Anda di halaman 1dari 26

Page |1

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. PENGERTIAN
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang teren!ana berupa
observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh
suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan ( Muchtar
Rustam, 2008).
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin se!ara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu.
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat
penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.
Page |2

B. ETIOLOGI
Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu:
1. Tanda Tidak Pasti / Tanda Mungkin kehamilan
a. Persumtif Sign (Subyektif)
1) Amenorhoe (tidak mendapat Haid)
2) Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap
tingginya kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) Letih,sakit kepala
4) Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20
minggu pada wanita hamil pertama.
5) Perubahan pada mamae
6) Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada
organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan,
tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga
BAK.
7) Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi
hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan
suplai darah ke pelvic.
b. Probabilitas (Objektif)
1) Pembesaran uterus
Mmelunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui
melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke
1 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8. Servik terasa lebih lunak
(tanda Goodell’s) diketahui melalui pemeriksaan bimanual tanda
ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke
posisi semula. Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten
yang mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit
a) Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,
punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama pada
warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi MSH
( Melanosyt Stimulating Hormone).
b) Striae gravidarum : regangan kulit abdomen terlihat garis tak
teratur.
c) Hcg (Human Chronic Gonadotropin) meningkat
2. Tanda Positif Kehamilan
Page |3

a. Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada


minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Normal DJJ 120-160
kali permenit.
b. Adanya gerakan janin pada palpasi
c. Teraba bagian janin pada palpasi
d. Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG, adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
3. Tas Kehamilan
Tes HCG (Hormone Chorionic Gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone HCG dalam urin, kadar terendah yang memberi hasil
positif yaitu 0,5 HCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI HCG.

C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISOLOGI PADA MASA KEHAMILAN


1. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL
Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.
Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil
antara lain:
a. UTERUS
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata
pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan
progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertropi
miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang
nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga
struktur dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan
distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan
vaskularisasi dan pembuluh imfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti
dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks
menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda
Chadwick, Goodell dan Hegar.
b. PAYUDARA
Page |4

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh


plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),
pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin
(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic
somatotropin (Human Placental Lactogen / HPL) dengan muatan
laktogenik akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam
payudara dan berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.
Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem
penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam
perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang
terjadi sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler
pada payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini
menyebabkan pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau
tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama
kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai
terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12
minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau
folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama
kehamilan. Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan
striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain
membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit payudara.
c. KULIT
&alaupun tidak diketahui se!ara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi
akibat e+ek stimulasi melanosit ang dipi!u oleh peningkatan hormon
estrogen dan progesteron. -agian kulit ang paling sering mengalami
hiperpigmentasi adalah puting susu dan areola disekitarna serta
umumna pada linea mediana abdomen, paudara, bokong dan paha.
Chloasma gravidarum
adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher).
Area atau daerah kulit ang mengalami hiperpigmentasi akan kembali
menjadi normal setelah kehamilan berakhir. enge!ualian terjadi pada
Page |5

striae dimana area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada


kulit akan menetap dan berwarna putih keperakan.
d. SISTEM GASTROINTESTINAL
Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan
tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah ang berlebihan atau
hiperemesis. &alaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat
dikategorikan sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penebab
metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala ang serupa.
Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadina
tidak lebih dari trimester pertama
e. PERUBAHAN FISIK PADA TIMESTER I (0-12 minggu)
1) Morning Sickness, mual dan muntah
50% wanita hamil mengalami mual dan biasana mual dimulai sejak
awal kehamilan. #ual muntah di usia kehamilan muda disebut
morning sickness
tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. #ual ini biasana
akan berakhir pada  mingggu kehamilan. ada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
2) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
3) Sering Buang Air Kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
4) Konstipasi atau Sembelit
Page |6

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena


peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik
saat hamil.
5) Sakit Kepala atau Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya
dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan
yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan
sakit kepala.
6) Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong Rahim
7) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness
8) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air
Page |7

f. PERUBAHAN FISIK PADA TRIMESTER II (12-28 minggu)


1) Perut Semakin Membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1
cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
2) Sendawa dan Buang Angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal
ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman
3) Rasa Panas Diperut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi
selama kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
4) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih
cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang
tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu
khawatir dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan
hilang setelah bayi lahir.
5) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di
perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi.
Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan
rahim yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa
menit dan bersifat tidak menetap.
6) Pusing
Page |8

