Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau
fetus di dalam tubuhnya.Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi
(misalnya dalam kasus kembar atau triplet).Kehamilan manusia terjadi selama
40 minggu antara menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari
pembuahan).Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravita.Seoang wanita
hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1.Seseorang
wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.Selama kehamilan
mengalami perubahan sistem kerja tubuh seperti perubahan sistem
reproduksi, payudara, endokrin, kekebalan, perkemihan, darah, pembekuaan,
pencernaan, muskolesketal, kardiosaskuler, intugemen, metabolisme,
pernafasan, dan persyarafan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja perubahan sistem integumen yang terjadi pada kehamilan
trimester I, II, dan III?
2. Apa saja perubahan sistem metabolisme yang terjadi pada kehamilan
trimester I, II, dan III?
3. Apa saja perubahan sistem pernafasan yang terjadi pada kehamilan
trimester I,II, dan III?
4. Apa saja perubahan sistem persyarafan yang terjadi pada kehamilan
trimester I, II, dan III?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja perubahan sistem integemen yang terjadi pada
kehamilan trimester I, II, dan III.
2. Untuk mengetahui apa saja perubahan sistem metabolisme yang terjadi
pada kehamilan trimester I, II, dan III.
3. Untuk mengetahui apa saja perubahan sistem pernafasan yang terjadi pada
kehamilan trimester I, II, dan III.
4. Untuk mengetahui apa saja perubahan sistem persyarafan yang terjadi
pada kehamilan trimester I, II, dan III.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perubahan Sistem Integumen


1. Trimester I
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah
peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,
pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor.
Jaringan elastic kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidarum,
atau tanda regangan.Respon alergi kulit meningkat.
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu, pigmentasi ini disebabkan pengaruh Melanophore Stimulating
Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormone
yang dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai
diasmagravidum. Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang
sama juga di areola mammae.
Linea alba pada kehamilan menjadi hitam dikenal sebagai Linea
Grisea. Linea nigra adalah garis pigmentasi dari simfisis pubis sampai
ke bagian atas fundus di garis tengah tubuh.Kulit perut juga tampak
seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan
disebut striae livide.Setelah partus, striae livide ini berubah menjadi
putih disebut striae albicans.Pada seorang multigravida sering tampak
striade livide dan bersama dengan striae albicans.
Angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular
spiders.Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit
menonjol, berbentuk kecil seperti bintang atau cabang. Spiders hasil
peningkatan kadar estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan I
leher, dada, wajah,dan lengan. Spiders juga dideskripsikan berwarna
kebiruan dan tidak hilang bila ditekan. Vascular spidersterlihat padab
bulan ke-2 sampai ke-5 kehamilan pada 65% wanita kulit putih dan
10% wanita Afrika-Amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan.Kulit
berminyak dan acne vulgaris dapat timbul selama kehamilan.

2. Trimester II
Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH
pun meningkat. Terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi
karena pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis.
Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba,

2
areola mammae, papilla mammae, linea nigra, pipih (chloasma
gravidarum). Setelah persalinan, hiperpigmentasi ini akan menghilang.

3. Trimester III
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah
payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Pada multipara, selain striae kemerahan itu sering kali ditemukan garis
berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari striae
sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan, kulit di garis pertengahan
perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan
linea nigra. Kadang-kadang muncul dengan ukuran yang variasi pada
wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma
gravidarum. Selain itu, pada areola dan daerah genetalia juga akan
terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi yang berlebihan
biasanya akan menghilang setelah persalinan.

B. Perubahan Sistem Metabolisme


Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi.BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir.
Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan oksigen janin,
plasenta,uterus, serta peningkatan konsumsi oksigen akibat peningkatan
kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh
merasa lemah dan letih setelah melakukan aktivitas ringan.Perasaan ini
sebagian dapat disebabkan oleh peningkatan aktivitas metabolic.
1. Berat badan dan Indeks masa tubuh
Pada 2 bulan pertama kenaikan badan belum terlihat, tetapi baru
tampak dalam bulan ke-3.
2. Darah dan pembekuan darah
Perubahan ini terjadi karena:
a. Perubahan fungsi endokrin maternal
b. Tumbuhnya plasenta yang juga berfungsi sebagai alat endokrin.
Kebutuhan metabolism yang meningkat karena pertumbuhan janin.

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal,


kemudian meningkat terus sepanjang trimester II dan III sampai akhir
kehamilan.Energi tambahan pada trimester II diperlukan untuk pemekaran
jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan
payudara serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan
digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

Menurut WHO pada trimester I diperlukan tambahan energi sebanyak


150 kkal sehari dan pada trimester II, III sebanyak 350 kkal perhari. Di

3
Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangana dan Gizi VI tahun
1998 merekomendasikan kebutuhan kalori tambahan selama hamil sekitar
285 kkal. Adanya peningkatan kebutuhan energi pada ibu hamil sudah
barang tentu peningkatan metabolisme.Sedangkan basal metabolisme
ratenya meningkat sekitar 4% lebih tinggi, hal ini parallel dengan kenaikan
berat badan. 

C. Perubahan Sistem Pernapasan


1. Trimester I
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Wanita hamil bernapas lebih
dalam tetapi frekuensi napasnya hanya sedikit meningkat.Peningkatan
volume tidal pernapasan yang berhubungan dengan frekuensi napas
normal menyebabkan peningkatan volume napas satu menit sekitar
26%.Peningkatan volume napas satu menit disebut hiperventilasi
kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi karbondioksida di alveoli
menurun.

2. Trimester II
Karena adanya penurunan penekanan CO2, seorang wanita
hamil sering mengeluarkan sesak napas ssehingga meningkatkan usaha
berrnapas.

3. Trimester III
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kuang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernapas. Pernafasan masih diafragmati selama kehamilan,
tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ketika
wanita hamil bernafas lebih dalam dengan meningkatkan volume tidal
dan kecepatan fentilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas
meningkatkan dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan
efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi pogesteron.Keadaan
tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih.

D. Perubahan Sistem Persarafan


1. Trimester I
Perubahan fisiologik spesifik akibat kehamilan dapat terjadi
timbulnya gejala neurologist dan neuromuscular berikut:

4
a. Kompresi syaraf panggul atau statis vascular akibat pembesaran
uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
b. Lordosis dorsolumbal menyebabkan nyeri akibat tarikan pada
syaraf.
c. Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal
tunnel sindrom selama trimester akhir kehamilan.
d. Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi bahu
yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan pada
segmen fleksus brakialis.
e. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa
cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya.
f. Hipokalsemia dapat menyebabkan timbulnya masalah
neuromuscular, seperti kram otot atau tetani.

2. Trimester II
Perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain
perubahan neurohormonal hipotalamis-hipofisis.Perubahan fisiologi
spesifik akibat kehmilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologi dan
neuromospular seperti komversi saraf paggul, lordosis borsolumbal,
edema, akroestesia, nyeri kepala akibat ketegangan umum, nyerikepala
ringan, dan hipokalsemia.
a. Nyeri kepala akibat ketegangan umum timbul saat ibu merasa
cemas dan tidak pasti tentang kehamilannya. Nyeri kepala dapat
juga diubungkan dengan gangguan penglihatan, sinusitis, atau
migran.
b. Kram tungkai disebabkan pembesaran uterus memberikan tekanan
pada pembuluh darah panggul yang dapat mengganggu sirkulasi
dan saraf yang menuju ektremitas bagian bawah.
c. Masalah neuromoskular seperti kram otot atau tetani akibat
kekurangan kalsium (hipoklasemia).
d. Meralgia parestechia (kesakitan, mati rasa, berkeringat, terasa
gatal, di daerah paha). Bisa disebabkn oleh tekanan uterus pada
saraf kutan lateral femoral.
e. Pusing dan perasaan seperti melihat kunang-kunag disebabkan oleh
hipotensi supine syndrome (vena cava syndrome). Hal ini terjadi
karena ketidakstabilan vasomotor dan hipotensi postural khususnya
setelah duduk atau berdiri dengan periode yang lama.

3. Trimester III
a. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan
pada saraf atau kompresi akar saraf.

5
b. Rasa sering kesemutan atau acroestresia pada ekstremitas,
disebabkan postur tubuh ibu yang membungkuk.
c. Edema yang melibatkan saraf perifer dapat menyebabkan carpal
tunel syndrom selama trimester kehamilan. Edema menekan saraf
median di bawah ligamentum karpalis pegelangan tangan.
Syndrom ini ditandai parestesia (sensasi abnormal, seperti rasa
terbakar atau gatal akibat gangguan pada sistem saraf sensori) dan
nyeri pada tangan yang menjalar ke siku.
d. Pembengkakan yang melibatkan saraf pherifera dan tangan.
e. Akroestesia atau kaku dan gatal di tangan yang timbul akibat posisi
bahu yang membungkuk. Keadaan ini berkaitan dengan tarikan
pada segmen fleksus brachialis.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan sistem integument pada wanita hamil trimester I adalah
pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu,
pigmentasi ini disebabkan pengaruh Melanophore Stimulating Hormone
(MSH) yang meningkat. Sedangkan pada trimester II terjadi
hiperpigmentasi ini terjadi pada striae-gravidarum livide atau alba, areola
mammae, papilla mammae, linea nigra, pipih (chloasma gravidarum).
Pada trimester III kehamilan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum.
Perubahan sistem metabolisme pada wanita hamil yaitu basal
metabolic rate (BMR) meninggi.BMR meningkat hingga 15-20% yang
umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Peningkatan BMR mencerminkan
peningkatan kebutuhan oksigen janin, plasenta,uterus, serta peningkatan
konsumsi oksigen akibat peningkatan kerja jantung ibu.
Perubahan sistem pernapasan pada wanita hamil trimester I adalah
peningkatan volume tidal pernapasan yang berhubungan dengan frekuensi
napas normal menyebabkan peningkatan volume napas satu menit sekitar
26%.Pada trimester II terjadi penurunan penekanan CO2, sehingga
seorang wanita hamil sering mengeluarkan sesak napas ssehingga
meningkatkan usaha berrnapas.Pada trimester III pada 32 minggu ke atas
karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma
sehingga diafragma kuang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan
wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernapas.
Perubahan sistem persarafan pada wanita hamil trimester I terjadi
perubahan fisiologik spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya
gejala neurologist dan neuromuscular, seperti kompresi syaraf panggul,
lordosis dorsolumbal, edema, dan lain-lain.Pada trimester II terjadi
perubahan fisiologi spesifik seperti, timbulnya gejala neurologi dan
neuromospular seperti komversi saraf paggul, lordosis borsolumbal,
edema, akroestesia, nyeri kepala akibat ketegangan umum, nyeri kepala
ringan, dan hipokalsemia.Pada trimester III terjadi gejala neurologis,
seperti lordosis dorsolumbal, edema, pembengkakan yang melibatkan
saraf pherifera dan tangan,rasa sering kesemutan, dan akroestesia atau
kaku dan gatal di tangan.

B. Saran
Dengan mengetahui perubahan sistem integument, metabolisme,
pernapasan, dan persarafan yang terjadi pada ibu hamil trimester I, II, dan

7
III, mahasiswa kebidanan diharapkan memahaminya dan menerapkan
ilmunya sehingga ketika menghadapi pasien sudah mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi pada pasien yang dihadapi. Mahasiswa juga perlu
mencari sumber lain, karena makalah ini masih jauh dari sempurna agar
wawasan yang didapat pun luas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Coad, Jane dan Dunstall, Melvyn. 2007. Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan.
Jakarta:EGC.

Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).


Yogyakarta: Nuha Medika.

Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai