Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

DENGAN ANTENATAL CARE (ANC)


DIRUANG HASANAH
RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

DISUSUN OLEH :
RAHAYU RAHMATIKA
2022207209243

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE (ANC)

1. KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Pengertian Antenatal care


Antenatal Care (ANC) ialah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau masa hamil.
ANC bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang 9 kurang baik bagi ibu dan
anak (Purwaningsih & Fatmawati, 2010). Antenatal Care adalah perawatan yang dilakukan
atau diberikan kepada ibu hamil mulai dari saat awal kehamilan hingga saat persalinan
(Rahmatullah, 2016).
Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada ibu hamil,
seperti pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap
menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016).

B. Tujuan dan jadwal antenatal care


Tujuan antenatal care untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa
deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.(Kemenkes
RI, 2018). Tujuan asuhan keperawatan antenatal adalah mendeteksi secara dini risiko
komplikasi yang mungkin dialami ibu selama hamil, mencegah komplikasi selama hamil,
memantau kesehatan ibu dan janin, membantu dan memfasilitasi proses adptasi yang terjadi
sehingga ibu dapat beradaptasi dengan perubahan fisik dan peran barunya, menginformasikan
kunjungan ulang, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan, 10 menurunkan
morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal (Manurung, Tutiany, & Suryati, 2011).
Program pelayanan kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan kehamilan
sesuai dengan frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester
pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia
kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
minggu sampai persalinan) (Kemenkes RI, 2018).
C. Tanda-tanda kehamilan
1. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut
2. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan
dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
3. Tanda hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah hismus.
Pada mimggu-minggu pertama hismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri.
Hipertrofiismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lunak.
4. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks.
Perubahan warna ini disebabkan oleh 16 pengaruh hormon estrogen. e. Tanda piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah
telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah
satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
5. Tanda Braxton-Hicks Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk
uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan
misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks tidak ditemukan. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam
uterus.
6. Reaksi kehamilan positif Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon
chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menemukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

D. Adaptasi fisiologis dan psikologis ibu hamil


1. Perubahan dan Adaptasi Fisiologisa.
a. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasikarena pengaruh
melanophore stimulating hormone lobus hipofisisanterior dan pengaruh kelenjar
suprarenalis. (Manuaba, 1998). Melasma di wajah yang biasa di sebut cloasma atau
topengkehamilan, adalah bercak pada kulit di derah tonjolan maksila dan
dahikhususnya pada wanita hamil berkulit hitam. (Bobak, dkk. 2005). Linea nigra
adalah garis pigmentasi dari daerah symfisis pubissampai bagian atas fundus di garis
tengah tubuh dan stria gravidarumatau tanda regangan akan terlihat di bagian bawah
abdomen. (Bobak,dkk. 2005)
b. Perubahan kelenjar
Perubahan kelenjar gondok membesar sehingga leher ibu berbentukseperti leher pria.
Perubahan ini tidak selalu terjadi pada wanita hamil.
c. Perubahan payudara
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormoneSomatomatropin, esterogen, dan
progesterone, akan tetapi belummengeluarkan air susu. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007).
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli dan rasa berada di payudara mulai
timbul sejak minggu keenam gestasi. Putting susu danareola menjadi lebih berpigmen
dan lebih erektil. Hipertrofi kelenjar sebasea / lemak yang muncul di areola primer
dan tdisebut TuberkelMontgomery. (Bobak, dkk. 2005)
d. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama di
bawah pengaruh esterogen dan progesterone yang kadarnya meningkat.Pembesaran in
i padadasarnya disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus. Berat uterus normal < 30
gram, pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan
panjang <20 cm dan dinding ±2,5 cm. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007) Selama minggu
awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus danlimfe mengakibatkan edema dan
kongesti panggul. Akibatnya uterus,servik dan istmus melunak secara progresif dan
servik menjadi agak kebiruan, yang disebut “Tanda Chadwick”. (Bobak, dkk. 2005)

Pada sekitar minggu ke 7 dan ke 8, terlihat pola pelunakan uterussebagai berikut :


istmus melunak dan dapat ditekan (Tanda Hegar), servikmelunak (Tanda Goodell),
dan fundus pada serviks mulai fleksi (TandaMcDonald). (Bobak, dkk. 2005)
e. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone esterogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampaklebih merah, agak
kebiruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick.Warna porsio pun tampak
livide. (Wiknjosastro, Hanifa. 2007)

Selama hamil, pH sekresi vagina menjadi lebih asam.


Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi
vagina. Dan peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul menyebabkan penin
gkatan sensitivitas yang menyolok, yang menyebabkan peningkatan keinginan dan
bangkitan seksual, terutama selama trimester kedua.(Bobak, dkk. 2005)
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada hamiltua, sering terjadi
edema pada salah satu tungkai. Edema terjadi karena tekanan uterus yang membesar
pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
g. Perubahan pada sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar
h. Sistem sirkulasi darah
Perubahan sistem sirkulasi darah menurut Mochtar, Rustam (1998)adalah:
 Volume darah
Volume darah total dan volume plasma darah meningkat pesat sejak akhir
trimester pertama. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 20 %,
dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung yang
meningkat sebanyak ± 30 %
 Protein darah
Jumlah protein, albumin dan gamaglobulin menurun dalam
triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.Beta
globulin dan fibrinogen terus meningkat.
 Hitung jenis dan haemoglobin (Hb)
Hematokrit cenderung menurun karena kenaikan relatif
volume plasma darah. Konsentrasi Hb menurun, ini disebabkan volume plas
ma yang meningkat
 Nadi dan Tekanan Darah
Tekanan darah arteri cenderung menurun terutama selama trimester kedua,
dan akan naik lagi seperti pra hamil. Nadi biasanya naik,rata- rata 84 x /
menit.
 Jantung
Pompa jantung mulai naik kira-kira 30% setelah kehamilan 3 bulandan
menurun lagi pada minggu terakhir kehamilan.
i. Sistem pernapasan
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan O2. Di samping itu terjadi desakan diafragmakarena dorongan rahim yang
membesar pada umur kehamilan 32minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan
rahim dan kebutuhanO2 yang meningkat, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar
20-25% dari biasanya. (Manuaba, 1998)
j. Sistem pencernaan
Saliva meningkat, dan pada trimester pertama mengeluh mual danmuntah. Tonus otot
saluran pencernaan melemah, sehingga motilitas danmakanan lebih lama berada
dalam saluran makanan. Gejala muntah /emesis gravidarum sering terjadi biasanya
pada pagi hari, disebut sakit pagi / morning sickness.
(Mochtar, Rustam. 1998)
k. Traktus Urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala
bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.Filtrasi pada glomerulus
bertambah sekitar 69-70%. (Manuaba, 1998)
l. Metabolisme
Menurut Manuaba (1998), perubahan metabolisme pada ibu hamilyaitu sebagai
berikut :
 Metabolisme basal naik sebesar 15- 20% dari semula
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan 155 mEq/litermenjadi 145
mEq/liter
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi. Dalam makanandiperlukan
protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam tiap hari
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein
 BB ibu hamil bertambah
2. Perubahan dan Adaptasi Psikologis
a. Trimester I
Trimester pertama Trimester pertama sering dianggap
sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan tehadap kenyataan ini dan arti
bagi semua ini bagi dirinya merupakan
tugas psikologis yang paling penting bagi dirinya. Salam trimester ini wanita menjadi
ambivalen. Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Akan tetapi bagi wanita
terutama mereka yang telah merencanakan kehamilan atau telah berusaha keras untuk
hamil, merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa dirinya telah hamil dan
mencari bukti kehamilan pada setiap jengkal tubuhnya. Hasrat seksual pada trimester
pertama sangat bervariasi antara wanita satu dengan wanita yang lain. Meski
beberapa wanita
mengalami peningkatan hasrat seksual akan tetapi secara umum trimester pertamamer
upakan waktu terjadinya penurunana libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang
jujur dan terbuka terhadap pasangannya masing-masing. Banyak wanita merasakan
kebutuhan kasih saying yang besar dan cinta kasih tanpa seks.
b. Trimester II
Trimester kedua sering di kenal sebagai periode kesehatan
yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala rasa
ketidak nyamanan yang normal yang dialami oleh ibu hamil. Trimester kedua dibagi
menjadi dua fase yakni fase pra-queckning
dan pasca quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang
terpisah , yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis
utamanya pada trimester ini yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya
sendiri, yang berbeda dari ibunya. Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama
trimester kedua,kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam
hubungan seksual mereka dibandingkan dengan trimester I dan sebelum hamil.
Trimester kedua hamper terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran
perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina menjadi semakin banyak
pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah- masalah yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah mengalami
perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya menjadi seorang pencari
kasih sayang dari pasangannya, dan semua factor ini turut mempengaruhi
peningkatan libido dan kepuasan seksual.
c. Trimester III
Trimester ketiga ini sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Ia
mulai menyadari kehadiran bayi sebagi makhluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar
menantikan kelahiran sang bayi. Dalam trimester ini merupakan waktu
persiapan yang aktif menantikan kelahiran bayinya. Hal ini membuat ia berjaga-jaga
dan menunggu tanda dan gejala persalinan.Sejumlah ketakutan muncul dalam
trimester ini yaitu merasa cemas dengan kehidupan bayinya dan dirinya sendiri,
seperti : apakah bayinya nanti akan lahir abnormal, terkait dengan persalinan dan
pelahiran (nyeri,kehilangan kendali dan hal- hal lain yang tidak diketahui), apakah
iaakan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena
perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera
akibat tendangan bayi.Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan
dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsistem dari pasangannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seksual akan menghilang seiring dengan
membesarnya abdomen yang menjadi penghalang. Alternative posisi dalam
berhubungan seksual dan metode alternative untuk mencapai kepuasan dapat
membantu atau dapat menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman
dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan
konsultasi mereka dengan tenaga kesehatan menjadi sangat penting.
E. PATHWAY

F. Pengkajian ibu hamil Trimester I-III


1. Pengkajian ibu pada masa kehamilan terdiri dari pengkajian riwayat menstruasi, riwayat
obstetri, riwayat kontrasepsi, riwayat penyakit dan operasi, dan riwayat kesehatan
(Ratnawati, 2017).
2. Adapun pengkajian yang dilakukan berdasarkan diagnosa defisit pengetahuan yaitu
(PPNI, 2016) : Gejala dan tanda mayor Subjektif : Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif : Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran, menunjukan persepsi yang keliru
terhadap masalah Gejala dan tanda minor Subjektif : (tidak tersedia) Objektif : Menjalani
pemeriksaan yang tidak tepat, menunjukkan perilaku berlebihan (mis. Apatis,
bermusuhan, agitasi, histeria)
3. Biodata klien : nama klien dan suami, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku bangsa,
agama, alamat (Manurung et al., 2011).
4. Keluhan utama : anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama ibu
hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya (Manurung et al., 2011)
5. Riwayat kesehatan keluarga : data ini meliputi penyakit keluarga yang bersifat penyakit
keturunan (asma, diabetes mellitus, haemophili, keturunan kembar) dan penyakit kronis
(Manurung et al., 2011)
6. Riwayat menstruasi : menarche, lama haid, siklus, jumlah darah haid, dismenorrhae,
keluhan haid (Manurung et al., 2011), hari pertama haid terakhir (HPHT) guna
menentukan taksiran persalinan (TP) (Ratnawati, 2017).
7. Riwayat obstetri : memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan saat ini. Riwayat obstetri pada
kehamilan dan persalinan sebelumnya antara lain, gravida, para-abortus, dan anak hidup
(GPAH), berat badan bayi saat lahir dan usia gestasi, pengalaman persalinan, jenis
persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan, jenis anastesi dan kesulitan
persalinan, komplikasi maternal, komplikasi pada bayi, riwayat nifas sebelumnya
(Ratnawati, 2017).
8. Riwayat kontrasepsi : penggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat berakibat
buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahilan dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan
organ janin (Ratnawati, 2017). Riwayat pola hidup sehari-hari : data yang perlu dikaji
pemenuhan kebutuhan fisiologis dalam kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan
meliputi : kebutuhan nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi
dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok) (Manurung et al.,
2011).
9. Riwayat psikososial : pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh keluarga/klien
selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan, penerimaan
keluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan gambaran diri sehubungan dengan
perubahan postur tubuh selama kehamilan (Manurung et al., 2011).
10. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan umum Keadaan umum, kelainan bentuk badan serta
kesadaran, keadaan vital sign. Pemeriksaan kebidanan Muka: pigmentasi muka (kloasma
grafidarum), conjunctiva (adakah anemis), sclera (adakah ikterik), kelopak mata (apakah
cekung?) Leher: pigmentasi (apakah ada peningkatan), kelenjar tiroid dan paratiroid, vena
jugularis (apakah ada pembesaran?). Dada: Keadaan paru-paru (inspeksi, palpasi pecusi,
auskultasi), dypsnea, payudara (apakah ada hiperpigmentasi, pembesaran?). Perut:
pigmentasi (linea nigra/ alba, strie, pemeriksaan leopold Mc Donald) a) Leopold I :
Menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus b) Leopold II : Menentukan batas
samping rahim kanan kiri. Menentukan c) Leopold III : Menentukan bagian terbawah
janin d) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin masuk PAP k.
Pemeriksaan penunjang : Urine, Darah : Hb, Ht, golongan darah, faeses, USG, pap smear
dan kultur getah serviks

G. Masalah Keperawatan Ibu Hamil Trimester I-III


Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual
maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien
individu, keluarga, dan komunitas, terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan (PPNI,
2016). Diagnosis keperawatan yang ditegakkan dalam masalah ini adalah
1. Kesiapan meningkatkan proses melahirkan
2. Ansietas
3. Gangguan eliminasi urin
4. Konstipasi
5. Risiko kekurangan volume cairan
6. Gangguan citra tubuh
7. Risiko jatuh
8. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan

H. Rencana Keperawatan ibu Hamil Trimester I-III


NO DIGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Kesiapan Setelah dilakukan Edukasi persalinan Observasi :
persalinan tindakan Observasi : - Untuk mengetahui
keperawatan 3x24 - Identifikasi tingkat
jam kondisi pada pengetahuan pengetahuan
periode - Identifikasi - Untuk mengetahui
kehamilan yang pemahaman tingkat pemahama
dihitung sejak ibu tentang tentang persalinan
hari pertama haid persalinan Teraupetik
terakhir hingga Teraupetik - Untuk
dimulainya - Sediakan memberikan
persalinan materi dan edukasi kesehatan
membaik dengan media - Untuk
kriteria hasil : pendidikan menerapkan
1. Nausea kesehatan jadwal pemberian
menurun - Jadwalkan edukasi kesehatan
2. Perdaraha pendidikan - Untuk
n kesehatan memberikan
pervagina sesuai kesempatan pasien
m kesepakatan bertanya
menurun - Berikan - Untuk membuat
3. Nyeri kesempatan pasien dihargai
abdomen untuk bertanya Edukasi :
menurun - Berika - Untuk
4. Mood reinforcement menjelaskan cara
labil posisitf cara melahirkan
menurun terhadap sesuai yang pasien
perubahan mau
perilaku ibu - Untuk
Edukasi menjelaskan
- Jelaskan tempat melahirkan
metode - Untuk
persalinan menjelaskan
yang ibu program program
inginkan yang dapat
- Jelaskan dilakukan pasien
persiapan dan - Untuk
tempat mengajarkan
persalinan teknik
- Anjurkan ibu pengurangan nyeri
mengikuti pasca melahirkan
kelas ibu selain minum obat
hamil pada - Untuk
usia kehamilan mengajarkan
lebih dari 36 pasien cukup gizi
minggu - Untuk
- Anjurkan ibu mengajarkan
menggunakan relaksasi
teknik menurunkan
manajemen kecemasan
nyeri - Untuk
persalinan tiap mengajarkan
kala pasien tentang
- Anjurkan ibu tanda tanda
cukup nutrisi persalinan
- Ajarkan teknik - Untuk
relaksasi untuk mengajarkan ibu
meredakan untuk mengenai
kecemasan tanda bahaya
dan persalinan
ketidaknyama
nan persalinan
- Ajarkan ibu
mengenali
tanda-tanda
persalinan
- Ajarkan ibu
mengenali
tanda bahaya
persalinan
2. Ansietas Setelah Reduksi ansietas Observasi :
dilakukan Observasi : - Untuk mengetahui
tindakan - Identifikasi tingkat kecemasan
keperawatan x24 saat tingkat berubah atau tidak
jam diharapkan ansietas - Untuk mengetahui
tingkat ansietas berubah apakah pasien
menurun dengan - Identifikasi dapat mengambil
kriteria hasil : kemampuan keputusan dengan
1. Perilaku mengambil bak
gelisah keputusan Teraupetik
menurun - Monitor tanda- - Untuk
2. Verbalisa tanda ansietas menumbuhkan
si Teraupetik : suasana
kebingun - Ciptakan lingkungan yang
gan suasana baik dan percaya
menurun teraupetik - Untuk memberkan
3. Verbalisa untuk rasa nyaman
si menumbuhkan kepada pasien
khawatir kepercayaan - Untuk mengetahui
akibat - Temani pasien situasi yang
kondisi untuk membuat pasien
yang mengurangi menjadi cemas
dihadapi kecemasan - Untuk
menurun jika mendengarkan
4. Perilaku memungkinka keluhan ansietas
tegang n pasien
menurun - Pahami situasi - Untuk
yang membuat memberikan rasa
ansietas kepercayaan
- Dengarkan kepada pasien
dengan penuh Edukasi :
perhatian - Untuk
- Gunakan memberitahu
pendekatan kepada pasien hal-
yag tenang dan hal apa saja yang
meyakinkan akan mungkin
Edukasi dialami
- Jelaskan - Untuk
prosedur, memberitahukan
termasuk informasi secara
sensasi yang benar diagnosa
mugnkin dan
dialami pengobatannya
- Informasikan - Untuk
secara faktual mengajarkan
mengenai keluarga tetap
diagnosis, bersama pasien
pengobatan - Untuk melatih
dan prognosis teknik relaksasi
- Anjurkan supaya pasien
keluarga untuk menjadi lebih
tetap bersama rileks dan santay
pasien
- Latih teknik
relaksasi
3 Gangguan setelah dilakukan Promosi citra tubuh Observasi
citra tubuh tindakan Observasi : - Untuk mengetahui
keperawatan x24 - Identifikasi harapan citra
jam diharapkan harapan citra tubuh berdasarkan
citra tubuh tubuh tahap
meningkat berdasarkan perkembangan
dengan kriteria tahap - Untuk mengetahui
hasil : perkembangan perubahan citra
1. Verbalisa - Identifikasi tubuh yang
si perubahan dialami pasien
perasaan citra tubuh yang
negatif yang mengakibatkan
tentang mengakibatka isolasi sosial
perubaha n isolasi sosial - Untuk mengetahui
n tubuh - Monitor frekuensi
menurun frekuensi pernyataan kritik
2. Verbalisa pernyataan terhadap diri
si kritik terhadap sendiri
kekhawat diri sendiri Edukasi
iran pada Edukasi - Untuk
reaksi - Jelaskan pada menjelaskan pada
orang lain keluarga keluarga tentang
menurun tentangperawa perawatan
3. Menyentu tan perubahan perubahan citra
h bagian citra tubuh tubuh terhadap
tubuh - Anjurkan pasien
membak menggunakan - Untuk
4. Melihat alat bantu menggunakan alat
bagian - Anjurkan bantu supaya
tubuh mengikuti menghindari
membaik kelompok isolasi sosial
pendukung - Untuk membantu
- Latih fungsi membangkitkan
tubuh yang kembali citra
dimiliki tubuh
Teraupetik Teraupetik
- Diskusikan - Untuk
perubahan mendiskusikan
tubuh dan perubahan tubuh
fungsinya yang dialami
- Diskusikan - Untuk
perbedaan memberitahukan
penampilan perubahan fisik
fisik terhadap yang sedang
harga diri dialami pasien
- Diskusikan - Untuk
cara memdiskusikan
mengembangk cara
an harapan mengembangkan
citra tubuh hidup relistis
secara realistis
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/222215763/Laporan-Pendahuluan-Anc

Doengoes, M.Rencana Perawatan Maternitas / Bayi, EGC : jakarta. 2001.Mansjoer, A.

Dasar-dasar Keperwatan Maternitas, EGC : jakarta. 1995.Mochtar, R. Sinopsis obstetri :


obstetri operatif, obstetri sosial, jilid 2. EGC : Jakarta. 2002.Syaifudin, Abdul Bari,

Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Bina PustakaSarwono Prawirohardjo: Jakarta.


2002.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/antropologi-kesehatan/lp-
antenatal-care/10826350

Anda mungkin juga menyukai