Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

TELAAH JURNAL TERKAIT “MASA KEHAMILAN SELAMA


PANDEMI COVID 19

Oleh:

1
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB 1 Pendahuluan
1. Latar belakang ..............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .......................................................................................3
3. Tujuan ..........................................................................................................4
BAB 2 Tinjauan Pustaka
1. Covid 19 .......................................................................................................5
2. Ibu hamil .....................................................................................................12
BAB 3 Hasil Telaah Jurnal
1. Jurnal dengan Judul Pemahaman Ibu Hamil Tentang Upaya
Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan ........................................
16

2. Jurnal dengan Judul Hubungan Pengetahuan dengan perilaku ibu


hamiil dalam menjalani kehamilan selama masa pandemic
COVID-19” ...................................................................................................
17

3. Jurnal dengan Judul Determinan Perilaku Ibu Hamil melakukan


Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) pada Masa Pandemi
Covid – 19 .....................................................................................................
19

4. Jurnal dengan judul gambaran umum tentang karakteristik ibu,


gejala klinis, hasil ibu dan bayi dari 10.996 kasus dijelaskan di 15
negara ............................................................................................................
22

BAB 4 Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan .................................................................................................25
2. Saran ............................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................27

i
BAB 1

PENDAHULAUAN

1. Latar Belakang

Corona Virus Diease-19 (COVID19) merupakan suatu penyakit menular

yang disebabkan oleh Virus Corona (Virus SARS-COV 2) dan menyerang

dunia (Zhong et al., 2020). Indonesia merupakan negara yang melaporkan

adanya kasus Covid-19 yang terus bertambah secara fluktuatif di wilayah

Indonesia (Purnamasari and Raharyani, 2020). Dari laporan yang ada, terjadi

perubahan kelompok usia terjangkit virus ini dimulai dari kelompok lanjut

usia hingga menyerang seluruh kelompok usia baik itu bayi-balita, remaja, dan

usia reproduksi (Artathi Eka Suryandari and Trisnawati, 2020).

Coronavirus Disease 2019 (COVID19) telah ditetapkan oleh pemerintah

Indonesia sebagai pandemi, dan telah diberlakukannya upaya-upaya dalam

pencegahan penyebaran virus corona meliputi pembatasan keramaian,

perjalanan, adanya isolaso, serta penutupan fasilitas hingga pengaturan

pelayanan publik. Dilaporkan kondisi tersebut dapat juga berpengaruh

terhadap pelayanan posyandu diantaranya pengukuran tumbuh kembang dan

imunisasi (Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Kemenkes RI, 2020).

Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang

didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat

masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari

ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak melebihi

1
43 minggu (Kuswanti, 2014). Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017

tercatat sekitar 5.324.562 jiwa. Sedangkan di Jawa Tengah, jumlah ibu hamil

mencapai 590.984 jiwa (Kemenkes RI, 2018).

Kondisi kesehatan calon ibu pada masa awal kehamilan akan

mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan serta kondisi status kesehatan

calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah lahir, sehingga

disarankan agar calon ibu dapat menjaga perilaku hidup sehat dan

menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi calon ibu pada

masa kehamilan (Johnson, 2016). Kehamilan merupakan suatu kondisi

fisiologis, namun kehamilan normal juga dapat berubah menjadi kehamilan

patologis (Walyani, 2015). Patologi pada kehamilan merupakan suatu

gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi hamil

(Sukarni & Wahyu, 2013)

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO)

mencatat sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat

komplikasi yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak

99% diantaranya terdapat pada negara berkembang. Di negara berkembang,

pada tahun 2015 Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran

hidup, dibandingkan dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per

100.000 kelahiran hidup (WHO, 2018).

Salah satu tujuan SDGs adalah terciptanya suatu kondisi kehamilan dan

persalinan yang aman, serta ibu dan bayi yang dilahirkan dapat hidup dengan

sehat, yang dilakukan dengan pencapaian target dalam mengurangi rasio

2
kematian ibu secara global hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran

(WHO, 2018)

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) merupakan gangguan saluran

pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan telah menjadi

pandemi di seluruh dunia. COVID-19 telah menjangkit seluruh penduduk

dunia tidak terkecuali wanita hamil. Kerentanan wanita hamil terhadap infeksi

menjadi latar belakang perlunya studi tentang pengaruh COVID-19 baik pada

ibu, janin, maupun bayi yang dilahirkan. 

Berdasarkan latar belakang diatas hasil telaah jurnal terkait “Masa

Kehamilan selama Pandemi Covid 19”

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana hasil telaah jurnal dengan judul Pemahaman Ibu Hamil

Tentang Upaya Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan?

b. Bagaimana hasil telaah jurnal dengan judul Hubungan Pengetahuan

dengan perilaku ibu hamiil dalam menjalani kehamilan selama masa

pandemic COVID-19?

c. Bagaimana hasil telaah jurnal dengan judul Perilaku Ibu Hamil melakukan

Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) pada Masa Pandemi Covid - 19?

d. Bagaimana hasil telaah jurnal dengan judul gambaran umum tentang

karakteristik ibu, gejala klinis, hasil ibu dan bayi dari 10.996 kasus

dijelaskan di 15 negara?

