Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATERNITAS

“PENATALAKSANAAN BAYI TERKONFIRMASI COVID-19”

Dosen Pengampu :

Windha Widyastuti,s.Kep., Ns.MNS

Disusun Oleh :

Firda Oktaviani (201902010044)

Kelas 2B Semester Genap

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan izin-Nya
saya mampu menyelesaikan makalah tentang “Penatalaksanaan bayi terkonfirmasi Covid-19”
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) yang telah
diberikan oleh Ibu Windha Widyastuti,S.Kep.,Ns.MNS selaku dosen Maternitas.

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Saya sadar bahwa makalah ini belum sempurna.
Oleh Karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar bisa menyusun
makalah yang baik dan benar untuk kedepannya.

Semoga makalah ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta dapat
menambah wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Pekalongan,21 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI...................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................................

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................
C. TUJUAN.............................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN.............................................................................................................

A. PENGERTIAN COVID-19 ...... ...................................................................


B. INFEKSI COVID-19 PADA BAYI ................................................
C. TANDA DAN GEJALA BAYI TERKONFIRMASI COVID-19...........................
D. PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN BAYI TERKONFIRMASI COVID-19 ..
E. CARA PENCEGAHAN COVID-19 PADA BAYI

BAB III

PENUTUP.....................................................................................................................

A. KESIMPULAN.................................................................................................
B. SARAN..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan gangguan saluran
pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah menjadi pandemi
di seluruh dunia. COVID-19 telah menjangkit seluruh penduduk dunia tidak
terkecuali bayi baru lahir. Banyak yang mengira virus corona hanya menjangkiti
orang dewasa. Namun nyatanya, bayi baru lahir juga dapat terinfeksi virus corona.
Data dari American Academy of Pediatric menyatakan sebanyak 2 hingga 5
persen bayi dinyatakan positif COVID-19 dalam waktu 24 hingga 96 jam setelah
dilahirkan. Menurut laporan tersebut, bayi tertular dari ibunya yang juga diketahui
positif COVID-19. 
Sama halnya dengan di Amerika. Dikutip dari berbagai media, kasus bayi baru
lahir positif COVID-19 di antaranya juga ditemukan di Maluku dan di Sulawesi
Utara. Kerentanan bayi baru lahir terhadap infeksi menjadi latar belakang perlunya
studi tentang pengaruh COVID-19 pada bayi yang baru lahir termasuk tanda gejala,
dan bagaimana perawatan dan penanganan kepada bayi yang terkonfirmasi covid-19.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Covid-19
b. Infeksi Covid-19 pada bayi
c. Tanda dan gejala bayi terkonfirmasi Covid-19
d. Pemeriksaan dan Pengobatan bayi terkonfirmasi Covid-19
e. Cara mencegah Covid-19 pada bayi
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Covid-19
b. Untuk mengetahui bagaimana infeksi Covid-19 pada bayi
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala bayi terkonfirmasi Covid-19
d. Untuk mengetahui pemeriksaan dan pengobatana bayi terkonfirmasi Covid-19
e. Untuk mengetahui cara mencegah Covid-19 pada bayi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Covid-19

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem
pernafasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti
pneumonia. Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona.

Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember
2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan
menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan.
Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia,
pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk
menekan penyebaran virus ini.

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19


Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 19 April 2021 adalah
1.609.300 orang dengan jumlah kematian 43.567 orang. Dari kedua angka ini dapat
disimpulkan bahwa case fatality rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh
Covid-19 di Indonesia adalah sekitar 2,7%. Case fatality rate adalah presentase
jumlah kematian dari seluruh jumlah kasus positif Covid-19 yang sudah terkonfirmasi
dan dilaporkan.

Merujuk pada data tersebut, tingkat kematian (case fatality rate) berdasarkan
kelompok usia adalah sebagai berikut:

0–5 tahun: 0,58%

6–18 tahun: 0,20%

19–30 tahun: 0,30%


31–45 tahun: 1,05%

46–59 tahun: 4,35%

>60 tahun: 11,88%

Dari seluruh penderita Covid-19 yang meninggal dunia, 0,6% berusia 0–5
tahun, 0,7% berusia 6–18 tahun, 2,8% berusia 19–30 tahun, 11,5% berusia 31–45
tahun, 36,2% berusia 46–59 tahun, dan 48,3% berusia 60 tahun ke atas. Sedangkan
berdasarkan jenis kelamin, 56,7% penderita yang meninggal akibat Covid-19 adalah
laki-laki dan 43,3% sisanya adalah perempuan.

Covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yaitu virus jenis baru


dari coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan). Infeksi virus
Corona bisa menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau
infeksi sistem pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia. Covid-19 awalnya
ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa
menular dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:

a. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita
Covid-19 bersin atau batuk
b. Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah
menyentuh benda yang terkena droplet penderita Covid-19
c. Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita Covid-19 tanpa
mengenakan masker
d. CDC dan WHO menyatakan Covid-19 juga bisa menular melalui aerosol (partikel
zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya terjadi dalam prosedur
medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi endotrakeal, hisap lendir, dan
pemberian obat hirup melalui nebulizer.

B. Infeksi Covid-19 pada bayi


Bayi baru lahir memang sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit,
karena sistem kekebalan tubuhnya masih sangat lemah atau belum sempurna. Hal ini
membuat risiko bayi baru lahir kena corona menjadi tinggi. Seperti yang diketahui
penyakit akibat infeksi virus, seperti corona, dapat rentan menyerang orang yang daya
tahan tubuhnya lemah.
Sebuah rumah sakit di Thailand memasangkan pelindung wajah kecil untuk
bayi-bayi yang baru dilahirkan. Hal itu dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir
risiko penularan virus corona pada bayi baru lahir. Cara ini bisa menjadi efektif atau
tidak. Sebab, penularan virus corona dapat terjadi karena berbagai cara lain. Jika bayi
baru lahir benar-benar diisolasi dan tidak berkontak dengan siapapun, termasuk
ibunya, mungkin itu baru efektif.
Bicara soal infeksi virus corona pada bayi, di Wuhan, Cina, pernah dilaporkan
ada kasus bayi baru lahir yang positif COVID-19 saat usianya baru 30 jam setelah
lahir. Namun, penyebab pasti mengapa sang bayi tertular virus ini masih belum bisa
dipastikan. Beberapa ahli kesehatan menduga bayi tersebut terkena virus corona sejak
dalam kandungan. Sebagian lagi berpendapat bahwa sang bayi tertular dengan cara
konvensional, yaitu terkena percikan droplet dari sang ibu ketika berada di dekat sang
bayi.
Terkait hal ini, Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat (ACOG)
mempublikasikan hasil penelitian kecil yang mereka lakukan, terhadap ibu hamil
yang terinfeksi corona. Hasilnya, semua ibu hamil yang menjadi responden tersebut
melahirkan bayi yang sehat alias tidak terpapar virus corona. 
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kesimpulan sementara yang dapat
ditarik adalah tidak ada risiko penularan virus corona dari ibu hamil ke janin dalam
kandungan. Hal ini juga dikuatkan dengan publikasi dari Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang menegaskan bahwa virus corona
tidak ditemukan pada cairan ketuban.
Virus corona juga tidak terdeteksi pada air susu ibu (ASI). Artinya, ibu yang
positif corona masih tetap bisa menyusui bayinya. Namun, kemungkinan ibu untuk
menularkan virusnya pada bayi tetap bisa terjadi melalui droplets, karena melakukan
kontak fisik jarak dekat dengan sang bayi. Jadi, sebaiknya, jika ibu berstatus positif
corona tetapi harus menyusui bayi, berikan ASI dengan menggunakan botol susu yang
steril.

C. Tanda dan gejala bayi terkonfirmasi Covid-19

Dikutip dari pernyataan dr. Rifka Hanifa Huwaida, gejala virus corona pada
bayi, anak-anak, dewasa, atau lansia adalah sama . Sebagian besar kasus bayi baru
lahir dan positif virus corona dilaporkan memiliki gejala ringan, bahkan ada yang
tidak bergejala sama sekali. 
Dilansir dari Mayo Clinic, saat terinfeksi COVID-19, bayi mungkin dapat
mengalami masalah pernapasan. Sebab, sistem kekebalan tubuh mereka belum
matang dan ukuran saluran udara di dalam tubuhnya juga lebih kecil.

Kendati begitu, menurut informasi dari Center for Disease Control and
Prevention, neonatus (bayi berusia 28 hari atau kurang dari sebulan) yang positif
COVID-19 juga bisa mengalami gejala berikut:

a. Demam

b. Lemah

c. Rinorea

d. Batuk

e. Takipnea

f. Muntah

g. Diare

D. Pemeriksaan dan Pengobatan bayi terkonfirmasi Covid-19

1. Pemeriksaan
Dokter Devia menjelaskan, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan
kepada bayi yang terkonfirmasi positif COVID-19. Berikut daftarnya:
a. Setelah lahir, bayi harus dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU ) atau
ruang perawatan intensif.
b. Bayi wajib menjalani pemeriksaan rontgen dada untuk memeriksa pneumonia.
c. Bayi wajib menjalani tes darah.
d. Bayi dapat menjalani pemeriksaan menyeluruh yang meliputi cek darah
lengkap (leukosit, trombosit, hitung jenis sel darah putih) dan cek LED (Laju
Endap Darah).
e. Menjalani pemeriksaan CRP atau C-reactive protein untuk mengetahui kadar
protein C-reaktif dan prokalsitonin dalam darah.
f. Pemeriksaan gangguan koagulasi, fungsi ginjal, fungsi hati, elektrolit, dan
pemeriksaan lain sesuai kondisi bayi.
Kemudian, menurut buku saku protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Indonesia, bayi baru lahir boleh dikembalikan kepada
keluarga setelah menjalani tes swab RT-PCR sebanyak dua kali berturut-turut dan
hasilnya negatif. Kedua tes swab harus dilakukan dengan jangka waktu minimal
24 jam.

Bila hasil tes swab RT-PCR bayi masih positif, pihak rumah sakit akan
mempertimbangkan CT Value dan kondisi kesehatan bayi. Sesuai dengan buku
saku dari Kemenkes, bayi boleh dipulangkan dengan catatan sebagai berikut:

a. Keluarga memahami Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) risiko


penularan Covid-19.
b. Melakukan prosedur isolasi mandiri selama 10-14 hari.
c. Pihak rumah sakit tetap memantau tanda dan gejala yang dialami bayi, serta
harus berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

2. Pengobatan
Dijelaskan oleh dr. Devia, pemberian obat bagi bayi baru lahir yang positif
Covid-19 harus sesuai dengan tatalaksana dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI). Untuk pengobatan tergantung dari kondisi klinis bayi. Terapi yang
diberikan sifatnya suportif, meliputi terapi oksigen, terapi cairan, pemberian
antibiotik. Obat parasetamol serta obat antivirus seperti oseltamivir juga dapat
diberikan.
Tak hanya itu, dr. Devia mengatakan bahwa bayi yang positif Covid-19 harus
dirawat atau berada terpisah dari ibunya. Untuk proses pemberian ASI juga
disarankan melalui botol (memerah ASI). Selama dirawat dan diisolasi secara
khusus, ibu bayi yang juga positif Covid-19 tetap harus pakai masker selama
memerah ASI. Ibu pun wajib mencuci tangan menggunakan air dan sabun selama
20 detik sebelum memerah. Sesudah memerah, pompa serta semua alat dan wadah
ASI harus dibersihkan serta disterilisasi.

E. Cara Mencegah Covid-19 pada bayi


Sampai saat ini, obat infeksi COVID-19 belum ditemukan.Untuk mencegah
infeksi coronavirus pada bayi terjadi, orang tua wajib melakukan hal berikut:
a. Berikan ASI secara rutin yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Selain
mencukupi kebutuhan nutrisi bayi, ASI juga berfungsi sebagai peningkat
imunitas tubuh bayi.
b. Jaga lingkungan kamar atau rumah agar tetap lembab dan jangan sering
menggunakan AC.
c. Sering cuci tangan sebelum Anda menggendong atau memberikan ASI pada
anak.
d. Jangan biarkan anak berkontak langsung dengan penderita flu.
e. Orang tua wajib tajin cuci tangan dengan sabun selama 20 detik lalu bilas
dengan air mengalir sebelum menyentuh bayi.
f. Gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol (min 70 persen), jika air
dan sabun tidak ada
g. Gunakan masker saat sedang sakit dan tetap tinggal tinggal di rumah atau
langsung pergi ke rumah sakit jika dirasa gejala semakin parah.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Penyakit virus corona (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
virus corona yang baru-baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID-19
akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.
Banyak yang mengira virus corona hanya menjangkiti orang dewasa. Namun nyatanya, bayi
baru lahir juga dapat terinfeksi virus corona.

B.Saran

Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan dipahami
dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana Infeksi Covid-19 dalam menyerang
imun bayi baru lahir maupun penatalaksanaannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/covid-19

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647537/penanganan-dan-pengobatan-
covid-19-pada-bayi-baru-lahir

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3638168/begini-kondisi-bayi-yang-
terinfeksi-virus-corona

https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/05/130200923/studi--anak-balita-
berpeluang-tinggi-menularkan-covid-19?page=all

https://www.halodoc.com/artikel/seberapa-besar-risiko-bayi-baru-lahir-kena-corona

http://medicahospitalia.rskariadi.co.id/medicahospitalia/index.php/mh/article/view/476

Anda mungkin juga menyukai