Anda di halaman 1dari 24

BANTUAN DANA

UNIVERSITAS NASIONAL

LAPORAN
PENELITIAN STIMULUS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
PADA IBU HAMIL TAHUN 2020

Tim Peneliti

Ketua : Dr. Rini Kundaryanti, SKM., M.Kes


Anggota : 1. Anni Suciawati, SST., M.Kes
2. Solehah, Amd.Keb

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2020
i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................... 3

BAB II : TINJAUAN TEORI


2.1. Prolaku ..................................................... 4
2.2. Corona Virus Disease (COVID 19) ................................................. 5
2.3. Kerangka Teori ..................................................... 9
2.4. Kerangka Konsep ..................................................... 9
2.5. Hipotesis Penelitian ..................................................... 10

BAB III : METODE PENELITIAN


3.1. Desain Penelitian ..................................................... 11
3.2. Populasi dan Sampel ..................................................... 11
3.3. Lokasi Dan Waktu Penelitian ..................................................... 11
3.4. Analisa Data ..................................................... 11

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Hasil ..................................................... 12
4.2. Pembahasan ..................................................... 12

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN


5.1. Simpulan .....................................................
5.2. Saran .....................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................... 13


KUISIONER PENELITIAN ..................................................... 14

ii
Abstrak

Latar Belakang : Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan wabah virus corona
(Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO semenjak Januari 2020
telah menyatakan dunia masuk kedalam darurat global terkait virus ini. Ini merupakan
fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke 21, yang skalanya mungkin dapat
disamakan dengan perang dunia II. Pandemi virus Corona Covid-19 mengancam semua
orang, tidak terkecuali ibu yang sedang mengandung. Beberapa riset menunjukkan bahwa ibu
hamil pun punya risiko yang cukup besar bisa terinfeksi Covid-19, termasuk dengan gejala
ringan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan
sumber informasi terhadap perilaku pencegahan penularan Covid-19 pada ibu hamil di BPM
Kabupaten Bandung Tahun 2020. Metodologi : Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 55 orang. Pengambilan
sampel menggunakan metode total sampling sebanyak 55 orang. Kuisioner ini telah
dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan nilai koefisien cronbach’s alpha 0,6. Data
dianalisis menggunakan descriptive statistics dan kai kuadrat dengan rumusan chi-square
untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, dan sumber informasi terhadap perilaku
pencegahan penularan Covid-19 pada ibu hamil. Hasil Penelitian : Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku (p=0,032),
sumber informasi (p=0,033) dan tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku (p=0,183).
Kesimpulan dan Saran : diharapkan adanya penyuluhan kepada ibu hamil mengenai
perilaku pencegahan penularan Covid-19.

Kata Kunci : Ibu hamil, pencegahan penularan Covid19


Kepustakaan : 31 Daftar Bacaan (2015-2020)

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Virus Corona atau Covid 19 semakin marak di sejumlah negara, termasuk di
Indonesia, bahkan saat ini situasi dan kondisinya sudah menjadi Pandemi,
sehingga semua orang diharuskan mulai meningkatkan stamina dan menjaga daya
tahan tubuh agar tidak mudah tertular covid 19, tak terkecuali pada ibu hamil.
Semua ibu hamil tentu harus mematuhi protokol kesehatan diantaranya adalah
jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dibawah air mengalir dengan
menggunakan sabun. Penyakit Corona Virus Disease (Covid-19) merupakan
penyakit infeksi disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Corona
virus-2 (SARS-CoV-2) yang kasus pertamanya dimulai pada Desember 2019 di
Wuhan, provinsi Hubei (WHO 2020).
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2020) Penyakit ini
terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan pernapasan dari batuk
dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga hari di plastik dan stainless
steel,atau dalam aerosol selama tiga jam (Gorbalenya AE, 2020). Virus ini juga
telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui apakah
penularan melalui feses (Van Doremalen, et all, 2020). Penyebaran agresif yang
terjadi diyakini dari manusia ke manusia melalui droplet saat batuk atau bersin
(Susilo, 2020). Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal berikut:
Droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin Kontak pribadi
seperti menyentuh dan berjabat tangan Menyentuh benda atau permukaan dengan
virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci
tangan Kontaminasi tinja (jarang terjadi) Sebuah studi terbaru menunjukkan
potensi penularannya melalui udara. Ketika seseorang batuk atau bersin dan
mengeluarkan cairan mengandung virus, berpotensi akan menyebar ke udara dan
bisa langsung masuk ke tubuh orang lain jika berada dalam posisi berdekatan.
Melihat cara penularan virus yang dipaparkan oleh WHO tersebut, maka
lingkungan yang memiliki resiko penularan yang tinggi tentunya adalah
lingkungan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan mobilitas