3
3. Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengkaji Hasil telaah jurnal kehamilan selama masa pandemi

covid 19

b. Tujuan Khusus

1) ntuk mengkaji hasil telaah jurnal dengan judul Pemahaman Ibu Hamil

Tentang Upaya Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan

2) Untuk mengkaji hasil telaah jurnal dengan judul Hubungan

Pengetahuan dengan perilaku ibu hamiil dalam menjalani kehamilan

selama masa pandemic COVID-19

3) Untuk mengkaji hasil telaah jurnal dengan judul Perilaku Ibu Hamil

melakukan Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) pada Masa

Pandemi Covid – 19

4) Untuk mengkaji hasil telaah jurnal dengan judul gambaran umum

tentang karakteristik ibu, gejala klinis, hasil ibu dan bayi dari 10.996

kasus dijelaskan di 15 negara

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Covid 19

1. Pengertian

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus

2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.

Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa

menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru

yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)

yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari

coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa

saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak,

dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem

pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi

pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa

menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru

(pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran

pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai

dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan

droplet.

5
2. Penyebab

Penyebab Covid-19 yaitu SARS-CoV-2. Virus masuk ke dalam

tubuh inang melalui ikatan antara protein S dengan ACE2 yang

diekspresikan oleh sel epitel inang.

3. Gejala

Gejala utama Covid-19 yaitu demam, batuk kering, dispnea,

fatigue, nyeri otot, dan sakit kepala. Selain gejala-gejala tersebut,

dilaporkan pula gejala pada traktus gastrointestinal dan manifestasi

neurologis.

4. Patogenesis

Virus dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa

nasal dan laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus

respiratorius. Selanjutnya, virus akan menyerang organ target yang

mengekspresikan Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE2), seperti

paru-paru, jantung, sistem renal dan traktus gastrointestinal (Gennaro

dkk., 2020).

Protein S pada SARS-CoV-2 memfasilitasi masuknya virus

corona ke dalam sel target. Masuknya virus bergantung pada

kemampuan virus untuk berikatan dengan ACE2, yaitu reseptor

membran ekstraselular yang diekspresikan pada sel epitel, dan

bergantung pada priming protein S ke protease selular, yaitu

6
TMPRSS2 (Handayanidkk., 2020; Kumar dkk., 2020; Lingeswaran

dkk., 2020).

Protein S pada SARS-CoV-2 dan SARS-CoV memiliki

struktur tiga dimensi yang hampir identik pada domain receptor-

binding. Protein S pada SARS-CoV memiliki afinitas ikatan yang kuat

dengan ACE2 pada manusia. Pada analisis lebih lanjut, ditemukan

bahwa SARS-CoV-2 memiliki pengenalan yang lebih baik terhadap

ACE2 pada manusia dibandingkan dengan SARS-CoV. (Zhong dkk.,

2020).

Periode inkubasi untuk COVID19 antara 3-14 hari. Ditandai

dengan kadar leukosit dan limfosit yang masih normal atau sedikit

menurun, serta pasien belum merasakan gejala. Selanjutnya, virus

mulai menyebar melalui aliran darah, terutama menuju ke organ yang

mengekspresikan ACE2 dan pasien mulai merasakan gejala ringan.

Empat sampai tujuh hari dari gejala awal, kondisi pasien mulai

memburuk dengan ditandai oleh timbulnya sesak, menurunnya

limfosit, dan perburukan lesi di paru. Jika fase ini tidak teratasi, dapat

terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome(ARSD), sepsis, dan

komplikasi lain. Tingkat keparahan klinis berhubungan dengan usia

(di atas 70 tahun), komorbiditas seperti diabetes, penyakit paru

obstruktif kronis (PPOK), hipertensi, dan obesitas (Gennaro dkk.,

2020; Susilo dkk., 2020).

Sistem imun innate dapat mendeteksi RNA virus melalui RIG-

Ilike receptors, NOD-like receptors, dan Toll-like receptors. Hal ini

7
selanjutnya akan menstimulasi produksi interferon (IFN), serta

memicu munculnya efektor anti viral seperti sel CD8+, sel Natural

Killer (NK), dan makrofag. Infeksi dari betacoronavirus lain, yaitu

SARS-CoV dan MERS-CoV, dicirikan dengan replikasi virus yang

cepat dan produksi IFN yang terlambat, terutama oleh sel dendritik,

makrofag, dan sel epitel respirasi yang selanjutnya diikuti oleh

peningkatan kadar sitokin proinflamasi seiring dengan progres

penyakit (Allegra dkk 2020; Lingeswaran dkk., 2020).

Infeksi dari virus mampu memproduksi reaksi imun yang

berlebihan pada inang. Pada beberapa kasus, terjadi reaksi yang secara

keseluruhan disebut “badai sitokin”. Badai sitokin merupakan

peristiwa reaksi inflamasi berlebihan dimana terjadi produksi sitokin

yang cepat dan dalam jumlah yang banyak sebagai respon dari suatu

infeksi.

Dalam kaitannya dengan Covid-19, ditemukan adanya

penundaan sekresi sitokin dan kemokin oleh sel imun innate

dikarenakan blokade oleh protein non-struktural virus. Selanjutnya,

hal ini menyebabkan terjadinya lonjakan sitokin proinflamasi dan

kemokin melalui aktivasi makrofag dan limfosit. Pelepasan sitokin ini

memicu aktivasi sel imun adaptif seperti sel T, neutrofil, dan sel NK,

bersamaan dengan terus terproduksinya sitokin proinflamasi.

Lonjakan sitokin proinflamasi yang cepat ini memicu terjadinya

infiltrasi inflamasi oleh jaringan paru yang menyebabkan kerusakan

paru pada bagian epitel dan endotel. Kerusakan ini dapat berakibat

8
pada terjadinya ARDS dan kegagalan multi organ yang dapat

menyebabkan kematian dalam waktu singkat (Gennaro dkk., 2020;

Lingeswaran dkk., 2020).

Seperti diketahui bahwa transmisi utama dari SARS-CoV-2

adalah melalui droplet. Akan tetapi, ada kemungkinan terjadinya

transmisi melalui fekal-oral. Penelitian oleh Xiao dkk. (2020)

menunjukkan bahwa dari 73 pasien yang dirawat karena Covid-19,

terdapat 53,42% pasien yang diteliti positif RNA SARS- CoV-2 pada

fesesnya. Bahkan, 23,29% dari pasien tersebut tetap terkonfirmasi

positif RNA SARS- CoV-2 pada fesesnya meskipun pada sampel

pernafasan sudah menunjukkan hasil negatif. Lebih lanjut, penelitian

juga membuktikan bahwa terdapat ekspresi ACE2 yang berlimpah

pada sel glandular gaster, duodenum, dan epitel rektum, serta

ditemukan protein nukleokapsid virus pada epitel gaster, duodenum,

dan rektum. Hal ini menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 juga dapat

menginfeksi saluran pencernaan dan berkemungkinan untuk terjadi

transmisi melalui fekal-oral (Kumar dkk., 2020; Xiao dkk., 2020).

5. Manifestasi klinis

Covid-19 menjadi perhatian penting pada bidang medis, bukan

hanya karena penyebarannya yang cepat dan berpotensi menyebabkan

kolaps sistem kesehatan, tetapi juga karena beragamnya manifestasi

klinis pada pasien (Vollono dkk., 2020).

Spektrum klinis Covid-19 beragam, mulai dari asimptomatik,

gejala sangat ringan, hingga kondisi klinis yang dikarakteristikkan

9
dengan kegagalan respirasi akut yang mengharuskan penggunaan

ventilasi mekanik dan support di Intensive Care Unit (ICU).

Ditemukan beberapa kesamaan manifestasi klinis antara infeksi SARS-

CoV-2 dan infeksi betacoronavirus sebelumnya, yaitu SARS-CoV dan

MERS-CoV. Beberapa kesamaan tersebut diantaranya demam, batuk

kering, gambaran opasifikasi ground-glass pada foto toraks (Gennaro

dkk., 2020; Huang dkk., 2020).

Gejala klinis umum yang terjadi pada pasien Covid-19,

diantaranya yaitu demam, batuk kering, dispnea, fatigue, nyeri otot,

dan sakit kepala (Lapostolle dkk., 2020; Lingeswaran dkk., 2020).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Huang dkk. (2020), gejala

klinis yang paling sering terjadi pada pasien Covid-19 yaitu demam

(98%), batuk (76%), dan myalgia atau kelemahan (44%).

Gejala lain yang terdapat pada pasien, namun tidak begitu sering

ditemukan yaitu produksi sputum (28%), sakit kepala 8%, batuk darah

5%, dan diare 3%. Sebanyak 55% dari pasien yang diteliti mengalami

dispnea.

Gejala klinis yang melibatkan saluran pencernaan juga

dilaporkan oleh Kumar dkk (2020). Sakit abdominal merupakan

indikator keparahan pasien dengan infeksi COVID-19. Sebanyak 2,7%

pasien mengalami sakit abdominal, 7,8% pasien mengalami diare,

5,6% pasien mengalami mual dan/atau muntah.

