al., 2020

1. Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama

setidaknya 20 detik.
2. Apabilatidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun, bersihkan

tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alcohol.

3. Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih

kotor.

4. Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit

5. Tetaplah di rumah bila sedang sakit

6. Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk atau

bersin

7. Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung

8. Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi coronavirus

9. Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.

Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi

seimbang, minum air putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga

dapat membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari

infeksi virus corona (Menurut Gennaro et al., 2020).

2.2Konsep masker

2.2.1 Defenisi

Memakai masker merupakan salah satu langkah utama agar tak

tertular atau menulari COVID-19.Organisasi Kesehatan Dunia atau World

Health Organization (WHO) memaparkan panduan penggunaan masker

medis yang benar demi meminimalisir risiko penularan virus Corona.WHO

merekomendasikan penggunaan masker medis terutama kepada beberapa

kalangan, yaitu para petugas medis termasuk pekerja di bidang klinis,

Masker medis yang juga kerap disebut masker bedah terbuat dari minimal
tiga lapis bahan sintetis tanpa tenun dan diatur agar lapisan filtrasi berada di

tengah.Masker ini tersedia dalam ketebalan yang berbeda-beda, memiliki

berbagai tingkat ketahanan terhadap cairan, dan dua tingkat filtrasi.Kendati

begitu, sebut WHO, memakai masker saja tidak cukup untuk memberikan

perlindungan yang memadai.Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air

mengalir serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus tetap

diterapkan, terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang

ini(Trossman, 2016).

2.2.2 Cara memakai masker medis

Menurut Trossman, 2016 cara pemakaian masker bedah (surgical mask)

dengan benar sebagai berikut:

1. Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan Anda menggunakan

cairan antiseptik berbahan alkohol atau sabun dan air mengalir.

2. Periksa masker apakah ada yang sobek atau berlubang, jangan gunakan

masker yang sebelumnya telah dipakai atau rusak.

3. Pastikan sisi mana yang bagian atas (biasanya terdapat pita logam),

kemudian tentukan bagian dalam masker yang biasanya berupa sisi

dengan warna putih.

4. Tempatkan masker pada wajah menutupi hidung, mulut dan dagu, serta

pastikan bahwa tidak ada celah antara wajah dan masker.

5. Jepit strip logam sehingga membentuk hidung Anda.

6. Ingat, jangan menyentuh bagian depan masker saat dikenakan untuk

menghindari kontaminasi. Jika tidak sengaja menyentuhnya, segera

bersihkan tangan Anda.


2.2.3 Cara lepas masker

Menurut Depkes RI, 2008 cara pelepasan masker bedah (surgical mask)

dengan benar sebagai berikut:

1. Sebelum menyentuh masker, bersihkan tangan Anda menggunakan

cairan antiseptik berbahan alkohol atau sabun dan air mengalir.

2. Lepaskan tali dari belakang kepala atau telinga tanpa menyentuh bagian

depan masker.

3. Saat melepaskan masker, condongkan tubuh ke depan dan tarik masker

dari wajah Anda.

4. Masker medis hanya untuk satu kali pemakaian, buang masker segera

setelah dipakai, sebaiknya dibuang ke tempat sampah tertutup.

5. Bersihkan tangan Anda setelah menyentuh masker.

6. Perhatikan kondisi masker; ganti jika kotor atau lembap.

2.2.4 Manfaat strategi pengunaan masker

Menurut (WHO),Organisasi Kesehatan Dunia 2014mengatakan bahwa

kedisiplinan masyarakat untuk memakai masker berguna mencegah

penularan COVID-19. Apalagi pada kelompok rentan, seperti lansia dan

orang dengan penyakit bawaan, menggunakan masker ketika ke luar rumah

akan sangat efektif untuk mencegah penularan.Sebab, poses penularan kasus

baru terus terjadi dari hari ke hari. Artinya masih ada sumber penularan

dengan kasus positif orang tanpa gejala (OTG) yang tak terdeteksi.

Achmad Yurianto ketika menjadi juru bicara Satgas COVID-19

menyebutkan bahwa seseorang tak memakai masker dan tidak menjaga

jarak maka akan sangat rentan tertular.


1. Ketika seseorang tak memakai masker dan dirinya membawa virus

corona lalu berbicara dengan orang lain yang merupakan kelompok

rentan dan juga tak pakai masker maka penularan bisa terjadi 100%.