1
masyarakatnya yang juga tinggi. Pentingnya sosialisasi secara intensif kepada
masyarakat tidak terlepas dari fenomena kurangnya tindakan preventif dari
masyarakat terhadap penyebaran virus corona.. Masyarakat merupakan garda
terdepan agar penyebaran virus corona baru atau SARS-CoV-2 tidak semakin
meluas. Upaya yang bisa dilakukan masyarakat antara lain menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat, memakai masker saat bepergian, serta menjaga jarak
sangat besar untuk memutus rantai penularan Covid-19. Maka kemampua
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik
dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia. Kasus positif Covid-
19 bertambah sebanyak 2.090. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 151.498
orang. Sementara, untuk kasus sembuh ada penambahan sebanyak 2.207 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi
105.198 orang. Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini
juga bertambah sebanyak 94 orang. Dengan penambahan ini, jumlah pasien yang
meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 6.594 orang (Kompas 2020).
Dalam situasi normal, kematian ibu dan kematian neonatal di Indonesia
masih menjadi tantangan besar, apalagi pada saat situasi bencana. Saat ini,
Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam Covid-19 sehingga
pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang
terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Dikhawatirkan, hal ini
menyebabkan adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru
lahir. Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, banyak pembatasan hampir ke semua
layanan rutin termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Seperti ibu
hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya
karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas
ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan layanan dari segi tenaga dan sarana
prasarana termasuk Alat Pelindung Diri. Prinsip-prinsip pencegahan Covid-19
pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir di masyarakat meliputi
universal precaution dengan selalu cuci tangan memakai sabun selama 20 detik
atau hand sanitizer, pemakaian alat pelindung diri, menjaga kondisi tubuh dengan
rajin olah raga dan istirahat cukup, makan dengan gizi yang seimbang, dan
mempraktikan etika batuk-bersin, jaga jarak dan pakai masker.

2
Pentingnya menjaga protokol kesehatan di masa pandemi ini membuat peneliti
tertarik ingin mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku
Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil Tahun 2020

1.2. Rumusan Masalah


Masih tingginya pertambahan kasus covid 19 membuat kita semua harus selalu
menjaga protokol kesehatan dimanapun dan siapapun, tidak terlepas bagi ibu hamil,
berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil,
karena hal ini sangat penting mengingat ibu hamil termasuk dalam golongan yang
berisiko rentan.

1.3. Tujuan Penelitian


1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan, sikap, sumber informasi dan
perilaku pencegahan penularan Covid-19 pada ibu hamil

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan
penularan Covid-19 pada ibu hamil
b. Mengetahui hubungan antara sikap dengan perilaku pencegahan
penularan Covid-19 pada ibu hamil
c. Mengetahui hubungan antara sumber informasi terhadap perilaku
pencegahan penularan Covid-19 pada ibu hamil

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Perilaku
2.2.1. Pengertian perilaku
Perilaku merupakan hasil dari pada segala macam pengalaman serta interaksi
manusia dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tindakan. Menurut Notoatmojo (2010). Perilaku merupakan respon atau
reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari
dalam dirinya. Skiner dalam Notoatmodjo (2011) merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar)

2.1.2. Bentuk-Bentuk Perilaku


Menurut Notoatmodjo (2011), dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus,
maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1) Bentuk Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
seseorang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara
jelas oleh orang lain.
2) Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain.

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku


Lawrance Green dalam Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku
(behaviorcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes).
Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:

4
1) Faktor Predisposisi (Predisposing Factors), yang mencakup pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor Pemungkin (Enabling Factor), yang mencakup lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
keselamatan kerja, misalnya ketersedianya alat pendukung, pelatihan dan
sebagainya.
3) Faktor Penguat (Reinforcement Factor), faktor-faktor ini meliputi undang-
undang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya (Notoatmodjo,
2007)

2.2. Corona Virus Disease (Covid 19)


Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi
nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2).

