Dengan dosen pembimbing : Dina Indriati Dyah S, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat.
Disusun Oleh :
1. Zikry Ardian Saputra P1337420119010
2. Noviana Wulandari P1337420119020
3. R.A.Fikriyyah Zahiroh P1337420119028
4. Putriana Ramadhanti P1337420119049
5. Anggita Dyah Permata P1337420119058
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat yang diberikan kepada kami.
Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Trend Issue Peningkatan Kehamilan dan Kelahiran pada Masa Pandemi
Covid 19” ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawatan Maternitas Program
Studi D3 Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan bimbingan, kritik, dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa, masyarakat, dan pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Melahirkan adalah pengalaman yang unik dan emosional calon orang tua dengan
penuh semangat menunggu selama kehamilan untuk bertemu bayi mereka. Meskipun proses
ini memiliki tantangan yang tidak terduga, ada rasa kebahagiaan dan dukungan untuk
menyambut seorang anak baru lahir ke dunia. Dengan adanya pandemi penyakit virus corona
global 2019 (COVID-19) saat ini, tantangan baru muncul karena jarak sosial dan isolasi telah
menjadi standar keselamatan.
Isu mengenai baby boom menjadi topik hangat dan banyak diperbincangkan sejak
adanya pandemi Covid-19 dan sejak pemerintah menghimbau untuk stay at home atau work
from home, yang mengharuskan interaksi yang lebih lama bagi keluarga di dalam rumah yang
berpotensi terjadinya kehamilan. Kemudian di saat bersamaan, masa pandemic ini juga
dianggap waktu yang baik untuk merencanakan memiliki anak bagi pasangan suami-istri yang
belum memiliki anak.
Dengan adanya pandemi Virus Corona Global 2019 (COVID-19) saat ini, tantangan
baru muncul karena jarak sosial dan isolasi telah menjadi standar keselamatan. Bukti
mendukung manfaat perlindungan dari hubungan sosial dan dukungan selama kehamilan dan
persalinan adalah adanya peningkatan risiko ibu dan janin bila ibu hamil dan melahirkan
kurang mendapat dukungan. Profesional Pelayanan Perawatan Kesehatan harus mengambil
tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi pasien dan diri mereka sendiri dari infeksi,
harus ada keseimbangan untuk memastikan bahwa kita tidak mengabaikan pentingnya
dukungan sosial dan emosional selama tonggak penting seperti kehamilan dan persalinan.
Sumber daya tersedia untuk membantu wanita hamil, dan teknologi merupakan peluang untuk
inovasi dalam memberikan perawatan.
Pelayanan kesehatan salah satunya pelayanan Keluarga Berencana (KB) di fasilitas
kesehatan juga terdampak Covid-19, dikhawatirkan bahwa pasangan usia subur atau akseptor
KB kemungkinan khawatir untuk datang ke fasilitas kesehatan, di lain pihak fasilitas
kesehatan juga kekurangan Alat Pelindung Diri, sehingga timbul risiko putus-pakai
pemakaian kontrasepsi yang akan berdampak kehamilan tidak direncanakan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Peningkatan Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID 19?
2. Bagaimana Resiko Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID 19?
3. Bagaimana Solusi Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID 19?
4. Bagaimana Peran Keperawatan Maternitas untuk Memberikan Pelayanan ?
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui Peningkatan Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID
19
2. Dapat mengetahui Resiko Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID 19
3. Dapat mengetahui Solusi Kehamilan dan Kelahiran saat Masa Pandemi COVID 19
4. Dapat mengetahui Peran Keperawatan Maternitas untuk Memberikan Pelayanan
BAB II
PEMBAHASAN
Lalu, apa saja solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan di masa
pandemi?
1. Membeli kondom
Jika Anda tidak bisa berkunjung ke bidan atau rumah sakit untuk meminta resep
pil KB, mengikuti jadwal suntik, pemasangan implan, ataupun pengecekan IUD, Anda
masih bisa membeli kondom di apotek atau minimarket yang masih beroperasi. Namun,
jangan lupa untuk melakukan sejumlah prosedur keamanan dan kebersihan seperti
mengganti baju, mencuci tangan dan mandi segera setelah tiba di rumah.
2. Membeli kontrasepsi secara online
Berbagai toko online masih menjual kondom serta pil KB sehingga Anda bisa
membelinya tanpa perlu keluar rumah. Beberapa gerai terpercaya yang menjual produk
kontrasepsi secara online di Indonesia misalnya Asmaraku, Klik-K24, Kimia Farma
Online, Halodoc, Grab Health, Shopee, Tokopedia, Jd.id, serta Lazada. Jangan lupa
untuk menanyakan ketersediaan stok terlebih dahulu serta memastikan tanggal
kadaluwarsa sebelum membeli. Selain itu, usahakan hanya bertransaksi melalui gerai-
gerai resmi. Jika terpaksa membeli produk melalui merchant yang bukan gerai resmi
karena keterbatasan stok, pastikan toko yang Anda pilih memiliki reputasi yang baik.
Salah satu caranya adalah membaca kolom ulasan terlebih dahulu.
3. Berkonsultasi online
Sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi modern pada masa Covid-19,
Anda bisa melakukan konsultasi secara online. DKT Indonesia, misalnya, membuka
layanan konsultasi online dengan tenaga Kesehatan bidan dan juga dokter, melalui
layanan bebas pulsa 0800-1-326459 atau Whatsapp ke 0811-1-326459 pada hari Senin
hingga Jumat pukul 08.00–17.00 WIB. Selain terjamin kerahasiaannya, Anda juga bisa
meminta nomor kontak Bidan Andalan terdekat dari tempat tinggal Anda.
4. Memanggil dokter atau bidan ke rumah
Mengunjungi tempat umum, termasuk tempat pelayanan kesehatan, mungkin
membuat sebagian dari Anda khawatir dengan penyebaran virus. Tanpa harus keluar
dari rumah, Anda tetap bisa mendapatkan pelayanan dengan cara memanggil tenaga
medis ke rumah untuk melakukan suntik KB.
5. Gunakan Postpil atau Kontrasepsi Darurat
Jika sudah terlanjur melakukan hubungan seksual tanpa perlindungan alat
kontrasepsi, Anda bisa menggunakan Postpil atau Kontrasepsi Darurat paling lama 120
jam atau lima hari setelah melakukan hubungan seksual. Anda bisa mendapatkan Postpil
tersebut di apotek terdekat dengan menyertakan resep dokter terlebih dahulu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR ISI
Adhiyasasti, Menur. 2020. Dampak Kehamilan Saat Pandemi, Dari Komplikasi Hingga
Ekonomi. https://skata.info/article/detail/698/dampak-kehamilan-saat-pandemi-dari-
komplikasi-hingga-ekonomi. Diakses pada 8 Agustus 2020
Fk,Iro. 13 Mei 2020. Strategi Cegah Baby Boom Pasca Pandemi Covid-19
https://fk.ugm.ac.id/strategi-cegah-baby-boom-pasca-pandemi-covid-19/. Diakses pada 8
Agustus 2020
Marsa, Linda. 1 Juli 2020. Pregnant During the Pandemic: How Does COVID-19 Affect
Expecting Women and Their Babies?. https://www.discovermagazine.com/health/pregnant-
during-the-pandemic-how-does-covid-19-affect-expecting-women-and. Diakses pada 8
Agustus 2020
Widya Putri, Aditya. 19 Mei 2020. Seks Saat Pandemi: Kurang Kontrasepsi Hingga Dilarang
Hamil. https://tirto.id/seks-saat-pandemi-kurang-kontrasepsi-hingga-dilarang-hamil-fjBU.
Diakses pada 8 Agustus 2020