Dosen Pembimbing :
Dr. Sri Wahyuni, S,Pd., M.Kes
Disusun oleh :
Andika Aji E.0105.20.004
Riyansyah E.0105.20
Semester 3
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 PENGERTIAN………………………………………………………………………………………………………….. 4
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………. 9
3.2 SARAN………………………………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………..10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dari beberapa kasus Covid-19 dipercaya bahwa efek samping pada janin berupa
persalinan preterm juga dilaporkan pada ibu hamil dengan infeksi Covid-19. Akan tetapi
informasi ini sangat terbatas dan belum jelas apakah komplikasi ini mempunyai
hubungan dengan infeksi pada ibu. Dalam dua laporan yang menguraikan 18 kehamilan
dengan Covid-19, semua terinfeksi pada trimester ketiga dan didapatkan temuan klinis
pada ibu hamil mirip dengan orang dewasa yang tidak hamil (POGI, 2020). Sejumlah
studi terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil dengan infeksi virus Covid-
19 hanya mempunyaigejala yang ringan. Salah satu riset tentang hal ini dilakukan oleh
Priority Study dari University of CaliforniaSan Francisco. Penelitian ini melibatkan
sekitar 30 wanita hamil di Cina yang terpapar Covid-19. Hasilnya menunjukkan gejala
yang relatif ringan, bahwa semua wanita selamat, mereka tampaknya tidak cenderung
memiliki penyakit parah, dan tidak ada bukti penularan kepada bayi selama kehamilan.
Penelitian lainnya pada Maret 2020 mengemukakan bahwa tidak ada bukti konkret yang
menunjukkan bahwa wanita hamil lebih rentan terhadap Covid-19 (Febryansyah, 2020).
Meski sebagian besar data multisenter menyebutkan bahwa sebagian besar kasus Covid-
19 pada ibu hamil adalah pada derajat ringan dan sedang. Kasus Ibu hamil yang
dilaporkan pada tahun 2021 dengan kriteria suspek, probable dan bahkan terkonfirmasi
Covid-19 mengalami peningkatan.
1. Tujuan umum
Secara umum makalah ini bertujuan untuk memberitahu ibu hamil agar mengetahui
gambaran tentang Covid-19 terhadap Ibu hamil
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui apakah dikondisi hamil ibu tetap bisa menerima vaksin seperti orang
lain pada umumnya
1. Ibu hamil menjadi tau pengertian, dampak, tanda gejala dan cara pencegahan dari
virus COVID-19
2. Ibu menjadi tahu apakahi dirinya bisa mendapatkan vaksin atau tidak dikondisi
kehamilannya
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. PENGERTIAN
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan penyakit,
mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan yang lebih parah, seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Sebagian
besar coronavirus adalah virus yang tidak berbahaya. Virus corona pada manusia pertama
kali ditemukan pada tahun 1960 dalam hidung pasien yang terkena flu biasa (common cold)
Virus ini diberi nama berdasarkan struktur mirip mahkota di permukaannya. “Corona”
dalam bahasa Latin berarti “halo” atau “mahkota” Dua coronavirus pada manusia, yaitu
OC43 dan 229E, adalah yang bertanggung jawab atas terjadinya sebagian flu biasa Penyakit
SARS, MERS, dan COVID-19 yang menjadi pandemi saat ini disebabkan oleh tipe
coronavirus lain. Coronavirus merupakan virus zoonosis, artinya virus ini menyebar dari
hewan ke manusia.
Saat ini, jenis vaksin COVID-19 yang baru tersedia di Indonesia adalah vaksin
Sinovac dan Coronavac produksi Cina, serta vaksin AstraZeneca dari Inggris. Vaksin ini
terbuat dari virus yang dimatikan (inactivated virus), sehingga tidak dapat menimbulkan
penyakit COVID-19.
Vaksin berisi virus yang sudah dimatikan sebenarnya sudah digunakan selama lebih
dari 50 tahun pada wanita hamil, tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya. Oleh
karena itu, secara umum, vaksin jenis inactivated virus sebenarnya bisa dikatakan aman bagi
ibu hamil. Meski demikian, belum ada data yang memadai terkait efektivitas dan keamanan
vaksin jenis inactivated virus yang spesifik untuk COVID-19 pada ibu hamil. Oleh karena
itu, pemerintah memutuskan untuk tidak memberikannya kepada kedua kelompok tersebut.
Sementara itu, untuk vaksin COVID-19 jenis mRNA, sudah ada beberapa penelitian yang
mengatakan bahwa vaksin jenis ini kemungkinan besar aman diberikan kepada ibu hamil.
Vaksin mRNA tidak mengandung virus, melainkan komponen genetik yang sudah
dirancang khusus menyerupai materi genetik suatu virus, yang dalam hal ini adalah virus
SARS-CoV-2. Setelah berhasil menghasilkan reaksi kekebalan tubuh atau antibodi terhadap
virus Corona, komponen genetik mRNA tersebut akan musnah
Vaksin mRNA juga diketahui lebih aman bagi janin karena tidak menembus plasenta.
Namun, antibodi yang terbentuk pada tubuh ibu bisa menembus plasenta, sehingga janin
juga mendapatkan kekebalan terhadap virus Corona sampai ia dilahirkan.
Vaksin mRNA diketahui memiliki efikasi sebesar 95%. Meski demikian, data terkait
keamanan dan efek samping vaksin jenis mRNA serta dampaknya dalam jangka panjang
terhadap ibu hamil beserta bayinya masih belum diketahui secara pasti.
Vaksin mRNA belum tersedia di Indonesia. Namun, pemerintah telah merencanakan
untuk membeli vaksin tersebut dari perusahaan Pfizer dan Moderna. Berdasarkan surat
keputusan Kementerian Kesehatan yang Diterbitkan pada Agustus 2021, vaksin COVID-19
yang boleh digunakan untuk ibu hamil di Indonesia adalah vaksin Sinovac, Pfizer, dan
Moderna.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ibu hamil Adalah yang mudah terinfeksi COVID-19 . Oleh karena itu wajib bagi
setiap ibu hamil untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang berlaku
dengan sebaik mungkin saat memeriksakan kehamilannya.
Pelayanan kesehatan kepada ibu hamil harus bersifat woman-centred penuh
penghargaan, kompeten, dengan sikap yang tetap mempertahankan martabat mereka,Semua
ibu hamil yang telah sembuh dari COVID-19 harus mendapat konseling dan informasi
terkait risiko luaran kehamilan yang buruk. Hak dan pilihan ibu hamil harus dihormati
tanpa memandang status .ada pula vaksin yang aman vaksin jenis inactivated virus
sebenarnya bisa dikatakan aman bagi ibu hamil.
3.2 SARAN
Ibu hamil untuk benar-benar harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), Ibu
hamil sedapat mungkin diam di rumah untuk menjaga kesehatan janinnya di masa
pandemi, kecuali keluar untuk kontrol rutin ke rumah sakit, Hindari kontak dengan siapa
pun dan melengkapi nutrisi yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7411/2/BAB%20I.pdf