2. Ketika seseorang pembawa virus corona memakai masker, lalu bicara

dengan orang lain yang tidak memakai masker maka penularan akan

turun ke angka 70%.

3. Jika seseorang yang belum tertular virus corona memakai masker lalu

berbicara dengan orang lain yang mungkin OTG tapi tak pakai masker

maka risiko penularan hanya 5%.

4. Jika semua orang sama-sama pakai masker saat bicara maka risiko

penularan hanya 1,5%.

5. Maka, penting untuk menggunakan masker yang benar dengan menutup

hidung mulut hingga dagu. Perhatikan juga dengan benar bagaimana cara

kamu menggunakan masker. Jangan sampai virus corona menempel

bahkan masuk ke dalam tubuhmu

2.2.5 Peran pentingnya masker untuk masyarakat

Masker mempunyai manfaat penting saat era new normal seperti ini,

era kebiasaan baru yangmana makhluk hidup harus berdampingan dengan

Covid 19 dalam melakukan berbagai kegiatan dan menerapkan protokol

kesehatan hingga vaksin ditemukan.Padahal, kasus corona dapat

diminimalisir dengan pemahaman masyarakat tentang pentingnya

penggunaan masker. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Libams bahwa

suatu negara berpeluang dapat memperlambat atau bahkan menghentikan

pandemi virus corona, apabila semakin tinggi tingkat pemahaman


masyarakat tentang pentingnya penggunaan maskermenurut 3M

Occupational Health and Enviromental Safety Division (2010)

2.2.6 Tatalaksanaan masker

Menurut (MacIntyre&Chughtai, 2015) mengatakan bahwa sangat

mendorong negara-negara yang menganjurkan penggunaan masker oleh

orang-orang sehat di tengah masyarakat, menganjurkan penggunaan masker

nonmedis. Di tempat – tempat seperti itu, beberapa hal berikut terkait

masker medis yang harus dipertimbangkan:

1. Jumlah lapisan kain/tisu kemudahan bernapas yang diberikan bagi

pengguna dari bahan masker

2. Sifat kedap air/hidrofobik

3. Bentuk masker kesesuaian ukuran masker

BAB III

METODE
1.1 Strategi dalam pencarian litelature

1.1.1 Pencarian literature

1. Database atau Search engin

Sumber data yang didapatkan berupa artikel dan jurnal yang relevan

dengan topik dilakukan menggunakan database melalui, google Scholar,

pubmed.

1. Jumlah artikel

Jumlah artikel ditemukan 3.729 artikel masing masing dari data base

berikut :Google Scholar3.660 artikel, Pubmed 39 artikel ,yang sesuai dengan

kata kunci dan yang kemudian diskrining 2.879 artikel pada tahun terbitan

2020-2021. assessment kelayakan 850 artikel yang dipublikasikan dan artikel

yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi dilakukan eksklusi, sehingga

didapatkan 10 artikel yang dilakukan review.

2. Kata kunci

Pencarian artikel mengunakan keyword dan Boolean operator (AND, OR

NOTor AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau menspesifikkan

pencarian artikel sehingga mempermudah dalam penentuan artikel yang

digunakan. Kata kunci yang digunakan dalam penilitian Literatur Review ini

adalah, “penggunaan masker“ AND ”penyebaran covid-19“

3.1 Kriteria inklusi dan ekslusi

a. Kriteria inklusi dan ekslusi dengan PICOS

Kriteria Inklusi Eksklusi


PopulasiProblem Jurnal nasional dan Jurnal nasional dan
internasional yang internasional yang tidak
berhubungan dengan topik berhubungan dengan
penilitian yaitu penggunaan topik penilitian yaitu
masker untuk pencegahan strategi mencuci tangan,
penyebaran covid-19 handsanitezer, jaga
jarak, isolasi mandiri
Intervention Penggunaan masker Selain faktor terkait
pemanfaatan yaitu
dengan mencuci tangan
dengan air bersih
menggunakan sabun
Comparation Tidak ada factor Tidak factor
perbandingan perbandingan
Outcome Penyebaran covid-19 Tidak ada hubungan
Study design Deskritif analitik Tidak ada Book
chapter, Literature
review, Systematic
review.
Tahun terbit Artikel yang terbit setelah Artikel yang terbit
tahun 2020-2021 sebelum tahun 2020-
2021
Bahasa Bahasa inggris dan Bahasa Selain bahasa inggris
Indonesia dan Bahasa Indonesia

3.2 Seleksi studi dan penilitian kualitas

Pemilihan studi dilakukan dengan melakukanscreening abstrak dan

dilanjutkan dengan screening teks lengkap.Artikel yang tidak relevan dan

tidak sesuai dikeluarkan dengan mempertimbangkan relevansi dan kesesuaian

dengan tujuan literature review.

Excluded (n=777)
 Problem/populasi
Tidaka sesuai dengan topik
(248)
 Intervesional
Pencarian menggunakan Pengunaan masker untuk
keyword melalui database, pencegahan covid 19 (123)
google Scholar, Pubmed  Outcome
N=3.729 Tidak ada hubungan
dengan penularan covid 19
(133)
 Study design
Seleksi jurnal 2 tahun terakhir
Literatur review (118)
N=2.879 Systematic review (92)
Buku Chaptest (32)
Conference abstrak (31)
Seleksi judul dan dipublikasi
N= 850

Indentifikasi abstrak
N= 73

Jumlah akhir yang didapatkan


dianalisa sesuai resume
masalah dan tujuan
N=10

3.2.1 Daftar artikel

Hasil pencarian Literature review ini di sintesis menggunakan metode

naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis

sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Artikel penelitian

yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat

ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode, hasil

penelitian dan database serta link artikel.


Tabel 3.4. Hasil pencarian jurnal
Metode
Volume, (Desain, sample,
No Author Tahun Judul Hasil Penelitian Database Link
Angka Variable, Instrumen,
Analisis)
1 Gabriella 2021 Chmk Hubungan Desain : Penggunaan masker dalam upaya Google https://jurnal.s
Romauli nursing pengetahuan remaja Deskriptif Analiti mencegah penularan Covid-19 Scholar tikesmus.ac.id/
Natalia scientificj dengan kepatuhan sangat diperlukan. disimpulkan index.php/avic
Hutagao ournal penggunaan Sampling: bahwa terdapat hubungan antara Journal enna/article/vi
volume5n Masker dalam Penelitian Survei dan pengetahuan remaja dengan of health ew/420
omor2,apr upaya penilaian angket kepatuhan penggunaan masker research
il2021 pencegahancovid- dalam upaya pencegahan COVID-
19 Variable : 19 di SMA Perguruan Advent
Dismaperguruanad Penggunaan masker Salemba.
ventsalemba dalam pencegahan dan
penanganan
Covid-19:
Instrument :
Memakai google form
Analisis :
Uji statistik chi-square
dengan bantuan SPSS.
2 Hendrik 2020 Wahana Persepsi Desain : Kesadaran masyarakat untuk Google http://ejurnal
Edison inovasi masyarakat tentang Deskriptif Analiti menggunakan masker masih kurang Scholar malahayati.ac.
Siahaineinia volume 9 penggunaan karena keterbatasan pengetahuan JURNAL id/index.php/k
no.1 jan- Masker dan cuci Sampling: akibat KREATI reativitas/artic
juni 2020 tangan selama Penelitian Survei dan yang disebabkan tidak VITAS le/view/29 02
issn : pandemi covid-19 penilaian angket menggunakan masker. Mencuci PKM
2089- Di pasar sukaramai tangan belum menjadi kebiasaan
8592 medan Variable : karena keterbatasan fasilitas
Penggunaan masker tempat mencuci tangan di pasar.
dalam pencegahan dan
penanganan
Covid-19:
Instrument :
Kuesioner
Analisis :
Uji statistik chi-square
dengan bantuan SPSS
3 Katherine,M. 2021 Volume: Staying Desain : Temuan menunjukkan bahwa Google https://www.m
Anderson Angka: home,distance,dan Studi COPE perilaku pencegahan covid-19 Scholar dpi.com/1660-
dan jamila face Sampling: koefisien dipengaruhi oleh faktor multilevel. 4601/18/1/180
K.stockman, mask:pencegahan korelasi pearson Perempuan yang tinggal di Envirome
covid-19 pada Responden wanita dan lingkungan perkotaan, ntal
wanita AS dalam laki-laki berpendidikan formal minimal, atau research
study cope Variable dependen : memiliki rumah tangga pendapatan and
Staying tahunan sebesar USD 30.000– public
home,distance,dan face 50.000 lebih kecil kemungkinannya health
mask:pencegahan covid- untuk mempraktikkan perilaku
19 pada wanita AS pencegahan covid-19. Konteks
dalam study cope budaya mungkin menjadi faktor
Instrument : survey penting dalam proses pengambilan
online keputusan. Hasil membantu dalam
Analisis : identifikasi apa? "pengungkit"
Uji statistik chi-squar intervensi mungkin memerlukan
pertimbangan untuk
mempromosikan penerapan
perilaku tersebut, dan siapa yang
untuk terlibat. Karena wanita
adalah model perilaku, sangat
penting untuk melibatkan mereka
dalam pencegahan intervensi
perilaku.
4 John conly, 2020 Volume: Penggunaan masker Desain : Penggunaan masker kebersihan Google https://jurnal.st
wh Angka: wajah medis versus Desain deskriptif tangan dan linfgkungan cukup Scholar ikesmus.ac.id/i
seto,didier respirator particular analitik untuk mencega penularan Journal ndex.php/avice
pittet alison, sebagai komponem Sampling: SARSCOV-2 nosokomial.studi of health nna.
alat pelindung diri Purposive sampling terbaru lainnya terdapat 48 orang research
bagi petugas Variable: yang terlibat dalam wabah
Kesehatan dalam Penggunaan masker nosocomial infeksi SARSCOV-2 di
konteks pandemic wajah dan covid 19 unit analisis pediatrik rumah sakit
covi-19 Instrument : universitas munster menemukan
gogle from bahwa setelah kontak dengan kasus
Analisi:
indek,7 petuga kes,3 pasien,dan 1
Uji Chy Square
orang yang menyertainya menjadi
infeksi.
5 Philip 2020 Volume: Penegakan mandate Desain : literaur Hasil publikasi yang mendasari Google https://onesear
Jacobs,arvi Angka: penggunaan masker reviuw analisis ditunjukkan di data yang Scholar ch.id/Record/I
P.ohinmaa di seluruh negara Sampling :penduduk mendasari, lampiran dan secara OS6083.1706
bagian untuk disetiap negara khusus petugas penegak hukum
mencegah covid-19 Variable : dependen menunjukan preferensi yang kuat
di AS gambaran Penegakan mandate untuk penggunaan masker dapat
umum. penggunaan masker di membantu mengurangi penuluran
seluruh negara bagian penderita covis-19
untuk mencegah covid-
19 di AS
Instrument :
Analisi :
6 Dimie 2020 Volume: Bagian perspektif Desain penilitian : Dari hasil penelitian dikatakan Google https://www.w
Ogoina 3 meningkatkan literatur review bahwa Penggunaan maskerdapat Scholar ho.int/docs/def
Angka: penggunaan masker Sampling : membantu mencegah penularan WHO ault-
medis yang tepat Variable : Bagian covis-19 dan petugas medis juga source/searo/in
untuk pencegahan perspektif meningkatkan mempromosikan penggunaan donesia/covid1
covid-19:peran penggunaan masker masker wajah yang sesuai dan 9/anjuran-
wajah wadah medis yang tepat untuk aman dan memfasilitasi mengenai-
masker pencegahan covid-19 penggunaan yang lebih lama jika penggunaan-
Instrumen : masker masker-dalam-
masker medis sebelum waktunya
wajah diganti. konteks-covid-
19.pdf?
sfvrsn=8a209b
04_2
7 Jessica j. 2020 Volume: Medical masks vs Desain : literatur Bukti kepastian yang rendah Pubmed https://pubmed
Bartoszko Angka: n95 respirators for review menunjukkan bahwa masker medis .ncbi.nlm.nih.g
preventing covid- Sampling : dan respirator N95 menawarkan National ov/32246890/
19 in Variable : Bagian perlindungan serupa terhadap library of
Healthcare perspektif meningkatkan infeksi pernapasan virus termasuk medicine
workers: a penggunaan masker coronavirus pada petugas kesehatan
systematic review medis yang tepat untuk selama perawatan yang tidak
and meta-analysis pencegahan covid-19 menghasilkan aerosol. Pelestarian
of Instrumen : masker N95
Randomized trials wajah
8 Yanni li mph 2020 Volume: Face masks to Desain : literatur Hasil tinjauan sistematis dan meta- Pubmed https://pubmed
Angka: prevent review analisis ini mendukung kesimpulan National .ncbi.nlm.nih.g
transmission of Sampling : bahwa mengenakan masker dapat library of ov/33347937/
covid-19: a Variable :Masker wajah mengurangi risiko infeksi COVID- medicine
systematic review untuk mencegah 19. Percobaan acak yang kuat
And meta-analysis penularan COVID-19: diperlukan di masa depan untuk
Instrumen : masker memberikan bukti yang lebih baik
wajah untuk intervensi ini.
9 Fernalia 2021 Volume: Sosialisasi Desain : Berdasarkan hasil kegiatan Google http://ejurnalm
4 pengunaan masker Observasional pengabdian masyarakat mengenai Scholar alahayati.ac.id/
Angka: dan pembagian Sampling : sosialisasi pengunaan masker dan Jurnal index.php/krea
masker kepada Variable :Masker wajah pembagian masker kepada warga kreativita tivitas/article/v
warga untuk untuk mencegah untuk pencegahan covid 19 di pasar s Pkm iew/3577
pencegahan covid penularan COVID-19: tradisional Kota Bengkulu, maka
19 di pasar Instrumen : dapat di simpulakan bahwa
tradisional Liflet dan healt sosialisai berpengaruh terhadap
Kota bengkulu education peningkatan kesadaran masyarakat
tentang manfaat dan pentingnya
penggunaan masker dalam
mematuhi protokol kesehatan
dalam upaya pencegahan dan
memutus rantai penyebaran
COVID-19.
10 Dimie 2020 Volume: Bagian perspektif Desain : Penggunaan wadah masker wajah Google https://www.w
Ogoina 3 meningkatkan Sampling : dapat membantu mempromosikan Scholar ho.int/docs/def
Angka: penggunaan masker Variable : Bagian penggunaan masker wajah yang WHO ault-
medis yang tepat perspektif meningkatkan sesuai dan aman dan memfasilitasi source/searo/in
untuk pencegahan penggunaan masker penggunaan yang lebih lama jika donesia/covid1
covid-19:peran medis yang tepat untuk masker medis sebelum waktunya 9/anjuran-
wajah wadah pencegahan covid-19 diganti. mengenai-
masker Instrumen : masker penggunaan-
wajah masker-dalam-
konteks-covid-
19.pdf?
sfvrsn=8a209b
04_2
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian.: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka.
Jianjun Gao, Zhenxue Tian, Xu Yang. (2020). Breakthrough: Chloroquine phosphate
has shown apparent efficacy in treatment of COVID-19 associated pneumonia in
clinical studies. BioScience Trends Advance Publication
https://www.jstage.jst.go.jp/ article/bst/advpub/0/advpub_2020.01047/_pdf

