Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM REPRODUKSI

“EVALUASI AWAL KEHAMILAN”

Disusun Oleh :

Kelompok 2 :

1. Dwi Septianingsih
2. Isna Dewi Aulia
3. Kristina N
4. Liana.O
5. Julianus Zendrato
6. Mulyati
7. Yulia Ningsih
8. Ubaidah
9. Linda Amiyati

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN NON REGULER SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YATSI

TANGERANG

TAHUN 2020
EVALUASI AWAL KEHAMILAN

A. Definisi Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan


sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
( minggu ke-13 hingga ke-27 ), dan trimester ketiga 13 minggu ( minggu ke-28
hingga ke-40 ) (Prawirohardjo, 2008 : 213).
Sedangkan menurut Saifudin (2008 : 89) kehamilan adalah suatu masa yang
dimulai dari konsepi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.

B. Tanda dan gejala kehamilan


1. Tanda-tanda presumptif
a. Amenorea (tidak dapat haid)
b. Mual dan muntah (nausea and vomiting)
c. Mengidam (ingin makan sesuatu)
d. Tidak tahan suatu bau-bauan
e. Pingsan
f. Tidak ada selera makan (anoreksia)
g. Lelah (fetique)
h. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen
dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
i. Miksi sering karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.
j. Konstipasi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.
k. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di
muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea
nigra = grisea).
l. Epulis: hipertrofi dari papil gusi.
m. Pemekaran vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva biasanya
dijumpai pada triwulan akhir.

2. Tanda-tanda kemungkinan hamil


a. Perut membesar
b. Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari
rahim.
c. Tanda Hegar
d. Tanda Chadwick
e. Tanda Piscaseck
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang = Braxton-Hiks
g. Teraba Ballotement
h. Reaksi kehamilan positif

3. Tanda pasti (tanda positif)


a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian
janin.
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
4) Dilihat pada ultrasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

C. Perubahan Fisiologi Pada Kehamilan


1. Perubahan pada sistem reproduksi
a.  Uterus
1) Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat
hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higrokopik. Endometrium menjadi desidua, ukuran pada kehamilan
cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc.
2) Berat: berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram
pada akhir kehamilan (40 pekan).
3) Bentuk dan konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim
seperti alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat dan akhir kehamilan
seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur
angsa. Pada minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft) disebut
Tanda Hegar.
4) Posisi rahim dalam kehamilan
Pada permulaan kehamilan dalam letak antefleksi atau retrofleksi, pada 4
bula kehamilan rahim tetap berada dalam rongga pelvis, setelah itu mulai
memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas
hati dan rahim yang  hamil biasanya mobil, lebih mengisi rongga abdomen
kanan atau kiri.
5) Vaskularisasi
Aa. Uterina dan aa.ovarika bertambah dalam diameter, panjang dan anak-
anak cabangnya. Pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah.
6) Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodel. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mukus. Karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid dan ini disebut tanda Chadwick.
b.  Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti. Masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva. Akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna
livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick.
d. Dinding perut (abdominal wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan
yang hebat, misalnya pada hidroamnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi
diatasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya
dan disebut linea nigra.
e. Payudara
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang dan berat. Dapat teraba
noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara, kalau diperas
keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.

2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya


a. Sistem sirkulasi darah
1) Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester
pertama. Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan
puncaknya pada kehamilan 32 minggu diikuti curah jantung yang meningkat
sebanyak ±30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada
kehamilan 4 bulan, ibu menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam
keadaan dekompensasi kordis.
2) Protein darah
Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan
gamaglobin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap
pada akhir kehamilan. Beta-globin dan fibrinogen terus meningkat.
3) Hitung jenis dan hemoglobin
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif volume plasma
darah. Jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk memenuhi kebutuhan
transpor o2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
4) Nadi dan tekanan darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua
dan kemudian akan naik lagi seperti pada pra hamil.tekanan vena dalam
batas-batas normal pada ekstremitas atas dan bawah, cenderung naik setelah
akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata-ratanya 84 permenit.
5) Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulan dan
menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan. 
b. Sistem pernapasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak napas. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernapas lebih
dalam.
c.  Saluran pencernaan
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluh mual dan muntah.
Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan
akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik namun
akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi,
biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness).
d.  Tulang dan gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Bila konsumsi
kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan
gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya
hygiene yang buruk disekitar mulut.
e.  Kulit
f. Pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
1)      Muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravida).
2)      Payudara: puting susu dan areola payudara.
3)      Perut: linea nigra striae.
4)      vulva
f.       Kelenjar endokrin
1)      Kelenjar tiroid dapat membesar sedikit.
2)      Kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior.
3)      Kelenjar adrenal tidak begitu terpengaruh

D. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnesa
a. Anamnesa tentang identitas: nama diri sendiri, suami, alamat, pekerjaan dan
sebagainya.
b. Anamnesa obstetri: kehamilan ke berapa; apakah persalinan lahir spontan aterm,
hidup atau dengan tindakan, usia anak terkecil; untuk primigravida lama kawin
dan usia; tanggal haid terakhir.
c. Anamnesis tentang keluhan utama.

2. Pemeriksaan Khusus Obstretrik :

Terdapat empat teknik pengkajian yang secara universal diterima untuk digunakan
selama pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Teknik-teknik
ini digunakan sebagai bingkai kerja yang menfokuskan pada indera penglihatan,
pendengaran, sentuhan dan penciuman. Data dikumpulkan berdasarkan semua indera
tersebut secara simultan untuk membentuk informasi yang koheren. Teknik-teknik
tersebut secara keseluruhan disebut sebagai observasi/pengamatan, dan harus
dilakukan sesuai dengan urutan di atas, dan setiap teknik akan menambah data yang
telah diperoleh sebelumnya.
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dapat dilakukan melalui pemeriksaan sebagai
berikut :
a. Inspeksi (Pandang)
Langkah pertama pada pemeriksaan pasien adalah inspeksi, yaitu
melihat dan mengevaluasi pasien secara visual dan merupakan metode tertua
yang digunakan untuk mengkaji/menilai pasien. Inspeksi dilakukan untuk
menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau
tidak pada selaput mata, dan ada tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya
adalah pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar
gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada
dan pigmentasi putting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut
membesar ke depan atau ke samping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba,
serta ada tidaknya striae gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan
perineum, ada tidaknya tanda chadwick, dan adanya fluor. Kemudian
pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises.
b. Palpasi ( Meraba )
Palpasi , di lakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia
kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara
palpasi di lakukan dengan menggunakan metode leopold , yakni :

1) Leopold I

Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang
ada dalam fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan
menghadap ke muka ibu, kemudian kaki ibu di bengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkungkan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas
fundus, lalu tentukan apa yang ada di dalam fundus. Bila kepala sifatnya
keras, bundar, dan melenting. Sedangkan bokong akan lunak, kurang bundar,
dan kurang melenting.tinggi normal fundus selama kehamilan dapat di
tentukan.
2) Leopold II

Leopold II digunakan untuk menetukan letak punggung anak dan letak


bagian kecil pada anak. Caranya :

a) Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri perut ibu.
b) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri kea arah kanan.
c) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri dan rasakan
bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata,
atau tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah
punggung bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan
menonjol maka itu adalah bagian kecil janin)
3) Leopold III

Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di bagian
bawah dan apakah bagian anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas
panggul. Caranya :

a. Tangan kiri menahan fundus uteri.


b. Tangan kanan meraba bagian yang ada di bagian bawah uterus. Jika teraba
bagian tang bulat, melenting keras, dan dapat digoyangkan maka itu
adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak, dan
sulit digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak
ditemukan kedua bagian seperti yang diatas, maka pertimbangan apakah
janin dalam letak melintang.
a. Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan
kanan menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan
ballottement (pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan
pada usia kehamilan 5-7 bulan).
b. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala,
goyangkan, jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum
masuk panggul, namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti
kepala sudah masuk panggul). Lalu lanjutkan pada pemeriksaan
Leopold VI untuk mengetahui seberapa jauh kepala sudah masuk
panggul.
4) Leopold IV

Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah


dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga punggung.
Caranya :
a) Pemeriksa menghadap ke kaki pasien
b) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah
c) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanandi bagian bawah
d) Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala
belum masuk ke panggul
e) Jika kedua tangan divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala sudah
masuk ke panggul.
c. Perkusi (ketukan)
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendegarkan bunyi
getaran/gelombang suara yang di hantarkan kepermukaan tubuh dari bagian
tubuh yang di periksa. Pemeriksaan di lakukan dengan ketokan jari atau tangan
pada permukaan tubuh. Perjalanan getaran/gelombang suara tergantung oleh
kepadatan media yang dilalui. Derajat bunyi di sebut dengan resonansi. Karakter
bunyi yang di hasilkan dapat menentukan lokasi , ukuran , bentuk , dan
kepadatan struktur di bawah kulit. Sifat gelombang suara yaitu semakin banyak
jaringan , semakin lemah hantarannya dan udara/gas paling resonan.
d. Auskultasi (mendengar)
Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan
bunyi yang terbentuk dalam organ tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk
mendeteksi adanya kelainan dengan cara membandingkan dengan bunyi normal.
Auskultasi, dilakukan umumnya dengan stetoskop monoaural untuk
mendengarkan bunyi jantung anak,bising talipusat, gerakan anak, bising rahim,
bunyi aorta , serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat di dengar pada akhir
bulan ke-5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada akhir bulan
ke-3. Bunyi jantung pada anak dapat terdengar di kiri dan kanan di bawah tali
pusat bila presentasi kepala. Bila terdengar setinggi tali pusat, maka presentasidi
daerah bokong. Bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil,
maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-140 kali per menit. Bunyi
jantung dihitung dengan menedengarknnya selama 1 menit penuh. Bila kurang
dari 120 kli per menit atau lebih dari 140 per menit, kemungkinan janin dalam
keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung anak, dapat didengarkan bising tali
pusat seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti denyut nadi
dan bising usus yang sifatnya tidak teratur.
3. Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan.
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau masalah
kesehatan yang dialami oleh klien. Pemeriksaan fisik bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal
data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai
perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan tindakan yang telah
diberikan. Berikut adalah uraian dari pemeriksaan fisik secara umum, yang terdiri
dari :
a. Keadaan Umum
Keadaan umum menunjukkan kondisi pasien secara umum akibat penyakit atau
keadaan yang dirasakan pasien. Dilihat secara langsung oleh pemeriksa dan
dilakukan penilaian. Yang dapat dilakukan saat kontak pertama, saat wawancara
atau selama melakukan pemeriksaan yang lain.
Hal – hal yang perlu dikaji dan dicatat :
1) Penampilan umum : tegak/baik, lemah, sakit akut/kronis.
2) Tanda distress : merintih, berkeringat, gemetar
3) warna kulit : pucat, sianosis, icterus
4) Tinggi dan bentuk tubuh : tinggi/pendek, berotot
5) Perkembangan seksual : rambut majah, suara, payudara
6) BB/TB pengukuran dan penampilan : kurus, gemuk , tinggi kurus
7) Postur dan gaya berjalan : ataksia, pincang, paralysis
8) Cara berpakaian, berhias dan kebersihan : rapi dan bersih
9) Ekspresi wajah : tegang, rileks, takut, cemas
10) Bicara : lambat, serak, cepat

b. Kesadaran
1) Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
Compos Mentis, Apatis, Samnolen (letargie), Sopor, Koma, Delirium, Semi
Koma. Serta melakukan pemeriksaan GCS ( glasgow coma scale )
2) Keadaan Emosional
Riwayat Psikososial, untuk mengetahui keadaan emosional ibu. Hal-hal yang
dikaji, yaitu :
a) Kehamilan ini direncanakan/tidak,
b) Respon ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan,
c) Keadaan hubungan ibu dengan suami, keluarga, dan tetangga, dan
d) Ada atau tidaknya kekhawatiran-kekhawatiran khusus.

c. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu, berat badan.