2.2.1. Upaya Pencegahan Oleh Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas :


a. Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik.
Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung
alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum cuci tangan
c. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
d. Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda
sakit atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak
beraktivitas di luar.
e. Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue.
Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue
lakukan batuk sesui etika batuk.

5
f. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang
sering disentuh.
g. Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan
penularan penyakit saluran napas, termasuk infeksi Covid-19. Akan tetapi
penggunaan masker saja masih kurang cukup untuk melindungi seseorang
dari infeksi ini, karenanya harus disertai dengan usaha pencegahan lain.
Pengunaan masker harus dikombinasikan dengan hand hygiene dan usaha-
usaha pencegahan lainnya.
h. Penggunaan masker yang salah dapat mengurangi keefektivitasannya dan
dapat membuat orang awam mengabaikan pentingnya usaha pencegahan
lain yang sama pentingnya seperti hand hygiene dan perilaku hidup sehat.

2.2.2. Prinsip-Prinsip Manajemen COVID-19 Pada Kehamilan Meliputi:


Isolasi awal, prosedur pencegahan infeksi sesuai standar, terapi oksigen,
hindari kelebihan cairan, pemberian antibiotik empiris (mempertimbangkan
risiko sekunder akibat infeksi bakteri), pemeriksaan sars-cov-2 dan
pemeriksaan infeksi penyerta yang lain, pemantauan janin dan kontraksi
uterus, ventilasi mekanis lebih dini apabila terjadi gangguan pernapasan yang
progresif, perencanaan persalinan berdasarkan pendekatan individual atau
indikasi obstetri dan pendekatan berbasis tim dengan multidisipin.

2.2.3. Beberapa Rekomendasi Saat Antenatal Care :


a. Ibu hamil yang termasuk pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 harus
segera dirawat di rumah sakit (berdasarkan pedoman pencegahan dan
pengendalian infeksi Covid-19).
Ibu hamil yang diketahui atau diduga harus dirawat di ruang isolasi khusus di
rumah sakit, apabila rumah sakit tidak memiliki ruangan isolasi khusus yang
memenuhi syarat Airborne Infection Isolation Room (AIIR) pasien harus
ditransfer secepat mungkin ke fasilitas di mana fasilitas isolasi khusus
tersedia.
b. Investigasi laboratorium rutin seperti tes darah dan urinalisis, hal ini
dilakukan jika ibu hamil terkonfirmasi terinfeksi

6
c. Pemeriksaan rutin untuk sementara ditunda pada ibu hamil dengan infeksi
terkonfirmasi maupun ibu hamil yang berstatus Pasien dalam Pengawasan
(PDP) sampai ada rekomendasi dari episode isolasinya berakhir. Pemantauan
selanjutnya dianggap sebagai kasus risiko tinggi. Jika ada perburukkan maka
segera di rujuk ke fasilitas yang lebih lengkap
d. Penggunaan pengobatan di luar penelitian harus mempertimbangkan
analisis riskbenefit dengan menimbang potensi keuntungan bagi ibu dan
keamanan bagi janin. Saat ini tidak ada obat antivirus yang disetujui oleh
untuk pengobatan Covid-19
e. Pemeriksaan kehamilan untuk ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 pasca
perawatan dilanjutkan 14 hari setelah periode penyakit akut berakhir. Periode
14 hari ini dapat dikurangi apabila ibu hamil sudah dinyatakan sembuh.
Direkomendasikan untuk USG yang bertujuan untuk pengawasan
pertumbuhan janin.

2.2.4. Pertimbangan Khusus Untuk Ibu Hamil adalah:


a. Pemeriksaan radiografi harus dengan perlindungan terhadap janin.
b. Pemantauan detak jantung janin harus dilakukan kan secara individual
dengan mempertimbangkan usia kehamilan janin dan kondisi ibu.
c. Stabilisasi ibu adalah prioritas sebelum persalinan dan apabila ada kelainan
penyerta lain seperti contoh pre-eklampsia berat harus mendapatkan
penanganan yang sesuai
d. Keputusan untuk melakukan persalinan perlu dipertimbangkan, kalau
persalinan akan lebih membantu efektifitas resusitasi ibu atau karena ada
kondisi janin yang mengharuskan dilakukan persalinan segera.
e. Pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin harus
dikonsultasikan dan dikomunikasikan dengan tim dokter yang merawat
karena harus sesuai indikasi.

