OLEH :
1. Ns. Titis Anggleni, S.Kep
2. Ns. Rhadiatul Aulia Sari Junaidi, S.Kep
3. Ns.Wesnawati, M.Kep
4. Ns. Yulia Permata Sari, S.Kep
1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
rahmat Nya yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk Nya. Salawat
ucapkan kepada pembimbing peneliti yang telah dengan telaten dan penuh
kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Direktur RSUP DR.
kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak
Peneliti
3
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang........................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C.Tujuan .....................................................................................................................4
1. Definisi .............................................................................................................6
2. Etiologi .............................................................................................................7
4. Patofisiologi ......................................................................................................8
5. Pengobatan .......................................................................................................9
6. Penanggulangan ................................................................................................9
1. Definisi ...........................................................................................................12
2. Patofisiologi ....................................................................................................13
4. Klasifikasi.................... ...................................................................................14
..........................................
5. Tatalaksana......................................................................................................15
..........................................
6. Pencegahan......................................................................................................18
A.Jenis Penelitian......................................................................................................20
B.Partisipan...............................................................................................................21
BAB V PEMBAHASAN..........................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................60
LAMPIRAN .............................................................................................................69
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini bila tidak diobati atau
oleh pasien TB. Togun (2020) menyebut TB menjadi salah satu faktor
lebih tinggi dibandingkan pasien yang hanya menderita salah satu penyakit
pada tahun 2015 sebanyak 3.56/ 100.000 penduduk atau 0,48 orang per
TBC tidak bisa mendapatkan obat dari rumah sakit karena adanya
terutama mereka yang hidup dengan penyakit kronis salah satunya adalah
tanda gejala yang hampir sama, seperti batuk, demam, sesak nafas, nyeri
dan perasaan bersalah jika menginfeksi orang lain (Sahoo, et-al, 2020).
M Djamil Padang. Dari bulan Maret 2020 sampai bulan Oktober 2021
dijauhi ketika orang tau penyakitnya, dan juga ada ketakutan jika keluarga
membuat pasien merasa takut, putus asa dan ada perasaan menolak.
Stigma yang buruk dari masyarakat juga membuat pasien merasa cemas
Arora, 2020).
pandemi.
B. Rumusan Masalah
9
C. Tujuan Penelitian
M.Djamil Padang.
D. Manfaat Penulisan
TB.
menjalani pengobatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tuberkulosis
1. Definisi Tuberkulosis
Leprae dsb. Yang juga dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam (BTA).
menular. TBC paru mudah menginfeksi pengidap HIV AIDS, orang dengan
11
status gizi buruk dan dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang (Tri Dewi,
2020).
2. Gejala Tuberkulosis
meliputi:
b. Batuk darah
c. Sesak nafas
d. Badan lemas
g. Malaise
Kuman TBC paru menyebar kepada orang lain melalui transmisi atau
aliran udara (droplet dahak pasien TBC paru BTA positif) ketika penderita
batuk atau bersin. TBC paru dapat menyebabkan kematian apabila tidak
4. Penyebab Tuberkulosis
Penyakit TBC paru yang disebabkan terjadi ketika daya tahan tubuh
sebagai hasil interaksi antar tiga komponen pejamu (host), penyebab (agent),
tuberculosis sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat
itu. Pengidap HIV AIDS atau orang dengan status gizi yang buruk lebih
5. Pengobatan Tuberkulosis
6. Penanggulangan Tuberkulosis
a. Integrasi layanan TBC berpusat pada pasien dan upaya pencegahan TBC:
13
lain.
pemberi layanan
kerangka
mengurangi dampak
pada Pasien.
