KELOMPOK 4 :
1. ANISA AYU LESTARI
2. BINTANG AJI PAMUNGKAS
3. CENDI SURYA ADELA
4. DEWI OKTA PERIYANTI
5. ELFINE DION
6. NI’MATUL KHOIRIYAH
7. RAHAYU RRAHMATIKA
8. REZALADY SURATAMA
9. TRI ANGGRAINI
seorang perawat yang melepas jarum infus
menyebabkan seorang bayi, yang berumur 2,3
bulan meninggal dunia.
Hazard biologis yaitu perawat tertular penyakit difteri dari pasien pasca
menangani dan melakukan tindakan awal pada pasien positif difteri.
Apes menimpa Hj Bembeng, warga Desa Tiroang, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Niat
hendak mendapat pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau, malah harus dibayar mahal.
Paha kanannya patah akibat terjatuh dari alat timbang badan milik rumah sakit setempat. Peristiwa tersebut
terjadi pada Minggu (19/1/2014) pagi tadi di ruang Seruni RSUD Makkasau. Kepada Kompas.com, Jasmir,
keluarga korban mengatakan, sebelum kejadian, perawat meminta korban untuk naik ke timbangan untuk
mengetahui berat badan korban. "Saat berusaha naik ke timbangan, korban terpeleset jatuh hingga
mengalami patah tulang," katanya. Sementara itu, Suryani, anak korban mengatakan, pasca-kejadian, pihak
rumah sakit terkesan ogah-ogahan memberi pelayanan. "Ada jeda beberapa jam setelah paha ibu kami
patah, baru diberi tindakan medis. Terkesan perawat ogah bertanggung jawab. Padahal ibu kami jatuh
karena kelalaian perawat dan kerusakan timbangan rumah sakit," katanya dengan nada kesal. Bagian
Humas RSUD Andi Makkasau, Ramli mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab atas kejadian
tersebut. "Jelasnya, sebelum meminta pasien menimbang badannya, pihak kami sudah menerapkan
penanganan sesuai dengan prosudural yang berlaku," katanya. Petugas, kata Ramli, juga telah menanyakan
pasien apakah mampu naik ke timbangan dengan posisi berdiri atau tidak. "Pasien mengiyakan, sehingga
dibiarkan naik sendiri," katanya. Terkait lambannya penanganan pasien pasca-insiden tersebut, kata Ramli,
tidak serta merta dilakukan, karena pasien memiliki riwayat penyakit kanker payudara, maka yang terlebih
dahulu ditangani adalah penyakit kanker payudaranya. "Ditangani sesuai riwayat sakitnya. Kita tangani
dulu penyakit awalnya, yakni kanker payudara. Setelah itu baru sakit patah pada pahanya," ujarnya.
Analisis kasus
Saran
KASUS 4 ( Dewi Okta Periyanti )
“Pasien terjatuh karna kurangnya K3”
Siti Rodiyah (22) pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Koesma Tuban,
Jawa Timur meninggal dunia, yang diduga akibat keteledoran perawat. Wanita asal
Desa/Kecamatan Plumpang itu harus meregang nyawa pasca melahirkan dan jatuh
dari tempat tidur di Ruang Observasi.
Ia berujar, seharusnya perawat yang jaga tidak membiarkan korban jatuh dari
tempat tidurnya. Entah bagaimana prosesnya menurut dia, korban mengalami
pendarahan dan mengesot (merangkak) menuju pintu ruangan untuk minta
tolong.
Analisis kasus
Menurut analisis saya pekerja itu kurang memerhatikan keselamatan kerjanya dengan
tidak memakai helm dan tidak mendengarkan aba-aba dari rekannya, sampai terjadi
kecelakaan dan kepala bagian belakang hancur. Seharusnya buruh kasar seperti kerja di
bangunan itu lebih mengutamakan keselamatan, karna kerjanya berkaitan dengan hal
berat yang bisa saja terjadi hal yang tidak di inginkan. Menggunakan helm dan APD itu
sangat penting, karna bagaimanapun juga keselamatan dalam bekerja itu nomor 1. Jangan
sampai nyawa menghilang hanya karna tidak memperhatikan keselamatan. Dan untuk
rekannya menurut saya seharusnya bisa lebih kompak lagi, jangan sampai teledor dengan
memotong tiangnya tanpa memikirkan sebab apa yang terjadi.
KASUS 6 ( Ni’matul khoiriyah )
Pada tahun 2006, telah terjadi insiden tertusuk jarum bekas pakai pasien HIV ,
Ketika sedang menjalankan tugas sebagai tenaga medis dalam rangka pemeriksaan
ulang. Kejadian bermula ketika selesai melakukan penesegambilan darah dan saat
akan menutup jarum tiba – tiba jarum tersebut menusuk jari telunjuk sampai
mengeluarkan darah yang cukup banyak dan membuat panik karena khawatir
akan tertular virus HIV.
Analisi kasus
Menurut saya Insiden terjadinya tertusuk jarum suntik bekas pakai pasien HIV
perawat dan merupakan kesalahan perawat . kesalahan ini terjadi karena perawat
lakukan oleh petugas kesehatan. Sebaikanya pada saat bekerja seorang tenaga
lengkap dan tidak melakukan pengambilan sempel darah sendiri . semua petugas
medis wajib memahami dan mentaati tahap-tahap pekerjaan yang ada di SPO
Jenis pekerjaan Bahaya dan dampak Pengendalian yang ada di Rekomendasi pengendalian dari Peneliti
rumah sakit
Mengambil darah 1.Fisik menggunakan jarum suntik dan 1. Alat Pelindung Diri dan Standar 1. Tidak melakukan pengambilan sampel
pasien luka tusuk jarum suntik Prosedur Operasional (SPO). sendiri, harus menambah personil
2. Biologi kontak dengan darah pasien 2. Alat Pelindung Diri dan Standar 2. Melakukan tindakan sesuai SPO
dan tertular penyakit menular (Hepatitis, Prosedur Operasional 1. Selalu menyertakan safety box saat
HIV dan AIDS) 3. Alat Pelindung Diri (APD) dan melakukan tindakan 2. Menghilangkan tahap
3. Perilaku, tidak menggunakan APD dan Standar Prosedur Operasional recapping pada SPO di ganti dengan langsung
luka tusuk dan mudah tertular penyakit membuang jarum ke dalam Safety box
menular Hepatitis, AIDS, dan HIV 1. Memberikan sosialisai dampak dari tidak
menggunakan APD
2. Mewajibkan semua petugas medis
memahami dan mentaati tahap-tahap
pekerjaan yang ada di SPO
Terpapar Ebola, Seorang Prtugas Laboraturium Di Isolasi
(rahayu rahmatika)
Tim elang cisadene polresto tangerang menjaga lokasi tembok yang di jebol disisi pabrik dan
gudang petasan PT panca buana cahaya sukses di jalan raya SMPN 1 kosambi, kabupaten
tanggerang, setelah di landa kebakaran, kamis (26/10/2017). Pulihan karyawan pabrik ini
tewas terbakar dalamperistiwa itu. (warta kota/alex suban) –alex suban/ alex suban
Kementrian ketenaga kerjaan terus mendalami kemungkinan ada nya pelanggaran aspek
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada kasus kebakaran pabrik kembang api, PT panca
buana cahaya sukses di kosambi,tanggerang.
Kemnaker telah menerjunkan tim pengawas yang mendalami kemungkinan pelanggaran
ketenaga kerjaan, khusus nya perusahaandalam menerap kan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
“apakah perusahaan tersebut sudah menerapkan norma keselamatan kerja dengan baik
dan benar. Norma keselamatan kerja meliputi aspek aspek ketenaga kerjaan terutama ya,
keselamatan bagi para pekerja” kata dirjen pembinaan pembinaan pengawasan ketenaga
kerjaan dan keselamatan dan kesehatan kerja (PPK dan K3) KEMNAKER sugeng priyantodi
kantor kemnaker, Jakarta, jumat (27/10/2017).
Sugeng menjelas kan aspek K3 yang di selidiki berkaitan dengan sarana dan prasarana di
lingkungan kerja. Seperti penyediaan alat pelindung kerja, pintu evakuasi dan sebagai nya
yang wajib di penuhi perusahaan terkait keselamatan kerja.
Analisis Kasus