Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH INFEKSI VIRUS COVID-19

PADA IBU HAMIL

Dosen pengampu:
Ns. Agustin, M. Kep

Disusun oleh kelompok 3

1. Dea amelia (22100163)


2. Desvina khairunisa (22100159)
3. Silva adhea (22100157)
4. Zahra wardalia kamila

S1 KEPERAWATAN
INSTITUT CITRA INTERNASIONAL
TAHUN AJARAN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “makalah
infeksi virus covid-19 pada ibu hamil”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah keperawatan kesehatan reproduksi.

Kami menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam


menyelesaikan penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.
Karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan
kerendahan hati kami menuturkan ucapan terimakasih.

Pangkalpinang, 1 april 2024

(Kelompok 3)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Kehamilan Dengan Covid-19 ................................................. 3
B. Etiologi Resiko Covid-19 Pada Ibu Hamil .......................................... 3
C. Tanda Dan Gejala Kehamilan Dengan Covid-19 ................................ 4
D. Kondisi Janin Pada Ibu Hamil Dengan Covid-19 ............................... 4
E. Efek Covid-19 Pada Kehamilan Dan Janin.......................................... 5
F. Penularan Dari Ibu Hamil Ke Janin .................................................... 6
G. Pemeriksaan Diagnostik Untuk Ibu Hamil Dengan Covid-19 ............. 6
H. Pathway ............................................................................................... 7
I. Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Covid-19 ............................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di tempat awal virus ini menyebar telah dilaporkan kasus Covid-19 pada
ibu hamil, bayi, dan melahirkan di Zhongnam Hospital, Wuhan University,
China. Di rumah sakit tersebut laporkan 9 kasus ibu hamil dengan Covid-19 dan
10 bayi dilahirkan, semua pasien selamat dan tidak ada yang meninggal (Liang
& Acharya, 2020; WHO, 2020) Di Indonesia, kasus positif Covid-19 semakin
meningkat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengupdate informasi
perkembangan penyebaran Covid-19 setiap harinya.
Namun informasi tentang kasus Covid-19 terbatas pada periode maternal.
Berdasarkan berita di berbagai media online terdapat kasus ibu hamil positif
Covid-19 dari berbagai provinsi yaitu Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan Bali.
Seorang ibu hamil meninggal dan janinnya meninggal. Walaupun kasus ibu
hamil, janin, dan perempuan pada periode maternal dengan positif Covid-19
tidak banyak, namun mereka merupakan kelompok rentan yang termasuk dalam
kelompok kunci untuk dilindungi seperti telah direkomendasikan oleh WHO.

1
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Kehamilan Dengan Covid-19.
2. Untuk Mengetahui Etiologi Covid-19 Pada Ibu Hamil.
3. Untuk Mengetahui Tanda Dan Gejala Dengan Covid-19.
4. Untuk Mengetahui Kondisi Janin Dengan Pada Kehamilan Dengan
Covid-19.
5. Untuk Mengetahui Efek Covid-19 Pada Kehamilan Dan Janin.
6. Untuk Mengetahui Penularan Covid-19 Dari Ibu Hamil Ke Janin.
7. Untuk Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik Untuk Ibu Hamil Dengan
Covid-19.
8. Untuk Mengetahui Pathway Kehamilan Dengan Covid-19.
9. Untuk Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan
Dengan Covid-19.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kehamilan Dengan Covid-19


Kehamilan dengan Covid-19 adalah wanita hamil yang menderita penyakit infeksi
akut yang disebabkan oleh virus SARS COV2. Ibu hamil akan memiliki sistem
imunitas tubuh yang rendah, sehingga lebih rentan untuk mengidap penyakit atau
infeksi. Di tengah serangan pandemi virus corona saat ini, ibu hamil perlu
mengetahui dengan baik apa saja risiko yang dapat terjadi pada tubuh saat virus
menginfeksi tubuh.

B. Etiologi Covid-19 Pada Ibu Hamil


Ibu hamil merupakan populasi yang sangat rentan terhadap infeksi Covid-
19 hal ini dikarenakan ibu hamil mengalami perubahan fisiologis dan perubahan
mekanis tubuh yang meliputi peningkatan konsumsi oksigen, edema mukosa
saluran pernafasan, peningkatan diafragma dan perubahan volume paru selama
kehamilan. Semua perubahan tersebut menurunkan total lung capacity (TLC) dan
kemampuan tubuh untuk membersihkan saluran pernafasan. Semua kejadian
tersebut memperlambat diagnosa Covid-19 pada kehamilan karena kemiripan
keluhan selama kehamilan dengan keluhan akibat infeksi (Liang and Acharya,
2020).
Pada kehamilan terjadi downregulasi dari proliferasi maupun aktivasi
limfosit yang menjadikan ibu hamil menjadi kelompok yang rentan akan infeksi
Covid-19 (Nurdianto et al, 2020). Infeksi Covid-19 dapat mengganggu
keseimbangan sistem imunitas selama kehamilan pada feto maternal interface.
Terdapat pergeseran imunitas tubuh dari Th1 ke arah Th2 pada ibu hamil
(Nurdianto and Suryokusumo 2020), sedangkan Th2 merupakan penghasil sitokin
IL-4, IL-10, IL-13, dan TGFβ yang bertindak sebagai anti inflamasi. (Nurdiyanto
et al, 2019). Pergeseran populasi T helper tersebut membuat ibu hamil lebih
rentan untuk terinfeksi termasuk terinfeksi SARS-CoV-2

3
Infeksi SARS-CoV-2 pada kehamilan merangsang peningkatan ekspresi
sitokin proinflamasi yaitu IL-6, IL-12, IL-1β, dan IFNγ yang dapat merusak organ
paru. Pergeseran Th2 yang lebih dominan membuat sitokin anti inflamasi dapat
mengimbangi ekspresi sitokin proinflamasi (Nurdianto et al, 2020) seperti IL-6
yang menyebabkan keparahan dan kematian pada pasien Covid-19. Hal ini
merupakan penyebab tingkat keparahan Covid-19 pada ibu hamil lebih rendah
(Dashraath et al, 2020)

C. Tanda dan Gejala Kehamilan Dengan Covid-19


Gejala Covid-19 pada ibu hamil biasanya lebih banyak dirasakan karena adanya
infeksi virus menyebabkan beberapa penyakit di saluran pernapasan. Terutama
ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit bawaan, seperti asma, paru-paru,
gangguan kerusakan hati, diabetes, darah tinggi dan kondisi medis lainnya. Selain
gejala yang ditimbulkan cukup parah, Covid-19 pada ibu hamil bisa menjurus
pada komplikasi. Hal tersebut tentu menimbulkan rasa takut dan khawatir yang
berlebihan, mengingat harus memikirkan kondisi dan keselamatan janin. Oleh
sebab itu sangat penting bagi ibu hamil melakukan pencegahan demi melindungi
diri dan bayi yang dikandungnya.

D. Kondisi Janin pada Ibu Hamil yang Terkena Covid-19


Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak harus melakukan operasi caesar.
Cara melahirkan bisa dilakukan secara normal dan berdasarkan keinginan ibu
serta indikasi kebidanan. Informasi mengenai virus corona pada ibu hamil masih
simpang siur, seperti janin yang prematur, cacat pada janin, janin
terinfeksi, dan sebagainya. Berdasarkan fakta, sejauh ini tidak ada efek yang
ditimbulkan pada bayi. Para ahli juga belum mengetahui apakah bayi tertular virus
pada waktu sebelum, selama, ataukah setelah melahirkan. Jadi, ada beberapa
kemungkinan setelah melahirkan bayi yang terinfeksi Covid-19, yaitu memliki

4
gejala ringan atau tanpa gejala dan sembuh. Namun, ada beberapa laporan bayi
yang baru lahir bisa tekena Covid-19 dengan gejala yang parah.

Untuk mencegah risiko tersebut, sebaiknya ibu dan bayi dirawat


terpisah. Namun, ibu masih bisa memberikan ASI kepada bayinya. Salah satu cara
yang paling aman adalah dengan memompa ASI atau pumping agar tidak terjadi
kontak langsung dengan bayi. Pada saat memompa ASI, ibu harus menggunakan
masker dan mencuci tangan menggunakan sabun untuk menghindari virus
menempel di peralatan pumping atau masuk ke susu.

E. Efek Covid-19 Pada Kehamilan dan Janin


• Efek Covid-19 Pada Kehamilan
Efek Covid-19 pada kehamilan yaitu:
1. Perempuan hamil lebih sedikit kemungkinan untuk tertular infeksi
daripada populasi umum. Namun, kehamilan itu sendiri mengubah sistem
kekebalan tubuh dan responsnya terhadap infeksi virus secara umum,
sehingga respon terhadap infeksi mungkin dapat menimbulkan gejala
yang lebih parah, termasuk jika ibu hamil terinfeksi Covid-19.
2. Tanda gejala Covid-19 yang terjadi pada ibu hamil selama ini berapa
pada kategori ringan-sedang, dengan pemulihan yang baik.
3. Jenis lain infeksi coronavirus (SARS, MERS) menunjukkan risiko
terpapar virus pada ibu meningkat khususnya pada trimester tiga
kehamilan. Terdapat laporan dari Iran tentang ibu yang mengalami
infeksi Covid-19 dengan gejala yang berat saat bersalin hingga
membutuhkan ventilator, dan janin meninggal.
4. Perempuan hamil dengan penyakit jantung berisiko lebih tinggi terpapar
Covid-19.

5
• Efek Covid-19 Pada Janin
Adapun efek Covid-19 pada janin, yaitu:
1. Saat ini tidak ada data tentang peningkatan risiko keguguran atau
kejadian IUFD yang berhubungan dengan Covid-19.
2. Tidak ada bukti sampai saat ini bahwa Covid-19 ini teratogenik. Namun
ada kemungkinan virus bisa ditularkan dari Ibu ke janin, walaupun
sampai saat ini belum ada bukti kejadian tersebut.
3. Infeksi Covid-19 saat ini bukan merupakan indikasi medis untuk
menterminasi kehamilan.
4. Angka kelahiran prematur akibat terinfeksi Covid-19 belum terbukti,
apakah karena komplikasi atau kelahiran spontan.

F. Penularan Covid-19 Dari Ibu Hamil Ke Janin


Penjelasan terkait penularan dari ibu hamil ke janin, yaitu (ICMR, 2020; POGI,
2020):
1. Belum ada bukti yang jelas tentang penularan Covid-19 dari ibu ke janin
melalui transplasenta.
2. Berkenaan dengan penularan vertikal (penularan dari ibu ke bayi sebelum
lahir), bukti yang muncul sekarang menunjukkan bahwa penularan vertikal
mungkin terjadi, namun proporsi, signifikansi pada neonatus belum
ditentukan, dan buktibukti terbatas.
3. Saat ini, tidak ada kasus sekresi vagina yang teruji positif Covid-19.
4. Saat ini, tidak ada kasus tercatat ASI yang dinyatakan positif Covid-19.

G. Pemeriksaan Diagnostik Untuk Ibu Hamil Dengan Covid-19


Pemeriksaan Diagnostik yang dilakukan pada Ibu Hamil yang suspek Covid 19,
yaitu (Liang & Acharya, 2020; Omer et al., 2020):
1. CT Scan dada tanpa kontrasuntuk mengetahui adanya pneumonia virus.
2. RT-PCR (Reverse transcription polymerase chain reaction) dilakukan dengan
cara mengambil usap saluran pernapasan bagian atas (usap nasofaring dan

6
orofaring), usap saluran pernapasan bagian bawah (usap dahak, aspirasi
endotrakeal atau lavage bronkhoalveolar), saliva, urine dan feses jika
memungkinkan. Pengujian berulang diperlukan untuk mengkonfirmasi
diagnosis. Jika asam nukleat SARS-COV-2 tidak terdeteksi dalam sampel
saluran pernapasan, maka akan diperiksa kembali untuk tes yang kedua,
dilakukan di minggu kedua.
3. Tes serologi digunakan sebagai alternatif jika tidak tersedia layanan RT-PCR.
4. Pengambilan kultur darah untuk mengetahui bakteri yang menyebabkan
penumonia dan sepsis, pengambilan kultur darah ini dilakukan sebelum
memulai terapi antimikroba.

H. Pathway

7
I. Konsep Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
• Anamnesis
Pasien hamil dengan demam (2 38°C) atau riwayat demam disertai salah
satu gejala sistem organ yang terkena:
1. Sistem pernapasan
a. Batuk
b. Pilek
c. Anosmia
d. Sakit tenggorokan
e. Sesak napas atau rasa berat di dada (ampek)

2. Sistem pencernaan makanan


a. Dysgeusia (kehilangan indera perasa)
b. Mual
c. Muntah
d. Diare
e. Nyeri perut

3. Sistem neuropsikiatri
a. Nyeri kepala
b. Depresi/ kecemasan
c. Penurunan kesadaran
d. Stroke

4. Sistem organ lain konjungtivitis, ruam kulit.


5. Faktor Risiko
a. 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus confirmed /probable Covid-19.

8
b. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, dan mengantar
pasien dikonfirmasi / kemungkinan.
c. Petugas yang membersihkan ruangan, mengantar makanan di
tempat perawatan kasus confirmed/probable tanpa menggunakan
APD sesuai standar
d. Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan kasus
confirmed/probable (termasuk di tempat kerja, kelas, rumah, acara
besar) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari
setelah kasus timbul gejala.
e. Orang yang bepergian bersama kasus confirmed/probable COVID-
1 (radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut/kendaraan dalam
2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
f. Pasien yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang melakukan
aktifita sehari-hari di komunitas dalam 14 hari terakhir.

• Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan tanda vital: suhu badan, tensi, nadi, frekuensi napas,
Saturasi Oksigen.
2. Pemeriksaan fisik paru, dapat normal atau ada tanda-tanda konsolidasi
seperti suara napas bronkovesikuler/bronchial, ronkhi.
3. Pemeriksaan obstetri: tinggi fundus uteri, letak janin, denyut jantung
janin, pemeriksaan dalam dan tanda-tanda persalinan.

b. Diagnosis keperawatan
Berdasarkan diagnosis keperawatan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) diagnosis
keperawatan yang mungkin muncul:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
2. Risiko Cedera Pada Janin (D.0138)
3. Ansietas (D. 0080)

9
c. Rencana Asuhan Keperawatan

No. Diagnosis SLKI SIKI


Keperawatan
1. Bersihan Jalan Bersihan Jalan Napas Latihan Batuk Efektif
Napas Tidak Efektif (L.01001) (I.01006)
Efektif (D.0001) Setelah dilakukan asuhan Observasi
Definisi: keperawatan dalam waktu 1. Identifikasi
Ketidakmampuan 2x24 jam kemampuan kemampuan batuk.
membersihkan membersihkan secret atau 2. Monitor adanya retensi
secret atau obstruksi jalan napas tetap sputum.
obstruksi jalan paten dengan kriteria hasil: 3. Monitor tanda dan
napas untuk 1. Batuk Efektif gejala infeksi saluran
mempertahankan Meningkat (5). napas.
jalan napas tetap 2. Produksi Sputum 4. Monitor input dan
paten. Menurun (5). output cairan (mis.
3. Wheezing Menurun (5) Jumlah dan
4. Mengi Menurun (5) karakteristik).
5. Dipsnea Menurun (5) Terapeutik
6. Frekuensi Napas 1. Atur posisi semi-Fowler
Membaik (5) atau Fowler.
7. Pola Napas Membaik 2. Pasang perlak dan
(5) bengkok di pangkuan
pasien.
3. Buang secret pada
tempat sputum.
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan

10
prosedur batuk efektif
2. Anjurkan tarik napas
dalam.
3. Anjurkan mengulangi
tarik napas dalam
hingga 3 kali.
4. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah
tarik napas dalam yang
ke-3
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
2. Risiko Cedera Tingkat Cedera (L.14136) Pemantauan Denyut Jantung
Pada Janin Setelah dilakukan asuhan Janin (I.02056))
(D.0138) keperawatan 2x24 jam Observasi
Definisi: tingkat cedera pada janin 1. Identifikasi status
Berisiko menurun, dengan kriteria obstetric.
mengalami hasil: 2. Identifikasi riwayat
bahaya atau 1. Pergerakan Janin Aktif obstetric.
kerusakan fisik (5) 3. Identifikasi adanya
pada janin selama 2. Denyut Jantung Apikal penggunaan obat, dien,
proses kehamilan Membaik (5) dan merokok.
dan persalinan. 4. Identifikasi pemeriksaan
kehamilan sebelumnya.
5. Periksa denyut jantung
janin selama 1 menit.
6. Monitor denyut jantung

11
janin.
7. Monitor tanda vital ibu.
3. Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas Reduksi Ansietas (I.09314)
Definisi: (L.09093) Observasi
Kondisi emosi Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi saat tingkat
dan pengalaman keperawatan 2x24 jam ansietas berubah (mis.
subyektif individu tingkat ansietas pada janin kondisi, waktu, stresor).
terhadap objek menurun, dengan kriteria 2. Identifikasi kemampuan
yang tidak jelas hasil: mengambil keputusan.
dan spesifik 1. Verbalisasi 3. Monitor tanda-tanda
akibat antisipasi Kebingungan Menurun ansietas (verbal dan
bahaya yang (5) nonverbal).
memungkinkan 2. Verbalisasi Khawatir Terapeutik
individu Akibat Kondisi yang 1. Ciptakan suasana
melakukan Dihadapi Menurun (5) terapeutik untuk
tindakan untuk 3. Perilaku Gelisah menumbuhkan
menghadapi Menurun (5) kepercayaan
ancaman. 4. Perilaku Tegang 2. Temani pasien untuk
Menurun (5) mengurangi kecemasan,
5. Pola Tidur Membaik jika Pahami situasi yang
(5) membuat ansietas
3. Dengarkan dengan
penuh perhatian jika
memungkinkan
4. Gunakan pendekatan
yang tenang dan
meyakinkan
5. Tempatkan barang
pribadi yang

12
memberikan
kenyamanan
6. Motivasi
mengidentifikasi situasi
yang memicu
kecemasan
7. Diskusikan perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang akan
datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
mungkin dialami.
2. Informasikan secara
faktual mengenal
diagnosis, pengobatan,
dan prognosis.
3. Anjurkan keluarga
untuk tetap bersama
pasien, jika perlu.
4. Anjurken umelakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai
kebutuhan.
5. Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan persepsi
Latih kegiatan

13
pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.
6. Latih penggunaan
mekanisme pertahanan
diri yang tepat Latih
teknik relaksasi.
7. Kolaborasi Kolaborasi
pemberian obat
antiansietas, jika perlu.

d. Implementasi Asuhan Keperawatan


Implementasi keperawatan merupakan tahap keempat proses keperawatan yang
dimulai setelah perawat menyusun rencana keperawatan (Potter & Perry, 2013).
Pada tahap ini perawat akan mengimplementasikan intervensi yang telah
direncanakan berdasarkan hasil pengkajian dan penegakkan diagnosis yang
diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil sesuai yang di inginkan untuk
mendukung dan meningkatkan status kesehatan klien. Penerapan implementasi
keperawatan yang dilakukan perawat harus berdasarkan intervensi berbasis bukti
atau telah ada penelitian yang di lakukan terkait intervensi tersebut. Hai ini
dilakukan agar menjamin bahwa intervensi yang diberikan aman dan efektif (Miller,
2012). Dalam tahap implementasi perawat juga harus kritis dalam menilai dan
mengevaluasi respon pasien terhadap pengimplementasian intervensi yang
diberikan.

e. Evaluasi
1. Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalah waktu 2x24 jam kemampuan
membersihkan secret atau obstruksi jalan napas tetap paten.
2. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam tingkat cedera pada bayi
menurun.
3. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam tingkat ansietas menurun.

14
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Respon imun pada kehamilan memiliki peran yang sangat penting pada proses
melawan infeksi Covid-19. Ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 dapat
asimptomatik maupun simptomatik tergantung kondisi imunitas tubuh. Ibu hamil
dengan penyakit penyerta insulin dependent diabetes mellitus yang terinfeksi
Covid-19 dapat menunjukkan gejala ringan dan diduga dapat menyebabkan
gangguan lain pada jantung ibu hamil yang berupa gangguan pada rekam
jantung. Terdapat kemungkinan transmisi vertikal dari ibu ke fetus selama
kehamilan dengan Covid-19 serta diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
aspek imunologis pada kehamilan dengan Covid-19.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
kehamilan dengan Covid-19, sehingga pembaca maupun tenaga medis
khususnya perawat dapat lebih mengenali dengan gejala-gejala yang
ditimbulkan, baik gejala yang dapat dirasakan maupun tidak, serta dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan sebaik-baiknya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lefi, Ahmad dkk. 2020. Kehamilan dengan Covid-19. RSUD Dr. Soetomo: Panduan
Praktik Klinis SMF Obstetri dan Ginekologi.

PPNI (2020). Panduan Asuhan Keperawatan di Masa Pandemi COVID-19, Edisi


1. Jakarta: DPP PPNI

POKJA POGI. 2020. Rekomendasi penanganan infeksi virus corona pada maternal
Kementerian Kesehatan RI. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19) Revisi ke-5. Diterbitkan pada tanggal 13 Juli
2020.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI.

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPD PPNI.

Rahman Nurdianto, Arif & Rizal Fauzi Nurdianto, dkk. 2020. Studi Klinis Infeksi
COVID-19 Pada Kehamilan dengan Insulin Dependent Diabetes Melitus
(IDDM). Surabaya: Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Surabaya. Hal
229-244.

16

Anda mungkin juga menyukai