tuberkulosis dalam
melalui:
pengobatan TBC
15
berjenjang
2. Pasal 8 Ayat 2
tuberkulosis
B. Covid - 19
merupakan salah satu protein antigen utama virus dan merupakan struktur
utama untuk penulis angen. Protein Sini berperan dalam penempelan dan
Virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Corona virus setelah
17
virus kesel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus. 5
halus,sel endotel arteri vena,dan sel otot polos. Setelah berhasil masuk
replikasi dan transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan
awalnya diketahui virus ini mungkin memiliki kesamaan dengan SARS dan
MERS CoV, tetapi dari hasil evaluasi genomik isolasi dari 10 pasien,
Timur, kedekatan dengan SARS-CoV adalah 79% dan lebih jauh lagi dengan
melalui droplet dan kontak dengan virus yang dikeluarkan dalam droplet. Hal
merawat pasien COVID-19, disertai bukti lain penularan di luar Cina dari
seorang yang datang dari Kota Shanghai, Cina ke Jerman dan diiringi
penemuan hasil positif pada orang yang ditemui dalam kantor. Pada laporan
kasus ini bahkan dikatakan penularan terjadi pada saat kasus indeks belum
langsung antar manusia di luar Cina dari kasus index ke orang kontak erat
virus kemudian virus dapat masuk ke dalam mukosa yang terbuka. Suatu
dan durasi antara gejala dengan pasien yang diisolasi. Analisis tersebut
pasien ke orang sekitar lebih lama sehingga risiko jumlah kontak tertular dari
virus 2019 (COVID-19) per 20 Maret 2020, definisi infeksi COVID-19 ini
hari terakhir.
klinis tersebut.
alasan apapun.
transmisi lokal
konfirmasi COVID-19
3. Kasus Konfirmasi
6. Gejala COVID-19
a. Demam
b. Batuk
c. Mialgia
d. Sesak
e. Sakit kepala
f. Diare
22
g. Mual
h. Nyeri abdomen
7. Tatalaksana COVID-19
Hingga saat ini tidak ada terapi spesifik anti virus nCoV 2019 dan anti
masuknya virus ke dalam sel terutama sel epitel alveolar. Pengembangan lain
Vaksinasi juga belum ada sehingga tata laksana utama pada pasien adalah
kebutuhan, terapi oksigen yang sesuai derajat penyakit mulai dari penggunaan
kanul oksigen, masker oksigen. Bila dicurigai terjadi infeksi ganda diberikan
kesadaran pasien akan dirawat di ruang isolasi intensif (ICU) di rumah sakit
8. Pencegahan COVID-19
olah raga, istirahat cukup serta makan makanan yang dimasak hingga matang
sehingga pasien tidak lagi menjadi sumber infeksi. Upaya pencegahan yang
instalasi gawat darurat (IGD) isolasi serta mengatur alur pasien masuk dan
termasuk masker untuk tenaga medis (N95), proteksi mata, sarung tangan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar
(Susilo, 2015).
B. Partisipan
25
interaktif dengan peneliti seperti yang peneliti ciptakan (Satori & Komarian,
2013).
dimaksud disini adalah pasien TB yang terinfeksi Covid 19. Saat menyusun
sebagai berikut:
dari bulan Maret tahun 2021 sampai dengan bulan april 2023. Pengambilan
data dimulai pada akhir Mei 2022 sampai dengan pertengahan awal
september 2022. Sedangkan analisa data dan penyusunan hasil dimulai dari
Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah peneliti sendiri (human
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu dengan alat
rumah pasien sesuai dengan jadwal kesepakatan yang telah dibuat, dan juga
meminta bantuan kepada perawat poli paru untuk dicarikan partisipan dengan
tentang maksud, prosedur, manfaat dan resiko yang mungkin timbul selama
jawab yang terbuka untuk memperoleh data data tentang maksud partisipan,
di hidupnya, dalam hal ini yang dimaksud adalah pengalaman pasien dengan
F. Etika Penelitan
hak-hak partisipan Mauthner, Birch, Jessop, dan Miller (2005 dalam Afiyanti
yang dilakukan tidak hanya untuk kepentingan peneliti sendiri tetapi juga
memastikan bahwa tidak ada risiko bahaya apa pun terhadap partisipan
tidak adanya bahaya yang dapat dialami partisipan akibat penelitian ini.
Hak ini memberikan semua partisipan hak yang sama untuk dipilih atau
partisipan diberikan perlakuan dan penghargaan yang sama dalam hal apa
pun selama kegiatan riset dilakukan tanpa memandang suku, agama, etnis
utama yang harus dijelaskan dalam proses PSP yaitu setiap partisipan
penelitian atau mengundurkan diri tanpa adanya tekanan dari pihak mana
pun (Mauthner, Birch, Jessop, & Miller, 2005 dalam Afiyanti, 2014).
dalam hal ini yang dimaksud adalah pengalaman pasien dengan TB yang
peneliti mengumpulkan jenis data yang sama dari para partisipan. Jenis
2014).
yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara berurutan dan pemilihan kata-
katanya juga tidak baku tetapi dimodifikasi pada saat wawancara berdasarkan
1. Tahap Persiapan
Padang.
terapeutik.
wawancara.