7
2.2.5. Konseling Untuk Ibu Hamil di Masa Pandemi
a. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke negara yang terpapar
Covid-19 selama pandemi ini, walaupun dengan mengikuti anjuran
perjalanan (travel advisory) yang dikeluarkan pemerintah. Dokter harus
menanyakan riwayat perjalanan terutama dalam 14 hari terakhir dari daerah
dengan penyebaran luas Covid-19
b. Vaksinasi.
Saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah Covid-19 Sejak memposting
beberapa organisasi berusaha mengembangkan vaksin COVID-19 dengan
cepat. Kita masih menunggu pengembangan cepat vaksin yang aman dan
efektif.

2.3. Kerangka Teori


Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat digambarkan kerangka teori pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :

Faktor Predisposisi (Predisposing ) :


1. Karakteristik (umur pendidikan)
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Keyakinan

Faktor Pendukung (Enabling) :


Ketersediaan fasilitas atau sarana-
Perilaku
prasarana, media informasi, dll

Faktor Pendorong (Reinforcing)


1. Peran keluarga
2. Tenaga Kesehatan
3. Tokoh Masyarakat
4. Teman Sebaya

Bagan 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Teori Lawrance Green (dalam Notoatmodjo, 2015)

8
2.4. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

− Pengetahuan
Perilaku Pencegahan
− Sikap Penularan Covid 19
− Sumber Informasi

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

2.5. Hipotesis Penelitian


Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan penelitian, hipotesis
dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel, variabel bebas dan
variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian,
artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan. Berdasarkan
kerangka konsep dan tujuan dari penelitian maka dapat dibuat rumusan hipotesis
sebagai berikut :
a. Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan perilaku pencegahan
penularan Covid-19
b. Ada hubungan antara sikap ibu hamil dengan perilaku pencegahan
penularan Covid-19.
c. Ada hubungan antara sumber informasi dengan perilaku pencegahan
penularan Covid-19

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional yang bertujuan untuk
mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dalam
penelitian ini adalah pengetahuan, sikap dan informasi denan perilaku
pencegahan Covid-19
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 s/d 3
Sampel
Ibu hamil trimester 1 s/d 3 sebanyak 55 orang
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Praktik Mandiri Bidan “X:
3.4. Analisis Data
Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Natoatmodjo, 2010).
Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk melihat hubungan variabel independen dan
variabel dependen, dengan uji statistik chi square menggunakan SPSS 21

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil

Pengetahuan Frekuensi Persentase


Kurang 31 56,4
Baik 24 43,6
Jumlah 55 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 dari 55 responden didapat hasil 31 (56,4%) mempunyai


pengetahuan kurang dan 24 (43,6%) mempunyai pengetahuan baik

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Hamil

Sikap Frekuensi Persentase


Negatif 22 40,0
Positif 33 60,0
Jumlah 55 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 dari 55 responden didapat hasil 22 (40,0%) responden bersikap
negatif dan 33 (60,0%) bersikap positif

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi

Sumber Frekuensi Persentase


Informasi
Cetak 14 25,5
Elektronik 41 64,5
Jumlah 55 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 dari 55 responden didapat hasil 14 (25,2%) responden mendapat
informasi dari media cetak dan 41 (64,5%) dari media elektronik.

11
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Perilaku

Perilaku Frekuensi Persentase


Kurang 21 38,2
Baik 34 61,8
Jumlah 55 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 dari 55 responden didapat hasil 21 (38,2%) responden


berperilaku kurang dan 34 (61,8%) berperilaku baik

4.1.2. Hasil Bivariat

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Terhadap


Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Tahun 2020
Perilaku Jumlah P Value
Pengetahuan Kurang Baik
n % N % n %
Kurang 8 25,8 23 74,2 31 100 0,03
Baik 13 54,2 11 45,8 24 100
Jumlah 21 100 34 100 55 100

Berdasarkan tabel 4.5 didapat hasil bahwa responden yang berpengetahuan kurang
sebanyak 8 (25,8%) mempunyai perilaku kurang terhadap pencegahan penularan
Covid-19 dan 23 (74,2%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi square didapatkan P-
value 0,03 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan
dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19

Tabel 4.6 Hubungan Sikap Ibu Hamil Terhadap


Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Tahun 2020
Perilaku Jumlah P Value
Sikap Kurang Baik
n % N % N %
Negatif 9 40,9 13 59,1 22 100 0,18
Positif 12 36,4 21 63,6 33 100
Jumlah 21 38,2 34 61,8 55 100