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan


trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun
7) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan
8) Perubahan Kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena
peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan
menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
9) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
10) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
Page |9

kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat


lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
g. PERUBAHAN FISIK PADA TRIMESTER III (28 minggu – kehamilan
berakhir / 38-42 minggu)
1) Sakit Bagian Tulang Belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
2) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
3) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung adanya tekanan rahim yang membesar
yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga
panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru
pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan
rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya
tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
4) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

5) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
P a g e | 10

kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
6) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk
atau istirahat.
7) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
2. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil
menurut trimester adalah:
a. PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER I (PERIODE
PENYESUAIAN)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang
ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal
ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat
perhatian dengan seksama.
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia
seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain
atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat
terjadi:
a) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well
being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b) Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat
diterima.
c) Maternal role attainment
P a g e | 11

Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan


janin, internalisasi dan fantasi.
d) Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e) Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya
yang membutuhkan support.
f) Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak
dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang
rutin”.
g) Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h) Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya,
ibu mungkin menarik diri dari orang lain.
b. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA TRIMESTER II (PERIODE
KESEHATAN YANG BAIK)
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone
yang tinggi.
2) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3) Merasakan gerakan anak
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5) Libido meningkat
6) Menuntut perhatian dan cinta
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari
dirinya
8) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada
orang lain yang baru menjadi ibu
9) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
c. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA TRIMESTER IIII
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan
tidak menarik
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
P a g e | 12

3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
4) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
5) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
6) Merasa kehilangan perhatian
7) Perasaan mudah terluka (sensitif)
8) Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
a) Perubahan Psikologis Ibu
(1) Penerimaan terhadap janin meningkat
(2) Fantasi terhadap perubahan peran
(3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
(4) Fokus perhatian pada persalinan
(5) Menaruh perhatian pada persalinan.

b) Perubahan Psikologis Ayah


(1)Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,
personal freedom, covvod sindrom berat
(2)Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain.
D. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan
antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan,
ketentuan waktu sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,
keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi
pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.
P a g e | 13

Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan


prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap
2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.
E. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL
Standar minimal asuhan antenatal care (10 T), yaitu sebagai berikut
(Depkes RI, 2009) :
1. Timbang berat badan dan pengukuran berat badan
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
massa tubuh (BMI: Body Mass Index) di mana metode ini untuk
menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama masa kehamilan,
karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita hamil. Total
pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11,5-16 kg. Adapun
tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan
yang baik untuk ibu hamil antara lain >145 cm.
2. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg
atau diastolik 90 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi
potensi hipertensi.
3. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan
dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai
pengukuran mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai
cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya.
4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan
2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu
untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk
memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian
imunisasi pada ibu hamil.
Imunisasi TT 0,5 cc
Interval (Selang Waktu
Antigen Lama Perlindungan % Perlindungan
Minimal)
P a g e | 14

Pada kunjungan antenatal


TT 1 - -
pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun 99


Keterangan : * artinya dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi
yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus Neonatorum).
5. Pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain
pada kecurigaan adanya resiko IMS.
7. Tentukan persentasi janin dan hitung DJJ
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi dari dini ada atau
tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut
jantung janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil.
Denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu /
4 bulan. Gambaran DJJ:
a. Takikardi berat : detak jantung diatas 180x/menit
b. Takikardi ringan : antara 160-180x/menit
c. Normal: antara 120-160x/menit
d. Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
e. Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
f. Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
8. Tetapkan status gizi
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LiLA merupakan suatu cara untuk
mendeteksi dini adanya Kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi.
P a g e | 15

Malnutrisi pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin


berkurang, sehingga pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan
bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran
LILA < 23,5 cm), yang menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
a. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan
meteran
b. Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA,
baca menurut tanda panah.
c. Menentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku dengan pita
LiLA.