33
2. Tahap Pelaksanaan
a) Fase Orientasi
alat tulis dan alat perekam. Kemudian peneliti kembali mengenalkan diri
b) Fase Kerja
c) Fase Terminasi
3. Tahap Akhir
telah ikut serta dalam proses penelitian dan menyampaikan bahwa proses
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan bukan laporan atau rangkuman, atau sekedar selaksi dari
hal-hal menarik. Catatan lapangan adalah bahan mentah lengkap riset peneliti
kunci pada pernyataan yang telah dipilih dengan cara memberi garis
penanda.
I. Keabsahan Data
konfirmabilitas.
Kredibilitas data atau ketepatan data dan keakurasian atau suatu data
verbatim yang telah dibuat guna melihat kesesuaian antara hasil rekaman
member check atau proses pengecekan data yang diperoleh. Peneliti akan
partisipan apakah sudah sepakat atau ada data yang harus ditambah,
partisipan diminta untuk menendatangani. Hal ini dijelaskan oleh olit &
tersebut.
temuan yang dapat diaplikasikan pada setting atau konteks penelitian itu
3. Dependabilitas (Ketergantungan)
dari sudut kualitatif adalah bagaimana studi yang sama dapat diulang
yang sama, partisipan yang sama, dalam konteks yang sama. Dengan kata
4. Konfirmabilitas
penelitian kualitatif, namun tidak persis sama arti dari keduanya yaitu
Rachmawati (2014)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dari mei 2022 sampai dengan April 2023.
A. Karakteristik Partisipan
Perkawinan terakhir
menikah
menikah
1. Tn. V
2. Ny. T
3. Ny. R
memiliki dua orang anak perempuan dan masih memiliki seorang suami.
41
B. Analisa Tema
dalam penelitian ini saling terkait antara satu dengan lainnya yang timbul
bawah ini. Proses pemunculan tema tersebut dapat dilihat pada matriks
menjalani pengobatan”
TB dengan
Gelisah Periaku
terkonfirmasi
Susah Tidur
covid-19 menjalani
42
Khawatir
1) Afektif
“ Saya gemetar dan tidak tahu harus berbuat apa, karna ada dua
2) Perilaku
“V takut kalo covid nya berat nantik kak, sementara juga harus
minum obat TB. V juga susah tidur jadinya kak karna kepikiran.”
(P1)
43
bisa tidur.”(P2)
“Saya ga ada kasih tau kalau terkonfirmasi covid -19 dan TB juga.
3) Kognitif
dibawah ini :
“Saya ga ada kasih tau kalau terkonfirmasi covid -19 dan TB juga.
Pelayanan
Kesehatan
44
1) Dampak fisik
berikut :
“Misalnya pagi ada kelas online , tapi V nya mual gitu kak. Atau
pas mau kelas lagi demam tinggi karna covid nya gitu. “(P1)
2) Dampak Psikologis
3) Dampak social
45
lain.”(P2)
4) Dampak fiinansial
lingkungan
Bertanggung
dalam
jawab keluarga
mendukung
pasien
46
pintu kamar.”(P1)
“ iya rutin kak, sebelum obat saya habis, dia sudah ke puskesmas
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
pengobatan
fisiologis dan respon psikologis, hal ini dijelaskan dalam penelitian Mu’arifah
respon yang ditimbulkan dari kecemasan tersebut yaitu afektif, perilaku dan
a. Afektif
diungkapkan oleh informan, tiga dari empat informan merasa gugup dan
gelisah dengan sakit yang dialaminya.. Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang diungkapkan oleh Stuart dan Laraia (2005) bahwa seseorang yang
kecemasan yaitu ditandai dengan perilaku seperti gugup dan gelisah. Hasil
karena tidak tahu harus berbuat apa setelah mengetahui bahwa selain
b. Perilaku
dalam penelitian, mereka mengalami susah tidur dan menghindar. Hal ini
sejalan dengan yang dijelaskan oleh stuart dan Laraia (2005) bahwa ketika
susah tidur dan menghindar dari lingkungan sekitar. Hasil penelitian ini
sekitar karena tidak ingin ada yang tahu bahwa dirinya menderita penyakit
TB dan covid-19.
c. Respon kognitif
berlebihan. Hal ini sejalan dengan penjelasan Stuart dan Laraia (2005)
sedikit saja merasa sudah lelah. Ini disebabkan karena pasien mengalami
2009- 2011). Masalah intoleransi aktifitas ini diatasi pasien hanya dengan
istirahat dan tidak melakukan kerja berat. Kesulitan lain yang juga dialami
pasien adalah masalah psikologis yang meliputi konflik yang terjadi karena
omongan orang yang menyakitkan, harus selalu ingat untuk minum obat,
konflik ini diatasi pasien dengan sabar dan berserah diri pada yang kuasa.
juga dialami pasien adalah masalah finansial selama mengalami sakit dan
istri atau ibu klien, dukungan penilaian pasien mendapatkan support dan
instrumental dari istri dan adik yang mengeluarkan biaya selama pasien
keluarga yang memberi semangat untuk minum obat dan sembuh. Tahan
Dukungan yang diterima oleh pasien dari teman dan atasan adalah mereka
melakukan pekerjaan pasien tidak dibebani kerja yang berat dan banyak
pasien. Dukungan yang diterima pasien dari petugas kesehatan adalah petugas
B. Keterbatasan Penelitian
penelitian kualitatif adalah penelitii itu sendiri, sehingga kualitas data hasil
seperti kedalaman hasil penelitian dan tekhnik berkomunikasi yang efektif untuk
sehingga beberapa wawancara terjadi gangguan dari orang-orang lain yang ada
dilokasi tempat penelitian seperti orang lain menanyakan sesuatu pada partisipan
BAB VI
A. Kesimpulan
pasien dari teman dan atasan adalah mereka memahami tentang penyakit yang
diderita oleh pasien sehingga dalam melakukan pekerjaan pasien tidak dibebani
kerja yang berat dan banyak mendapat toleransi dari teman-teman kerja maupun
atasan
B. Saran
Bagi pelayanan kesehatan diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan
DAFTAR PUSTAKA
Huang, Y. Wang, X. Li, L. Ren, J. Zhou, Y.Hu. (2020). Clinical features ofp
K.K. Chopra., V.K. Arora. (2020). Covid-19 and social stigma : role of
Rai, D, K., et-al. (2020). Problem faced by tuberculosis patients during covid-
Sahoo. S., Mehra. A., Suri. V., Malhotra. P., Yuddanapudi.L.N., Dutt Puri.
Santos, FLD., Souza, LLL., Bruce, ATI., Crispim JDA.,Arroyo, LH., Ramos.
Alfabeta CV
https://doi.org/10.1016/S2213-2600(21)00161-2
Lampiran 1
LEMBARAN PERSETUJUAN
( Informed Consent )
Nama :
Umur :
Padang, 2023
Partisipan
(…………………………………….)
Lampiran 2
PANDUAN WAWANCARA
Nomor Partisipan :
1. Inisial Partisispan :
2. Umur :
3. Status Perkawinan :
4. Agama :
5. Pekerjaan :
B. Pedoman Wawancara
Pertanyaan Pembuka
ini?
1. Coba Bapak/ibu ceritakan kepada saya apa yang bapak/ibu fikirkan ketika
virus covid – 19 ?
2. Coba Bapak/ibu ceritakan kepada saya apa saja hambatan dalam mencari
TRANSKIP WAWANCARA
Partisipan : Tn. V
Umur : 23 tahun
(Menit)
terinfeksi covid 19
Iyaaaa kak…
keluarga.
ada ?
gitu kak
sekitar bagaimana V ?
61
ada V ?
V?
V?
gitu.
pengobatan ini ?
juga
waktunya ya
Partisipan : Ny. T
Umur : 30 tahun
(Menit)
terinfeksi covid 19
Iyaaaa …
ada ?
64
kakak ?
apa?
pengobatan ini ?
juga
waktunya ya
Partisipan : Ny. R
Umur : 42 tahun
(Menit)
terinfeksi covid 19
Iyaaa..
pengobatan TB?
saya
sekitar bagaimana bu ?
ada bu ?
ibu ?
pengobatan ini ?
waktunya ya
Lampiran 3
Curiculum Vitae