12
Berdasarkan tabel 4.6 didapat hasil bahwa responden yang mempynyai sikap negatif
sebanyak 9 (40,9%) mempunyai perilaku kurang terhadap pencegahan penularan
Covid-19 dan 13 (59,1%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi square didapatkan P-
value 0,18 > 0.05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap
dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19

Tabel 4.7 Hubungan Sumber Informasi Terhadap


Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Tahun 2020
Sumber Perilaku Jumlah P Value
Informasi Kurang Baik
n % N % N %
Cetak 3 14,3 12 85,7 14 100 0,03
Elektronik 19 46,3 22 53,7 41 100
Jumlah 21 38,2 34 61,8 55 100

Berdasarkan tabel 4.7 didapat hasil bahwa responden yang mendapatkan informasi
dari media cetak sebanyak 3 (14,3%) mempunyai perilaku kurang terhadap
pencegahan penularan Covid-19 dan 12 (85,7%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi
square didapatkan P-value 0,03 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna
antara sumber informasi dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19

4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan antara Pengetahuan Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan
Covid-19 Pada Ibu Hamil
Berdasarkan tabel 4.5 didapat hasil bahwa responden yang berpengetahuan
kurang sebanyak 8 (25,8%) mempunyai perilaku kurang terhadap pencegahan
penularan Covid-19 dan 23 (74,2%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi square
didapatkan p-value 0,03 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara
pengetahuan dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19
Pengetahuan merupakan hal yang terpenting dalam menentukan tindakan
ataupun perilaku seseorang (Aritonang, 2018), jika seseorang berpengetahuan rendah
tentang sesuatu maka dominan memiliki sikap dan tindakan yang kurang juga. Adanya

13
pandemi Covid-19 ini memaksa masyarakat haru banyak mencari tahu tentang
penyakit ini guna sebagai langkah untuk pencegahan agar kita tidak terinfeksi
Peningkatan pemahaman peserta dikarenakan sebagai hasil kegiatan penyuluhan ini
dengan menggunakan teknik pennyuluhan yang diikuti dengan adanya demonstrasi,
redemonstrasi, diskusi interpersonal. Penggunaan media merupakan suatu kompenen
terpenting dalam suatu kegiatan penyuluhan (Johariyah & Mariati, 2018). Hasil
penelitian yang sama dengan temuan pada kegiatan ini dilaporkan bahwa ada
perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan (Kapti et al., 2019). Penulis menyimpulkan bahwa semakin baik
pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan penularan Covid-19, maka ibu hamil akan
semakin terhindar dari penularan Covid-19

4.2. Hubungan antara Sikap Terhadap Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19


Pada Ibu Hamil
Berdasarkan tabel 4.6 didapat hasil bahwa responden yang mempynyai sikap
negatif sebanyak 9 (40,9%) mempunyai perilaku kurang terhadap pencegahan
penularan Covid-19 dan 13 (59,1%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi square
didapatkan P-value 0,18 > 0.05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara sikap dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19
Newcomb, seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa, sikap merupakan
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif
tertentu. Sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktivitas akan tetapi
merupakan predisposisi perilaku (tindakan) yang berdasarkan reaksi tertutup.
Penulis berpendapat bahwa sikap adalah faktor penting dalam upaya
pencegahan penularan terhadap Covid-19, dengan sikap positif ibu hamil bisa
merespon dan melindungi dirinya dari penularan Covid-19

4.3. Hubungan antara Sumber Informasi Dengan Perilaku Pencegahan


Penularan Covid-19 Pada Ibu Hamil
Berdasarkan tabel 4.7 didapat hasil bahwa responden yang mendapatkan
informasi dari media cetak sebanyak 3 (14,3%) mempunyai perilaku kurang terhadap
pencegahan penularan Covid-19 dan 12 (85,7%) yang berperilaku baik. Hasil uji chi