Kottasova, I. (2020, Maret 17). Coronavirus Lockdowns: 24 Hours of Confusion


Around the World. Retrieved from CNN Health.

Miftah Apriani, Tridamayanti. (2019). Penerapan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Dengan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Jurnal „Aisyiyah
Medika.Volume 4, Nomor 3.

Notoatmodjo, S. (2012).Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.

Satria.(2020). Perilaku Hidup Sehat Kunci Pencegahan Virus


Corona.https://ugm.ac.id/id/newsPdf/19085-perilaku-hidup-sehat-kunci-
pencegahan-viruscorona

Sulaeman dan Supriadi.(2020). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Desa Jelantik


Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Diseases–19 (Covid-19).Jurnal
Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat. Vol. 1 No.1: 12-17.
http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/jpu

Wawan dan Dewi M. (2010).Teori dan Pengukuran, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Widiyani, R. (2020). Latar Belakang Virus Corona, Perkembangan hingga Isu Terkini.
Retrieved from detik News: https://news.detik.com/berita/d4943950/latar-
belakang- viruscoronaperkembangan- hingga-isu-terkini

WHO. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 72 Data as


reported by national authorities by 10:00 CET 1 April 2020

1
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331685/nCoVsitrep01Apr2020
eng.pdf

World Health Organization.(2019). Coronavirus. Retrieved from World Health


Organization: https://www.who.int/healthtopics/coronavirus

WHO. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 72 Data as


reported by national authorities by 10:00 CET 1 April
2020https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331685/nCoVsitrep01Apr2020
eng.pdf

2
3

Anda mungkin juga menyukai