Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan izin-Nya
saya mampu menyelesaikan makalah tentang “Penatalaksanaan bayi terkonfirmasi Covid-19”
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) yang telah
diberikan oleh Ibu Windha Widyastuti,S.Kep.,Ns.MNS selaku dosen Maternitas.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna.
Oleh Karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar bisa menyusun
makalah yang baik dan benar untuk kedepannya.
Semoga makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta dapat
menambah wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................
C. TUJUAN.............................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................
A. KESIMPULAN.................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan gangguan saluran
pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah menjadi pandemi
di seluruh dunia. COVID-19 telah menjangkit seluruh penduduk dunia tidak
terkecuali bayi baru lahir. Banyak yang mengira virus corona hanya menjangkiti
orang dewasa. Namun nyatanya, bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus corona.
Data dari American Academy of Pediatric menyatakan sebanyak 2 hingga 5
persen bayi dinyatakan positif COVID-19 dalam waktu 24 hingga 96 jam setelah
dilahirkan. Menurut laporan tersebut, bayi tertular dari ibunya yang juga diketahui
positif COVID-19.
Sama halnya dengan di Amerika. Dikutip dari berbagai media, kasus bayi baru
lahir positif COVID-19 di antaranya juga ditemukan di Maluku dan di Sulawesi
Utara. Kerentanan bayi baru lahir terhadap infeksi menjadi latar belakang perlunya
studi tentang pengaruh COVID-19 pada bayi yang baru lahir termasuk tanda gejala,
dan bagaimana perawatan dan penanganan kepada bayi yang terkonfirmasi covid-19.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Covid-19
b. Infeksi Covid-19 pada bayi
c. Tanda dan gejala bayi terkonfirmasi Covid-19
d. Pemeriksaan dan Pengobatan bayi terkonfirmasi Covid-19
e. Cara mencegah Covid-19 pada bayi
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Covid-19
b. Untuk mengetahui bagaimana infeksi Covid-19 pada bayi
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala bayi terkonfirmasi Covid-19
d. Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengobatana bayi terkonfirmasi Covid-19
e. Untuk mengetahui cara mencegah Covid-19 pada bayi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Covid-19
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem
pernafasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti
pneumonia. Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona.
Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember
2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan
menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.
Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia,
pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk
menekan penyebaran virus ini.
Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan
kelompok usia adalah sebagai berikut:
Dari seluruh penderita Covid-19 yang meninggal dunia, 0,6% berusia 0–5
tahun, 0,7% berusia 6–18 tahun, 2,8% berusia 19–30 tahun, 11,5% berusia 31–45
tahun, 36,2% berusia 46–59 tahun, dan 48,3% berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan
berdasarkan jenis kelamin, 56,7% penderita yang meninggal akibat Covid-19 adalah
laki-laki dan 43,3% sisanya adalah perempuan.
a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
Covid-19 bersin atau batuk
b. Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah
menyentuh benda yang terkena droplet penderita Covid-19
c. Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita Covid-19 tanpa
mengenakan masker
d. CDC dan WHO menyatakan Covid-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel
zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi dalam prosedur
medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan
pemberian obat hirup melalui nebulizer.
Dikutip dari pernyataan dr. Rifka Hanifa Huwaida, gejala virus corona pada
bayi, anak-anak, dewasa, atau lansia adalah sama . Sebagian besar kasus bayi baru
lahir dan positif virus corona dilaporkan memiliki gejala ringan, bahkan ada yang
tidak bergejala sama sekali.
Dilansir dari Mayo Clinic, saat terinfeksi COVID-19, bayi mungkin dapat
mengalami masalah pernapasan. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka belum
matang dan ukuran saluran udara di dalam tubuhnya juga lebih kecil.
Kendati begitu, menurut informasi dari Center for Disease Control and
Prevention, neonatus (bayi berusia 28 hari atau kurang dari sebulan) yang positif
COVID-19 juga bisa mengalami gejala berikut:
a. Demam
b. Lemah
c. Rinorea
d. Batuk
e. Takipnea
f. Muntah
g. Diare
1. Pemeriksaan
Dokter Devia menjelaskan, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan
kepada bayi yang terkonfirmasi positif COVID-19. Berikut daftarnya:
a. Setelah lahir, bayi harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU ) atau
ruang perawatan intensif.
b. Bayi wajib menjalani pemeriksaan rontgen dada untuk memeriksa pneumonia.
c. Bayi wajib menjalani tes darah.
d. Bayi dapat menjalani pemeriksaan menyeluruh yang meliputi cek darah
lengkap (leukosit, trombosit, hitung jenis sel darah putih) dan cek LED (Laju
Endap Darah).
e. Menjalani pemeriksaan CRP atau C-reactive protein untuk mengetahui kadar
protein C-reaktif dan prokalsitonin dalam darah.
f. Pemeriksaan gangguan koagulasi, fungsi ginjal, fungsi hati, elektrolit, dan
pemeriksaan lain sesuai kondisi bayi.
Kemudian, menurut buku saku protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Indonesia, bayi baru lahir boleh dikembalikan kepada
keluarga setelah menjalani tes swab RT-PCR sebanyak dua kali berturut-turut dan
hasilnya negatif. Kedua tes swab harus dilakukan dengan jangka waktu minimal
24 jam.
Bila hasil tes swab RT-PCR bayi masih positif, pihak rumah sakit akan
mempertimbangkan CT Value dan kondisi kesehatan bayi. Sesuai dengan buku
saku dari Kemenkes, bayi boleh dipulangkan dengan catatan sebagai berikut:
2. Pengobatan
Dijelaskan oleh dr. Devia, pemberian obat bagi bayi baru lahir yang positif
Covid-19 harus sesuai dengan tatalaksana dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI). Untuk pengobatan tergantung dari kondisi klinis bayi. Terapi yang
diberikan sifatnya suportif, meliputi terapi oksigen, terapi cairan, pemberian
antibiotik. Obat parasetamol serta obat antivirus seperti oseltamivir juga dapat
diberikan.
Tak hanya itu, dr. Devia mengatakan bahwa bayi yang positif Covid-19 harus
dirawat atau berada terpisah dari ibunya. Untuk proses pemberian ASI juga
disarankan melalui botol (memerah ASI). Selama dirawat dan diisolasi secara
khusus, ibu bayi yang juga positif Covid-19 tetap harus pakai masker selama
memerah ASI. Ibu pun wajib mencuci tangan menggunakan air dan sabun selama
20 detik sebelum memerah. Sesudah memerah, pompa serta semua alat dan wadah
ASI harus dibersihkan serta disterilisasi.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19
akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.
Banyak yang mengira virus corona hanya menjangkiti orang dewasa. Namun nyatanya, bayi
baru lahir juga dapat terinfeksi virus corona.
B.Saran
Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana Infeksi Covid-19 dalam menyerang
imun bayi baru lahir maupun penatalaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/covid-19
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647537/penanganan-dan-pengobatan-
covid-19-pada-bayi-baru-lahir
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3638168/begini-kondisi-bayi-yang-
terinfeksi-virus-corona
https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/05/130200923/studi--anak-balita-
berpeluang-tinggi-menularkan-covid-19?page=all
https://www.halodoc.com/artikel/seberapa-besar-risiko-bayi-baru-lahir-kena-corona
http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/476