Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III

Disusun Oleh:

Nadia Yuliyani

18082

3B

AKADEMI KEPERAWATAN POLRI

JAKARTA
LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KEHAMILAN TRIMESTER I,II,III

A. Pengertian
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang
perempuan, masa kehamilan ini didahului oleh terjadinya pembuahan
yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan
oleh indung telur.
Trimester I adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi sampai
minggu ke-12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode
pembentukan karena pada akhir periode ini semua sistem organ janin
sudah terbentuk dan berfungsi.
Trimester II adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan
minggu ke 28. Kehamilan trimester kedua merupakan kehamilan yang
terjadi pada kehamilan antara 16-24 minggu( 4-6 bulan).
Trimester III adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau sepertiga
masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode kehamilan
dari bulan ketujuh sampai Sembilan bulan (28-40 minggu). Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
ormal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. (Wiknjosastro, 2012).

B. Perubahan fisiologis dan psikologis pada ibu hamil


 Perubahan psikologis
1) Perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester I, yaitu :
a) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui
b) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala jani
c) Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormone progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih
baik saat hamil.
d) Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut
morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat
terjadi setiap saat.
e) Merasa lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga
peningkatan hormonal yang dapat mempengaruhi polatidur.
f) Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke
tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke
posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa
sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering dari pada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.
Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan de presijuga dapat
menyebabkan sakit kepala
g) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbulhanya beberapa menit dan tidak menetap adalah
normal. Hal ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim
dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim.
h) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus
menerus dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning
sickness.
i) peningkatanBeratBadan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti
ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormone progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
2) Perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester II, yaitu :
a) Perut semakin
Membesar Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar
dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar
1 cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individual kan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman
c) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama
kehamilannya. Ada beberapa teori tentang halini, diantaranya adalah
karena tubuh ibu hamil terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
d) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar
dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileks asiotot saluran
cerna sehingga mendorong asam lambung ke arah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik kesatu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap
g) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
h) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa
kehamilan. Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini
disebabkan karena adanya perubahan hormonal.
i) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut
bisa berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus)
sampai ketulang pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Hal ini dapat
menjadi petunjuk sang ibu kurang asamfolat. Strecth mark terjadi
karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan.
j) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat
kehamilan. Atasi dengan menaikkan kaki keatas dan minum kalsium
yang cukup. Jika terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur,
cobalah menggerak-gerakkan jari-jari kaki ke arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat
lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
3) Perubahan psikologis pada ibu hamil Trimester II, yaitu :
a) Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan kerah
tulang belakang.
b) Payudara
Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan
bayi pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu
hamil akan merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum.
c) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron.
d) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah
keparu-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma (yang membatasi
perut dan dada). Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini
biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama
kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa
panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan
bagian tubuh bayi dibawah diafragma / tulang iga ibu.
e) Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun kerongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
f) Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari
sehingga merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
g) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
h) Kontraksiperut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
i) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi
cairan.
j) Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.
k) Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan
biasanya jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental,
sedangkan pada saat mendekati persalinan cairan tersebut akan
lebihcair.
 Perubahan Fisiologi yang terjadi pada ibu hamil antara lain:
1. Perubahan Fisiologis pada ibu hamil Trimester I, yaitu :
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.
Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkinakan diberitahukannya kepada orang lain
atau bahkan merahasiakannya
2. Perubahan Fisiologis pada ibu hamil Trimester II, yaitu :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lain nya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran,
dan persiapan untuk peran baru
3. PerubahanFsiologispadaibuhamil Trimester III, yaitu :
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatirakan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menurun
(Marmi, 2011)
.
C. Tanda- tanda Kehamilan.
a) Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga bagian-
bagian janin.
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop monoral leannec.
b) Dicatat dan didengar alat Doppler.
c) Dicatat dengan feto elektrokardiogram.
d) d) Dilihat pada ultrasonografi (USG).
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
b) Tanda tidak pasti kehamilan (persumptive)
1) Amenorea
Umur kehamilan dapat dihitung dari tanggal hari pertama haid
terakhir (HPHT) dan taksiran tanggal persalinan (TTP) yang
dihitung menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7)
dan (bulan HT+ 3).
2) Nausea and Vomiting
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir
triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka
disebutmorning sickness.
3) Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan / minuman tertentu terutama
pada bulan-bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
pingsan.
5) Anoreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian
nafsu makan timbul kembali.
6) Fatigue
7) Mammae membesar
Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara. Kelenjar montgomery terlihat membesar.
8) Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan.
9) Konstipasi / obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
10) Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta,
dijumpai di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher
dan dinding perut (linea nigra=grisea).Epulis atau dapat disebut
juga hipertrofi dari papil gusi.
11) Pemekaran vena-vena (varises).
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai
pada triwulan akhir.
12) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.

D. Klasifikasi pada ibu hamil


Klasifikasi kehamilan terbagi menjadi 3 yaitu:
1) Trimester 1 (0-3 bulan/ 1-13 minggu).
Kehamilan Trimester pertama adalah pembentukan yang dimulai
darikonsepsi (pembuahan) sel telur dengan sel sperma. Kehamilan adalah
suatu proses pembuahan yang terjadi dengan sempurna dengan mencakup
usia kehamilan minggu 1 hingga minggu 13 masa kehamilan (Fauziah,
2012).
2) Trimester 2(4-6 bulan / 14 – 26 minggu)
Masa kehamilan trimester II merupakan suatu periode pertumbuhan yang
cepat. Pada periode ini bunyi jantung janin sudah dapat didengar, gerakan
janin jelas, panjang janin kurang lebih 30 cm dan beratnya kurang lebih
600 gr. Pada periode ini , dokter dan bidan biasanya mengadakan
pemeriksaan terhadap berat dan tekanan darah, pemeriksaan urin, detak
jantung baik ibu maupun janin serta kaki dan tangan untuk melihat adanya
pembekakan (odema) dan gejala-gejala yang umum terjadi. Pemeriksaan
tersebut bertujuan untuk mengetahui kemungkinan timbulnya suatu
penyakit yang membahayakan proses pertumbuhan dan perkembangan
janin pada akhir masa kehamilan.
3) Trimester 3 (7-9 bulan/ 27 -40 minggu)
Trimester III kehamilan adalah periode penyempurnaan bentukdan organ
organ tumbuh janin untuk siap dilahirkan. Berat janin pada usia kehamilan
trimester ini mencapai 2,5 Kg. Semua fungsi organ organ tubuh yang
mengatur kehidupan sudah berjalan dengan sempurna

E. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Penujang Trimester I, yaitu :
a) Tes urine kehamilan (Tes HCG)
 Dilaksanakan Seawal mungkin begitu diketahui ada
amenore (satu minggu setelah koitus)
 Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari
b) Palpasi abdomen Menggunakan cara Leopold
a. Pemeriksaan USG
 Pemeriksaan sebagai salah satu diagnosis pasti
kehamilan
 Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan
kantong kehamilan
b. Pemeriksaan Rontgen
 Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan
diagnosis pasti kehamilan
 Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan
tulang belakang
2) Pemeriksaan Penujang Trimester II, yaitu :
1. Pemeriksaan darah rutin, yaitu:
 TORCH, untuk mendeteksi infeksi tokso plasmosis, other
(antara lain sipilis, klamidia, dll), rubella, cytomegalovirus
(CMV), dan herpes. Infeksi TORCH dapat menyebabkan
keguguran, bayi lahir prematur, bayi kecil, dan kelainan
/kecacatan janin.
 Kadar hemoglobin (sel darah merah), untuk mengetahui ada
tidaknya anemia. Penyakit ini membuat ibu hamil menjadi
mudah lelah dan dapat berbahaya jika terjadi perdarahan saat
hamil serta melahirkan.
 Golongan darah dan rehsus (Rh), untuk mendeteksi kalau-kalau
ada ketidak sesuai golongan darah dan rhesus, terutama pada
ibu hamil golongan darah O dengan rhesus negatif. Ketidak
cocokan dapat menyebabkan gangguan pada bayi, baik berupa
bayi kuning hingga kematian akibat anemia janin.
 Pemeriksaan ini lebih penting bila ibu membutuhkan transfuse
darah selama hamil atau saat melahirkan.
 Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan
pada trimester II dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini
ditujukan untuk mengetahui adanya protein uria pada ibuhamil.
Protein uria merupakan salah satu indicator terjadinya
preeklampsi pada ibu hamil.
 Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes mellitus harus
dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya
minimal sekali pada trimester I, sekali pada trimester II dan
sekali pada trimester III.
 Pemeriksaan darah malaria
Semua ibu hamil didaerah endemis malaria dilakukan
pemeriksaan darah malaria dalam rangka skrining pada
kunjungan pertama antenatal. Ibu hamil di daerah non endemis
malaria dilakukan pemeriksaan darah malaria apabila ada
indikasi.
 Pemeriksaan tes sifilis.
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan di daerah dengan resiko
tinggi dan ibu hamil yang diduga menderita sifilis.
Pemeriksaan sifilis sebaiknya dilakukan sedini mungkin pada
kehamilan.
 Pemeriksaan HIV
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu
hamil secara inklusif dengan pemeriksaan laboratorium rutin
lainnya didaerah epidemime luas dan terkonsentrasi dan
didaerah epidemi HIV rendah penawaran tes HIV oleh tenaga
kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil dengan IMS dan TB.
Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated Testing And
Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayan
Kesehatan (TIPK).
 Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai
menderita tuberculosis sebagai pencegahan agar infeksi
tuberculosis tidak mempengaruhi
3) Pemeriksaan Penujang Trimester III, yaitu :
Pemeriksaan ANC (Antenatal Care)
Menurut Kemenkes RI (2010) dalam melakukan antenatal, tenaga
kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar
terdiri dari:
1) Timbang berat badan
2) Ukur lingkar lengan atas (LILA)
3) Ukur tekanan darah
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Hitung denyut jantung janin (DJJ)
6) Detak jantung janin normal antara 120-160 kali per menit.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan frekuensi
denyut jantung janin per menit, teratur atau tidak, dimana letak
punctum maksimum.
7) Tentukan presentasi janin
8) Beriimunisasi tetanus toksoid (TT)
9) Beri tablet tambahdarah (tablet besi)
10) Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
11) Pemeriksaankadar hemoglobin (HB)
(Rochjati, 2011)

F. Penatalaksanaan medis
a) Penatalaksanaan medis pada ibu hamil trimester I
Proses pengkajian terjadi sepanjang periode prenatal. Proses dimulai
saat wanita bertemu dengan tenaga kesehatan karena ia menduga
dirinya hamil. Teknik pengkajian meliputi wawancara, pemeriksaan
fisik dan tes laboratorium. Setiap penyimpangan dari temuan normal
dapat mengindikasikan suatu komplikasi ,sehingga harus dilakukan tes
dan pengkajian lebih lanjut.
b) Penatalaksanaan medis pada ibu hamil trimester II
Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkitan erat dengan
peningkatan kadar hbibu sebelum dan sesudah melahirkan. Selain itu,
tindakan tindakan tersebut juga mengurangi resiko anemia yang
berkepanjangan.
c) Penatalaksanaan medis pada ibu hamil trimester III
Dengan keluhan sering kencing yaitu KIE tentang penyebab sering
kencing, kosongkan kadung kemih ketika ada dorongan, perbanyak
minum pada siang hari dan kurangi minum di malam haru jika
mengganggu tidur, hindari minum kopi atau teh sebagai diuresis,
berbaring miring kiri saat tidur untuk meningkatkan diuresis dan tidak
perlu menggunakan obat farmakologis (Rochjati, 2011).
G. Pengkajian
a. Anamnese
1) Nama penderita dan suaminya
tujuannya agar dapat mengenal/memanggil penderita dan tidak
keliru dengan penderita-penderita lainnya
2) Usia Penderita
3) Untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilannya yang
pertama kali. Apakah termasuk primipara muda/biasa/tua.
Kehamilan pertama kali yang baik usia 19-25 tahun. Primipara tua
usia lebih dari 35 tahun. Ibu yang kawin kemudian cepat hamil
lebih baik daripada yang hamilnya lama karena menunjukkan
adanya kelainan dari alat kelamin dalam.
4) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila
ada ibu yang namanya sama. Alamat juga diperlukan bila
mengadakan kunjungan pada penderita
5) Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging, dll.
6) Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi
penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai. Jika si ibunya sendiri
bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu akan
mengganggu kehamilan atau tidak.
7) Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin)
Untuk menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi ibu.
Misalnya pada ibu yang lama sekali kawin baru punya anak,
kemungkinan ada kelainan alat reproduksi.
8) Pendidikan Untuk mengetahui kemampuan berfikir, tingkat
pengetahuan sehingga memudahkan bidan untuk memberikan KIE
b. Keluhan utama
a) Keluhan pada ibu hamil trimester I
Mual muntah Disebabkan karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum.
b) Keluhan pada ibu hamil trimester II
Sakit pinggang, Kram kaki ,Varises,Cloasma
c) Keluhan pada ibu hamil trimester III
1) Nyeri pinggang Sebagian besar karena perubahan sikap pada
kehamilan lanjut, karena letak berat badan pindah kedepan
disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan
lordo seyang berlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan
spasmus dari otot pinggang.
2) Varises Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan
terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan ditambah faktor
hormonal dan bendungan vena.
3) Kram otot Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas
bagian bawah oleh uterus yang membesar, akibat
kekurangan daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan
kecapaian, sirkulasi perifer berkurang.
4) Sesak nafas Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang
hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran
uterus, dimanarahim yang membesar mendesak diafragma
keatas.
5) Sering kencing Pada hamil tua kandung kencing terdorong
bagian terendah anak yang turun masuk rongga panggul.
Pengaruh hormone meningkatkan vaskularisasi darah
menimbulkan perubahan fungsi kandung kencing dan
saluran menjadi lebar . Peningkatan sirkulasi di ginjal pada
kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat 90%.
6) Obstipasi Tonus otot tractus digestives menurun sehingga
motilitas tractus digestives juga berkurang, makanan lebih
lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam
usus.

c. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit
menahun seperti jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM,
penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah
sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit
menahun, menurun, dan menular seperti jantung, hipertensi, ginjal,
DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam proses pengobatan
akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan
3. Riwayat Penyakit Keluarga Apabila salah satu dari anggota
keluarga baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup
serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat
mempengaruhi kehamilan dan persalinan

d. Riwayat Menstruasi
1. Haid
Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12 tahun
Lama haid 3-7 hari Darah haid biasanya tidak membeku dan
banyaknya 50-80 cc, hari 1-3 darah banyak, encer, berwarna merah
dan hari ke-4 dan seterusnya warna merah kecoklatan. Saat haid
wanita mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman,
gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan hormon. Hari
pertama haid terakhir (HPHT) untuk memperkirakan persalinan
2. Riwayat Kehamilan Dulu
- Riwayat kehamilan
Berapa kalikah ibu hamil, sekarang putera yang ke berapa? untuk
memperjelas apakah ibu primipara atau multipara
- Riwayat persalinan
Persalinan baik/spontan/normal ditolong oleh bidan, dokter
spesialis atau dukun, dengan penyulit maupun tanpa penyulit. -
Bayi baru lahir tanpa kelainan bawaan, Apgar score 7-10, berat
lahir 2500-4000 gram, perdarahan normal kurang dari 500 cc -
Ditanyakan tentang persalinan yang sudah-sudah. Apakah
persalinan selalu terjadi dengan lancar, biasa, tidak pernah
mengganggu keadaan umum ibu? Atau ibu pernah mengalami
kelainan saat persalinan. Apakah perdarahan banyak, apakah
placenta sudah dilahirkan, apakah persalinan terjadi lebih dari 24
jam, apakah persalinan yang dulu pernah ditolong dengan alat,
bagaiman keadaan anak, apakah lahir cukup bulan, bagian apa
yang dilahirkan lebih dulu, apakah setelah lahir anak langsung
menangis.
- Riwayat nifas
Uterus mengecil pada minggu ke 2 post partum, lochea keluar
yaitu lochea rubra hari 1-2, lochea sanguinolenta 3-6, lochea serosa
7-14, lochea alba lebih dari 14 hari, Ibu memberikan ASI eksklusif
sampai usia 6 bulan, Masa nifas tanpa penyulit. Apakah masa nifas
yang lalu dalam keadaan normal atau tidak? Apakah ibu pernah
panas sesudah melahirkan anak? Apakah lochea berbau? Apakah
laktasi lancar? Apakah puting susu pernah lecet? mengeluarkan
nanah? Apakah pengeluaran air susu cukup?
- Riwayat KB
Kontrasepsi yang biasa digunakan pada ibu pasca persalinan adalah
suntikan, depo progesteron 3 bulan, cylofem setiap bulan, pil KB,
implant, AKDR, kontrasepsi mantap untuk jumlah anak lebih dari
2
e. Pola Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Trimester III : karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-
buahan segar, kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.
2. Eliminasi
Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala
ke PAP, BAB sering obstipasi karena hormon progesteron
meningkat.
3. Istirahat dan tidur
Trimester III : Kebutuhan istirahat dan tidur agak terganggu oleh
karena adanya HIS (kontarksi uterus), penurunan bagian terendah
janin ke PAP yang menyebabkan sering BAK. BAB obstipasi
karena peningkatan progesteron.
4. Personal Hygiene
Mandi setiap hari merangsang sirkulasi, menyegarkan dan
menghilangkan kotoran tubuh, dengan berhati-hati agar tidak jatuh.
Pakaian disesuaikan dengan perubahan kontur dan longgar
sehingga tidak menyebabkan sesak nafas. Kaos kaki yang ketat
tidak dianjurkan karena menghambat sirkulasi pada tungkai dan
meningkatkan varikose vena.
Perawatan gigi dilakukan lebih awal, untuk mencegah karies.
Berikan dorongan ibu untuk menyikat gigi dengan teratur,
melakukan floss antara gigi-gigi, membilas mulut dengan air
setelah makan atau minum, dan menggunakan pencuci mulut yang
bersifat alkali/basa untuk mangimbangi reaksi saliva yang bersifat
asam selama hamil. Perawatan payudara, selama kehamilan
payudar dipersiapkan untuk fungsinya yang unik dalam
menghasilakn ASI bagi bayi neonatus segera setelah lahir.
Perawatan puting dengan pemutaran sangat dianjurkan
5. Aktivitas
Pekerjaan rumah tangga (pekerjaan rutin) dapat dilaksanakan.
Bekerjalah sesuai kemampuan, dan makin dikurangi dengan
semakin tuanya kehamilan. Bagi waniat pekerja di luar rumah,
kehamilan bukanlah halangan untuk bekerja asalkan dikerjakan
dengan pengertian sedang hamil. Wanita karier yang hamil dapat
cuti hamil selama 3 bulan (1 bulan menjelang kelahiran dan 2
bulan setelah persalinan). Senam hamil dimulai pada umur
kehamilan sekitar 24-28 minggu dengan tujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan
secara optimal pada persalinan

f. Pemeriksaan Leopold
- Leopold I :Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang
terletak di fundus uteri. Jika teraba bagian tidak melenting, dapat
digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan jika teraba
bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka
adalah bagian kepala.
- Leopold II :Menetapkan bagian yang terletak di bagian
samping/menetukan letak punggung. Letak membujur dapat
ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan
memanjang seperti papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian
kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana kepala
janin. Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri.
- Leopold III :Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis
pubis. Untuk mengetahui bagian terendah janin. Kepala akan
teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong teraba tidak
keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan
kosong. Normal teraba kepala, bagian yang bulat dan melenting.
- Leopold IV :Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk
PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala belum masuk PAP. Bila
divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar
berarti separuh bagian depan sudah masuk PAP (Mandriwati,
2011).

H. Analisa data
Data Subjektif:
- Pasien mengeluh nyeri
- Pasien merasa lemas
- Pasien mengeluh sulit tidur
- Pasien mengeluh pola tidur berubah
- Pasien mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
- Pasien menanyakan masalah yang dihadapi

Data Objektif:
- Tampak meringis
- Gelisah
- Frekuensi nadi meningkat
- Tekanan darah menurun
- Suhu tubuh meningkat
- Membran mukosa kering
- Volume urin menurun
- Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi menghindari nyeri)
- Menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah

I. Diagnosa Keperawatan
Adapun prioritas diagnosa keperawatan menurut Nanda (2017), adalah :
1) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan progesterone
2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual muntah
3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
yang berlebih
4) Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy
5) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan fisiologi
kehamilan
6) Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal
berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologi/
psikologi normal.

J. Intervensi
1) Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan progesterone
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Pasien tidak
mengalami nyeri, dengan kriteria hasil:
1. mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri
3. mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4. menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
5. tanda vital dalam rentang normal
6. tidak mengalami gangguan tidur
Rencana tindakan :
1. lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
4. kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5. kurangi faktor presipitasi nyeri
6. kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
7. ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
8. berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
9. tingkatkan istirahat
10. berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari
prosedur
11. monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali

2) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


mual muntah
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam nutrisi
kurang teratasi dengan kriteria hasil:
1. Albumin serum
2. Pre albumin seru
3. Hematokrit
4. Hemoglobin
5. Total iron binding capacity
6. Jumlah limfosit
Rencana tindakan :
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien
3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
4. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. o
Monitor adanya penurunan bb dan gula darah
5. Monitor lingkungan selama makan
6. Jadwalkanpengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
7. Monitor turgor kulit
8. Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, hb dan kadar
ht
9. Monitor mual dan muntah
10. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan
konjungtiva
11. Monitor intake nuntrisi
12. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi
13. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen
makanan seperti ngt/ tpn sehingga intake cairan yang adekuat
dapat dipertahankan.
14. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
15. Kelola pemberan anti emetic
16. Anjurkan banyak minum
17. Pertahankan terapi iv line

3) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan


yang berlebih
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Defisit
volume cairan teratasi dengan kriteria hasil:
1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan bb, bj urine
normal,
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab
Rencana tindakan :
1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
3. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (bun , hmt ,
osmolalitas urin, albumin, total protein )
4. Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam
5. Kolaborasi pemberian cairan iv oMonitor status nutrisi
oBerikan cairan oral
6. Berikan penggantian nasogatrik sesuai output (50 – 100cc/jam)
7. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan
4) Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Kelelahan
pasien teratasi dengan kriteria hasil:
1. kemampuan aktivitas adekuat
2. mempertahankan nutrisi adekuat
3. keseimbangan aktivitas dan istirahat
4. menggunakan tehnik energi konservasi
5. mempertahankan interaksi social
6. mengidentifikasi faktorfaktor fisik dan psikologis yang
menyebabkan kelelahan
7. mempertahankan kemampuan untuk konsentrasi
Rencana tindakan :
1. monitor respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi,
disritmia, dispneu, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik
dan jumlah respirasi)
2. monitor dan catat pola dan jumlah tidur pasien
3. monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri selama
4. bergerak dan aktivitas
5. monitor intake nutrisi
6. monitor pemberian dan efek samping obat depresi
7. instruksikan pada pasien untuk mencatat tandatanda dan gejala
kelelahan
8. ajarkan tehnik dan manajemen aktivitas untuk mencegah
kelelahan
9. jelaskan pada pasien hubungan kelelahan dengan proses
penyakit
10. kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan intake
makanan tinggi energy
11. dorong pasien dan keluarga mengekspresikan perasaannya
12. catat aktivitas yang dapat meningkatkan kelelahan
13. anjurkan pasien melakukan yang meningkatkan relaksasi
(membaca, mendengarkan musik)
14. tingkatkan pembatasan bedrest dan aktivitas batasi stimulasi
lingkungan untukmemfasilitasi relaksasi

5) Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan fisiologi


kehamilan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Gangguan
pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil :
1. jumlah jam tidur dalam batas normal
2. pola tidur,kualitas dalam batas normal
3. perasaan fresh sesudah tidur/istirahat
4. mampu mengidentifikasi halhal yang meningkatkan tidur
Rencana tindakan:
1. evaluasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur
2. jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
3. fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur
(membaca)
4. ciptakan lingkungan yang nyaman
5. kolaburasi pemberian obat tidur

6) Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal


berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan fisiologi/
psikologi normal.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam Pasien
menunjukkan pengetahuan tentang proses penyakit dengan kriteria
hasil:
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentangpenyakit,
kondisi, prognosis dan program pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
Rencana tindakan :
1. Kaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
tepat
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit,
dengan cara yang tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
oIdentifikasi kemungkinan penyebab, dengan cara yang tepat
5. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
6. Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan pasien
dengan cara yang tepat
7. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
8. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
9. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara
yang tepat.

K. Implementasi
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah perencanaan untuk
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan dan
pelaksanaan adalah membantu klien mencapai tujuan yang telah
diterapkan yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping (Mandriwati, 2011).
Menurut mandriwati (2011), tindakan keperawatan meliputi tindakan
independen, dependen dan interdependen.
a. Independen, yaitu tindakan yang dilakukan oleh perawat tanpa
petunjuk dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
b. Dependen, yaitu tindakan yang dilakukan oleh perawat atas petunjuk
dan perintah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
c. Interdependen yaitu tindakan keperawatan yang memerlukan suatu
kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.

L. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses menajemen kebidanan.
Tindakan pengukuran antara rencana dan keberhasilan. Tujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.
Isi dari evaluasi :
S : Data Subyektif
Menggambarkan pendokumentasian dan pengumpulan data melalui
anamnesa pasien
O : Data Obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
test diagnose yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung
assesment
A : Assesment
Menggambarkan hasil analisa dan interpretasi DS dan DO dalam situasi
identifikasi :Diagnosa/masalah, Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial

P : Planning
Menggambarkan pendokumentasian perencanaan, tindakan, evaluasi
berdasarkan assessmen
M. Daftar pustaka

Ajeng, N.(2012) Perubahan adaptasi fisiologis ibu hamil trimester I,II


&III.: Yogyakarta

Marmi. (2011). Asuhan kebidanan pada masa antenatal.Yogyakarta :


Pustaka Pelajar

Mandriwati. G.A. (2011). Penuntun belajar asuhan kebidanan ibu


hamil.Jakarta : EGC

Manuaba. I.B.G. (2012). Pengantar kuliah obstetric.Jakarta : EGC

Nanda (2017). Buku saku diagnose keperawatan ,Edisi 9. EGC : Jakarta

Rochjati. P. (2011). Skrining antenatal pada ibu hamil edisi 2.


Jakarta :Salemba Medica

Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar diagnosis keperawatan


Indonesia: definisi dan indicator diagnostik (1st ed).Jakarta : DPP
PPNI

Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar intervensi keperawatan


Indonesia: definisi dan tindakan keperawatan (1st ed).Jakarta : DPP
PPNI

Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar luaran keperawatan


Indonesia: definisi dan kriteria hasil keperawatan (1st ed).Jakarta :
DPP PPNI
Wiknjosastro. H. (2012). Ilmu kebidanan. Edisi 3.Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai