Anda di halaman 1dari 10

9.

Analisa Data

No Data Fokus Problem Etiologi


1. Ds : Resiko Faktor Resiko :
 Tn.S mengatakan sering mengalami pusing, ketidakefektifan Hipertensi dan
leher kenceng dan dada berdebar debar tetapi perfusi jaringan kurang
dikira sakit biasa. Serebral pengetahuan
 Tn.S mengatakan jarang periksa ke Puskesmas ( Hal. 252) tentang proses
terdekat karena bekerja. penyakit.
 Tn.S mengatakan memiliki riwayat darah
tinggi dari ibunya.
Do :
 Tn.S tampak tidak tau tentang penyakit yang di
deritanya.
 TTV : TD: 160/90 mmHg, HR: 85 x/m,
RR:22x/m
2. Ds : Resiko Faktor Resiko :
 Tn.S mengatakan kemungkinan kecapaian ketegangan peran Gangguan
kerja dan ditambah dititipi oleh anaknya 3 pemberi asuhan kesehatan
orang cucu yang masih kecil dan aktif. (Hal. 300) pemberi asuhan
 Tn.S mengatakan 3 orang cucunya dititipkan
karena bapaknya kerja di luar kota dan ibunya
bekerja di kampung laut dan pulang sore
sehingga tidak ada yang menjaga.
 Pasien mengatakan jarang rekreasi karena
sibuk bekerja dan mengurus cucunya.
Do:
 TTV : TD: 160/90 mmHg, HR: 85 x/m,
RR:22x/m
 Tn.S terlihat sedang menggendong cucunya
 Wajah pasien terlihat lelah.

10. Rencana Tindakan Keperawatan

No. Diagnosa NOC NIC Paraf


keperawatan
1. Resiko Setelah dilakukan tindakan Monitor TTV ( Hal.237)
ketidakefektifan keperawatan selama …x 1. Monitor tekanan darah,
perfusi jaringan pertemuan diharapkan perfusi nadi, suhu dan status
Serebral dengan jaringan efektif dengan criteria pernafasan dengan tepat.
faktor resiko hasil : 2. Monitor tekanan darah
hipertensi dan Status Sirkulasi ( Hal.561) setelah pasien minum obat.
kurang Indikator IR ER 3. Monitor warna kulit, suhu
pengetahuan. Tekanan darah 3 5 dan kelembaban.
sistolik 4. Ajarkan dan demonstrasikan
Tekanan darah 4 5 terapi non farmakologis
diastolic untuk menurunkan tekanan
Kelesuan 4 5 darah dengan pemberian jus
belimbing manis 1 gelas.
Keterangan : 5. Anjurkan untuk tingkatkan
1. Deviasi berat dari kisaran istirahat.
normal
2. Deviasi cukup berat dari
kisaran normal
3. Deviasi sedang dari kisaran
normal
4. Deviasi ringan dari kisaran
normal
5. Tidak ada deviasi dari
kisaran normal
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi ( Hal.177)
ketegangan keperawatan selama …x 1. Kaji status fisiologis pasien
peran pemberi pertemuan diharapkan yang menyebabkan
asuhan dengan ketegangan peran pemberi kelelahan sesuai dengan
faktor resiko asuhan tidak terjadi dengan konteks usia dan
gangguan kriteria hasil : perkembangan.
kesehatan Daya tahan terkait dengan 2. Anjurkan pasien
pemberi asuhan peran caregiver ( Hal.81) mengungkapkan perasaan
Indikator IR ER keterbatasan yang dialami.
Perawatan saling 3 5 3. Pilih intervensi untuk
memuaskan antara mengurangi kelelahan baik
hubungan caregiver farmakologi maupun non
dengan penerima farmakologi.
rawatan 4. Monitor respon oksigen
Kesempatan untuk 2 5
pasien ( tekanan darah, nadi
aktivitas di waktu
luang/ rekreasi bagi dan respirasi)
caregiver 5. Anjurkan pasien untuk
Kesehatan umum 2 5 meningkatkan tirah baring/
yang dirasakan pembatasan kegiatan.
caregiver
Keterangan :
1. Tidak adekuat
2. Sedikit adekuat
3. Cukup adekuat
4. Sebagian besar adekuat
5. Adekuat penuh

11. Implementasi dan Evaluasi

a. Hari/ Tanggal :
Implementasi dan Evaluasi formatif (S.O)
No. Implementasi Evaluasi Formatif (S.O) Paraf
1. Memonitor tekanan S: Tn.S mengatakan sering mengalami pusing,
darah, nadi, suhu leher kenceng dan dada berdebar debar tetapi dikira
dan status sakit biasa
1.
pernafasan dengan O: TTV: TD: 160/90 mmHg, HR: 85x/m,
tepat. RR:22x/m
2. Memonitor tekanan S: Tn.S mengatakan jarang periksa ke Puskesmas
darah setelah pasien karena bekerja, jadi cukup minum obat warung.
minum obat. O: Tn.S tidak biasa minum obat antihipertensi.
3. Memonitor warna S: Tn.S mengatakan memiliki riwayat darah tinggi
kulit, suhu dan dari ibunya.
kelembaban. O: Warna kulit pasien sawo matang, turgor kulit
baik.
4. Mengontrak waktu S: Tn.S dan Ny.S mengatakan bersedia di berikan
pasien untuk penjelasan tentang hipertensi dan obat alternative
mengajarkan untuk menurunkan tekanan darah.
tentang hipertensi O: Tn.S dan Ny.S bersedia diajarkan tentang
dan hipertensi dan terapi non farmakologis jus
mendemonstrasika belimbing manis pada hari Kamis, 21 Maret 2019
n terapi non pukul 10.00 Wib, dirumah Tn.S.
farmakologis untuk
menurunkan
tekanan darah
dengan pemberian
jus belimbing
manis 1 gelas.
5. Menganjurkan S: Tn.S mengatakan tidurnya tidak menentu,
untuk tingkatkan terkadang saat lelah di kerjaan dan mengurus cucu
istirahat. bisa tidur gasik tetapi tengah malam selalu
terbangun dan susah untuk tidur lagi.
O: Tn.S terlihat lelah dan sedang menggendong
cucunya.
1. Mengkaji status S: Tn.S mengatakan kemungkinan kecapaian kerja
fisiologis pasien dan ditambah dititipi oleh anaknya 3 orang cucu
yang menyebabkan yang masih kecil dan aktif.
kelelahan sesuai O: Wajah Tn.S terlihat kelelahan dan lesu. Tn.S
dengan konteks terlihat sedang menggendong cucunya
usia dan
perkembangan.
2. Menganjurkan S: Tn.S mengatakan 3 orang cucunya dititipkan
pasien karena bapaknya kerja di luar kota dan ibunya
mengungkapkan bekerja di kampung laut dan pulang sore sehingga
perasaan tidak ada yang menjaga. Tn.S mengatakan
keterbatasan yang sebenernya lelah karena fisiknya sudah tidak lagi
2. dialami. kuat seperti dulu, tetapi kasihan cucu dan karna
kebutuhan.
O: -
3. Memilih intervensi S: Tn.S mengatakan jika bener2 lelah biasanya
untuk mengurangi langsung tidur dan istirahat. Tn.S mengatakan tidak
kelelahan baik pernah minum minuman berenergi ataupun
farmakologi suplemen obat- obatan.
maupun non O: -
farmakologi.
4. Memonitor respon S: Tn.S mengatakan sering cepat merasa pusing
oksigen pasien ( dan jantung berdebar debar. Tetapi oleh Tn.S di
tekanan darah, nadi bawa tiduran dan berkurang.
dan respirasi) O:TTV: TD: 160/90 mmHg, RR: 22x/m, HR: 82x/m
5. Anjurkan pasien S: Tn.S mengatakan jarang rekreasi karena
untuk momong cucu dan bekerja.
meningkatkan tirah O: -
baring/ pembatasan
kegiatan.

Evaluasi Sumatif ( S.O.A.P )


No. Diagnosa Evaluasi ( S. O. A. P ) Paraf
1. Resiko S:
ketidakefektifan  Tn.S mengatakan sering mengalami pusing, leher
perfusi jaringan kenceng dan dada berdebar debar tetapi dikira
Serebral dengan sakit biasa
faktor resiko  Tn.S mengatakan jarang periksa ke Puskesmas
hipertensi dan karena bekerja, jadi cukup minum obat warung.
kurang pengetahuan.  Tn.S mengatakan memiliki riwayat darah tinggi
dari ibunya.
 Tn.S dan Ny.S mengatakan bersedia di berikan
penjelasan tentang hipertensi dan obat alternative
untuk menurunkan tekanan darah.
 Tn.S mengatakan tidurnya tidak menentu,
terkadang saat lelah di kerjaan dan mengurus cucu
bisa tidur gasik tetapi tengah malam selalu
terbangun dan susah untuk tidur lagi.
O:
 TTV: TD: 160/90 mmHg, HR: 85x/m, RR:22x/m
 Tn.S terlihat lelah dan sedang menggendong
cucunya.
 Tn.S tidak biasa minum obat antihipertensi.
 Warna kulit pasien sawo matang, turgor kulit
baik.
 Tn.S dan Ny.S bersedia diajarkan tentang
hipertensi dan terapi non farmakologis jus
belimbing manis pada hari Kamis, 21 Maret 2019
pukul 10.00 Wib, dirumah Tn.S.
A: Belum teratasi
Indikator IR ER
Tekanan darah sistolik 3 5
Tekanan darah diastolik 4 5
Kelesuan 4 5
P:
1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status
pernafasan dengan tepat.
2. Monitor tekanan darah setelah pasien minum
obat.
3. Ajarkan tentang hipertensi dan demonstrasikan
terapi non farmakologis untuk menurunkan
tekanan darah dengan pemberian jus belimbing
manis 1 gelas.
4. Anjurkan untuk tingkatkan istirahat
2. Resiko ketegangan S:
peran pemberi  Tn.S mengatakan kemungkinan kecapaian kerja
asuhan dengan dan ditambah dititipi oleh anaknya 3 orang cucu
faktor resiko yang masih kecil dan aktif.
gangguan kesehatan  Tn.S mengatakan 3 orang cucunya dititipkan
pemberi asuhan karena bapaknya kerja di luar kota dan ibunya
bekerja di kampung laut dan pulang sore sehingga
tidak ada yang menjaga. Tn.S mengatakan
sebenernya lelah karena fisiknya sudah tidak lagi
kuat seperti dulu, tetapi kasihan cucu dan karna
kebutuhan.
 Tn.S mengatakan jika bener2 lelah biasanya
langsung tidur dan istirahat. Tn.S mengatakan
tidak pernah minum minuman berenergi ataupun
suplemen obat- obatan.
 Tn.S mengatakan sering cepat merasa pusing dan
jantung berdebar debar. Tetapi oleh Tn.S di bawa
tiduran dan berkurang.
 Tn.S mengatakan jarang rekreasi karena momong
cucu dan bekerja.
O:
 Wajah Tn.S terlihat kelelahan dan lesu. Tn.S
terlihat sedang menggendong cucunya
 TTV: TD: 160/90 mmHg, RR: 22x/m, HR: 82x/m
A: Belum Teratasi
Indikator IR ER
Perawatan saling memuaskan antara 3 5
hubungan caregiver dengan penerima
rawatan
Kesempatan untuk aktivitas di waktu 2 5
luang/ rekreasi bagi caregiver
Kesehatan umum yang dirasakan 2 5
caregiver
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
perkembangan.
2. Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan
keterbatasan yang dialami.
3. Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik
farmakologi maupun non farmakologi.
4. Monitor respon oksigen pasien ( tekanan darah,
nadi dan respirasi)
5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tirah
baring/ pembatasan kegiatan.
b. Hari/ Tanggal : Kamis, 06 – 03 - 2019
Implementasi dan Evaluasi formatif (S.O)
No. Implementasi Evaluasi Formatif (S.O) Paraf
1. Memonitor tekanan S: Tn.S mengatakan masih mengalami pusing dan
darah, nadi, suhu lehernya kenceng, tadi malam susah tidur.
dan status O:TTV:
pernafasan dengan  (30 menit sebelum di berikan terapi belimbing
tepat. manis 1 gelas) TD: 150/100 mmHg, HR: 86x/m,
RR: 23x/m
2. Memonitor tekanan S: Tn.S mengatakan lebih segeran.
darah setelah O: (30 menit setelah di berikan terapi belimbing
pasien minum obat. manis 1 gelas) TD : 140/90 mmHg, HR: 84x/m,
RR: 22x/m
3. Mengajarkan S:
tentang hipertensi  Tn.S mengatakan sebelumnya hanya tau darah
dan tinggi, tetapi belum mengerti ukuran dikatakan
mendemonstrasikan darah tinggi.
terapi non  Setelah di berikan penjelasan tentang darah tinggi,
farmakologis untuk Tn.S mengatakan menjadi tau pengertian darah
1. menurunkan tinggi,tanda dan gejala, makanan yang harus
tekanan darah dihindari, dan pengobatan dengan jus belimbing
dengan pemberian manis.
jus belimbing manis O: Tn.S dan Ny.S telah di berikan pendidikan
1 gelas. kesehatan tentang hipertensi dan telah diajarkan
bagaimana cara membuat jus belimbing untuk
terapi non farmakologi dari hipertensi.
 Tn.S dan Ny.S mampu menjawab saat di berikan
pertanyaan tentang pengertian darah tinggi dan
makanan yang harus dihindari.
4. Menganjurkan S: Tn.S mengatakan tadi malam susah tidur. Dan
untuk tingkatkan hari ini jatah libur sehingga hanya mengurus cucu
istirahat. saja.
O: Tn.S telah dianjurkan untuk meningkatkan
istirahat dan menghindari terlalu lelah terlebih
dahulu untuk menstabilkan tekanan darah

1. Mengkaji status S:
fisiologis pasien O:
yang menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks
usia dan
2. perkembangan.
2. Menganjurkan S:
pasien O:
mengungkapkan
perasaan
keterbatasan yang
dialami.
3. Memilih intervensi S:
untuk mengurangi O:
kelelahan baik
farmakologi
maupun non
farmakologi.
4. Memonitor respon S:
oksigen pasien ( O:
tekanan darah, nadi
dan respirasi)
5. Menganjurkan S:
pasien untuk O:
meningkatkan tirah
baring/ pembatasan
kegiatan.

Evaluasi Sumatif ( S.O.A.P )


No. Diagnosa Evaluasi ( S. O. A. P ) Paraf
1. Resiko S:
ketidakefektifan  Tn.S mengatakan masih mengalami pusing dan
perfusi jaringan lehernya kenceng, tadi malam susah tidur.
Serebral dengan  Tn.S mengatakan lebih segeran setelah diberikan
faktor resiko terapi jus belimbing
hipertensi dan  Tn.S mengatakan sebelumnya hanya tau darah
kurang pengetahuan. tinggi, tetapi belum mengerti ukuran dikatakan
darah tinggi.
 Setelah di berikan penjelasan tentang darah tinggi,
Tn.S mengatakan menjadi tau pengertian darah
tinggi,tanda dan gejala, makanan yang harus
dihindari, dan pengobatan dengan jus belimbing
manis.
 Tn.S mengatakan tadi malam susah tidur. Dan
hari ini jatah libur sehingga hanya mengurus cucu
saja.
O:
TTV:
 (30 menit sebelum di berikan terapi belimbing
manis 1 gelas) TD: 150/100 mmHg, HR: 86x/m,
RR: 23x/m
 (30 menit setelah di berikan terapi belimbing
manis 1 gelas) TD : 140/90 mmHg, HR: 84x/m,
RR: 22x/m
 Tn.S dan Ny.S telah di berikan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi dan telah diajarkan
bagaimana cara membuat jus belimbing untuk
terapi non farmakologi dari hipertensi.
 Tn.S dan Ny.S mampu menjawab saat di berikan
pertanyaan tentang pengertian darah tinggi dan
makanan yang harus dihindari.
 Tn.S telah dianjurkan untuk meningkatkan
istirahat dan menghindari terlalu lelah terlebih
dahulu untuk menstabilkan tekanan darah
A: Belum teratasi
Indikator IR ER
Tekanan darah sistolik 4 5
Tekanan darah diastolik 4 5
Kelesuan 5 5
P: Lanjutkan intervensi
1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan status
pernafasan dengan tepat.
2. Monitor tekanan darah setelah pasien minum
obat.
3. Ajarkan tentang hipertensi dan demonstrasikan
terapi non farmakologis untuk menurunkan
tekanan darah dengan pemberian jus belimbing
manis 1 gelas.
4. Anjurkan untuk tingkatkan istirahat
2. Resiko ketegangan S:
peran pemberi O:
asuhan dengan A: Belum Teratasi
faktor resiko Indikator IR ER
gangguan kesehatan Perawatan saling memuaskan antara 4 5
pemberi asuhan hubungan caregiver dengan penerima
rawatan
Kesempatan untuk aktivitas di waktu 3 5
luang/ rekreasi bagi caregiver
Kesehatan umum yang dirasakan 4 5
caregiver
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
kelelahan sesuai dengan konteks usia dan
perkembangan.
2. Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan
keterbatasan yang dialami.
3. Pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik
farmakologi maupun non farmakologi.
4. Monitor respon oksigen pasien ( tekanan darah,
nadi dan respirasi)
5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan tirah
baring/ pembatasan kegiatan.

c. Hari/ Tanggal :
Implementasi dan Evaluasi formatif (S.O)
No. Implementasi Evaluasi Formatif (S.O) Paraf
1. Monitor tekanan S:
darah, nadi, suhu O:
1. dan status
pernafasan dengan
tepat.
2. Monitor tekanan S:
darah setelah O:
pasien minum
obat.
3. Monitor warna S:
kulit, suhu dan O:
kelembaban.
4. Ajarkan dan S:
demonstrasikan O:
terapi non
farmakologis untuk
menurunkan
tekanan darah
dengan pemberian
jus belimbing
manis 1 gelas.
5. Anjurkan untuk S:
tingkatkan O:
istirahat.
1. Kaji status S:
fisiologis pasien O:
yang menyebabkan
kelelahan sesuai
dengan konteks
usia dan
perkembangan.
2. Anjurkan pasien S:
mengungkapkan O:
perasaan
keterbatasan yang
dialami.
3. Pilih intervensi S:
2. untuk mengurangi O:
kelelahan baik
farmakologi
maupun non
farmakologi.
4. Monitor respon S:
oksigen pasien ( O:
tekanan darah, nadi
dan respirasi)
5. Anjurkan pasien S:
untuk O:
meningkatkan tirah
baring/ pembatasan
kegiatan.

Evaluasi Sumatif ( S.O.A.P )


No. Evaluasi ( S. O. A. P ) Paraf
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai

  • Leaflet DBD
    Leaflet DBD
    Dokumen2 halaman
    Leaflet DBD
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Antenatal
    LP Antenatal
    Dokumen26 halaman
    LP Antenatal
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diet Hipertensi
    Leaflet Diet Hipertensi
    Dokumen6 halaman
    Leaflet Diet Hipertensi
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi Iin
    Leaflet Hipertensi Iin
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Hipertensi Iin
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DIARE
    Leaflet DIARE
    Dokumen3 halaman
    Leaflet DIARE
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet DIARE
    Leaflet DIARE
    Dokumen3 halaman
    Leaflet DIARE
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Alzeimer
    LP Alzeimer
    Dokumen22 halaman
    LP Alzeimer
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Asma
    Leaflet Asma
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Asma
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Diabetes
    Leaflet Diabetes
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Diabetes
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Kontusio Paru
    LP Kontusio Paru
    Dokumen8 halaman
    LP Kontusio Paru
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Selaput Otak
    Selaput Otak
    Dokumen21 halaman
    Selaput Otak
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Askep Hipoglikemia
    Askep Hipoglikemia
    Dokumen34 halaman
    Askep Hipoglikemia
    Isnindiah Triana Dewi
    Belum ada peringkat
  • LP Tumor Otak
    LP Tumor Otak
    Dokumen20 halaman
    LP Tumor Otak
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Diabetes Mellitus
    LP Diabetes Mellitus
    Dokumen24 halaman
    LP Diabetes Mellitus
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • CHEPALGIA
    CHEPALGIA
    Dokumen9 halaman
    CHEPALGIA
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Psoriasis
    LP Psoriasis
    Dokumen25 halaman
    LP Psoriasis
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Dermatitis Seboroik
    LP Dermatitis Seboroik
    Dokumen11 halaman
    LP Dermatitis Seboroik
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP Alzeimer
    LP Alzeimer
    Dokumen22 halaman
    LP Alzeimer
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • LP BPH
    LP BPH
    Dokumen26 halaman
    LP BPH
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat
  • Benar Vertigo
    Benar Vertigo
    Dokumen9 halaman
    Benar Vertigo
    Shabrina Hafilah
    Belum ada peringkat