A. Pendahuluan
Indonesia intervensi pelayanan kebidanan pada ibu hamil tidak boleh diabaikan
tatap muka secara langsung dengan maksimal. Hal ini dilakukan untuk
19.
covid-19, pada saat ingin melakukan kunjungan ulang sebaiknya ibu hamil
dapat membuat janji terlebih dahulu melalui WA/ telepon dan adanya
pembatasan kunjungan untuk ibu hamil yaitu ANC pertama dilakukan pada ibu
dalam aktivitas sehari-hari, namun jika ibu memiliki keluhan, ibu dapat
langsung ke fasilitas kesehatan. Pada trimester III ibu hamil harus tetap
Dimasa Pandemi Covid-19 Tablet tambah darah hanya diberikan pada ibu
hamil yang sehat dan tidak mengalami gejala. Jika ibu hamil dengan status
PDP atau terkonfirmasi covid-19 sebaiknya tablet tambah darah tidak diberikan
karena untuk menghindari efek dari tablet tambah darah yaitu dapat
yang terjadi pada ibu hamil bidan dapat melakukan pengkajian komprehensif
kepada anggota warga setempat seperti Ketua RT/RW, Kades atau pemimpin
didalam PMB tidak tersedia APD yang sesuai dengan standar, bidan dapat
menggunakan masker bagi pendamping ibu hamil dan semua tim medis.
media komunikasi online ibu hamil dpapat lebih mudah untuk berkonsultasi
kepada bidan mengenai masalah yang terjadi pada kehamilannya, jika dalam
konsultasi ini ditemui masalah yang serius bidan dapat meminta ibu untuk
rumah sesuai prioritas serta dapat memberikan informasi serta edukasi dengan
B. Analisa Jurnal
No Author dan Tahun Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Alzamora, MC; et.al. Severe Covid-19 Tinjauan secara Hasil pengujian menunjukkan bahwa
2020 during Pregnancy Retrospektif plasenta hampir tidak memiliki sel yang
and Possible rentan pada virus namun demikian pada
Vertical presentasi ibu yang parah menderita
Transmission Covid-19 dapat menyebabkan kelahiran
premature, serta RTPCR positif pada
neonatus. Karena hal ini menyebabkan
wanita hamil merupakan kelompok
populasi yang rentan dan harus
menghindari paparan untuk mencegah
hal buruk terjadi pada ibu dan bayinya.
2. Chen, H; et. al. 2020 Clinical Tinjaun secara Karakteristik klinis pneumonia Covid-
Characteristics and Retrospektif 19 pada wanita hamil dan wanita tidak
Intrauterine hamil dilaporkan sama tidak ada
Vertical perbedaan klinis diantara keduanya
Transmission menurut peneliti yang mengembangkan
Potential of Covid- pneumonia Covid19. Dalam kelompok
19 Infection In kecil ditemukan bahwa untuk saat ini
Nine Pregnant tidak ditemukan bukti untuk infeksi
Women: a intrauterine yang disebabkan oleh
Retrospective Covid-19 dari wanita hamil yang
Review of Medical menderita Covid-19 pada bayi yang
Records dikandungnya.
3. Liang, H and Acharya, Novel Corona Tinjauan secara Rekomendasi klinis untuk menangani
G. 2020 Virus Disease Retrospektif wanita hamil dalam pengelolaan Covid-
(Covid-19) in 19 harus berdasarkan pada data dari
Pregnancy: What pandemi ini dan tidak berdasarkan
Clinical penngalaman. Dari beberapa data yang
Recommendation telah ada dengan perkembangan dari
to Follow berbagai sumber maka akan didapatkan
penanganan yang akurat , maka dari itu
untuk penanganan Covid-19 dari
beberapa data lengkap, mengenai
kehamilan harus dikumpulkan serta
disediakan untuk umum. Karena
dengan adanya data yang terkumpul
dapat membantu negara-negara dengan
sumber daya yang buruk dan sistem
perawatan yang lemah.
C. PEMBAHASAN
Telah dilaporkan bahwa ibu hamil dan bayi baru lahir yang terpapar Covid-19
memiliki risiko lebih tinggi terjadinya penyakit yang semakin parah seperti
yaitu pada ibu hamil dengan komplikasi diabetus melitus dan obesitas. Namun
pada masalah ini belum tersedia data yang cukup yang telah dilaporkan dalam
memastikan bahwa kehamilan dapat mengarahkan pada hal yang lebih buruk,
terutama pada ibu yang memiliki resiko tinggi. Meskipun untuk saat ini
penularan vertical covid-19 pada ibu ke bayi belum terbukti secara nyata,
namun harus ada tindakan deteksi dini dalam menangani masalah komplikasi
klinis yang akan terjadi dan potensi penularan Vertikal Intrauterin infeksi
medis. Faktor utama dalam melakukan penelitian ini, yaitu untuk menyelidiki
pengujian pada cairan ketuban, darah tali pusat dan sampel usap tenggorokan
neonatal pada saat lahir untuk memastikan apakah ada kemungkinan infeksi
negative pada semua sampel yang telah dikumpulkan, namun harus diselidiki
lebih lanjut tentang masalah kerusakan plasenta, yang merupakan link dalam
dan persiapan diri secara proaktif, dengan menyediakan manajemen klinis yang
tepat serta dukungan dari para ahli. Untuk menghindari penularan covid-19
Covid 19 pada kehamilan harus berdasarkan pada data pandemi saat ini dan
tidak berdasarkan pada pengalaman. Semakin banyaknya respon dalam
tersedia untuk tenaga kesehatan dan bahkan untuk masyarakat umum lainnya.
Dari beberapa penelitian diatas diketahui bahwa belum ada bukti secara
nyata covid-19 dapat menular secara vertical dari ibu ke bayinya. Karena
plasenta tidak memilliki sel yang rentan terhadap paparan virus ini, ibu
sebaiknya harus lebih waspada dalam menghindari paparan covid-19, ibu hamil
yang terpapar covid-19 memiliki risiko lebih tinggi pada kesehatan ibu dan
19. Bidan juga harus tanggap dalam melakukan deteksi dini dalam menangani
masalah serta komplikasi dalam kehamilan sehingga dengan ini AKI dan AKB