Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

A. Definisi Antenatal Care (ANC)


Antenatal Care (ANC) adalah perawatan selama masa kehamilan
sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan
sehat dan baik (Wiknjosastro, 2002 dikutip dari Ningsih, 2012).
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama di
tujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan
pengawasan sebelum persalinan terutama di tujukan pada ibunya disebut ante
natal care (Yulifah, 2007).
Jadi antenatal care yaitu pengawasan atau pemeriksaan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam rahim.

B. Etiologi Antenatal Care (ANC)


1. Amenore (tidak dapat haid)
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT)
supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan
(TP), yang dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegle: TP =
(HPHT + 7) dan (bulan HT + 3) (Manuaba, 2000: 98).
2. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Mual dan muntah biasa terjadi mulai kehamilan 2-8 minggu. Penyebab
mual muntah ini masih belum diketahui tetapi mungkin karena perubahan
hormonal HCG, perubahan emosi ambivalen, penolakan kehamilan
(Salmah, 2006: 71).
3. Mengidam (ingin makanan khusus)
Terjadi peningkatan hormone esterogen dalam tubuh ibu sehingga terjadi
proliferasi jaringan ikat dan vaskularisasi. Hal ini menyebabkan terjadinya
hipersalivasi selain itu ibu menjadi malas menelan karena emesis
(Salmah, 2006: 71).
4. Tidak tahan suatu bau-bauan
5. Pingsan
Hal ini terjadi karena adanya gangguan vasomotor/ hormonal. Bila tejadi
pada sebelum kehamilan mungkin akibat bendungan vena pada tungkai.
Hal ini akan hilang setelah 16 minggu (Salmah, 2006: 72).

6. Tidak ada selera makan (anoreksia)


Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu
makan timbul kembali (Salmah, 2006: 72).
7. Lelah (fatigue)
Sulit untuk diterangkan mungkin karena adanya peningkatan hormone
progesterone, esterogen dan HCG (Salmah, 2006: 72).
8. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 1


Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh esterogen dan progesterone yang
merangsang duktuli dan alveoli di mammae. Glandula Montgomeri
tampak lebih jelas (Wiknjosastro, 2005: 126).
9. Sering miksi
Hal ini terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester ke II pada
umumnya keluhan ini mulai menghilang karena uterus yang mulai
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester gejala bias
timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali
kandung kemih (Wiknjosastro, 2005: 126).
10. Konstipasi/obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormone steroid (Wiknjosastro, 2005: 126).
11. Pigmentasi kulit
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi dahi
dan hidung kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih
hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher
menjadi lebih hitam. Demikian pula linea nigra di garis tengah abdomen
menjadi lebih hitam (=linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena
pengaruh hormone kortiko-steroid plasenta yang merangsang melanofor
dan kulit (Wiknjosastro, 2005: 126).
12. Epulish
Karena suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada bulan
pertama (Wiknjosastro, 2005: 126).
13. Pemekaran vena-vena (varises)
Selain karena herediter, juga karena dinding otot polos vana melebar,
akibat hormonal. Pembesaran uterus dan akibat travitasi bumi sehingga
menekan vena-vena (Salmah, 2006: 73).

C. Anatomi dan Fisiologi Antenatal Care (ANC)


1. Perubahan Pada Sitem Reproduksi
a. Uterus
1) Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin rahim membesar
disebabkan karenan hipertropik dan hiperplasi otot polos, serabut-
serabut kolagennya menjadi higros kiopus endometrium menjadi
desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30 x 25 x 20 cm
dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
2) Berat: Berat Uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000
gram pada kehamilan (40 minggu).
3) Bentuk dari konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk
rahim sepertio buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat,
dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 2


kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan seperti telur bebek,
dan kehamilan 3 bulan seperti telur angsa. Pada minggu pertama
Isthimus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang,
sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft ), disebut tanda Hegar.
Pada kehamilan 5 bulan rahim diraba seperti berisi cairan ketuban,
dinding perut terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba
melalui dinding perut dan dinding rahim.
4) Posisi rahim dalam kehamilan
a) Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi.
b) Pada 4 bulan kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis.
c) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batas hati.
d) Rahim yang hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen
kanan atau kiri
5) Vaskularisasi arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter,
panjang dan anak-anak cabangnya. pembuluh darah balik (vena)
mengembang dan bertambah.
6) Servik uteri: Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak
(soft) disebut tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan
pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut
tanda Chadwick.

b. Indung Telur
1) Ovulasi terhenti.
2) Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progresteron.
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada Vagina dan Vulva.
Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau
kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio servik disebut tanda
Chadwick.
d. Dinding perut (Abdominal Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul striae
gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada
hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan
hernia. Kulit pada linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut
linea nigra.
e. Payudara (mammae)
Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan berat dapat
teraba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-
vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 3


payudara kalau diperas keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna
kuning.
2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya
a. Sirkulasi darah
1) Volume darah: volume darah total dan volume darah plasma darah
naik pesat sejak akhir trimester pertama. Volume darah akan
bertambah banyak, kira-kira 25 %, dengan puncaknya pada
khamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang
meningkat sebanyak kurang lebih 30 %. Kenaikan plasma darah
mencapai 40 % mendekati cukup bulan.
2) Protein darah: gambaran protein dalam serum berubah jumlah
albumin, protein dan gamma globulin menurut pada triwulan
pertama dan meningkat pada kehamilan. Beta globulin dan
fibrinogen terus meningkat.
3) Hitung jenis dan Hb: jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk
memenuhi kebutuhan transport Oksigen yang diperlukan selama
kehamilan, konsentrasi Hb menurun. Anemia Fisiologis ini
disebabkan volume plasma meningkat.sampai 10.000/cc begitu pula
dengan trombosit.
4) Nadi dan tekanan darah: Tekanan darah arteri cenderung menurun
selama trimester I dan naik lagi seperti prahamil. Tekanan Vena
dalam batas normal pada ektramitas atas dan ekstramitas bawah
cenderung naik setelah akhir trimester I nadi naik biasanya 84 kali
permenit.
5) Jantung: Pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah
kehamilan 3 bulan dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir
kehamilan.
b. Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang mengeluh sesak dan pendek nafas, ini disebabkan
usus ditekan kearah diagfrakma oleh pembesaran rahim kapasitas paru
sedikit meningkat selama hamil.
c. Saluran pencernaan
Trimester I Saliva meningkat, mengeluh mual dan mutah tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah akibat motilitas dan makanan akan lebih
lama berada dalam saluran makanan. Reabsorbsi makanan baik, namun
menibulkan Obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering
terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut morning sickness.
d. Tulang dan gigi
Bila kebutuhan kalsium janin kurang dan pemberian makanan maka
kalsium pada tulang punggung berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini bila kalsium cukup maka gigi tidak kekurangan kalsium.
e. Kulit

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 4


Bercak-bercak ibu hamil di daerah muka disebut cloasma gravidarum.
Payudara: Puting susu dan areola payudara. Perut: Linea nigra, linea
alba dan strie gravidrum. Vulva: Lebih merah.
f. Kelenjar Endokrin
Kelenjar tiroid: dapat membesar. Kelenjar hipofise: dapat membesar
terutama lobus anterior. Kelenjar adrenal: tidak begitu terpengaruh
(Mochtar, 1998 : 37-38).
3. Metabolisme
a. Tingkat metabolisme basal : meningkat 15-20 % terutama Trimester III.
b. Keseimbangan asam alkali : sedikit mengalami perubahan konsentrasi
alkali.
c. Keperluan terhadap protein lebih besar untuk perkembangan fetus,
mammae dan persiapan laktasi.
d. Metabolisme lemak : kadar kolestrol meningkat sampai 350 mg atau
lebih per 100cc deposit lemak terjadi dibadan perut paha dan lengan.
e. Metabolisme mineral : kalsium dibutuhkan rata-rata 1,5 gram/hari
dibutuhkan 30-40 gram kalsium untuk membentuk tulang terutama
dalam trimester terakhir. Fosfor dibutuhkan rata-rata 29/ hari. Zat besi
kurang lebih 800 mg, atau 30-50 mg sehari. wanita hamil cenderung
mengalami retensi air.
f. Peningkatan berat badan : BB Wanita hamil meningkat sekitar 6,5-16,5
kg. Kenaikan BB wanita hamil oleh janin, uri, air ketuban, uterus,
mamae, kenaikan volume darah, lemak, protein dan retensi air.
g. Kebutuhan kalori meningkat (Mochtar, 1998 : 38).
4. Reaksi Psikologis
a. Trimester I
Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis
dan emosional. Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa
kecemasan dan kegusaran.
b. Trimester II
Perubahan psikologis pada trimester II. Sudah menerima kehamilan
dengan baik, perasaan cemas kembali muncul kembali kertika melihat
keadaan perut yang semakin membesar.
c. Trimester III
Perubahan psikologis pada trimester III. Bertambahnya usia kehamilan
akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman, dan pada saat akan
melahirkan akan muncul dan mulai dirasakan bayangan negative mulai
mengahantui.

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 5


https://www.google.co.id Anatomi dan fisiologi antenatal
D. Patofisiologi dan Patoflow
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke
dalam sel telur, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel
sperma bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat
yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi/fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.
Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan
(konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.
a. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di
geneta-bridge.
b. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma
dapat bergerak dengan cepat.
c. Pembuahan (konsepsi/fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel
telur di tuba pallofi.
d. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 6


Pathway Antenatal Care (ANC)
Perubahan Fisiologi selama
kehamilan

Perubahan hormonal

Hipetrofi jaringan Produksi esterogen Pembesaran uterus


kelenjar mamae dan progesteron sesuai dengan usia
meningkat kehamilan
Peningkatan
Perubahan Penekanan pada Penekanan pada
vaskularisasi pigmentasi
motilitas usus vesika urinaria diafragma
ukuran serta penonjolan
puting susu dan aerola

Perubahan Penumpukan makanan Peregangan pada Penurunan


payudara dalam usus dan lambung vesika urinaria ekspansi paru
menjadi terbatas
Peregangan Peningkatan
saluran GI Rangsangan RR
Ujung-ujung syaraf
teraktivasi berkemih meningkat

Rasa mual dan Ketidakefektifan


Merangsang muntah Perubahan pola Pola Nafas
mediator nyeri BAK

Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari Gangguan
Thalamus
Eliminasi Urine
Kebutuhan Tubuh

E. cerebri
Cortex Manifestasi Klinik Antenatal Care (ANC)
1. Tanda Presumtif
a. Supresi menstruasi
Nyeri Akutb. Nausea, vomiting, morning sickness
c. Sering miksi
d. Mammae bengkak terasa penuh
e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
f. Chadwicks (+)
g. Pigmen pada kulit
2. Tanda Kemungkinan Hamil
a. Pembesaran abdomen
b. Tanda hegar
c. Ballotemen (+)
d. Perubahan pada serviks
e. Braxton Hicks
f. Tes kehamilan
3. Tanda-tanda Pasti Hamil
a. Bunyi DJJ, Nadi 120–160
b. Pergerakan fetal
c. USG–hasil
d. Rontgen – ada skeletal

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes urine kehamilan (Tes HCG)
a. Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui amenore;
b. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi.

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 7


2. Laboratorium
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL)
b. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
3. USG (Ultra Sono Grafi)
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion

G. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen komponen
sebagai berikut:
1. Mengupayakan kehamilan sehat.
2. Menjadwalkan pemberian vaksinasi.
3. Memberikan preparat penunjang kesehatan: Vitamin dan tambahan
preparat Fe.
4. Melakukan deteksi dini komplikasi penatalaksanaan awal serta rujukan.
5. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
6. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi
komplikasi.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakuakan 4 kali selama kehamilan:
a. Satu kali pada trimester I.
b. Satu kali pada trimester II.
c. Dua kali pada trimester III. Oleh sebab itu setiap kunjungan antenatal
dilakukan:
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan umum dan Pemeriksaan obstetric Dibagi atas:
a. Inspeksi
b. Palpasi Tujuan untuk menentukan tuanya kehamilan, letak
anak dalam rahim dan untuk membedakan dengan tumor lain
dalam rahim. Menurut leopold ada 4 macam palpasi:
Leopold I : Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
yang terdapat difundus
Leopold II : Menentukan pungung anak dan bagian kecil
janin
Leopold III : Menentukan bagian bawah janin
Leopold IV : Menentukan apakah bagian bawah sudah
masuk PAP atau belum.
c. Auskultasi : Menentukan letak dan irama DJJ.
d. Perkusi : Untuk menentukan reflek patella kanan dan kiri.
(Mochtar, 2002 : 50-51).
H. Asuhan Keperawatan (teoritis)
1. Pengkajian Teoritis
a. Anamnesis
1) Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang
dipakai,   status   perkawinan,   pendidikan,   pekerjaan,   golongan
darah, tanggal masuk rumah sakit, dan nama suami.
2) Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama
Keluhan utama yang dirasakan oleh klien dengan trimester III
adalah punggung terasa sakit, sering kencing.
b) Riwayat Kesehatan saat ini

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 8


Kondisi klien saat ini
c) Riwayat Kesehatan Terdahulu
Penyakit yang pernah diderita oleh klien, yaitu untuk
mengetahui apakah ada resikonya atau tidak pada anak yang
akan dilahirkan
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui penyakit keturunan yang pernah diderita
oleh anggota keluarga
e) Riwayat Pemeriksaan Kehamilan
Sudah berapa kali ibu melakukan periksa kehamilan. Keluhan
yang dialami selam trimester I, II, dan III, penyuluhan yang
telah di dapat.
f) Riwayat Menstruasi
Informasi mengenai haid sangat penting untuk
memperhitungkan kehamilan dan perkiraan persalinan,
memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan bila
diketahui dengan pasti Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)
dengan rumus NAEGLE yaitu tanggal ditambah 7, bulan
ditambah 9, misalnya : haid hari pertama tanggal
15 Januari 2008, maka perhitungan perkiraan kelahiran adalah
:
Tanggal : 15 + 7 = 22
Bulan : 1 + 9 = 10

Sehingga dugaan persalinan adalah tanggal 22 Oktober


2008. Atau bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1,
misalnya : haid pertama tanggal 8 November 2007 maka
perhitungan perkiraan kelahiran adalah

Tanggal : 8 + 7 = 15
Bulan : 11 – 3 = 8
Tahun : 2007 + 1 = 2008

3) Pemeriksaan Fisik
a) Gambaran Umum
i. Keadaan Umum : Baik, Kesadaran : Composmentis
ii. Tinggi Badan (TB)
Pengukuran   tinggi   badan   cukup   dilakukan   sekali   saja,
yaitu  pada   kunjungan  yang   pertama.   Ibu  hamil  dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi.
iii. Berat Badan 
Ditimbang   tiap   kali   kunjungan   untuk   mengetahui
penambahan   berat   badan   ibu.   Normalnya   penambahan
berat badan tiap minggu adalah 0,50 kg dan penambahan
berat badan ibu dari awal samapai akhir kehamilan adalah

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 9


6,50 kg sampai 16,50 kg. 
iv. LILA (Lingkar Lengan Atas) Pada Tangan Kiri 
Lila   kurang   dari   23,50   cm   merupakan   indikator   kuat
untuk   status   gizi   ibu   yang   kurang/   buruk,   sehingga   ia
beresiko untuk melahirkan BBLR. Dengan demikian bila
hal  ini  ditemukan sejak  awal kehamilan,  petugas  dapat
memotivasi ibu agar lebih memperhatikan kesehatannya
serta jumlah dan kualitas makanannya.
v. Tekanan Darah 
Tekanan   darah   dikatakan   tinggi   bila   lebih   dari   140/90
mmhg. Bila tekanan darah meningkat, yaitu sistolik 30
mmhg   atau   lebih,   dan   diastolik   15   mmhg   atau   lebih,
kelainan   ini   dapat   berlanjut   menjadi   preeklampsia   dan
eklampsia kalau tidak ditangani dengan tepat. 
vi. Nadi 
Dalam   keadaan   santai   denyut   nadi   ibu   sekitar   60­80
x/menit.   Denyut   nadi   100   x/menit   atau   lebih   dalam
keadaan   santai   merupakan   pertanda   buruk.   Jika   denyut
nadi ibu 100 x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami
salah satu atau lebih keluhan sebagai berikut : Perdarahan
berat,   anemia,   Sakit/   demam,   gangguan   thyroid,
gangguan jantung dan penggunaan obat 
vii. Pernafasan
Untuk     mengetahui     fungsi     sistem     pernafasan.
Normalnya  16­24 x/menit.
viii. Suhu 
Suhu tubuh yang normal adalah 36­37,5°C. Suhu tubuh
lebih dari 37°C perlu diwaspadai adanya infeksi. 

b) Pemeriksaan IPPA pada ibu hamil
Inspeksi   adalah   memeriksa   dengan   cara   melihat   atau
memandang. Tujuannnya untuk melihat keadaan umum klien,
gejala kehamilan dan adanya kelainan

i. Inspeksi
 Rambut :   Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah
rontok atau tidak. Rambut yang mudah dicabut
menandakan kurang gizi atau kelainan tertentu.
 Muka :  Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat
deposit pigment yang berlebihan, tidak sembab.
Bentuk simetris, bial tidak menunjukkan adanya
kelumpuhan.

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 10


 Mata :   Bentuk simetris, konjunctiva normal warna
merah  muda,  bila  pucat  menandakan  anemia.
Sclera  normal  berwarna  putih,  bila  kuning
menandakan  ibu  mungkin  terinfeksi  hepatitis,
bila  merah  kemungkinan  ada  konjunctivitis,
kelopak   mata   yang   bengkak   kemungkinan
adanya preeklampsia.
 Hidung :  Normal tidak  ada  polip,  kelainan bentuk,
kebersihan cukup, PCH tidak ada.
 Telinga : Normal  tidak  ada  serumen  yang berlebih  dan
tidak berbau, bentuk simetris.
 Mulut : Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya.
 Gigi :   Adakah Caries, atau keropos yang menandakan
ibu kekurangan kalsium.
 Leher : Normal  tidak  ada  pembesaran  kelenjar  limfe
dan thyroid yang disebabkan oleh virus sal.uran

pernapasan atas, hiperthyroid dapat


menyebabkan abortus.    Serta tidak ada
bendungan vena jugularis yang merupakan salah
satu  ciri  adanya  Congestive  Heart  Failure
(jantung tidak mampu mmemompa darah secara
maksimal) .
 Dada :   Normal bentuk simetris, hiperpigmentasi areola,
putting susu bersih dan menonjol.
  Abdomen : Terdapat linea nigra, striae livide dan terdapat
pembesaran abdomen.
 Vagina : Normal tidak terdapat varices pada vulva dan
vagina  tidak  oedem,  tidak  ada  condyloma
akuminata dan condyloma lata seperti jengger
ayam yang bergerumbul yang dapat menularkan
infeksi saat persalinan. Indikasi SC sangat tinggi
bila   bila penyakit tersebut tidak segera
ditangani.Adakah bekas episiotomi.
 Anus : Normal  tidak  ada  benjolan  atau  pengeluaran
darah dari anus.
 Ekstrimitas Normal simetris dan tidak oedema.

ii. Palpasi   adalah   pemeriksaan   yang   dilakukan   dengan   cara


meraba.   Tujuannnya   untuk   mengetahui   adanya   kelainan,

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 11


mengetahui perkembangan kehamilan meliputi :
 Leher Untuk     mengetahui     ada     tidaknya     pembesaran
kelenjar thyroid. Pembesaran  kelenjar  limfe dan ada
tidaknya    bendungan pada vena jugularis.

 Dada Mengetahui   ada   tidaknya   benjolan   atau   massa   pada


payudara.

 Abdomen Leopold I : Normal tinggi fundus uteri sesuai dengan


usia kehamilan. Yaitu untuk mengetahui tinggi fundus
uteri dan bagian yang teraba di fundus
Leopold II : Normal   teraba   bagian   panjang,   keras
seperti  papan  (punggung)  pada  satu  sisi uterus  dan
pada   sisi   lain   teraba   bagian kecil. Yaitu   untuk :
Untuk mengetahui batas kanan kiri pada uterus   ibu,
yaitu   punggung   pada   letak bujur dan kepala pada
letak lintang.
Leopold   III   :   Satu   tangan   meraba   bagian   janin   apa
yang   terletak       di       bawah       (di       atas       simfisis)
sementara   tangan   lainnya   menahan   fundus   untuk
fiksasi   yaitu   untuk   Mengetahui   presentasi   /   bagian
terbawah janin yang ada di symphisis ibu.
Leopold IV : Posisi  tangan  masih  bisa  bertemu,  dan
belum   masuk   PAP­konvergen,   posisi tangan  tidak
bertemu     dan     sudah     masuk   PAP­divergen.   Yaitu
untuk   mengatahui   seberapa   jauh   masuknya   bagian
terndah janin ke dalam PAP.
iii. Auskultasi
Normal terdengar denyut jantung dibawah pusat ibu (baik di bagian kiri atau
di bagian kanan). Mendengarkan denyut jantung bayi meliputi frekuensi dan
keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara menghitung 5 detik pertama interval
5 detik  dilanjutkan  menghitung  5 detik  kedua,  interval  5 detik  dilanjutkan
menghitung 5 detik ketiga. Jumlah perhitungan selama tiga kali setiap kali
dikalikan   empat,   sehingga   denyut   jantung   janin   selama   satu   menit   dapat
ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120 x/menit sampai 140 x/menit.
iv. Perkusi
Reflek patella 
Normal : tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila
gerakannya   berlebihan   dan   cepat,   maka   hal   ini   mungkin   merupakan   tanda
preeklampsia.   Bila   reflek   patella   negatife   kemungkinan   pasien   mengalami

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 12


kekurangan B1. 

b. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. Batasan Karakteristik Perubahan fisiologi selama Ketidakseimbangan
kehamilan
 Tonus otot menurun nutrisi kurang dari
↓ kebutuhan tubuh
 Mengeluh gangguan
Perubahan hormonal
sensasi rasa
 Kurang minat pada 

makanan Produksi estrogen dan

 Perubahan selera  progesterone

makan ↓
Perubahan motilitas usus

Penumpukan makanan
dalam
usus dan lambung

Peregangan saluran GI

Rasa mual dan muntah

KetIdakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2. Batasan Karakteristik Perubahan fisiologis selama Nyeri Akut
 Sikap melindungi  kehamilan

area nyeri
 Indikasi nyeri yang  Perubahan hormonal
dapat diamati ↓
Produksi estrogen dan
 Melaporkan nyeri 
progesterone kembali
secara verbal meningkat
 Dilatasi pupil ↓
Hipertrofi jaringan
kelenjar
mamae

Peningkatan vaskularisasi
pigmentasi ukuran serta

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 13


penonjolan putting susu dan
aerola

Perubahan payu dara

Ujung-ujung syaraf
Teraktivitas

Merangsang mediator nyeri

Hypothalamus

Cortex cerebri

Nyeri akut
3 Batasan Karakteristik Perubahan fisiologis selama Gangguan eliminasi
I. Sering berkemih kehamilan
urine

J. Dorongan ingin
berkemih Perubahan hormonal
K. Tidak bisa menahan ↓
rasa ingin berkemih Pembesaran uterus yang
sesuai usia kehamilan

Penekanan pada vesika
urinaria

Peregangan menjadi terbatas

Rangsangan berkemih
meningkat

Gangguan eliminasi urine
4 Batasan Karakteristik Perubahan fisiologis selama Ketidakefektifan pola
L. Perubahan kehamilan
napas

kedalaman nafas
M. Pernapasan   cuping Perubahan hormonal
hidung ↓
N. Pernapasan bibir
Pembesaran uterus yang
O. Penurunan   tekanan
sesuai usia kehamilan
ekspirasi

Menekan pada diafragma

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 14


Penurunan expansi paru

Peningkatan RR, sesak
napas

Ketidakefektifan pola napas

c. Diagnosa Keperawatan 
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari  kebutuhan tubuh b.d mual dan
muntah
2) Nyeri akut b.d peningkatan vaskularisasi serta penonjolan puting susu
dan aerola
3) Gangguan   eliminasi   urine   b.d   penekanan   pada   vesika   urinaria   oleh
pemebesaran uterus
4) Ketidakefektifan   pola   nafas   b.d   penekanan   pada   diafragma   oleh
pembesaran uterus

d. Nursing Care Plan (NCP)
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Ketidakseimbangan  NOC NIC
nutrisi kurang dari   Nutritional status : food  Nutrition 
kebutuhan tubuh b.d  and fluid intaake management
mual dan muntah  Nutritional status :   Anjurkan klien 
Batasan Karakteristik nutrient intake untuk 
 Tonus otot menurun Kriteria hasil meningkatkan 
 Mengeluh gangguan  Berat badan ideal  intake Fe
sensasi rasa sesuai dengan tinggi   Anjurkan klien 
 Kurang minat pada  badan (sesuai usia  untuk 
makanan kehamilan) meningkatkan 
 Perubahan selera   Tidak terjadi  protein dan 
makan penuruan berat badan  vitamin C
yang berarti  Berikan 
 Tidak ada tanda­tanda makanan yang 
malnutrisi terpilih (sudah 
dikonsultasikan 
dengan ahli 
gizi)

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 15


 Nutrition 
Monitoring
 BB pasien 
dalam batas 
normal (sesuai 
usia kehamilan)
 Catat adanya 
oedeme
 Monitor mual 
dan muntah
 Monitor kadar 
albumin, total 
protein, Hb, dan
Ht.
2. Nyeri akut b.d  NOC NIC
peningkatan   Pain Control  Pain 
vaskularisasi serta   Pain Level Management
penonjolan puting susu  Kriteria Hasil ­ Lakukan 
dan aerola  Mampu mengontrol  pengakajian 
Batasan Karakteristik nyeri (menggunakan  nyeri (lokasi, 
 Sikap melindungi  tehnik farmakologi) karakteristik, 
area nyeri  Melaporkan bahwa  durasi, dan 
 Indikasi nyeri yang  nyeri berkurang  frekuensi)
dapat diamati dengan menggunakan ­ Evaluasi 
 Melaporkan nyeri  manajemen nyeri pengalaman 
secara verbal  Menyatakan rasa  nyeri masa 
 Dilatasi pupil nyaman setelah nyeri  lampau
berkurang ­ Pilih dan 
lakukan 
penanganan 
nyeri (non 
farmakologi)
­ Monitor 
penerimaan 
pasien tentang 
manajemen 
nyeri.

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 16


­ Kolaborasi 
dengan dokter 
untuk 
pemberian obat
3. Gangguan eliminasi  NOC NIC
urine b.d penekanan   Urinary elimination  Urinary   Retention
pada vesika urinaria   Urinary contiunence Care
oleh pemebesaran  Kriteria Hasil ­ Memantau 
uterus  Balance cairan  asupan intake 
Batasan Karakteristik seimbang dan output 
P. Sering berkemih  Intake cairan dalam  cairan
Q. Dorongan ingin rentang normal ­ Memantau 
berkemih tingkat distensi 
 Tidak ada spasme 
R. Tidak bisa menahan kandung kemih 
bladder
rasa ingin berkemih dengan palpasi 
dan perkusi
­ Membantu 
dengan toilet 
secara berkala
4. Ketidakefektifan pola  NOC NIC
nafas b.d penekanan   Respiratory status:   Vital Sign 
pada diafragma oleh  vebtilation Monitoring
pembesaran uterus  Vital sign status ­ Auskultasi 
Batasan Karakteristik Kriteria Hasil suara nafas, 
 Perubahan   Tidak ada suara nafas  catat adanya 
kedalaman nafas abnormal suara tambahan
 Pernapasan cuping   TTV dalam rentang  ­ Monitor aliran 
hidung normal oksigen
 Pernapasan bibir ­ Monitor TD, 
 Penurunan tekanan  nadi, suhu dan 
ekspirasi RR

No Data Etiologi Masalah


. Keperawatan

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 17


1. Batasan Karakteristik Perubahan fisiologis Nyeri Akut
 Sikap melindungi
Pembesaran uterus
area nyeri
 Indikasi nyeri yang Perub.skelet &
persendian
dapat diamati
 Melaporkan nyeri
Berat uterus menigkat
secara verbal
 Dilatasi pupil Perub.pusat gravitasi
tubuh

Menekan saraf sekitar

Pelepasan mediator nyeri


(prostaglandin, histamin)

Nyeri Akut
2. Batasan Karakteristik Perubahan fisiologis Ketidakefektifan pola
 Perubahan kedalaman
Pembesaran uterus nafas
nafas
 Pernapasan cuping Menekan paru
hidung
 Pernapasan bibir Ekspansi paru menurun
 Penurunan tekanan
Ketidakefektifan Pola
ekspirasi Nafas
3. Batasan Karakteristik Perubahan psikologis Ansietas
 Perilaku
 Gelisah Krisis situasional
 insomnia
 Gerakan yang Proses adaptasi

irelevan Persiapan anggota baru


 Afektif dlam keluarga
 Ketakutan
 Gugup Ansietas
 Khawatir
 distres
 Fisiologis
 Peningkatan
keringat
 Peningkatan
ketegangan
 Simpatik
 Lemah
 Peningkatan
denyut nadi,
darah dan
respirasi.
 Parasimpatik
 Gangguan tidur

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 18


No Diagnosa Tujuan ( NOC ) Intervensi ( NIC )
Keperawatan

1. Nyeri akut NOC : NIC :


Batasan a. Pain Level, a. Pain Management
b. Pain control,
Karakteristik
c. Comfort level 1. Lakukan
 Sikap
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
melindungi pengkajian
selama …x24 jam nyeri pasien dapat di
area nyeri nyeri secara
kontrol dengan kriteria hasil:
 Indikasi nyeri komprehensif
yang dapat no Kriteria hasil A T termasuk
diamati 1. Menyatakan rasa lokasi,
 Melaporkan nyaman setelah nyeri karakteristik,
nyeri secara berkurang kualitas dan
verbal
2. Mampu mengontrol faktor
 Dilatasi pupil
nyeri (tahu penyebab presipitasi
2. Gunakan teknik
Faktor nyeri, mampu
komunikasi
Berhubungan: menggunakan tehnik
terapeutik
nonfarmakologi untuk
 Agen cidera untuk
mengurangi nyeri,
(biologis/ mengetahui
mencari bantuan)
Berat uterus pengalaman
3. Mampu mengenali nyeri pasien
meningkat)
nyeri (skala, 3. Anjurkan
intensitas, frekuensi pasien dan
dan tanda nyeri) keluarga untuk
kontrol
4. Tanda vital dalam
lingkungan
rentang normal
5. Melaporkan bahwa yang dapat

nyeri berkurang mempengaruhi

dengan menggunakan nyeri seperti

manajemen nyeri suhu ruangan,


pencahayaan
Indikator: 1. Ekstrim, 2. Berat, 3.
dan kebisingan
Sedang, 4. Ringan, 5. Tidak ada 4. Kaji tipe dan
sumber nyeri
untuk
menentukan
intervensi
5. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 19


seperti
rileksasi, tarik
nafas dalam.
6. Anjurkan
pasien untuk
tingkatkan
istirahat
7. Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
analgetik untuk
mengurangi
nyeri

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 20


2. Ketidakefektifan NOC : NIC :
pola nafas b/d
a. Respiratory status : a. Airway
deformitas diding
Ventilation Management
dada
b. Respiratory status :
( penekanan/perge 1. Posisikan pasien
Airway patency
seran diafragma ) untuk
c. Vital sign Status
memaksimalkan
Batasan 
ventilasi
Karakteristik Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Monitor
selama …x24 jam pola nafas pasien respirasi dan
 Perubahan 
efektif dengan kriteria hasil : status O2
kedalaman  3. Identifikasi
no Kriteria hasil A T
nafas 1. Menunjukkan jalan penyebab sesak
 Pernapasan  nafas yang paten nafas dan
cuping hidung (klien tidak merasa perubahan vital
 Pernapasan  tercekik, irama nafas, sign
bibir frekuensi pernafasan b. Vital Sign 
 Penurunan  dalam rentang normal, Monitoring
tekanan  tidak ada sianosis dan
1. Auskultasi 
ekspirasi suara nafas abnormal)
2. Tanda Tanda vital suara nafas, 
Faktor 
dalam rentang normal catat adanya 
Berhubungan
(tekanan darah, nadi, suara tambahan
 Ansietas 2. Monitor TTV
 Keletihan pernafasan)
 Nyeri Indikator: 1. Ekstrim, 2. Berat, 3.
 Posisi tubuh Sedang, 4. Ringan, 5. Tidak ada

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 21


3. Ansietas b/d NOC NIC
Perubahan fungsi a. Anxiety self-control a. Anxiety Reduction
b. Anxiety level
peran (Penurunan
c. Coping
Batasan Setelah dilakukan tindakan Kecemasan)
Karakteristik 1. Gunakan
keperawatan selama …x24 jam
 Perilaku pendekatan
 Gelisah pasien tidak mengalami ansietas
 insomnia yang
dengan kriteria hasil:
 Gerakan menyenanggkan
no Kriteria hasil A T
yang 2. Nyatakan
1. Klien mampu
irelevan mengidentifikasi dan dengan jelas
 Afektif mengungkapkan harapan
 Ketakutan gejala cemas
 Gugup terhadap pelaku
 Khawatir 2. Mengidentifikasi, pasien
 distres mengungkapkan 3. Pahami
 Fisiologis menunjukkan tehnik
untuk mengontrol prespektif
 Peningkat
cemas pasien terhadap
an
keringat 3. Vital sign dalam batas situasi stress
 Peningkat normal 4. Dorong
an keluarga untuk
keteganga 4. Postur tubuh, ekspresi menemani
n wajah, bahasa tubuh pasien
 Simpatik 5. Identifikasi
 Lemah dan tingkat aktifitas
kecemasan
 Peningkat menunjukkan
6. Dorong pasien
an denyut berkurangnya
untuk
nadi, kecemasa
darah dan mengungkapkan
Indikator: 1. Ekstrim, 2. Berat, 3.
respirasi. perasaan dan
Sedang, 4. Ringan, 5. Tidak ada
 Parasimpatik ketakutan
 Gangguan
persepsi
tidur
Faktor
Berhubungan
 Perubahan
dalam (fungsi
peran)
 Stress (karena
akan
melahirkan)

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 22


DAFTAR PUSTAKA

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE (ANC)


A. PENGKAJIAN ANTENATAL
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. L
Umur : 25 Tahun

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 23


Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kenten Laut
Tanggal MRS : 01 Maret 2016
Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016

Nama Suami : M. Agung


Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Kenten Laut

2. ANAMNESA
a. Kunjungan Ke : Pertama
b. Keluhan-keluhan : Kontraksi dan nyeri panggul
c. Riwayat Menstruasi : 14 Juli 2015
1) Haid pertama : Umur 14 tahun
2) Teratur/ Tidak teratur : Teratur
3) Siklus : 28 hari
4) Lamanya : 7 hari
5) Banyaknya :
6) Sifat Darah :
7) Dismenorrhoe :
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
N U Usia Jenis Tempat komplikasi Pe Bayi Nifas
o mu kehami Pers Persalinan Ibu Bayi nol BB/P kea Lact Keada
r lan alina on B JK daa asi an
n g n
1 22 9 bln Spo Rs. Jambi Pend - Dr 4,1/50 Se - Sehat
ntan arah hat
an
2 22 30 ini - - - - - - - -
minggu

3. Riwayat Kehamilan ini


a. G......P.....A..... : G2P1A0
b. HPHT : 14 Juli 2015
c. Taksiran Persalinan : 21 April 2016
d. Keluhan-keluhan pada
1) Trimester I : Tidak ada keluhan
2) Trimester II : TD rendah
3) Trimester III : Kontraksi dan nyeri panggul
e. Pergerakan janin pertama kali
1) Bila pergerakan janin sudah terasa, pergerakan janin 24 jam
terakhir berapa kali:
( ) < 10X (  ) 10 – 20 X ( ) > 20 X
2) Bila >20 X dalam 24 jam, dengan frekuensi :
(  ) <150 ( ) >150

f. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan) :

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 24


1) Rasa lelah : Ada
2) Mual muntah yang lama : tidak ada
3) Nyeri perut : tidak ada
4) Panas menggigil : tidak ada
5) Sakit kepala berat : tidak ada
6) Pengelihatan kabur : tidak ada
7) Rasa nyeri waktu BAK : tidak ada
8) Rasa gatal pada vulva/vagina : tidak ada
9) Nyeri dan tegang pada tungkai : ada sedikit
10) Oedeme : tidak ada

g. Diet/makan
1) Makanan sehari-hari : nasi, dan sayuran
2) Perubahan makanan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu
makan turun, dll) : tidak mengalami ngidam
h. Pola eliminasi
1) BAK : teratur
2) BAB : teratur
i. Aktivitas sehari-hari : memasak
j. Pola istirahat dan tidur : jam 9 tidur
k. Seksualitas :-
l. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
m. Imunisasi TT1, tanggal : tidak ada
n. Imunisasi TT2, tanggal : tidak ada
o. Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB (Suntikan)
p. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
1) Jantung : tidak ada
2) Ginjal : tidak ada
3) Asma/TBC Paru : tidak ada
4) Hepatitis : tidak ada
5) DM : tidak ada
6) Hipertensi : tidak ada
7) Epilepsi : tidak ada
8) Lain-lain :-
q. Riwayat penyakit keluarga
Jantung : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
DM : tidak ada
r. Riwayat sosial
Kehamilan ini : (  ) direncanakan
( ) tidak direncanakan
( ) diterima
( ) tidak diterima
s. Perasaan tentang kehamilan ini : bahagia
t. Status Perkawinan : (Menikah) kawin: 1 kali
Kawin I : Umur 21 tahun, dengan
suami umur 21 tahun
Lamanya 4 tahun, anak: 1
Orang
Kawin II :-
4. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Denyut Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 25 x/menit
BB sebelum hamil : 50 kg
BB Sekarang : 60 kg
Lila : 24,35 cm

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 25


TB : 158 cm
Suhu : 36,50 C

Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Rambut dan kulit
(  ) Bersih, Kotor ( ), Kelainan/ sebutkan :
2) Muka
Cloasma Gravidarum : ( ) Ya () tidak
3) Mata
Conjungtiva : ( ) anemis ( ) tidak
Oedeme : ( ) Ya/dimana () tidak
4) Leher :
Peningkatan JVP :( ) Ya () tidak
Pembesaran Kelnjar tiroid :( ) Ya () tidak
5) Dada
Bentuk Payudara : () Simetris ( ) tidak
Putting susu : () Menonjol ( ) tidak
Hiperpigmentasi pada : () Ya ( ) tidak
aerola mamae
Kebersihan : () Cukup ( ) kurang
Colostrum : ( ) keluar ( ) tidak
6) Abdomen
Besar sesuai usia kehamilan : () Ya ( ) tidak
Striae : () Ada ( ) tidak
Kontraksi/His : () Ada/ 3 kali ( ) tidak
Bekas luka operasi : ( ) Ada () tidak
Operasi : tidak pernah

b. Palpasi Abdomen
Leopold I
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk
mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian
atas perut ibu).

Gambar 1: Palpasi Leopold 1


Teknik:
 Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 45 0 atau
lutut bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap
ke arah ibu
 Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan dari
arah samping umbilical
 Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
 Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua
tangan, tentukan bagian janin.
Hasil:
 Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba
adalah keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 26


 Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa
adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
 Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus
teraba kosong.
Leopold II
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus,
pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Gambar 2: Palpasi Leopold 2

Teknik:
 Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan

pemeriksa menghadap ibu


 Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral
kanan dan telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri
ibu secara sejajar dan pada ketinggian yang sama
 Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan
(simultan) telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian
geser ke arah bawah dan rasakan adanya bagian yang rata dan
memanjang (punggung) atau bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Hasil:
 Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak
dapat digerakkan
 Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
Leopold III
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut
sudah memasuki pintu atas panggul (PAP).

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 27


Gambar 3: Palpasi Leopold 3
Teknik:
 Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan
pemeriksa menghadap ibu
 Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri
bawah, telapak tangan kanan bawah perut ibu
 Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian untuk
mentukan bagian terbawah bayi
 Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya
kemudian goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
 Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong
 Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat
bagian bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
Leopold IV
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di
bagian bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian
bawah janin telah memasuki pintu atas panggul.

Gambar 4: Palpasi Leopold 4

Teknik:
 Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu
lurus

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 28


 Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral
kiri dan kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan
kanan berada pada tepi atas simfisis
 Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan
semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
 Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu
(konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
 Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada
bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
 Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul
kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian terbawah
telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
 Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu
(konvergen) berarti bagian terendah janin belum memasuki
pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua tangan
pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen)
mka bagian terendah janin sudah memasuki Pintu Atas
Panggul (PAP)
 Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari
masih meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba
kepala 1 jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4
bagian), dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah
masuk PAP)

c. Auskultasi Abdomen
DJJ : 120 Tempat :
Frekuensi : () Teratur ( ) tidak
7) Pemeriksaan panggul
a) Panggul luar
Kalau kepala janin dengan ukuran terbesarnya sudah melewati pintu
atas panggul, maka hanya bagian kecil saja dari kepala yang dapat
diraba dari luar di atas sympisis. Ukuran-ukuran luar tidak dapat
dipergunakan untuk penilaian, apakah persalinan dapat berlangsung
secara biasa atau tidak, Walaupun begitu ukuran-ukuran luar dapat
memberi petunjuk pada kita akan kemungkinan panggul
sempit.Ukuran-ukuran luar yang terpenting adalah :
 Distantia Spinarum :
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23,
Er. 26)
 Distantia Cristarum :

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 29


Jarak yang terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri (Ind. 26, Er.
29).
 Conjugata Externa (Baudeloque) :
Jarak antara pinggir atas sympisis dan ujung prosessus spinosus
ruas tulang lumbal ke-V (Ind.18, Er. 20).
 Ukuran lingkar panggul
Dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara spina iliaca
anterior superior dan trochanter major sepihak dan kembali
melalui tempat-tempat yang sama di pihak yamg lain (Ind. 80.
Er. 9)

b) Panggul dalam
Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan 36 minggu. Caranya,
Teknisnya dokter/bidan akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk
dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang
belakang/promontorium. Setelah itu, dokter/bidan akan menghitung
jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui
ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul. Jarak minimal
antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Jarak
minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm.
Jika kurang maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Namun, jika
bayi yang akan lahir tidak terlalu besar, maka ibu berpanggul sempit
dapat melahirkan secara normal. Panggul tengah di ukur dengan cara
memeriksa spina ischiadika atau tonjolan tulang panggul yang teraba
menonjol atau tidak, dan sudut tulang kemaluan lebih dari 90 derajat
dan intertuberosum lebih dari 8 cm untuk mengetahui panggul bawah
luas.
Bagian terendah kepala sampai spinaischiadica atau lebih
rendah. Caput succedaneum yang besar dapat memberi kesan yang
salah, dimana seolah-olah bagian terendah sudah sampai setinggi
spina ischiandica, padahal kepala masih tinggi, maka hasil
pemeriksaan dalam harus selalu disesuaikan dengan hasil
pemeriksaan luar
Pemeriksaan dalam, untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul :
Dengan pemeriksaan dalam dapat kita ukur CD, tapi kita juga dapat
kesan mengenai bentuk panggul. Yang harus diperiksa ialah
 apakah promotorium teraba atau tidak. Bila teraba berapa CD
nya.
 apakah tidak ada tumor (exostose) pada permukaan belakang
sympisis.
 apakah linea innominata teraba seluruhnya atau sebagian.

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 30


 apakah sidewalls (dinding samping) lurus, convergent atau
divergent oleh karena ukuran yang luas pada inlet tidak perlu
diikuti oleh bidang sempit panggul dan pintu bawah panggul.
 apakah kedua spina ischiadica menonjol atau tidak. Sering
terdapat bahwa spina yang menonjol disertai dengan dinding
samping yang convergent.
 apakah os sacrum mempunyai inklinasi ke depan dan
belakang. Perhatikan pula lomkavitas dari sacrum. Dalam
keadaan pathologic sacrum mempunyai bentuk hamper lurus.
 apakah sudut arcus pubis cukup luas atau tidak.
a) Bidang tengah panggul
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tak dapat diukur secara
klinis dan memerlukan pengukuran secara rontgenologis.
b) Pintu bawah pangul
Diameter transversa dan diameter sagitalis posterior dan
anterior dapat diukur dengan pelvimeter dari Thoms. Tapi
pengukuran diameter transversa ini adalah pengukuran yang kasar,
karena tubera ischii tertutup oleh lapisan otot dan lemak yang
berbeda tebalnya dari orang ke orang. Ukuran yang lebih besar dari
8 cm, dianggap mencukupi.
Karena pengukuran diameter transversa kurang tepat, maka
dianjurkan untuk memperhatukan bentuk arcus pubis yang
hendaknya merupakan sudut yang tumpul.

8) Genetalia:
Vulva :
Varises : ( ) Ya () tidak
Oedeme : ( ) Ya () tidak
Keputihan : ( ) Ya () tidak
Kebersihan : ( ) Bersih ( ) kotor
Anus
Hemoroid : ( ) Ya () tidak
9) Ekstremitas
Oedeme kaki : ( ) Ya () tidak
Varises kaki : ( ) Ya () tidak

5. ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. DS Perubahan fisiologi selama Ketidakseimbangan
kehamilan
 Klien mengeluh  nutrisi kurang dari
↓ kebutuhan tubuh
mual
 Klien mengeluh  Perubahan hormonal
tidak nafsu makan ↓
 Klien mengeluh 
Produksi estrogen dan
lemah dan letih
progesterone
DO:

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 31


 Klien muntah ↓
 TTV
Perubahan motilitas usus
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit ↓
RR : 25 x/menit Penumpukan makanan
TT : 36,50 C
dalam
usus dan lambung

Peregangan saluran GI

Rasa mual dan muntah

KetIdakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2. DS Perubahan fisiologis selama Nyeri Akut
 Klien mengatakan  kehamilan

dibagian payudara 
terasa penuh dan  Perubahan hormonal
tegang ↓
 Klien mengatakan  Produksi estrogen dan
dibagian payudara 
progesterone kembali
meningkat
nyeri skala 4 ↓
DO Hipertrofi jaringan
 Payudara membesar  kelenjar
mamae
dan payudara teraba  ↓
keras  Peningkatan vaskularisasi
 TTV pigmentasi ukuran serta
penonjolan putting susu dan
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
aerola
RR : 25 x/menit ↓
TT : 36,50 C Perubahan payu dara

Ujung-ujung syaraf
Teraktivitas

Merangsang mediator nyeri

Hypothalamus

Cortex cerebri

Nyeri akut

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 32


3 DS Perubahan fisiologis selama Gangguan eliminasi
 Klien mengatakan  kehamilan
urine

sering BAK, dan tak 
bisa ditahan Perubahan hormonal
DO ↓
 Frekuensi BAK  Pembesaran uterus yang
meningkat sesuai usia kehamilan
 Usia kehamilan 30  ↓
minggu
Penekanan pada vesika
urinaria

Peregangan menjadi terbatas

Rangsangan berkemih
meningkat

Gangguan eliminasi urine
4 DS Perubahan fisiologis selama Ketidakefektifan pola
 Frekuensi nafas  kehamilan
napas

meningkat
 Tampak sesak
Perubahan hormonal
DO

 Klien mengeluh 
sesak nafas Pembesaran uterus yang
 TTV sesuai usia kehamilan
TD : 130/90 mmHg ↓
Nadi : 88 x/menit
RR : 25 x/menit Menekan pada diafragma
TT : 36,50 C ↓
Penurunan expansi paru

Peningkatan RR, sesak
napas

Ketidakefektifan pola napas

6. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari  kebutuhan tubuh b.d mual dan
muntah
b.Nyeri akut b.d peningkatan vaskularisasi serta penonjolan puting susu

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 33


dan aerola
c.Gangguan   eliminasi   urine   b.d   penekanan   pada   vesika   urinaria   oleh
pemebesaran uterus
d.Ketidakefektifan   pola   nafas   b.d   penekanan   pada   diafragma   oleh
pembesaran uterus

7. INTERVENSI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Ketidakseimbangan  NOC NIC
nutrisi kurang dari   Nutritional status : food  Nutrition 
kebutuhan tubuh b.d  and fluid intaake management
mual dan muntah  Nutritional status :   Anjurkan klien 
DS nutrient intake untuk 
 Klien mengeluh  Kriteria hasil meningkatkan 
mual  Berat badan ideal  intake Fe
 Klien mengeluh 
sesuai dengan tinggi   Anjurkan klien 
tidak nafsu makan
badan (sesuai usia  untuk 
 Klien mengeluh 
kehamilan) meningkatkan 
lemah dan letih
 Tidak terjadi  protein dan 
DO:
penuruan berat badan  vitamin C
 Klien muntah
 TTV yang berarti  Berikan 
TD : 130/90 mmHg  Tidak ada tanda­tanda makanan yang 
Nadi : 88 x/menit
malnutrisi terpilih (sudah 
RR : 25 x/menit
TT : 36,50 C dikonsultasikan 
dengan ahli 
gizi)
 Nutrition 
Monitoring
 BB pasien 
dalam batas 
normal (sesuai 
usia kehamilan)
 Catat adanya 
oedeme
 Monitor mual 
dan muntah
 Monitor kadar 
albumin, total 

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 34


protein, Hb, dan
Ht.
2. Nyeri akut b.d  NOC NIC
peningkatan   Pain Control  Pain Management
vaskularisasi serta   Pain Level ­ Lakukan 
penonjolan puting susu  Kriteria Hasil pengakajian 
dan aerola  Mampu mengontrol  nyeri (lokasi, 
DS nyeri (menggunakan  karakteristik, 
 Klien mengatakan  tehnik farmakologi) durasi, dan 
dibagian payudara   Melaporkan bahwa  frekuensi)
terasa penuh dan  nyeri berkurang  ­ Evaluasi 
tegang dengan menggunakan pengalaman 
 Klien mengatakan 
manajemen nyeri nyeri masa 
dibagian payudara 
 Menyatakan rasa  lampau
nyeri skala 4
nyaman setelah nyeri  ­ Pilih dan 
DO
berkurang lakukan 
 Payudara membesar 
penanganan 
dan payudara teraba 
nyeri (non 
keras 
farmakologi)
 TTV
­ Monitor 
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit penerimaan 
RR : 25 x/menit
pasien tentang 
TT : 36,50 C
manajemen 
nyeri.
­ Kolaborasi 
dengan dokter 
untuk 
pemberian obat
3. Gangguan eliminasi  NOC NIC
urine b.d penekanan   Urinary elimination  Urinary   Retention
pada vesika urinaria   Urinary contiunence Care
oleh pemebesaran  Kriteria Hasil ­ Memantau 
uterus  Balance cairan  asupan intake 
DS seimbang dan output 
 Klien mengatakan   Intake cairan dalam  cairan
sering BAK, dan tak  rentang normal ­ Memantau 
bisa ditahan  Tidak ada spasme  tingkat distensi 
DO kandung kemih 
bladder

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 35


 Frekuensi BAK  dengan palpasi 
meningkat dan perkusi
 Usia kehamilan 30 
­ Membantu 
minggu
dengan toilet 
secara berkala

4. Ketidakefektifan pola  NOC NIC


nafas b.d penekanan   Respiratory status:   Vital Sign 
pada diafragma oleh  vebtilation Monitoring
pembesaran uterus  Vital sign status ­ Auskultasi 
Batasan Karakteristik Kriteria Hasil suara nafas, 
DS  Tidak ada suara nafas  catat adanya 
 Frekuensi nafas  abnormal suara tambahan
meningkat  TTV dalam rentang  ­ Monitor aliran 
 Tampak sesak
normal oksigen
DO
­ Monitor TD, 
 Klien mengeluh 
nadi, suhu dan 
sesak nafas
 TTV RR
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 25 x/menit
TT : 36,50 C

8. IMPLEMENTASI
No. Tanggal Tindakan keperawatan Evaluasi Paraf
Diagnosa waktu
1. 01 Maret 16 ­ Menjelaskan pentingnya S: Klien
nutrisi bagi tumbuh mengatakan akan
kembang janin mengusahakan
­ Menganjurkan klien
makan untuk
makan dalam porsi kecil tumbuh kembang
tapi sering sehingga janinnya
klien tidak mual dan
O: Klien sudah
muntah
­ Kolaborasi dengan ahli mulai
gizi dalam pemberian menghabiskan
nutrisi untuk ibu hamil makanan

A: masalah
teratasi

P: Intervensi

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 36


dihentikan
2. 01 Maret 16 ­ Menjelaskan kepada S: Klien
klien tentang posisi tidur mengatakan akan
dan menggunakan bra memakai bra
yang baik yang cocok
­ Menganjurkan klien
selama masa
untuk menghindari kehamilan
aktivitas yang berat dan
O: K.u baik, nyeri
menggunakan tehnik
berkurang
relaksasi jika masih
terasa nyeri A: masalah
­ Menganjurkan kepada teratasi
klien untuk menghindari
P : Intervensi
penggunaan sepatu
dihentikan
dengan tumit tinggi
­ Menganjurkan klien
untuk kompres hangat di
bagian payudaranya
akan tidak terasa nyeri
3 01 Maret 16 ­ Mengkaji status S: Klien
pernafasan klien mengatakan
­ Memberikan informasi
nafasnya akan
tentang kesulitan kembali normal
bernafas dan beritahu jika tidak terlalu
klien untuk istirahat jika banyak aktivitas
mulai terasa lelah
­ Ajarkan klien tehnik O: K.U Baik, RR:
relaksasi (nafas dalam) 23 x/menit
4 01 Maret 16 ­ Memberikan informasi S: Klien
mengenai perubahan mengatakan
eliminasi urine pada untuk mengurangi
trimester III minum dimalam
­ Mengajurkan untuk tidak
hari
terlalu banyak minum
O: K.U Baik
pada malam hari
­ Mengajurkan klien untuk A: masalah
tidak berdiri terlalu lama teratasi
­ Memberitahu pentingnya
intake 6-8 gelas perhari P: Intervensi
Dihentikan

no Kriteria hasil A T S
1. Menyatakan rasa

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 37


nyaman setelah nyeri
berkurang

2. Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri, mencari
bantuan)

3. Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)

4. Tanda vital dalam


rentang normal
5. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri

Asuhan Keperawatan| Antenatal Care 38

Anda mungkin juga menyukai