Manifestasi neurologis pada pasien Covid-19 harus senantiasa

dipertimbangkan. Meskipun manifestasi neurologis tersebut

10
merupakan presentasi awal. Virus Corona dapat masuk pada sel yang

mengekspresikan ACE2, yang juga diekspresikan oleh sel neuron dan

sel glial(Farley & Zuberi, 2020; Vollono dkk., 2020). Pada penelitian

Vollono dkk. (2020), didapatkan seorang pasien wanita 78 tahun

terkonfirmasi Covid-19mengalami focal status epilepticus sebagai

presentasi awal. Pasien memiliki riwayat status epileptikus pada dua

tahun sebelumnya, akan tetapi pasien rutin diterapi dengan asam

valproat dan levetiracetam dan bebas kejang selama lebih dari dua

tahun. Tidak ada gejala saluran pernapasan seperti pneumonia dan

pasien tidak membutuhkan terapi oksigen. Penelitian oleh Farley dan

Zuberi (2020) juga menunjukkan manifestasi neurologis pada pasien

terkonfirmasi Covid-19 yaitu status epileptikus pada pasien lelaki usia

8 tahun dengan riwayat ADHD, motor tic, dan riwayat kejang

sebelumnya.

CT toraks pada pasien dengan Covid-19 pada umumnya

memperlihatkan opasifikasi groundglass dengan atau tanpa gabungan

abnormalitas. CT toraks mengalami abnormalitas bilateral, distribusi

perifer, dan melibatkan lobus bawah. Penebalan pleural, efusi pleura,

dan limfadenopati merupakan penemuan yang jarang didapatkan

(Gennaro dkk., 2020).

Individu yang terinfeksi namun tanpa gejala dapat menjadi

sumber penularan SARS-CoV-2 dan beberapa diantaranya mengalami

progres yang cepat, bahkan dapat berakhir pada ARDS dengan case

fatality rate tinggi (Meng dkk., 2020). Penelitian yang dilakukan oleh

11
Mengdkk. (2020) menunjukkan bahwa dari 58 pasien tanpa gejala

yang dites positif Covid19 pada saat masuk RS, seluruhnya memiliki

gambaran CT-Scan toraks abnormal. Penemuan tersebut berupa

gambaran opasitas ground-glass dengan distribusi perifer, lokasi

unilateral, dan paling sering mengenai dua lobus paru. Setelah follow

up dalam jangka waktu singkat, 27,6% pasien yang sebelumnya

asimptomatik mulai menunjukkan gejala berupa demam, batuk, dan

fatigue.

Leukopenia ditemukan sebagai abnormalitas yang paling sering

terjadi. Berdasarkan penelitian Huang dkk. (2020), ditemukan hitung

sel darah putih kurang dari 4x109/L pada 25% pasien, serta

limfositopenia pada 63% pasien dengan hitung limfosit kurang dari

1x109/L dan Penelitian oleh Guan dkk., (2020)juga menemukan

leukopenia pada 33,7% pasien, limfositopenia pada 83,2% pasien, dan

trombositopenia pada 36,2% pasien. Dilaporkan kasus trombositopenia

berat yang muncul pada masa perawatan pasien Covid-19 oleh Nham

dkk., (2020) dengan trombositopenia yang terjadi pada 16 dari 194

pasien dan hitung platelet pada 3 dari 16 pasien tersebut kurang dari

50.000/mm3. Dilaporkan juga trombositopenia ringan oleh Holshue

dkk., (2020) dengan hitung platelet 122.000/mm3 pada hari ke-7

infeksi. Trombositopenia dapat terjadi karena infeksi virus itu sendiri

atau disebabkan oleh obat yang digunakan untuk mengobati

pneumonia. Trombositopenia sendiri sering ditemukan pada infeksi

virus.

12
B. Ibu Hamil

1. Pengertian

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk

wanita yang sudah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang

sudah bersuami maupun yang belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2015). Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur

dibuahi oleh spermatozoa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2015).

Kehamilan adalah hasil “kencan” sperma dan sel telur (Maulana, 2012).

Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari

konsepsi sampai lahirnya janin (Prawirohardjo, 2013). Kehamilan

adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di

dalam tubuhnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara

waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan).

2. Klasifikasi Umur Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) (Prawirohardjo,

2013). Menurut Farah (2011) kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu :

a. Trimester I (0-12 minggu)

b. Trimester II (12-28 minggu)

c. Trimester III (28-40 minggu)

3. Perubahan Perilaku Seksual Ibu Hamil tiap Trimester

13
Menurut Pantikawati (2010) perubahan psikologis pada wanita

hamil menurut trimester kehamilan adalah:

a. Trimester I

Trimester pertama ini sering dirujuk pada masa penentuan

membuat fakta bahwa wanita itu hamil. Kebanyakan wanita

bingung tentang kehamilannya. Kebingungan itu secara normal

akan berakhir spontan ketika ibu hamil tersebut menerima

kehamilannya. Wanita hamil juga memiliki perubahan keinginan

seksual. Dalam trimester I ini, adalah waktu penurunan libido.

Libido dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, sakit dan

pembesaran payudara, kehawatiran, kekecewaan, dan keprihatinan

yang semua merupakan bagian yang normal pada TM I.

b. Trimester II

Selama TM II ini wanita umumnya merasa baik dan terbebas

dari ketidaknyamanan kehamilan. TM II dibagi menjadi fase

prequickening dan postquickening. Quickening (pergerakan janin)

sebagai fakta kehidupan, menambah daya dorong psikologi wanita.

Kebanyakan wanita merasa lebih erotis selama TM II, hampir 80%

wanita hamil mengalami peningkatan dalam hubungan seks.

c. Trimester III

Saat persalinan semakin dekat, umumnya hasrat libido kembali

menurun, terkadang lebih drastis dibandingkan dengan saat

trimester pertama. Perut yang kian membuncit membatasi gerakan

dan posisi nyaman saat berhubungan intim. Rasa nyaman sudah

14
jauh berkurang. Pegal di punggung dan pinggul, tubuh bertambah

berat dengan cepat, napas lebih sesak (karena besarnya janin

mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual

menyebabkan menurunnya minat seksual. Selain itu, perut yang

besar, kaki bengkak, dan wajah sembap membuat calon ibu merasa

tidak hot lagi dimata pasangan. Perasaan itu pun semakin kuat jika

suami juga enggan untuk berhubungan seks, meski hal itu

sebenarnya karena ia merasa tidak tega atau khawatir melukai ibu

dan janin (Suryoprajogo, 2018)

15
BAB III

HASIL TELAAH JURNAL

1. Jurnal dengan Judul Pemahaman Ibu Hamil Tentang Upaya Pencegahan

Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan

Dari judul ini penulis mengambil tema tentang covid-19 yang berkaitan

dengan kehamilan sudah baik, karena membahas masalah yang timbul pada

saat ini. Tetapi pengambilan lingkup penelitiaannya belum jelas alangkah

baiknya jika peneliti mencantumkan tempat penelitian pada judulnya. Variable

yang di ambil juga sudah baik karena pencegahan infeksi covid-19 merupakan

tindakan yang harus di lakukan selama kehamilan.

Di latar belakang menjelaskan teori mengenai virus covid-19 dan

memberikan data covid-19 menyerang sebagian besar bayi, balita remaja usia

produktif dan kelompok ibu hamil, penulis juga mencantumkan data AKI di

suatu kabupaten akibat virus covid-19 hal ini sudah baik dikarenakan

pengetahuan tentang virus covid-19 semasa kehamilan sangat penting. Di

dalam artikel ini juga sudah di tuliskan tujuan secara umum maupun tujuan

khusus. Hal ini sudah sesuai dengan penelitian yang di lakukan penulis.

Variable independentnya pemahaman ibu hamil sementara variable

dependentnya adalah pencegahan infeksi covid-19. Hal ini sudah sesuai dengan

judul. Penulis tidak menyertakan hipotesisi dalam artikel ini . sebaiknya di

cantumkan hipotesis dalam jurnal tersebut. Dalam artikel ini menjelaskan

bahwa jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian kuantitatif

menggunakan desain penelitian deskriptif untuk melihat gambaran ibu hamil

16
tentang upaya pencegahan covid-19.pengambilan sampel menggunakan

accidental sampling seluruh ibu hamil di jadikan sampel dalam penelitian . hal

ini sudah sesuai dengan tujuan.

Penulis tidak menyertakan definisi operasional penelitian. Skala ukur dan

kategori langsung muncul dalam pengolahan daan analisis datas. Dijelaskan

bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dating

berkunjung ke balai pengobatan swasta mariana selama masa pandemii covid-

19 (maret-agustus 2019) dan bersedia menjadi responden penelitian yakni

berjumlah 37 orang, pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan

data yang diperoleh di analisa secara univariat.

Dari hasil pengumpulan data menggunakan kuesioner di dapatkan hasil

penelitian di dapati bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan yang

kurang tentang upaya pencegahan infeksi covid-19 selama kehamilan.

Kesimpulan yang ada sudah baik. Penulis sudah menyimpulkan penelitiannya

sesuai dengan hasil penelitiannya.

Penulis sudah mencantumkan saran di dalam artikel, tetapi alangkah

baiknya jika di cantumkan sistematika saran yang lebih lengkap seperti: Saran

bagi masyarakat dan Saran bagi institusi pendidikan

2. Jurnal dengan Judul Hubungan Pengetahuan dengan perilaku ibu hamiil dalam

menjalani kehamilan selama masa pandemic COVID-19”

Dari judul ini penulis mengambil tema tentang covid-19 yang berkaitan

dengan kehamilan sudah baik, karena membahas masalah yang timbul pada

saat ini. Tetapi pengambilan lingkup penelitiaannya belum jelas alangkah

baiknya jika peneliti mencantumkan tempat penelitian pada judulnya. Di latar

17
belakang menjelaskan teori mengenai kehamilan dan faktor yang dapat

mempengaruhi ibu dalam menjalani kehamilannya termasuk pengetahuan dan

perilaku. Hal ini sudah sesuai dengan judul dan tujuan dari penelitian tersebut.

Di dalam artikel ini juga sudah di tuliskan tujuan secara umum maupun tujuan

khusus. Hal ini sudah sesuai dengan penelitian yang di lakukan penulis.

Variable independentnya hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu

hamil sementara variable dependentnya adalah menjalani kehamilan selama

masa pandemic covid-19. Hal ini sudah sesuai dengan judul. Penulis tidak

menyertakan hipotesisi dalam artikel ini . sebaiknya di cantumkan hipotesis

dalam jurnal tersebut. Hipotesis yang mungkin bisa disertakan yaitu

a. Ada hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam menjalani

kehamilan selama masa pandemic covid-19

b. Tidak ada hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam

menjalani kehamilan selama masa pandemi covid-19

Dalam artikel ini menjelaskan bahwa jenis penelitian yang di lakukan

adalah deskriptif Explorative dengan pendekatan cross sectional desain.

Terdapat 138 ibu hamil yang terpilih sebagai responden dengan metode simple

random sampling. Analisa data dengan menggunakan uji chi-square. Penulis

tidak menyertakan definisi operasional penelitian. Skala ukur dan kategori

langsung muncul dalam pengolahan dan analisis data. Dijelaskan bahwa

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester satu, dua tiga

tanpa komplikasi di wilayah piedie dan aceh utara propinsi aceh berjumlah 138

ibu hamil. Proses pengumpulan data di lakukan pada bulan mei 2020 dengan

18
menggunakan kuesioner online. Dan di analisis data menggunakan chi-suare

test.

Penyajian hasil pengolahan data menggunakan table,sudah sesuai kaidah.

uji statistiknya menggunakan chis-quare dengan nilai p-vallue =0,001 . Dengan

level of significance (alpha 5%)maka pada taraf nyata 5% dapat dinyatakan

bahwa terdapat hubungan antara dua variabel tersebut dalam arti terdapat

hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu hamil dalam menjalani kehamilan

selama masa pandemi covid19.

Kesimpulan yang ada sudah baik. Penulis sudah menyimpulkan

penelitiannya sesuai dengan hasil penelitiannya. Penulis tidak mencantumkan

saran di dalam artikel, sistematika saran yang mungkin bisa digunakan: Saran

bagi masyarakat, Saran bagi institusi pendidikan dan saran bagi peneliti

selanjutnya

3. Jurnal dengan Judul Determinan Perilaku Ibu Hamil melakukan Pemeriksaan

kehamilan (Antenatal Care) pada Masa Pandemi Covid – 19

Dari judul penulis mengambil tema perilaku ibu hamil dalam melakukan

pemeriksaan kehamilan pada masa kehamilan sudah baik, karena sesuai dengan

kondisi saat ini. Variabel yang diambil juga sudah baik, namun alangkah lebih

baik jika didalam judul berbunyi "Gambaran Determinan perilaku ibu hamil

dalam melakukan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi covid-19” Dari

judul kurang jelas lingkup penelitiannya, karena peneliti tidak menyebutkan

tempat dilakukan penelitian, alangkah lebih baik juka tempat dan tahun

dilakukan penelitian disebutkan didalam judul.

19
Di dalam latar belakang sudah menjelaskan teori mengenai pandemi

covid-19 dan dampaknya bagi ibu hamil. Namun penulis tidak menunjukkan

data statistik banyaknya jumlah kasus ibu hamil yang terpapar covid-19. dalam

artikel jurnal ini penulis sudah baik dalam menyebutkan tujuan penelitian ini

yaitu menganalisis Determinan yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil

dalam melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi covid 19 di

BPM R tahun 2020.

Variabel dependen nya adalah perilaku ibu hamil melakukan ANC

selama Pandemi Covid 19, sedangkan variabel independennya berupa umur,

pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dukungan suami dan fasilitas

kesehatan terkait covid 19. Hal ini sudah sesuai dengan judul

Dalam artikel ini penulis menjelaskan penelitian ini merupakan

penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

rancangan cross sectional study yaitu jenis penelitian yang mengamati data-

data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama (data potong

lintang). Hal ini sudah sesuai dengan tujuan. penulis tidak menyertakan

penjelasan mengenai definisi operasional Penelitian. Skala ukur dan kategori

langsung muncul dalam pengolahan dan analisis data. dijelaskan bahwa

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien ibu hamil Trimester 3byang

datang melakukan pemeriksaan kehamilan 6 bulan {maret-september 2020)

berjumlah 300 orang dengan rata-rata peebulan 40-50 pasien. Pengambilan

sampel Accidental Sampling selama 1bulan (3 September - Oktober 2020)

berjumlah 45 orang dan semua dijadikan sampel penelitian/total populasi.

20
Penyajian hasil pengolahan data menggunakan tabel, sudah sesuai

kaidah. Uji statistik yang dilakukan adalah Chi square dengan bantuan

perangkat lunak, program statistik, dihasilkan Odds Ratio yang digunakan

untuk melihat hubungan variabel independennya dengan variabel dependen

berdasarkan hasil penelitian :

a. Umur berhungan secara signifikan dengan perilaku ibu hamil melakukan

ANC {p:0.004; OR:5.600(1.277-24.54)}, sebagian besar ibu melakukan

pemeriksaan kehamilan adalah berumur dewasa dan peluang ibu berumur

dewasa adalah 5.600 kali melakukan ANC dibandingkan dengan umur

remaja

b. Pendidikan berhubungan secara signifikan dengan perilaku ibu hamil

melakukan ANC dengan nilai {p:0.013; OR:7.429(1.722-32.047), sebagian

besar pendidikan responden dengan kategori tinggi (SMA keatas) 66.7%

c. Variabel pekerjaan tidak berhubungan dengan perilaku ibu melakukan

pemeriksaan ANC (p:0.013)

Dari variabel pengetahuan didapati ada hubungan antara pengetahuan

dan perilaku pengetahuan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan pada

masa pandemi covid 19 {p:0.037; OR:7.143(1.370-37.228)}, ibu yang

mempunyai pengetahuan yang baik memiliki peluang 7,143 kali melakukan

perilaku pemeriksaan kehamilan dibandingkan yang berpengetahuan cukup.

Sikap berhubungan secara signifikan terhadap perilaku ibu hamil melakukan

ANC pada masa pandemi covid 19 {p:0.039; OR:5.333(1.284-22.150)}, ibu

yang mempunyai sikap positif mempunyai peluang 5 kali melakukan perilaku

pemeriksaan kehamilan dibandingkan yang sikap negatif. Dukungan suami

21
tidak ada hubungan dengan perilaku ibu hamil dalam melakukan ANC,

diperoleh hasil uji statistik p: 0.130 > alfa (0.05). Fasilitas kesehatan

berhubungan secara signifikan dengan perilaku ibu hamil melakukan ANC

pada masa pandemi covid 19 {p:0.035; OR;0.097(0.011-0.836)}, yang artinya

ketersediaan fasilitas tempat praktek saat melakukan ANC memiliki peluang

0.097 kali menunjang perilaku ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan

kehamilan dibanding dengan tidak tersedia fasilitas kesehatan.

4. Jurnal dengan judul gambaran umum tentang karakteristik ibu, gejala klinis,

hasil ibu dan bayi dari 10.996 kasus dijelaskan di 15 negara,

Judul ini menurut saya sudah baik terkait dengan pandemi saat ini.

Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengidentifikasi penelitian paling

signifikan yang melaporkan COVID-19 selama kehamilan dan untuk

memberikan gambaran umum tentang SARS-CoV-2 infeksi pada wanita hamil

dan hasil perinatal. Kriteria kelayakan mencakup semua laporan, ulasan; kasus

series dengan lebih dari 100 individu dan dilaporkan pada setidaknya tiga dari

berikut ini: karakteristik ibu, presentasi klinis COVID-19 pada ibu, kehamilan

hasil akhir, hasil ibu dan / atau neonatal / perinatal. Hasil hal ini sudah sangat

sesuai dengan keadaan saat ini.

Hasilnya dari ulasan kami menunjukkan bahwa karakteristik ibu, gejala

klinis, hasil maternal dan neonatal hampir 11.000 kasus COVID-19 dan

kehamilan dijelaskan di 15 negara berbeda tidak lebih buruk atau berbeda

dengan populasi umum. Kami menyarankan itu wanita hamil tidak lebih

terpengaruh oleh pernapasan komplikasi COVID-19, Kami juga

menyarankanuntuk menunjukkan bahwa pergeseran kehamilan penting Th1-

22
Th2 kebal respons, yang dikenal sebagai kontributor potensial pada tingkat

keparahan dalam kasus infeksi virus selama kehamilan, diatur oleh ACE2 yang

diinduksi kehamilan yang ditingkatkan-- Sumbu Ang- (1–7). Apalagi

jumlahnya relatif sedikit kasus yang dilaporkan selama kehamilan tidak

memungkinkan kami untuk tegaskan bahwa COVID-19 lebih agresif selama

kehamilan. Sebaliknya, kami juga menyarankan, penurunan regulasi ACE2

reseptor yang diinduksi oleh entri sel SARS-CoV-2 mungkin merugikan subjek

dengan defisiensi ACE2 yang sudah ada sebelumnya. defisiensi terkait dengan

kehamilan. Asosiasi ini mungkin menjelaskan hasil perinatal yang lebih buruk

yang dijelaskan dalam literatur

Hasil review kami menunjukkan bahwa keibuan karakteristik, gejala

klinis, maternal dan neonatal hasil dari 10.996 kasus COVID-19 dan kehamilan

dijelaskan di 15 negara berbeda tidak lebih buruk atau berbeda dari populasi

umum. Kami menyarankan itu, secara berbeda dari apa yang diterbitkan

sebelumnya, wanita hamil tidak lebih terpengaruh oleh komplikasi pernapasan

COVID-19, dibandingkan dengan data tidak hamil yang tersedia. Kami juga

menyarankan bahwa pergeseran kehamilan penting Th1 Respon imun

Th2 dikenal sebagai kontributor potensial utor tingkat keparahan dalam kasus

infeksi virus selama kehamilan, diatur balik oleh peningkatan- aksis ACE2-

Ang- (1-7) yang diinduksi kehamilan. Bahkan, jumlah kasus yang dilaporkan

relatif kecil selama kehamilan tidak memungkinkan kami untuk memastikan

bahwa COVID-19 adalah lebih agresif selama kehamilan. Sebaliknya, kami

juga menyarankan, bahwa penurunan regulasi reseptor ACE2 diinduksi oleh

entri sel SARS-CoV-2 mungkin telah merugikan subjek dengan defisiensi

23
ACE2 yang sudah ada sebelumnya kehamilan. Asosiasi ini mungkin

menjelaskan lebih buruk hasil perinatal dijelaskan dalam literatur

24
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa

A. Kesimpulan

1. Hasil telaah jurnal dengan judul Pemahaman Ibu Hamil Tentang Upaya

Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan, hasil dan yang dibahas

dalam jurnal sudah sesuai dengan judul

2. Hasil telaah jurnal dengan judul Hubungan Pengetahuan dengan perilaku

ibu hamiil dalam menjalani kehamilan selama masa pandemic COVID-

19, hasil dan yang dibahas dalam jurnal sudah sesuai dengan judul

3. Hasil telaah jurnal dengan judul Perilaku Ibu Hamil melakukan

Pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) pada Masa Pandemi Covid –

19, hasil dan yang dibahas dalam jurnal sudah sesuai dengan judul

4. Hasil telaah jurnal dengan judul gambaran umum tentang karakteristik

ibu, gejala klinis, hasil ibu dan bayi dari 10.996 kasus dijelaskan di 15

negara, hasil dan yang dibahas dalam jurnal sudah sesuai dengan judul

B. Saran

1. Manfaat Teoritis

Manfaat yang diperoleh dari hasil telaah jurnal yang dilakukan,

dapat digunakan sebagai referensi tambahan tentang kehamilan pada masa

pandemi covid 19

25
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan

dalam pemberian informasi kesehatan kepada ibu hamil selama masa

pandemi serta sebagai pencegahan penyakit pada ibu hamil selama

masa pandemi covid 19 sehingga kondisi kesehatan ibu hamil dapat

dijaga dengan baik.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil Telaah Jurnal ini berguna sebagai bahan bacaan di

perpustakaan terutama dalam konteks kebidanan, terkait kehamilan

selama pandemi dan diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

bahan masukan untuk penelitian selanjutnya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Allegra, A., Gioacchino, M. Di, Tonacci, A., Musolino, C., & Gangemi, S.
(2020). Immunopathology of SARS-CoV-2 Infection : Immune Cells
and Mediators , Prognostic Factors , and ImmuneTherapeutic
Implications. Journal of Molecular Sciences, 21(4782), 1–19.
https://doi.org/10.3390/ijms2113 4782

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, 2020).


Situasi Terkini Perkembangan Novel Coronavirus (Covid-19).
Retrieved August 31, 2020, from https://covid19.kemkes.go.id/situ
asi-infeksi-emerging/info-coronavirus/situasi-terkiniperkembangan-
coronavirusdisease-covid-19-31-agustus2020/#.X0y2bNwzZxQ

Gennaro, F. Di, Pizzol, D., Marotta, C., Antunes, M., Racalbuto, V., Veronese, N.,
& Smith, L. (2020). Coronavirus Diseases ( COVID-19 ) Current
Status and Future Perspectives : A Narrative Review. International
Journal of Environmental Research and Public HealthEnvironmental
Research and Public Health, 17(2690), 1–11.
https://doi.org/10.3390/ijerph170 82690

Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020).
Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2),
119–129

Johnson, J.Y. (2016). Keperawatan Maternitas DeMYSTiFieD Buku Wajib Bagi


Praktisi dan Mahasiswa Keperawatan. Penerjemah : Diana Kurnia S.
Yogyakarta : Rapha Publishing

Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017.
Jakarta

Kuswanti, I. (2014). Asuhan Kehamilan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maulana, 2012 Promosi kesehatan. Jakarta: EGC.

Pantikawati 2010. Asuhan Kebidanan 1.Jakarta:Nuha Medika

Prawirohardjo, 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: YBPSP

Sukarni, K.I., & Wahyu, P. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.


Yogyakarta : Nuha Medika

27
WHO. (2018). Fact Sheet on Maternal Mortality : Key Fact, Where do Maternal
Death Occur?. Restrived from http://www.who.int/en/news-
room/factsheets/detail/maternal-mortality

Organization WH. Rational use of personal protective equipment for coronavirus


disease 2019 (COVID-19). (Online) 2020.
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331215/WHO2019-
nCov-IPCPPE_use-2020.1-eng.pdf [diakses tanggal 20 januari 2021].

Zhang L and Liu Y. Potential Interventions for Novel Coronavirus in China: A


Systematic Review. Journal of medical virology. 2020.

28

Anda mungkin juga menyukai