14
square didapatkan P-value 0,03 < 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang bermakna
antara sumber informasi dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Bakir (2007) dalam Iswanto & Sulistyowati
(2018) menjelaskan informasi memiliki ciri utama berupa konektivitas dengan
internet. Masyarakat mulai tergantung dengan jaringan informasi elektronik.
Masyarakat mengalokasikan waktu dan tenaga terpusat pada kegiatan informasi.
Lebih dari itu, kini informasi dan pengetahuan mulai dianggap sebagai sumber daya
dan faktor penentu produksi. Hal ini berdampak pada meningkatkan kebutuhan pada
tenaga ahli informasi. Seseorang akan mencari informasi apabila ia memerlukan
jawaban pertanyaan atau ingin mencari fakta atas suatu keadaan. Pencarian informasi
lambat laun berubah menjadi kebutuhan.
Menurut Kuhltau kebutuhan informasi terjadi karena kesenjangan dalam diri
manusia, yaitu antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang
dibutuhkan. Ini artinya kebutuhan informasi terjadi karena adanya kesenjangan
pengetahuan yang dimiliki dengan kompleksnya permasalah yang sedang dihadapi.
Pengetahuan yang dimiliki belum mampu menjawab kebingungan atau belum bisa
dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah. Dengan demikian memerlukan tambahan
informasi yang sesuai dengan kebutuhannya (Tjiptasari & Ridwan, 2017).
Komunikasi media yang efektif pada pandemi Covid-19 menurut Matthew
Seeger sebagaimana dikemukakan The Centers for Disease Controland Prevention
(CDC) mensyaratkan lima kunci, yaitu: sumber informasi yang kredibel, kejujuran
dan keterbukaan informasi, bertujuan membujuk orang mengambil tindakan yang
mengurangi bahaya tertular, disusun berdasarkan pendapat para ahli, bukan amatiran,
dan konsisten (Seeger, 2020).

15
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian ini, didapat hasil 21 (38,2%) responden yang
berperilaku kurang dan 34 (61,8%) responden yang berperilaku baik terhadap
pencegahan Covid-19. Dan dari 3 variabel yang diteliti terdapat 2 variabel yang
mempunyai hubungan dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19, yaitu
variabel pengetahuan dan sumber informasi sedangkan variabel sikap menunjukkan
tidak ada hubungan dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada ibu hamil.

5.2. Saran
5.2.1. Bagi Petugas Kesehatan (Bidan)
Diharapkan bidan dapat meningkatkan penyuluhan atau pendidikan kesehatan
mengenai pencegahan penularan Covid-19 khususnya bagi ibu hamil dan sebaiknya
bidan melakukan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat
termasuk menggunakan APD yang sesuai standar pada saat memberikan pelayanan
5.2.2. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan ibu hamil mendapatkan informasi yang benar tentang pencegahan
penularan Covid-19 dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta patuh
dalam menerapkan protokol kesehatan di masa pandemic ini
5.2.3. Bagi Dinas Kesehatan
Diharapkan dinas kesehatan setempat menyediakan lebih banyak informasi
terkait pencegahan penularan Covid-19 di masyarakat, khususnya pada ibu hamil.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, J. (2018). Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Pentabio


Lanjutan Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Di Puskesmas Lampaseh Aceh.
Jurnal Riset Kesehatan Nasional

Johariyah, A., & Mariati, T. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Reproduksi


Remaja Dengan Pemberian Modul Terhadap Perubahan Pengetahuan Remaja. Jurnal
Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo. https://doi.org/10.29241/ jmk.v4i1.
100

Kapti, R. E., Rustina, Y., & Widyastuti. (2019). Efektifitas Audiovisual Sebagai
Media Penyuluhan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Dalam Pemahaman Pemasangan IUD. Jurnal Ilmu Keperawatan.
https://doi.org/10.1017 /CBO9781107415324.004

Gorbalenya AE (2020). Severe Acute Respiratory Syndrome-Related Corona Virus –


The species and its viruses, a state- ment of the Coronavirus Study Group
Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 (2020) Tim Kerja Kementrian
Dalam Negeri

Pedoman Kesiap siagaan Menghadapi Corona Virus Disease (2020). Direktorat


Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Protokol Tatalaksasna Covid-19 (2020). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Rekomendasi Penanganan Infeksi Virus Corona (Covid-19) Pada Maternal Hamil,


Bersalin dan Nifas (2020) Pokja Infeksi Saluran Reproduksi Perkumpulan Obstetri
dan Ginekologi Indonesia
Seeger, M., "The Conversation", 7 Maret 2020, https:// the conversation. com/ crisis
communication-researchershares-5-key-principlesthat-officials-should-use-
incoronavirus-133046 diakses 31 Maret 2020.

Van Doremalen N. et all. ( 2020). Aerosol and Surface Stability of SARS-CoV. The
New England Journal of Medicine.

17
KUISIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
PADA IBU HAMIL TAHUN 2020

A. Identitas Responden
Nama : Ny. ……………………..
Kehamilan ke : ………………………….
No Hp : ………………………….
Alamat : ………………………….
B. Pernyataan mengenai pengetahuan Ibu hamil tentang Covid-19
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang anda anggap benar
No Pernyataan Benar Salah
1. Covid-19 merupakan penyakit yang dapat menular
kepada siapa saja
2. Ibu hamil dan orang dengan usia lanjut lebih
beresiko tertular Covid-19
4. Gejala umum yang terinfeksi oleh virus Corona yaitu
demam (38 derajat celcius), batuk dan sesak nafas.
5. Virus Corona dapat bertahan di tembaga atau kardus
selama beberapa jam, dan plastik atau baju selama
beberapa hari
6. Menjaga jarak fisik minimal 1 meter jika berada di
tempat umum merupakan upaya terbaik untuk
mencegah penyebaran Covid-19
7. Covid-19 dapat menyebar selama kontak dekat,
seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama
batuk, bersin atau berbicara
8. Menyemprotkan desinfektan pada lingkungan sekitar
dan benda yang sering kita sentuh dapat mencegah
tersebarnya Covid-19
9. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun atau
handsenitizer merupakan salah satu upaya agar
terhindar dari Covid-19
9. Menggunakan masker saat keluar rumah merupakan
salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19
10. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup
sehat merupakan upaya agar tidak terpapar Covid-19
10. Covid-19 dapat menyerang pada ibu hamil saja

18
C. Sikap Ibu hamil terhadap Covid-19
Berilah tanda checklist (√) disetiap jawaban sesuai pendapat anda.
1. STS : Sangat Tidak setuju
2. TS : Tidak Setuju
3. RR : Ragu – Ragu
4. S : Setuju
5. SS : Sangat Setuju

No Pernyataan STS TS RR S SS
1. Masker digunakan ketika diluar rumah saja
2. Ketika batuk atau bersin, tutup mulut
dengan menggunakan siku tangan
3. Menunda bepergian keluar rumah jika tidak
terlalu penting
4. Saya merasa tidak perlu melakukan isolasi
diri jika mengalami batuk ringan dan flu
5. Hindari menyentuh mata dan hidung jika
belum mencuci tangan
6. Ketika badan terasa demam dan sesak
nafas, segera isolasi mandiri
7. Lakukan mencuci tangan dengan sabun dan
air mengalir atau hand senitizer jika
menyentuh barang logam
8. Hand senitizer lebih baik dibanding cuci
tangan dengan sabun dan dibawah air
mengalir
9. Jika keluar rumah sebaiknya terapkan jaga
jarak / social distancing
10. Tidak perlu takut dengan Covid- 19 jika
tubuh dalam keadaan sehat

19
C. Perilaku Ibu Hamil Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19
Berilah tanda ceklist sesuai dengan jawaban anda
1 : Tidak Pernah (TP)
2 : Pernah (P)
3 : Kadang-Kadang (KK)
4 : Selalu (S)

No Pernyataan TP P KK S
1. Saya tetap memeriksakan kehamilan selama
masa pandemi Covid-19
2. Saya lebih rajin mencuci tangan selama masa
pandemi Covid-19
2. Saya menggunakan masker ketika bepergian ke
tempat umum
3. Saya mengurangi bepergian jika tidak memiliki
kepentingan yang mendesak
4. Apabila batuk atau bersin, saya menutup mulut
menggunakan tisu atau kain
5. Ketika demam dan terasa tanda bahaya pada
kehamilan saya menghubungi petugas
kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan segera
6. Sebelum menggunakan masker, saya mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir atau
menggunakan handsenitizer
7. Sesudah bepergian dari tempat umum, saya
mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
atau handsanitizer
8. Saya menerapkan physical distancing atau
menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain
9. Saya mengkonsumsi gizi seimbang seperti
makan sayur dan buah serta tetap
mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh
bidan
10. Saya menghindari menyentuh muka, mata dan
hidung sebelum cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir

E. Sumber Informasi Responden


Pilihlah salah satu dan beri tanda silang (x) sumber informasi yang paling sering
didapatkan oleh ibu tentang Covid-19 ?
a. Media Cetak : buku, brosur, koran, poster
b. Media Elektronik : televisi, radio, internet

Terima - Kasih

20

Anda mungkin juga menyukai