Jam 10.00
.............................................................................. Oleh :
.............................................................................. KELOMPOK X
(Ginanjar, Sri, Tanti, Angga, Novi, Yanti)
Jam 16.00
..............................................................................
..............................................................................
Jam 21.00
..............................................................................
..............................................................................
HIPERTENSI Tanda dan Gejala
- Peningkatan tekanan darah
- Sakit kepala
Pengertian -
-
Pusing, rasa berat di tengkuk
Mudah lelah, lekas marah
- Sulit tidur
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih - Mata berkunang-kunang
dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih - Telinga berdengung
dari 90 mmHg - Epistaksis
Klasifikasi Hipertensi
Penyebab
Klasifikasi Sistole Diastole
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi Faktor Resiko (mmHg) (mmHg)
menjadi dua : Normal <120 & <80
1. Hipertensi primer Prehipertensi 120-139 Atau 80-89
- Umur
Tidak diketahui penyebabnya sekitar 90- Kategori I 140-159 Atau 90-99
- Obesitas
95% kasus. Kategori II >160 Atau >100
- Genetik
2. Hipertensi sekunder
- Peningkatan kadar lipid serum
- akibat obat
- Merokok
- kelainan endokrin
- Penyakit ginjal
- kelainan ginjal
- Kehamilan
- koarktasi aorta
- kehamilan
- Gaya hidup
Penatalakanaan
- kelainan syaraf
- Tujuan deteksi dan penatalaksanaan
adalah menurunkan resiko penyakit
kardiovaskular dan mortalitas.
- Tujuan terapi adalah mencapai dan
mempertahankan tekanan sistolik di
bawah 140 mmHg dan tekanan diastolik
di bawah 90 mmHg dan mengontrol faktor
resiko.
Terapi Hipertensi
1. Terapi non obat
Untuk kategori prehipertensi dan kategori
I
Modifikasi gaya hidup
- Mengurangi berat badan
- Membatasi alkohol
HIDUP SEHAT
- Meningkatkan aktifitas aerobik (30-45
mnt/hr)
DENGAN HIPERTENSI
- Mengurangi asupan natrium
(makanan tinggi asam)
- Mempertahankan asupan kalsium dan
magnesium
- Berhenti merokok 2. Terapi dengan obat
- Mengurangi asupan lemak jenuh dan - Dimulai pada dosis rendah kemudian
kolesterol dalam makanan ditingkatkan secara titrasi sesuai
dengan umur dan kebutuhan
- Terapi yang optimal harus efektif
selama 24 jam, dan lebih disukai
dalam dosis tunggal karena
kepatuhan lebih baik, lebih murah,
dapat mengontrol hipertensi terus
menerus dan lancar dan melindungi
pasien dari berbagai resiko.
Oleh :
V. Suhartono, S.Kep