Anda di halaman 1dari 9

DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI/PENYULIT PADA

IBU HAMIL YANG MENDERITA COVID 19


Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan

Dosen Pengampu : Lutfiana Puspitasari, SST., M.Kes

Kelompok 13
Anggota :
1. Adinda Rosalina Mulia Pinky P27224022052
2. Nawal Fauzi Kharomah P27224022079
3. Rully Ratna Amelia P27224022088
4. Wulan Ratna Dewi P27224022101

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA


PRODI D-III KEBIDANAN
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
makalah ini adalah “Deteksi dini terhadap komplikasi/penyulit pada ibu hamil yang
menderita covid 19”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi
saya pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Klaten, 8 Maret 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 4


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 6


2.1 Penyebab coronavirus disease 2019 (COVID-19) ............ 6
2.2 Kaitan penyebaran COVID-19 pada ibu hamil .................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................... 8


3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 8
3.2 Saran ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dilaporkan pertama kali pada 31 Desember 2019, Coronavirus disease 2019 (COVID-
19) adalah penyakit yang sedang mewabah hampir di seluruh dunia saat ini. Dimulai dari
daerah Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok yang melaporkan pertama kali mengenai kasus
Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Data dari website WHO tanggal 7 Maret 2020
didapatkan kasus konfirmasi sebanyak 90.870 dengan total kematian 3.112 orang. Hingga
tanggal 22 Juli 2020, WHO melaporkan 14.971.036 kasus konfirmasi dengan 618.017
kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,1. Selama pengembangan vaksin masih
dalam proses, dunia dihadapkan pada kenyataan untuk mempersiapkan diri hidup
berdampingan dengan COVID-19. Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan,
sedang atau berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >38C), batuk dan
kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Pada beberapa pasien, gejala yang
muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.
Sampai saat ini, pengetahuan tentang infeksi COVID-19 dalam hubungannya
dengan kehamilan dan janin masih terbatas dan belum ada rekomendasi yang dikeluarkan
oleh WHO secara spesifik untuk penanganan ibu hamil dengan COVID-19. Berdasarkan data
yang terbatas tersebut dan beberapa contoh kasus pada penanganan Coronavirus sebelumnya
(SARS-CoV dan MERS-CoV) dan beberapa kasus COVID-19, dipercaya bahwa ibu hamil
dengan komorbid memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya penyakit berat, morbiditas dan
mortalitas dibandingkan dengan populasi umum. Efek samping pada janin berupa persalinan
preterm juga dilaporkan pada ibu hamil dengan infeksi COVID-19. Akan tetapi informasi ini
sangat terbatas dan belum jelas apakah komplikasi ini mempunyai hubungan dengan infeksi
pada ibu. Dalam dua laporan yang menguraikan 18 kehamilan dengan COVID-19, semua
terinfeksi pada trimester ketiga didapatkan temuan klinis pada ibu hamil mirip dengan orang
dewasa yang tidak hamil. Gawat janin dan persalinan prematur ditemukan pada beberapa
kasus. Pada dua kasus dilakukan persalinan sesar dan pengujian untuk SARS-CoV-2

4
ditemukan negatif pada semua bayi yang diperiksa. Sampai saat ini juga masih belum jelas
apakah infeksi COVID-19 dapat melewati rute transplasenta menuju bayi. Meskipun ada
beberapa laporan dimana bayi pada pemeriksaan didapatkan pemeriksaan positif dengan
adanya virus beberapa saat setelah lahir, tetapi penelitian ini perlu validasi lebih lanjut
tentang transmisi ini apakah terjadi di dalam kandungan atau di postnatal. Saat ini tidak ada
data yang mengarahkan untuk peningkatan risiko keguguran yang berhubungan dengan
COVID-19. Laporan kasus dari studi sebelumnya dengan SARS dan MERS tidak
menunjukkan hubungan yang meyakinkan antara infeksi dengan risiko keguguran atau
kematian janin di trimester dua. Oleh karena tidak adanya bukti akan terjadinya kematian
janin intrauterin akibat infeksi COVID-19, maka kecil kemungkinan akan adanya infeksi
kongenital virus terhadap perkembangan janin. Terdapat laporan kasus pada persalinan
prematur pada wanita dengan COVID-19, namun tidak jelas apakah persalinan prematur ini
iatrogenik atau spontan. pada satu laporan kasus.

1.2 Rumusan Masalah


1. Penyebab corona virus disease 2019 (COVID-19)
2. Kaitan penyebaran COVID-19 dengan ibu hamil
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui Penyebab corona virus disease 2019 (COVID-19)
2. Untuk mengetahui Kaitan penyebaran COVID-19 dengan ibu hamil

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyebab coronavirus disease 2019 (COVID-19)
Wabah coronavirus disease 2019 (COVID-19) saat ini disebabkan oleh severe
acute respiratory syndrome coronavirus atau sindrom pernapasan akut yang parah
coronavirus (SARS-CoV-2), dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada bulan Maret 11,
2020. Dengan sifatnya yang menyebar secara cepat dan berkelanjutan di seluruh dunia telah
mencatatkan berbagai kasus infeksi pada ibu hamil terutama di trimester 3.
Penyebaran dari orang ke orang dari sindrom pernapasan akut parah coronavirus
2 (SARS-CoV-2) ini diduga terjadi terutama melalui tetesan pernapasan, yang menyerupai
penyebaran influenza. Dengan tetesan penularan, virus dilepaskan dalam sekresi pernafasan
ketika seseorang dengan infeksi batuk,bersin, atau berbicara dapat menginfeksi orang lain
jika bersentuhan langsung dengan selaput lendir. Infeksi juga dapat terjadi jika seseorang
menyentuh permukaan yang terinfeksi dan kemudian menyentuh matanya, hidung, atau
mulut. Tetesan biasanya tidak berjalan lebih dari enam kaki (sekitar dua meter) dan tidak
berlamalama di udara. Namun, mengingat ketidakpastian saat ini mengenai mekanisme
penularan, melalui udara kewaspadaan dianjurkan secara rutin di beberapa negara dan dalam
pengaturan risiko tinggi tertentu prosedur pada orang lain.
Dilaporkan bahwa wanita hamil juga rentan terhadap infeksi severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang dapat meningkatkan risiko yang
merugikan pada ibu hamil . Dengan penyebaran COVID-19 ini, kekhawatiran akan penularan
intrauterin dari ibu ke janin pada wanita hamil.
Sindrom Pernafasan Akut Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus baru yang
dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan kematian. Penyakit ini lebih sering dialami oleh
orang tua dan individu dengan komorbiditas kardiologis, pernapasan, ginjal, dan metabolik.
Infeksi SARS-CoV-2 dapat meningkatkan risiko pneumonia pada wanita hamil dibandingkan
dengan wanita yang tidak hamil. Pada bulan Maret 2020 terdapat lebih dari 180.000 kasus
COVID-19 yang dikonfirmasi di seluruh dunia, dengan lebih dari 7000 kematian terkait.
Wanita hamil dan janin mereka mewakili populasi berisiko tinggi selama wabah penyakit
menular (WHO, 2020).
Hal ini sebagai acuan untuk meningkatkan kewaspadaan akan komplikasi atau
kegawatdaruratan yang mungkin akan terjadi bila seorang wanita hamil terinfeksi SARS-CoV
2.

6
2.2 Kaitan penyebaran COVID-19 pada ibu hamil
Hal yang paling sering dipertanyakan kaitannya dengan penyebaran COVID-19 pada
ibu hamil yaitu gejala pneumonia yang dirasakan pada wanita hamil berbeda dari wanita yang
tidak hamil, kemungkinan kematian ibu dan bayi baru lahir, komplikasi kehamilan atau
kelahiran yang prematur, banyak kasus COVID-19 yang ditransmisikan ke bayi.
SARS-CoV-2 tampaknya menjadi faktor risiko yang cukup besar untuk ketuban pecah
dini, persalinan prematur (20-47%), hambatan pertumbuhan intrauterin (10%), takikardia
janin dan gawat janin ketika infeksi terjadi pada trimester terakhir kehamilan. Prematuritas
ini dapat disebabkan oleh hipoksemia yang diinduksi COVID-19 atau mungkin disebabkan
oleh faktor faktor lain seperti preeklamsia pada ibu, ketuban pecah dini.
Manifestasi infeksi COVID-19 untuk ibu hamil paling sering dilaporkan adalah gagal
napas dan sepsis berat, mengingat kecenderungan disregulasi respon imun, dan perubahan
microbiome pernapasan setelah virus menyerang dan mengakibatkan radang paru-paru.
Dari tanda dan gejala klinis, wanita hamil dengan COVID-19 biasanya mengalami
demam saat masuk rumah sakit (68%). Batuk kering yang persisten (34%) bersama dengan
malaise (13%) dan dispnea (12%) lebih jarang dijelaskan. Diare diidentifikasi hanya dalam
tujuh kasus (6%) . Mirip dengan pasien tidak hamil, fitur dominan COVID-19 pada pasien
hamil adalah demam, batuk, dispnea, dan limfopenia.
Beberapa komplikasi pada bayi baru lahir dan ibu hamil dengan COVID-19 yang
tercatat antara lain: keguguran (2%), intrauterine growth restriction (IUGR; 10%), dan
kelahiran prematur (39%). Gejala demam yang dialami berkisar pada suhu 38.1- 39.0 derajat
celcius.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wanita hamil rentan terhadap infeksi severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Ibu hamil dengan terinfeksi COVID-19 berbahaya untuk
kesehatan ibu dan bayinya yang dapat meningkatkan risiko yang merugikan pada ibu hamil
dan janin. bermanifestasi menjadi kegawatan. Sejauh ini masih terbatasnya bukti yang
menunjukan adanya transmisi penularan melalui intrauterine, namun telah dilaporkan
berbagai komplikasi dan gejala kegawatan yang terjadi sebagai akibat infeksi COVID-19
pada kehamilan diantaranya yaitu : pneumonia, keguguran, sindrom disfungsi organ ganda
(MODS), sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), intrauterine growth restriction
(IUGR), ketuban pecah dini, persalinan prematur, takikardia janin dan gawat janin.

3.2 Saran
Diharapkan pada setiap ibu hamil lebih memiliki kesadaran untuk
selalu memeriksakan kehamilannya secara teratur dan menjaga diri agar terhindar dari
coronavirus disease.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://pogi.or.id/publish/wp-content/uploads/2020/10/Rekomendasi-Covid-
Maternal-POGI.pdf
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/download/733/742

Anda mungkin juga menyukai