9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien melakukan kunjungan.
Bisa berupa anamnesa, konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa
meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan,
persalinan, dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan. Tindakan yang harus
dilakukan tenaga kesehatan dalam temu wicara antara lain :
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan menolong ibu menentukan
pilihan yang tepat.
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil
rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
e. Memberikan asuhan antenatal
f. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan di rumah
P a g e | 16

g. Menyepakati diantara pengambilan keputusan dalam keluarga tentang


rencana proses kelahiran.
h. Persiapan dan biaya persalinan
F. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam
sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke
saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma
yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum.
Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel
mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = Fertilitas).
Ovum uang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan baimudligah dan janin, dipersiapkan uri
(plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum
(sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan konsepsi (konsepsi= fertilitas),
nidasi dan plasenta. (Handerson 2001)

G. KOMLIKAASI
Macam-macam komplikasi kehamilan menurut Depkes RI (2007) yaitu, jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-
komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut:
1. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi:
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsia/eklampsia
c. Kelainan letak (Letak Lintang/Letak Sungsang))
P a g e | 17

d. Hidramnion
e. Ketuban pecah dini
2. Komplikasi Dbstetrik Tidak Langsung
a. Penyakit Jantung
b. Tuberculosis
c. Anemia
d. Malaria
Komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetrik komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).

H. PENATALAKSANAAN
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
&anita hamil dan menusui harus betulbetul mendapat perhatian
susunan dietna, terutama mengenai jumlah kalori, protein ang berguna
untuk pertumbuhan

janin dan kesehatan ibu. ekurangan nutrisi dapat menebabkan anemia,


abortus, perdarahan pas!a persalinan dan sebagaina. edangkan
makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat
mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, preeklamsi, janin besar dan
sebagaina (#o!htar, 999%). Anjurkan wanita tersebut makan se!
ukupna saja. -ahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi !
ukupmengandung protein baik hewani maupun nabati. eperti diketahui,
kebutuhan akan gi>i selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini
dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan "olume darah,
mammae ang membesar, dan metabolisme basal ang meningkat.
ebagai pengawasan akan ke!ukupan gi>i ini dapat dipakai kenaikan berat
badan wanita hamil tersebut. enaikan berat badan wanita hamil
ratarata 1,= kg sampai 1 kg (&iknjosastro, 2002).
2. Merokok
P a g e | 18

#erokok adalah kebiasaan ang dilarang keras, baik saat hamil maupun
tidak hamil dan baik merokok se!ara pasi+ maupun akti+. Adalah
kenataan bahwa wanitawanita ang terlalu banak merokok
melahirkan anak ang lebih ke!il, atau mudah mengalami abortus dan
partus prematurus. #aka dari itu, sebaikna wanita hamil dilarang
merokok (&iknjosastro, 2002).
3. Obat-obatan
8angan memberikan obat ang tidak perlu benar, terutama pada triwulan
 dan  kehamilan. Ada obat ang teratogenik sehingga dapat
menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalna thalidomide,
ang sekarang telah ditarik dari peredaran (&iknjosastro, 2002).
4. Kebersihan dan pakaian
ebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. #andi diperlukan
untuk kebersihan/ hgiene terutama perawatan kulit, karena +ungsi
ekskresi dan keringat bertambah. 'ianjurkan menggunakan sabun ang
lembut/ ringan. #andi berendam tidak dianjurkan (#o!htar, 99%). -aju
hendakna ang longgar dan mudah dipakai. epatu atau alas kaki lain
dengan tumit ang tinggi sebaikna jangan dipakai, oleh karena tempat
titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelin!ir atau jatuh
(&iknjosastro, 2002)
5. Koitus
-ila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan ang sekarang,
sebaikna koitus ditunda sampai kehamilan 1 minggu. ada waktu itu
plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih ke!il.
ada umumna koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika
dilakukan dengan hatihati. ada akhir kehamilan, jika kepala sudah
masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaikna dihentikan karena
dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (&iknjosastro, 2002).
6. Perawatan Gigi
ada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning si!kness). eadaan ini menebabkan perawatan gigi tidak
diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingi"itis, dan
sebagaina. -ila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu
dapat mengakibatkan komplikasi, seperti ne+ritis, septi!emia sepsis
P a g e | 19

peurperalis, oleh karena in+eksi di rongga mulut, misalna pulpitis ang


telah menahun, dapat menjadi sarang in+eksi ang dapat menebar
kemanamana. #aka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil
harus memeriksakangigina se!ara teratur sewaktu hamil (&iknjosastro,
2002).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri
dibolehkan mengambil "aksinasi ulangan terhadap !a!ar, kolera, dan ti+us.
'ahulu di ndonesia pen!a!aran merupakan suatu keharusan, maka untuk
wanita hamil pen!a!aran merupakan pen!a!aran ulang dan tidak
membahaakan. 7api bila ada wabah, maka pen!a!aran walaupun untuk
pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. irus "aksin
dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakankerusakan
pada ma!amma!am alat dan plasenta. -iasana in+eksi transplasenta
hana terjadi pada wanita hamil ang baru pertama sekali di!a!ar. #aka
dari itu, dianjurkan agar pen!a!aran pertama sebaikna dilakukan sebelum
tua kehamilan melewati 20 minggu. ;ntuk melindungi janin ang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk
diberikan to5oidtetanus pada ibu hamil (&iknjosastro, 2002).
8. Perawatan Payudara
audara merupakan sumber air susu ibu ang akan menjadi makanan
utama bagi bai, karena itu, jauh sebelumna harus sudah dirawat.
utang ang dipakai harus sesuai besar paudara, ang si+atna
adalah menokong paudara dari bawah, bukan menekan dari depan. 'ua
bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk men!egah
penumbatan. ;ntuk men!egah putting susu kering dan mudah pe!ah, maka
putting susu dan areola paudara dirawat baikbaik dengan dibersihkan
menggunakan air sabun dan bio!ream atau al!ohol. -ila puting susu masuk
ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menariknarik keluar (#o!htar,
200%).
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL)
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
P a g e | 20

c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik)


2. U S G
a. Jenis kelamin
b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion

J. PATHWAYS
P a g e | 21
P a g e | 22

K. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksuale
e. Kekurangan volume cairan.
f. Perubahan proses keluargag.
g. Koping individu tidak efektif
2. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas.
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
3. TRIMESTER III
e. Nyeri akut
f. Perubahan eliminasi urin
g. Gangguan pola tidur
h. Intoleransi aktivitas
i. Klebihan volume cairan

L. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx NOC NIC
Keperawatan
1 Tri semester I: Tujuan : Setelah dilakukan Manajement Nutrisi:
Perubahan intervensi keperawatan selama 8 a. Anjurkan masukan kalori sesuai
nutrisi kurang jam kekurangan nutrisi klien kebutuhan
dari kebutuhan tercukupi dengan riteria hasil: b. Ajari klien tentang diet yang benar
1. Nafsu makan klien sesuai kebutuhan tubuh
meningkat c. Monitor !atatan makanan yang
2. Klien tidak mual dan muntah masuk atas kandungan gi>i dan
3. Nilai laboratorium jumlah kalori
(transferin,albumin, dan d. Timbang berat badan se!ara teratur
elektrolit) dalam batas e. Anjurkan penambahan intake
normal protein,zat besi dan vit C yang
P a g e | 23

sesuai
f. Pastikan bahwa diet mengandung
makanan yang berserat tinggi untuk
men!egah sembelit
g. Beri makanan protein tinggi , kalori
tinggi dan makanan bergizi yang
sesuai
h. Pastikan kemampuan klien untuk
memenuhi kebutuhan gizinya.
Ansietas Tujuan:kontrol kecemasan dan Anxiety Reduction:
koping, setelah dilakukan a. Gunakan pendekatan yang
perawatan selama 8 jam cemas menyenangkan
psien hilang atau berkurang b. Nyatakan dengan jelas harapan
dengan Kriteria hasil: terhadap perilaku pasien
1. Pasien mampu c. Jelaskan semua prosedur dan apa
mengungkapakan cara yang dirasakan selama prosedur
mengatasi cemas d. Pahami perspektif pasien terhadap
2. Mampu menggunakan situasi stress
koping e. Dorong keluarga untuk menemani
3. Dapat tidur f. Dengarkan penuh perhatian
4. Mengungkapkan tidak g. Intstruksikan pasien menggunakan
ada penyebab fisik yang teknik relaksasi dan nafas dalam
dapat menyebabkan
cemas
5. Anjurkan masukan kalori
sesuai kebutuhan
Kekurangan Setelah dilakukan tindakan a. Tentukan frekuensi/ beratnya mual/
Volume Cairan keperawatan selama 8 jam muntah
dengan kriteria hasil : b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan
1. Kebutuhan volume masalah medis lain
cairan terpenuhi. c. Kaji suhu dan turgor kulit,
2. Tidak ada mual muntah membrane mukosa, TD, suhu,
3. Turgor kulit BDN masukan/haluaran.
4. Tidak ada tanda d. Anjurkan klien mempertahankan
dehidrasi masukan, tes urin dan penurunan
5. Pasien mau makan dan BB setiap hari
minum e. Anjurkan peningkatan masukan
6. TTV dalam batas normal minuman berkarbonat, makan
enam kali sehari dengan jumlah
yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat (popcorn, roti kering)
sebelum bangun tidur.
2 Trimester II: Setelah dilakukan tindakan Airway Manajement:
Gangguan Pola keperawatan selama 8 jam, 1. Posisikan klien untk
Nafas diharapkan: memaksimalkan ventilasi
a. Tidak ada retraksi dinding 2. Identifikasi klien perlunya
P a g e | 24

dada pemasangan alat jalan nafas buatan


b. Tidak menggunkan otot 3. Lakukan fisioterpi dada jika perlu
bantu pernafasan. 4. Peluarkan secret dengan batuk atau
c. Bunyi paru vasikuler su!tion
d. Menunjukkan jalan nafas 5. Auskultasi suara nafas, !atat adanya
yang paten RR 16-20x/mnt suara tambahan
3 Trimester III: Klien dapat toleransi terhadap Manajement Energi:
Intoleransi aktivitas setelah dilakukan
a. Observasi kemampuan klien
Aktivitas tindakan keperawatan 8 jam , b. Bantu klien dalam pemenuhan
dengan kriteria hasil: ADL
1. Klien mampu memenuhi c. Ajarkan pada keluarga tentang
akti"itas sehari-hari pentingnya perawatan diri
2. Pasien mengerti akifitas apa
d. Observasi TTV sebelum dan
saja yang boleh dilakukan sesudah aktivitas
selama kehamlan e. Kolaborasi pada keluarga
3. TTV dalam batas normal pemberian pengawasan ekstra
4. Hb dalam batas normal f. Tentukan siklus tidur bangun yang
5. Tidak ada anemis normal dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga, komunitas dan
diri sendiri
g. Anjurkan tidur siang 1-2 jam setiap
hari
h. Pantau kada Hb
i. Jelaskan peran zat besi dalam tubuh
j. Anjukan mengkonsumsi suplemen
zat
k. Besi setiap hari, sesuaii indikasi
Kelebihan Kelebihan volume !airan teratasi a. Pantau berat badan secara teratur.
Volume Cairan setelah dilakukan tindakan b. Kaji adanya tanda-tanda HAK,
keperawatan 8 jam , dengan perhatikan tekanan darah, pantau
kriteria hasil : lokasi/ luasnya edema, masukan
1. Indeks massa tubuh dalam atau haluaran cairan.
batas normal c. Berikan informasi tentang diet (mis
2. TTV dalam batas normal 6 peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makanan dan
minuman tinggi natrium)
d. Anjurkan meninggikan ekstremitas
secara periodik selama sehari.
Perubahan Pasien mengerti akan terjadi a. Berikan informasi tentang
Eliminasi urin perubahan eliminasi urin selama perubahan perkemihan sehubungan
kehamilan , setelah dilakukan dengan trimester ketiga
tindaka keperawatan dengan b. Berikan informasi mengenai
kriteria hasil: perlunya masukan cairan 6-8 gelas
1. Klien mengerti tentang sehari.
perubahan perkemihan c. Berikan informasi mengenai
P a g e | 25

selama kehamilan dengan bahaya menggunakan dieuretc dan


trimester ketiga penghilang natrium dan diet
2. Pasien mengerti perlunya d. Anjurkan klien untuk melakukan
masukan cairan sesuai posisi miring kiri saat tidur,
kebutuhan. perhatikan keluhan-keluhan
nokturia
e. Anjurkan klien untuk menghindari
posisi tegak atau supine dalam
waktu yang lama.
P a g e | 26

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan:Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha lmu

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK unpad Bandung. 2000. Obstetri Fisiology.


Bandung: EIlemen.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.


http://perpustakaan.depkes.go.id.8180/bitstream//123456789?768/4/BK2007-
GB9.pdf. Diakses tanggal 11 Oktober 2014. Pukul 21.45 WIB

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-


online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf . Diakses tanggal 11
Oktober 2014. Pukul 21.45 WIB

Hadi, RA. 2009. Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan. Ungaran: Vivo
Publisher.

Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal care dan Preeklamsia.

Johnson, M. et all, 2002, Nursing Outcomes Classification (NOC) Second


Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.

Mc Closkey, C.J., Iet all, 2002, Nursing Interventions Classification (NIC) second
Edition, IOWA Intervention Project, Mosby.

Mukhtar Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Fatologi. Edisi: 2.


Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG. 2008. Buku AjarObstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta:


EGC

NANDA, 2012, Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan


Intervemsi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai