Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


ANTENATAL CARE (ANC)

DISUSUN OLEH :
FARICH JAYA ACHMADI
2022207209035

PROGRAM STUDI PROFESI NERSFAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022

1. Pengertian Antenatal Care (ANC)


Ante Natal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara
berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi
pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan
intervensi dasara yang dilakukan (Manuaba, 2010)

Pelayanan ANC merupakan pemeriksaan pada ibu hamil selama masa


kehamilan untuk mencegah terjadinya komplikasi atau mendeteksi dini
terjadinya risiko kehamilan dan mempersiapkan kelahiran yang sehat (Uly
Agustine & Maria Christina Endang Sukartiningsih, 2019).

Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan oleh


tenaga kesehatan terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan
dalam standar pelayanan kebidanan (Kemenkes, 2010).

2. Tanda-Tanda Kehamilan

Tanda-tanda kehanilam menurut Manuaba (2010), dibagia menjadi 3


bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Tanda tidak pasti hamil

a) Amenore (tidak haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid

lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya

dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan

menjadi lebih mudah, dengan memakai rumus Neagle rumus ini

terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga

ovulasi terjadi pada hari ke 14. Caranya yaitu tanggal hari pertama

mestruasi terakhir ditambah 7 dan bulan dikurangi 3.

b) Mual dan muntah


Bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir

triwulan pertama.Sering terjadinya pada pagi hari disebut morning

sickness.

c) Mengidam (ingin makan khusus)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi

menghilang dengan makin tuanya kehamilan

d) Pingsan

Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.Biasanya

hilang sesudah kehamilan 16 minggu.

e) Anoreksia (tidak ada selera makan)

Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, Tetapi setelah

itu nafsu makan timbul lagi.

f) Mamae menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen dan progesteron

yang merangsang duktus dan alveoli payudara.

g) Miksi sering

Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan

oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada

triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gelaja ini kembali

karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

h) Konstipasi atau obstipasi

Ini terjadi karena tonus usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh

hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air

besar.
i) Pigmentasi (perubahan warna kulit)

Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih

tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.

j) Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggiva (egusi berdarah).Sering terjadi pada

triwulan pertama.

k) Varises (pemekaran vena-vena)

l) Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi

penampakan pembuluh darah vena. Penambahan pembuluh darah ini

terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis dan payudara.

2. Tanda kemungkinan hamil

a) Perut membesar

Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai

pembesaran perut.

b) Uterus membesar

Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim.

Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan

bentuknya makin lama makin bundar.

c) Tanda hegar

Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama

daerah hismus.Pada minggu-minggu pertama hismus uteri mengalami

hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofiismus pada triwulan pertama

mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak

d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,

dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon

estrogen

e) Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata

tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.Hal ini

menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol

jelas ke jurusan pembesaran.

f) Tanda Braxton-Hicks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.Tanda khas untuk uterus

dalam masa hamil.Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak

ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks tidak

ditemukan.

g) Teraba ballotemen

Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik.Ini adalah tanda

adanya janin di dalam uterus.

h) Reaksi kehamilan positif

Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon

chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing

pertama pada pagi hari.Dengan tes ini dapat membantu menemukan

diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. Tanda pasti hamil


a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian

bagian janin.

b) Denyut jantung janin

- Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec

- Dicatat dan didengar dengan alat Doppler

- Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

- Dilihat pada untrasonografi (USG)

3. Adaptasi Fisiologi Dan Psikologis Ibu Hamil

a. Adaptasi Fisiologi

1) Sistem reproduksi payudara

Kehamilan akan menyebabkan peningkatan jumlah estrogen dan

progesteron, mulanya diproduksi oleh korpus luteum dan kemudian

plasenta, meningkatnya aliran darah ke payudara, prolaktin

meningkat, yang diproduksi oleh pituitary anterior.

Tanda klinis dan gejala yang dapat muncul pada payudara antara

lain ketegangan, perasaan penuh, dan peningkatan berat payudara

sampai 400 gram. Selain itu ibu juga dapat merasakan pembesaran

payudara, puting susu, areola, dan folikel Montgomery (kelenjar

kecil yang mengelilingi puting susu). Ibu akan memiliki striae,

karena penegangan kulit payudara untuk mengakomodasi

pembesaran jaringan payudara. Pada permukaan payudara akan

tampak vena karena meningkatnya aliran darah. Memproduksi


kolostrum, sekresi cairan yang berwarna kuning yang kaya akan

antibody, yang mulai diproduksi pada akhir minggu 16 kehamilan.

2) Sistem reproduksi uterus

Uterus dibagi menjadi 3 bagian yaitu fundus (bagian atas), isthmus

(bagian bawah), serviks (bagian paling bawah), sering disebut

sebagai leher rahim.Peningkatan jumlah estrogen dan progesteron,

sehingga menyebabkan pembesaran uterus untuk mengakomodasi

perkembangan janin dan plasenta.Keadaan pH vagina berubah

menjadi asam, dan terjadi hipertropi (pembesaran) pada dinding

uterus (Chapman & Durham, 2010).

Pertumbuhan uterus, dapat dipalpasi di atas simpisis pubis pada

kehamilan 12–14 minggu. Setelah 4 bulan kehamilan, kontraksi

uterus dirasakan pada dinding abdomen (Braxton Hicks sign)

dengan ciri: kontraksi/mulas ireguler/tidak teratur, kontraksi tidak

terasa sakit yang terjadi berselang seling selama kehamilan. Ujung

servix lembut (goodell sign), tanda ini terjadi karena peningkatan

vaskularisasi, hiperplasi, hipertropi.Gerakan pasif fetus yang tidak

terikat (ballotement).Gerakan bayi (quickening) biasanya sulit

dibedakan dari peristaltik.

3) Vagina dan vulva

Pada vagina dan vulva terjadi peningkatan vaskularisasi

menghasilkan warna ungu kebiru–biruan pada mukosa vagina dan

cervix (chadwick sign). Leukorrhea adalah lender putih kental,


cairan yang kental dan banyak ini terjadi karena respon rangsangan

serviks oleh progesteron & estrogen. Kondisi pH sekresi vagina

berkisar 3,5–6 selama kehamilan. pH vagina yang asam dapat

menghambat pertumbuhan bakteri namun candida albicans dapat

tumbuh pada pH asam ini. Hal ini yang menyebabkan ibu hamil

berisiko terjadi kandidiasis.

4) Sistem kardiovaskuler

Hemodelusi (volume darah meningkat 40–50%, volume plasma

meningkat, hemoglobin menurun) atau anemia fisiologis

kehamilan.Peningkatan volume darah mengakibatkan peningkatan

curah jantung sehingga jantung memompa dengan kuat dan terjadi

sedikit dilatasi.

5) Sistem respirasi

Peningkatan konsumsi oksigen 15–20 %, gejala dan tanda klinis

yang timbul berupa peningkatan tidal volume 30–40 %, dan

dispnea.

6) Sistem perkemihan

Peningkatan level progesteron menyebabkan relaksasi otot polos.

Gejala dan tanda klinis yang timbul berupa dilatasi renal pelvis dan

ureter sehingga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK),

penurunan tonus bladder disertai peningkatan kapasitas bladder

sehingga frekuensi berkemih meningkat dan terjadi


inkontinensia.Edema sering terjadi karena penurunan aliran renal

(aliran darah ke ginjal) pada trimester ketiga.Perubahan pada

saluran perkemihan tejadi karena faktor hormonal dan

mekanis.Progesteron memiliki efek relaksan pada serabut otot

polos, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter;

penumpukan urin (terjadi pada ureter bawah), penurunan tonus

kandung kemih sehingga pengosongan kandung kemih tidak

tuntas.Frekuensi berkemih meningkat akibat pembesaran

kehamilan terutama pada akhir kehamilan. Penurunan tonus

7) Sistem gastrointestinal/ pencernaan

Peningkatan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dan

perubahan metabolisme karbohidrat dapat menyebabkan mual

muntah pada trimester I. Peningkatan progesterone menyebabkan

penurunan tonus otot dan memperlambat proses digestif sehingga

menyebabkan konstipasi dan pengosongan lambung menjadi

lambat. Perubahan mengecap dan membaui sehingga menyebabkan

mual.

8) Sistem musculoskeletal

Peningkatan estrogen menyebabkan peningkatan elastisitas dan

relaksasi ligament sehingga menimbulkan gejala nyeri

sendi.Sedangkan peregangan otot abdomen karena pembesaran

uterus menyebabkan diastasis recti.


9) Sistem integument

Peningkatan estrogen dan progesterone merangsang peningkatan

penyimpanan melanin sehingga menyebabkan linea nigra, cloasma

gravidarum, warna areola, putting susu, vulva menjadi lebih gelap.

Striae gravidarum/ stretch marks terjadi akibat kulit perut,

payudara, pantat teregang sehingga serabut kolagen mengalami

rupture.

10) Sistem endokrin

Peningkatan prolaktin dan oksitosin memfasilitasi laktasi,

menstimulasi kontraksi uterus.

b. Adaptasi Psikologis pada Ibu Hamil

Pada bab ini Anda juga akan mempelajari perubahan psikologis. Anda

sudah mengetahui bahwa dengan kehamilan, ibu akan merasakan

berbagai perubahan yang terkait dengan dirinya termasuk perubahan

psikologis. Kehamilan akan memberi waktu pada seorang perempuan

untuk mempersiapkan persalinan, melengkapi tugas kehamilan

kemudian akan berperan menjadi seorang ibu. Perubahan psikososial

yang sering terjadi pada kehamilan antara lain pada trimester I,

menerima kehamilan; trimester II menerima bayi, dan trimester III

menyiapkan kelahiran bayi sebagai akhir dari kehamilan (Pilliteri,

2003).
Ibu hamil akan menunjukkan respon yang ambivalen, yaitu respon

terhadap kehamilannya dirasakan ada 2 yakni senang dan sedih

(Pilliteri, 2003). Perasaan ibu hamil yang senang dan sedih sering dapat

merusak hubungan suami istri karena ibu biasanya mengalami emosi

yang labil.Hal ini disebabkan karena masa menjadi orang tua dianggap

sebagai suatu transisi peran dan didasarkan pada tahapan tugas

perkembangan. Selain ibu, ayah pun memerlukan persiapan sosial

untuk menjadi orang tua walaupun perannya lebih sedikit dibandingkan

dengan ibu, dan hanya ada sedikit hal yang dapat disiapkan dalam

menghadapi kehamilan istrinya, kecuali bila pasangan suami istri

mengikuti kelas pendidikan melahirkan yang dapat mereka hadiri

bersama dengan pasangannya.

Ibu hamil diperbolehkan melakukan hubungan seksual dengan

pasangannya (Pilliteri, 2003).Namun prinsip terpenting adalah tidak

menekan perut ibu hamil/janin dalam kandungan.Hal yang harus Anda

waspadai adalah peran Anda dalam memberikan pendidikan kesehatan

tentang hubungan seksual selama kehamilan.Terutama jika ibu hamil

memiliki riwayat abortus spontan, persalinan prematur, ketuban pecah

dini, maka hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada awal kehamilan

atau sebelum akhir trimester 3.

4. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I–III


Kebutuhan dasar ibu hamil trimester III yaitu sebagai berikut.
a. Kebutuhan oksigen
Pada kehamilan terjadi perubahan pada sistem respirasi untuk dapat

memenuhi kebutuhan O2, di samping itu terjadi desakan diafragma

karena dorongan rahim yang membesar. Sebagai kompensasi terjadinya

desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan

bernafas lebih dalam. Hal ini akan berhubungan dengan meningkatnya

aktifitas paru-paru oleh karena selain untuk mencukupi kebutuhan O 2

ibu, juga harus mencukupi kebutuhan O2 janin. Ibu hamil kadang–

kadang merasakan sakit kepala, pusing ketika berada di keramaian

misalnya di pasar, hal ini disebabkan karena kekurangan O2.

b. Kebutuhan nutrisi

Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa hamil,

banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada

sebelu hamil. Pada ibu hamil akan mengalami BB bertambah,

penambahan BB bisa diukur dari IMT (Indeks Masa Tubuh) / BMI

(Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung dengan cara BB

sebelum hamil dalam kg dibagi (TB dlm m)2. Kebutuhan makanan

sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil dan ibu menyusui diantaranya

yaitu :

Nutrien Tak Hamil Kondisi Ibu Hamil


Hamil Menyusui
Kalori 2.000 2300 3000
Protein 55 g 65 g 80 g
Kalsium (Ca) 0,5 g 1g 1g
Zat besi (Fe) 12 g 17 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IU
Vitamin D 400 IU 600 IU 800 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mg
Niasin C 13 mg 15 mg 18 mg
Kenaikan BB yang berlebihan atau BB turun setelah kehamilan

triwulan kedua harus menjadi perhatian, besar kemungkinan ada hal

yang tidak wajar sehingga sangat penting untuk segera memeriksakan

ke dokter.

c. Personal hygiene

Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang

kotor banyak mengandung kuman. Pada ibu hamil karena

bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil cenderung

menghasilkan keringat yang berlebih, sehingga perlu menjaga

kebersihan badan secara ekstra disamping itu menjaga kebersihan badan

juga dapat untuk mendapatkan rasa nyaman bagi tubuh. Personal

hygiene diantaranya yaitu mandi, perawatan vulva dan vagina,

perawatan gigi, perawatan kuku, dan perawatan rambut.

d. Pakaian

Pakaian yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pakaian yang longgar,

nyaman dipakai, tanpa sabuk atau pita yang menekan bagian perut atau

pergelangan tangan karena akan mengganggu sirkulasi darah.Stocking

tungkai yang sering dikenakan sebagian wanita tidak dianjurkan karena

dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian dalam atas (BH) dianjurkan

yang longgar dan mempunyai kemampuan untuk menyangga payudara

yang makin berkembang. Dalam memilih BH supaya yang mempunyai


tali bahu yang lebar sehingga tidak menimbulkan rasa sakit pada

bahu.Sebaiknya memilih BH yang bahannya dari katun karena selain

mudah dicuci juga jarang menimbulkan iritasi.

Celana dalam sebaiknya terbuat darikatun yang mudah menyerap

airsehingga untuk mencegah kelembaban yang dapatmenyebabkan gatal

dan iritasi apalagiibu hamil biasanya sering BAK karena ada

penekanankandung kemih oleh pembesaran uterus.Korset dapat

membantu menahan perut bawah yangmelorot dan mengurangi nyeri

punggung. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkantekanan pada

perut yang membesar dan dianjurkan korset yang dapat menahan perut

secaralembut.Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat

menimbulkan ketidaknyamanandan tekanan pada uterus, korset seperti

ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil.

e. Eliminasi (BAB DAN BAK)

a) Buang Air Besar(BAB)

Pada ibu hamil sering terjadi obstipasi. Obstipasi ini kemungkinan

terjadi disebabkan oleh :

- Kurang gerak badan

- Hamil muda sering terjadi muntah dan kurang makan

- Peristaltik usus kurang karena pengaruh hormone

- Tekanan pada rektum oleh kepala

Dengan terjadinya obstipasi pada ibu hamil maka panggul terisi

dengan rectum yang penuh feses selain membesarnya rahim, maka


dapat menimbulkan bendungan di dalam panggul yang

memudahkan timbulnya haemorrhoid. Hal tersebut dapat dikurangi

dengan minum banyak air putih, gerak badan cukup, makan-

makanan yang berserat seperti sayuran dan buah-buahan.

b) Buang Air Kecil (BAK)

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup

lancar dan malahan justru lebih sering BAK karena ada penekanan

kandung kemih oleh pembesaran uterus.Dengan kehamilan terjadi

perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi

lebihbasah.Situasi ini menyebabkan jamur (trikomonas) tumbuh

subur sehingga ibu hamilmengeluh gatal dan keputihan.Rasa gatal

sangat mengganggu, sehingga sering digaruk danmenyebabkan saat

berkemih sering sisa (residu) yang memudahkan terjadinya infeksi.

f. Seksual

Hamil bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan

seksual.Hubungan seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah :

a) Posisi diatur untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut . Posisi

perempuan diatasdianjurkan karena perempuan dapat mengatur

kedalaman penetrasi penis dan jugadapat melindungi perut dan

payudara. Posisi miring dapat mengurangi energi dantekanan perut

yang membesar terutama pada kehamilan trimester III.

b) Pada trimester III hubungan seksual supaya dilakukan dengan hati –

hati karena dapat menimbulkan kontraksi uterus sehingga


kemungkinan dapat terjadi partus prematur, fetal bradicardia pada

janin sehingga dapat menyebabkan fetal distress tetapi tidak berarti

dilarang.

c) Hindari hubungan seksual yang menyebabkan kerusakan janin

d) Hindari kunikulus (stimulasi oral genetalia wanita) karena apabila

meniupkan udara ke vagina dapat menyebabkan emboli udara yang

dapat menyebabkan kematian.

e) Pada pasangan beresiko, hubungan seksual dengan memakai

kondom supaya dilanjutkan untuk mencegah penularan penyakit

menular seksual.

Hubungan seksual disarankan tidak dilakukan pada ibu hamil bila:

a) Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri

atau panas.

b) Terjadi perdarahan saat hubungan seksual.

c) Terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak.

d) Terdapat perlukaan di sekitar alat kelamin bagian luar.

e) Serviks telah membuka

f) Plasenta letak rendah

g) Wanita yang sering mengalami keguguran, persalinan preterm,

mengalami kematian dalam kandungan atau sekitar 2 minggu

menjelang persalinan.
5. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil

A. Pengkajian

a) Anamnesa identitas istri dan suami


b) Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala,
nyeri ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
c) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik
atau kehamilan mola sebelumnya
d) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
- Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai
keadaan  panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul,
dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya
pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis,
skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
- Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko
untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari
145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
- Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan
berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester
(II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg.Bila
terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko
bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
- Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk
status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan
anak dengan BBLR.
- Tanda-tanda vital
 Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan
resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat,
TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15
mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan
eklamsi.
 Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
 Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 C dikatakan demam,
hal ini kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
 Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20
kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi
napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai
mempunyai penyakit jantung.
- Kepala dan Leher
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak
pucat, berwarna kuning/jaundice pada sclera
 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan
gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui
pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe
dan pembesaran vena jugularis
- Payudara
 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara
normal melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan
kecil, sedang, dan besar
 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe
- Abdomen
 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila
usia kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia
kehamilan     > 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi,
posisi, dan penurunan kepala janin kalau lebih dari 36
minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I   : 
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus
 Konsistensi uterus
Leopold II  :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III  : 
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih
goyang
Leopold IV  :
 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan
berapa jauh sudah masuk PAP
-  Tangan dan kaki
 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada
kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya
varises
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi
gerakan hipo atau hiper
- Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris,
lubanguretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak
atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi,
jumlah, bau)
 Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk
mengetahui adanya pembengkakan masa atau cairan kista
2) Panggul : menggunakan speculum
 Memeriksa serviks untuk melihat adanya
cairan/darah,luka/lesi, apakah serviks sudah membuka
atau belum
 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya
cairan/darah dan luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
 Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui
pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri
tekan atau nyeri goyang)
 Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen,
dua jari di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran,
bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya
masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin  : 
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin
b. Dari ibu     :
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus
5) Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta
posisinya
 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa menurut Doegoes (2001), yaitu sebagai berikut :

a. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi

terhadap b/d mual muntah

b. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah

c. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran

diafragma.

d. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola

tingkat aktivitas, sesak.

e. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap

kehamilan.
C. Intervensi Keperawatan

Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria hasil Intervensi Rasional


Nutrisi; Perubahan,
Setelah dilakukan asuhan 1. Tentukan keadekuatan 1. Kesejahteraan
kurang dari keperawatan 3 x 24 kebiasaan asupan janin/ibu tergantung
kebutuhan tubuh, jam diharapkan nutrisi dulu atau pada nutrisi selama
resiko tinggi nutrisi terpenuhi sekarang dengan kehamilan
terhadap b/d mual dengan criteria menggunakan batasan sebagaimana selama
muntah hasil : 24 jam. Perhatikan 2 tahun sebelum
1. Mengikuti diet kondisi rambut, kuku, kehamilan
yang dianjurkan dan kulit, 2. Remaja dapat
2. Mengkonsumsi 2. Dapatkan riwayat cenderung
suplemen zat kesehatan: catat usia malnutrisi/anemia
besi/vitamin (khususnya kurang dari dan klien lansia
sesuai resep 17 tahun atau lebih dari mungkin cenderung
35 tahun), obesitas/DM
3. Berikan informasi 3. Materi referensi yang
tertulis dan verbal yang dapat dipelajari di
tepat tentang diet, rumah, meningkatkan
4. Timbang berat badan, kemungkinan klien
pastikan berat badan memilih diet
pregravid biasanya, seimbang
5. Pantau kadar 4. Ketidakadekuatan
hemoglobin (Hb) / Ht, penambahan BB
prenatal dan atau di
bawah berat badan
normal masa
kehamilan
5. Mengidentifikasi
adanya anemia dan
potensial penurunan
kapasitas pembawa
oksigen ibu
Resiko kekurangan
Setelah dilakukan asuhan 1. Auskultrasi denyut 1. Adanya denyut
volume cairan b/d keperawatan 3 x 24 jantung janin jantung memastikan
muntah jam diharapkan adanya janin bukan
cairan terpenuhi 2. Tentukan mola hidatidosa
dengan criteria frekuensi/beratnya mual
hasil : Klien atau muntah 2. Memberikan data
mengkonsomsi berkenaan dengan
cairan dengan 3. Tinjau ulang riwayat semua kondisi.
jumlah yang sesuai kemungkinan masalah Peningkatan kadar
setiap hari medis lain. (Misalnya Hormon
uklus, peptikum, Gonadotropin
gastritis, kolesistisis) Korionik (HCG),
perubahan
4. Kaji suhu dan turgor matabolisme
kulit, membran mukosa, karbohidrat dan
TD, suhu, masukan penurunan motilitas
haluaran dan berat jenis gastric memperberat
urine. mual dan muntah
pada trisemester
pertama.
5. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
bikarbonat makan enam 3. Membantu dalam
kali sehari dengan mengenyampingkan
jumlah yang sedikit dan penyebab lain. Untuk
makanan tinggi mengatasi masalah
karbohidrat khusus dalam
mengidentifikasi
intervensi

4. Indikator dalam
membantu untuk
mengevaluasi
tingkat/kebutuhan
hidrasi

5. Membantu dalam
meminimalkan
mual/muntah dengan
menurunkan
keasaman lambung.

Resiko tinggi
Setelah
pola dilakukan asuhan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu
napas tidak efektif keperawatan 3 x 24 perubahan tidur normal mengidentifikasi
b/d jam diharapkan tidak berkenaan dengan kebutuhan
penekanan/pergeser efektif pola nafas kehamilan, teruskan pola menetapkan pola
an diafragma. tidaj terjadi dengan tidur saat ini. tidur yang berbeda
criteria hasil : 2. Kaji tingkat insomnia waktu tidur malam
1. Pernapasan dan respons klien dan tidur siang lebih
normal terhadap penurunan dini.
2. tidak ada suara tidur, anjurkan alat 2. ansietas yang
tambahan 3. Perhatikan keluhan berlebihan,
kesulitan bernapas kegembiraan,
karena posisi. Anjurkan ketidaknyamanan
tidur pada posisi semi fisik, nokturia, dan
fowler. aktivitas janin dapat
4. Evaluasi tingkat mempersulit tidur.
kelelahan, anjurkan klien 3. pada posisi
untuk istirahat ± 2 jam rekumben,
dan dapatkan 8 jam tidur pembesaran uterus
per malam. serta organ abdomen
menekan diafragma
hingga membatasi
ekspansi paru,
penggunaan posisi
semi fowler
memungkinkan
diafragma menurun
4. peningkatan retensi
cairan, penambahan
berat badan dan
pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan
anak lain
GangguanSetelahpola dilakukan asuhan 1. Tinjau ulang kebutuhan 1. membantu
tidur b/d stress keperawatan 3 x 24 perubahan tidur normal mengidentifikasi
psikologik, jam diharapkan pola berkenaan dengan kebutuhan
perubahan pola tidur teratur dengan kehamilan, teruskan pola menetapkan pola
tingkat aktivitas, criteria hasil : tidur saat ini. tidur yang berbeda
sesak. klien tidur lebih dari 8 jam 2. Kaji tingkat insomnia waktu tidur malam
dan respons klien dan tidur siang lebih
terhadap penurunan dini.
tidur, anjurkan alat bantu 2. ansietas yang
untuk tidur seperti teknik berlebihan,
relaksasi, membaca, kegembiraan,
mandi air hangat, dan ketidaknyamanan
penurunan aktivitas tepat fisik, nokturia, dan
sebelum beristirahat. aktivitas janin dapat
3. Perhatikan keluhan mempersulit tidur.
kesulitan bernapas 3. pada posisi
karena posisi. Anjurkan rekumben,
tidur pada posisi semi pembesaran uterus
fowler. serta organ abdomen
4. Evaluasi tingkat menekan diafragma
kelelahan, anjurkan klien hingga membatasi
untuk istirahat ± 2 jam ekspansi paru,
dan dapatkan 8 jam tidur penggunaan posisi
per malam. semi fowler
memungkinkan
diafragma menurun,
4. peningkatan retensi
cairan, penambahan
berat badan dan
pertumbuhan janin
semua memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara dengan
anak lain
Kurang Setelah dilakukan asuhan 1. Buat hubungan saling 1. Memberikan
pengetahuan b/d keperawatan 3 x 24 percaya antara perawat – informasi dan
kurang pemahaman jam diharapkan klien meningkatkan
terhadap mengetahui tentang 2. Klarifikasi kesalah hubungan saling
kehamilan. kehamilan dengan pahaman percaya
criteria hasil : 3. Tentukan derajat 2. Ketakutan biasanya
memahami semua tentang motivasi untuk belajar timbul dari
kehamilan 4. Pertahankan sikap kesalahpahaman
terbuka terhadap informasi dan dapat
keyakinan pasangan mengganggu
5. Jelaskan rutinitas pembelajaran
kunjungan kantor dan selanjutnya.
rasional dari intervensi 3. Klien dapat
mengalami kesulitan
dalam belajar
tersebut jelas.
4. Penerimaan penting
untuk
mengembangkan dan
mempertahankan
hubungan.
5. Menguatkan
hubungan antara
pengkajian kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Bobak.(2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillynn. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi.Edisi 2.

EGC: Jakarta.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Manuaba. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Tyastuti, S., Wahyuningsih, H. P., (2016). Asuhan Kebidanan

Kehamilan.Cetakan pertama. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.

Kurniarum, A., (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru

Lahir.Cetakan pertama. Jakarta Selatan : Kemenkes RI.

Karjatin, A., (2016). Keperawatan Maternitas.Cetakan pertama. Jakarta Selatan :

Kemenkes RI.

Uly Agustine, & Maria Christina Endang Sukartiningsih. (2019). Cultural Social

Relationship With The Implementation Of Antenatal Care (ANC) in The

Kambaniru Puskesmas Working Area. Jurnal Kesehatan Primer, Vol 4. doi:

https://doi.org/10.31965/jkp
.

Anda mungkin juga menyukai