4. Pemeriksaan dalam (pembukaan, perlunakan serviks, ketuban, penurunan bagian
terendah, penempatan kombinasi, tumor yang menyerupai bagian terendah,
pelvimetri panggul).
Indikasi pemeriksaan dalam:
a. Indikasi sosial untuk menentukan keadaan kehamilan atau persalinan, sebelum
ditinggalkan oleh penolong.
b. Jika ada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan.
c. Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD.
d. Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju-maju.
e. Jika akan diambil tindakan obstetriboperatif.
f. Menentukan nilai skor pelvis.
5. Pemeriksaan tambahan
a. pemeriksaan laboratorium
b. ultrasonografis
c. tes pemeriksaan air ketuban
d. tes pemeriksaan bakteriologis
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
A. Pengkajian

1.  Identitas Pasien
Identitas berupa nama, umur, pendidikan, pekerjaan, agama, suku/bangsa, alamat dan
status.
2. Keluhan Utama: Klien mengatakan mual-mual dan muntah, serta merasa gelisah selama
kehamilannya
Riwayat Menstruasi : meliputi menarche usia, siklus, lamanya, banyaknya, HPHT,
perkiraan persalinan, Flour Albus.
3. Riwayat obstetri yang lalu: meliputi kehamilan keberapa, umur kehamilan, penyulit
kehamilan, jenis persalinan, penolong, jenis kelamin anak dan masa nifas
4. Riwayat kontrasepsi
Meliputi jenis kontrasepsi yang digunakan, lamanya pemakaian dan keluhan yang
dirasakan selama memakai alat kontrasepsi.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Faktor-faktor situasi, seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status
perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosioekonomi, ditetapkan
dalam riwayat social.
6. Riwayat keluarga memberikan informasi tentang dekat pasien, termasuk orang tua,
saudara kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik
atau familial dan kondisi-kondisii yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita
atau janin.
7. Riwayat pemeriksaan ANC
8. Data yang diikumpulkan tanggal pemeriksaan, TFU, letak anak, DJJ, oedema, reflex
tungkai, TD, BB, keluhan UK (minggu) dan terapi yang didapat.
9.  Kebutuhan Dasar Manusia
a)   Nutrisi
  Frekuensi makan      : 3 x sehari
  Jenis makanan         : nasi, lauk-pauk, sayur, dan buah-buahan.
  Minum                    : 6-7  kali sehari
  Nafsu makan          :  tidak nafsu, alasan : karena mual dan muntah,
b)  Eliminasi
BAK
  Frekwensi               : 6-7 kali sehari
  Warna                     : kekuningan
  Bau                         : tercium bau aseton
  Keluhan                  : urin sedikit
BAB
  Frekwensi               : 3 kali seminggu
  Warna                     : coklat
  Bau                         : khas
  Konsistensi             : padat
  Keluhan                  : sulit saat BAB
3)      Istirahat Dan Tidur
  Tidur siang              : tidak tidur siang
  Tidur malam            : 6-7 jam
Keluhan : sulit untuk tidur
4)      Personal Hygiene
  Mandi 2 kali sehari.
  Keramas 3 kali seminggu.
  Sikat gigi 2 kali sehari tiap selesai mandi.
  Mengganti pakaian 2 kali sehari tiap selesai mandi.
  Mengganti pakaian dalam tiap kali lembab.

10. Pemeriksaan Fisik


a. Keadaan Umum

  Kardiovaskuler             


  Pencernaan/abdomen
  Ekstremitas                
  Sistem persyarafan         
  Genito urinaria               
  Pemeriksaan janin       
  Tinggi badan                         
  Berat badan sebelum hamil  
  Berat badan sekarang           
  Lila                                       
  Tanda-tanda vital
b.  Pemeriksaan penunjang
 Hasil pemeriksaan laboratorium selama hamil khususnya hematokrik
(menggambarkan anemia).
 Waktu masuk ruang bersalin ulangi lagi pemeriksaan Ht, Urinalis untuk protein,
glukosa dan keton. Contoh darah perlu diambil untuk crossmatching untuk
persiapan bila ada transfusi.
c. Pengkajian khusus fetal
 DJJ, air ketuban dan penyusupan kepala janin.
 DJJ : hasil periksa setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat
janin.
 Warna dan adanya air ketuban : penilaian air ketuban setiap kali melakukan
pemeriksaan dalam, dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
 Molase atau Penyusupan tulang kepala janin. Penyusupan adalah indicator
penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap
bagian keras (tulang) panggul ibu.

B. Diagnosa
1. Nausea
2. Gangguan Rasa Nyaman
C. Intervensi Keperawan

No Data SDKI SLKI SIKI


1. Gejala dan Kategori: L.08065 : Tingkat nausea I.03117 : Manajemen mual
Tanda Mayor : Psikologis menurun Observasi :
DS: -tidak ada keluhan mual 1. Identifikasi pengalaman
-Mengeluh Subkategori: -tidak ada perasaan ingin mual
mual Nyeri dan kenyamanan muntah 2. Identifikasi dampak mual
-Merasa ingin -jumlah saliva normal terhadap kualitas hidup
muntah D.0076 Nausea -tidak pucat (misal.nafsu makan,
-Tidak berminat -pupil normal aktivitas,tidur,dll)
makan 3. Identifikasi faktor penyebab
DO : - mual
4. Monitor mual
Gejala dan (frekuensi,durasi,dan
Tanda Minor: tingkat keparahan)
DS: 5. Monitor asupan nutrisi dan
-merasa asam kalori
dimulut
Terapeutik:
DO: 1. Kendalikan faktor
-saliva lingkungan penyebab mual
meningkat (mis. Bau tak sedap, suara,
-pucat dll)
-takikardia 2. Kurangi atau hilangkan
-pupil dilatasi keadaan penyebab mual
3. Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik
4. Berikan makanan dingin,
cairan bening, tidak berbau,
tidak berwarna, jika perlu

Edukasi
1. Anjurkan istirahat dan tidur
yang cukup
2. Anjurkan sering
membersihkan mulut,
kecuali jika merangsang
mual
3. Anjurkan makanan tinggi
karbohidrat dan rendah
lemak
4. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologis untuk
mengatasi mual
(mis.relaksasi,akupuntur,
dll)
I.03118 : Manajemen muntah
Observasi:
1. Identifikasi karakteristik
muntah
(mis.warna,konsistensi,adan
ya darah,waktu,frekuensi)
2. Periksa volume muntah
3. Identifikasi faktor penyebab
muntah
4. Monitor efek manajemen
muntah secara menyeluruh
5. Monitor ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit
Terapeutik:
1. Kontrol faktor lingkungan
penyebab muntah
2. Kurangi atau hilangkan
keadaan penyebab muntah
3. Bersihkan mulut dan
hidung
4. Berikan dukungan fisik saat
muntah (mis.membantu
membungkuk atau
menundukkan kepala)
5. Berikan kenyamanan
selama muntah
(mis.kompres dingin di
dahi, atau sediakan pakaian
kering dan bersih)

Edukasi :
1. Anjurkan membawa
kantong plastik untuk
menampung muntah
2. Anjurkan memperbanyak
istirahat
3. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi untuk
mengelola muntah
(mis.relaksasi,akupuntur,ter
api musik)
2. Gejala dan Kategori : Diharapkan rasa nyaman I.09326 : Terapi relaksasi
Tanda Mayor : Psikologis membaik : Observasi :
DS : -tidak mengalami gelisah 1. Identifikasi teknik
-mengeluh Subkategori: -tidak ada keluhan tidur relaksasi yang pernah
tidak nyaman Nyeri dan Kenyamanan -Rileks efektif digunakan
DO :Gelisah -Tidak mual 2. Identifikasi kesediaan,
D.0074 : Gangguan Rasa kemampuan, dan
Gejala dan Nyaman penggunaan teknik
Tanda Minor : sebelumnya
DS: 3. Periksa ketegangan otot,
-Mengeluh sulit frekuensi nadi, tekanan
tidur darah, dan suhu sebelum
-Tidak Mampu dan sesudah latihan
rileks 4. Monitor respon terhadap
-mengeluh terapi relaksasi
mual
Terapeutik :
DO: - 1. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
2. Berikan informasi tertulis
tentang persiapan dan
prosedur teknik relaksasi
3. Gunakan pakaian longgar
4. Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama

Edukasi :
1. Jelaskan tujuan, manfaat,
batasan, dan jenis
relaksasi yang tersedia
(mis.musik,napas
dalam,relaksasi otot
progresif)
2. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi yang
dipilih
3. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
4. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
5. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
6. Demonstrasikan dan latih
teknik relaksasi
(mis.napas
dalam,peregamgan, dll)

DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & Ginekologi,FK.Unpad. (1993).  Obstetri. Elstar. Bandung.
Mochtar, R. (1998). Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prawirohardjo. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
Taylor, C.M. (2010). Diagnosis Keperawatan Dengan Rencana Asuhan, Edisi 10,
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai