Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Keperawatan Maternitas

Nama Mahasiswa : Edelina Caterina Rumwarin


NIM : 30190120018

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
PADALARANG
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR MEDIS

1. Pengertian Antenatal Care (ANC)

Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh

perawat kepada wanita hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara

fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta

mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi

peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016)

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan

pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk

memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya

koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).

Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa

observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu

proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan ( Muchtar Rustam,

2008).

2. Anatomi dan Fisologi pada Masa kehamilan

a. Perubahan Fisik Pada Ibu Hamil

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut

George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:

1) Uterus
Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada

ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal

kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut

dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi

dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat

terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan

peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,

kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks

menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,

Goodell dan Hegar.

2) Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta

menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi

kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan

sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human

Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang

pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan

metabolik yang mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem penyaluran

air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam perkembangan

sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi sejak 2 bulan

pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada payudara. Chorionic

somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan pembesaran payudara yang

disertai dengan rasa penuh atau tegang dan sensitif terhadap sentuhan (dalam

dua bulan pertama kehamilan), pembesaran puting susu dan pengeluaran


kolostrum (mulai terlihat atau dapat diekspresikan sejak kehamilan memasuki

usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau

folikel disekitar areola mulai terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan.

Pembesaran berlebihan dari payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis

hipo atau hiperpigmentasi pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat

gambaran vena bawah kulit payudara.

3) Kulit

Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi

akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen

dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi

adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea mediana

abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum adalah

hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area atau

daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi normal

setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area

hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan

berwarna putih keperakan

4) Sistem gastrointestinal

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan tanda

kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau hiperemesis.

Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan sebagai tanda pasti

kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain dapat pula menimbulkan gejala

yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan digolongkan normal apabila terjadinya

tidak lebih dari trimester pertama

b. Perubahan Fisik pada Trimester I


1) Morning Sickness, mual dan muntah.

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak

awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning sickness

tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir

pada 14 mingggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai

kehamilan trimester kedua dan ketiga.

2) Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan

hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk

mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan

menyusui.

3) Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim

yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang

pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung

kemih ditekan oleh kepala janin.

4) Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan

hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja

kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan

penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

5) Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal

kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika


akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba,

sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih

sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional.

Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan

sakit kepala.

6) Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di

bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa

menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya

perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari

rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

7) Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap

normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

8) Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan memasang

kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan berat badan

yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan ruang juga, dan

ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim

dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.

c. Perubahan Fisik pada Trimester II

1) Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati

rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar (umbilicus).

Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan

mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.

2) Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah

biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.

Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.

3) Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama

kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga

pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga

mendorong asam lambung kearah atas.

4) Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan

rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti

di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh tak

semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.

5) Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian

bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena

perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin

membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.

6) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,

karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga

menyebabkan tekanan darah menurun.

7) Hidung dan Gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk

ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan

disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa

berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.

8) Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang

menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar ke

arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau

topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.

Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha

atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,

sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi

dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak

sehingga dapat menimbulkan jerawat

9) Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan

yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan

besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah kelenjar

kulit.

10) Sedikit Pembengkakan


Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%

wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan

tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan

pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.

Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu

lama.

d. Perubahan Fisik pada Trimester III

1) Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya

beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur tubuh

sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.

2) Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang

membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

3) Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-

paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah

bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang

berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini

biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil

akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya

juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah

diafragma/tulang iga ibu.

4) Sering buang air kecil


Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin

menekan kandungan kencing ibu hamil.

5) Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan

daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat

juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan

menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga

dipengaruhi faktor keturunan.

6) Kontraksi perut

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang

ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.

7) Bengkak

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan

tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat

tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan

hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

3. Patofisologi dan Patoflow

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel

telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta

sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur

(Handerson 2006).

Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang

oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan
ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat

yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu

dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas)

(Handerson 2006).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh

rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).

Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai

darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi

dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur),

spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi=fertilitas), nidasi dan

plasenta, (Handerson 2006).


PATHWAY ANC
Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, GIT Sist.kardio Sist.urinaria


perub.psikologis, vascular
ketidakstabilan hormon Instabilitas Penekanan
hormone Peningkatan vesika urinaria
TD karena
Ansietas Perubahan Asam lambung pembesaran
peran sebagai meningkat Sakit kepala uterus
calon ibu
Rasa Nyeri Frekuensi BAK
Perub.proses Koping sebah/mual meningkat
keluarga individu tdk
efektif Muntah Gangguan
eliminasi urin
Intake
makanan Kebersihan
menurun genital
menurun
Perub.nutrisi
kurang dari Kelembaban
kebutuhan meningkat

Resiko infeksi
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Pe
ps

krin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi


sit
pik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke P
mintas vagina diafragma a
Retensi H2O & Na+ Kulit Saliva & asam Postur tubuh
volume plasma Sensitifitas meregang lambung berubah Ekspansi Pe
ody meningkat serviks meningkat paru tidak ang
e meningkat Striae Lordosis maksimal dlam
TD meningkat gravidarum Peristaltic berlebihan
rdiac Rangsang menurun Gangguan A
t Sakit kepala seksual Perub.body Nyeri pola nafas Per
image Pengosongan
dera Nyeri Perub.pola lambung lambat
& seksual
nal Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh darah Ansietas
menigkat volume plasma
Gangguan pola meningkat, TD meningkat
Perub.pusat nafas tekanan
gravitasi tubuh hidrostatik Hipertrofi
menurun ventrikel
Menekan saraf
sekitar Edema Penurunan
ekstremitas cardiac output
Pelepasan
mediator nyeri Kelebihan Resiko cidera
(prostaglandin, volume cairan janin &
histamin) maternal

Nyeri
4. Tanda dan Gejala Antenatal Care

Menurut Haen Forer, (2009) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu

A) Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan

1) Persumtif Sign ( subyektif)

- Amenorhoe ( tidak mendapat haid)

- Mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal

terhadap tingginya kadar progesterone dan menghilang

setelah tiga bulan.

- Letih,sakit kepala

- Merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi

atau 20 minggu pada wanita hamil pertama.

- Perubahan pada mamae

- Frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah

pada organ-organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas

jaringan, tekanan uterus pada kandung kencing menstimulasi

saraf sehingga BAK.

- Lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek

stimulasi hormone estrogen dan progesterone pada kelenjar

dan peningkatan suplay darah ke pelvic .

2) Probabilitas ( objektif)

a. Pembesaran uterus
- Melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui

melalui pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada

minggu ke 6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8.

- Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui

pemeriksaan bimanual

- Tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa

mengetuk janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh

kemumudian ke posisi semula.

- Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang

mungkin terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.

b. Perubahan warna kulit oleh

- Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada

dahi,punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi terutama

pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh stimulasi

MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone).

- Striae gravidarum ;regangan kulit abdomen terlihat garis tak

teratur.

c. Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat

B) Tanda positif kehamilan

- Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec

pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ

dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12.

Normal DJJ 120-160 kali permenit.


- Adanya gerakan janin pada palpasi

- Teraba bagian janin pada palpasi

- Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga

uterus pada pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X

Ray.

C) Tes Kehamilan

Tes hCG (hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan

mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang

memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi

500 SI hCG.

5. Komplikasi

Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007)

yaitu, jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan

terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok

sebagai berikut :

1) Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :

- Perdarahan

- Pre-eklampsia/eklampsia

- Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)

- Hidramnion

- Ketuban Pecah Dini

2) Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :

- Penyakit Jantung
- Tuberculosis

- Anemia

- Malaria

3) Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi

akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi,

2009).

6. Penetalaksanaan Medis

1) Diet dan Pengawasan Berat Badan

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat

perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein

yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan

pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan

karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan

komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya

(Mochtar, 1998).

Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja. Bahan

makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein

baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi

selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan

untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae

yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai

pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat


badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil

rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2002).

2) Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil

maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif.

Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak

merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami

abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita

hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).

3) Obat-obatan

Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada

triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga

dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya

thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran

(Wiknjosastro, 2002).

4) Kebersihan dan Pakaian

Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi

diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit,

karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan

menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam tidak

dianjurkan (Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan

mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi

sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita


hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh

(Wiknjosastro, 2002).

5) Koitus

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang

sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu.

Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus

menjadi lebih kecil. Pada umumnya koitus diperbolehkan pada

masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir

kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul,

koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan

sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2002).

6) Perawatan Gigi

Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan

muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan

gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies,

gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak

diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi,

seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di

rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi

sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu

bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan

giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2002).

7) Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di

dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap

cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran

merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran

merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi bila

ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap

dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat

melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan

pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi

transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama

sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama

sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.

Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus

neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus

pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).

8) Perawatan Payudara

Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan

menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya

harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar

payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah,

bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,

kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk

mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu
dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan

menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting

susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-

narik keluar (Mochtar, 2008).

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Anamnesa
(a) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
(b) Ada Planing terlebih dahulu
(c) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil
observasi perawat.
(d) Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat
kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang
lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat
psikososial,persiapan persalinan.
(e) Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur
tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma
gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada
konjungtiva, ikhterik pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau
mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran
slauran limfe.
- Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
 Jantung :kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah
benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu menonjol/datar/masuk,
ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea
alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah
dr jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
(f) Persiapan persalinan
(g) Obat-obatan yang di pakai saat ini
(h) Hasil pemeriksaan penunjang

2. Diagnosis Keperawatan

I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
Dx Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan Hasil
Tri semester I Tujuan : Manajemen Nutrisi
Perubahan Setelah dilakukan - Anjurkan masukan kalori
nutrisi kurang intervensi sesuai kebutuhan
dari kebutuhan keperawatan selama - Ajari klien tentang diet
yang benar sesuai
2x24 jam kekurangan
kebutuhan tubuh
nutrisi klien tercukupi - Monitor catatan makanan
Kriteria hasil : yang masuk atas kandungan
- Nafsu makan klien gizi dan jumlah kalori
meningkat - Timbang berat badan secara
- Klien tidak mual dan teratur
muntah - Anjurkan penambahan
- Nilai laboratorium intake protein, zat besi dan
(transferin, albumin, vit C yang sesuai
dan elektrolit) dalam - Pastikan bahwa diet
batas normal mengandung  makanan
yang berserat tinggi untuk
mencegah sembelit
- Beri makanan protein tinggi
, kalori tinggi dan makanan
bergizi yang sesuai
- Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
Ansietas gizinya.
NOC: kontrol
kecemasan dan coping,
setelah dilakukan Penurunan kecemasan
perawatan selama 2x24 Aktifitas:
jam cemas ps hilang 1. Bina Hub. Saling
atau berkurang dengan percaya
Indikator: 2. Libatkan keluarga
Ps mampu: 3. Jelaskan semua
Mengungkapkan cara Prosedur
Kekurangan mengatasi cemas 4. Hargai pengetahuan
volume cairan - Mampu ps tentang
menggunakan coping penyakitnya
- Dapat tidur 5. Bantu ps untuk
- Mengungkapkan mengefektifkan
tidak ada penyebab sumber support
fisik yang dapat
menyebabkn cemas Berikan reinfocement
untuk menggunakan
Sumber Coping yang
efektif

Kebutuhan volume
cairan terpenuhi.
Setelah dilakukan a. tentukan
tindakan keperawatan frekuensi/beratnya
selama 2 x 24 jam mual/muntah.
dengan kriteria hasil : b. Tinjau ulang riwayat
- Tidak ada mual kemungkinan masalah
muntah medis lain (ex ; ulkus
- Turgor kulit DBN peptikum, gastritis,
- Tidak ada tanda kolesistitis)
dehidrasi c. Kaji suhu dan turgor
- Pasien mau makan kulit, membrane
dan minum mukosa, TD, suhu,
- TTV dalam batas masukan/haluran.
normal d. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes
urin dan penurunan BB
setiap hari.
e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan
enam kali sehari
dengan jumlah yang
sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat
(popcorn, roti kering
sebelum bangun tidur.

Setelah dilakukan Airway management


tindakan keperawatan - Posisikan klien u/
selama 1x24 jam, memaksimalkan
diharapkan : ventilasi
a. Tidak ada retraksi - Identifikasi klien
dinding dada perlunya pemasangan
b. Tidak menggunkan alat jalan nafas buatan
otot bantu - Lakukan fisioterpi
pernafasan dada jika perlu
c. Bunyi paru - Keluarkan sekret
vasikuler - Dengan batuk atau
d. Menunjukkan jalan suction
nafas yang paten - Auskultasi suara
RR 16-20 x/m nafas, catat adanya
suara tambahan
Tri Semester Klien dapat toleransi Manajemen energi
III terhadap aktivitas 1. Observasi
Intoleransi setelah dilakukan kemampuan klien
aktivitas tindakan keperawatan 1 2. Bantu klien
x 24 jam , dengan dalam pemenuhan ADL
kriteria hasil 3. Ajarkan pada
- Klien mampu keluarga tentang
memenuhi aktivitas pentingnya perawatan
sehari-hari diri
- Pasien mengerti 4. Observasi TTV
akifitas apa saja sebelum dan sesudah
yang boleh aktivitas
dilakukan selama 5. Kolaborasi pada
kehamlan keluarga pemberian
- Ttv dalam batas pengawasan ekstra
normal 6. tentukan siklus
- Hb dalam batas tidur bangun yang
normal normal dan komitmen
Kelebihan - Tidak ada anemis terhadap pekerjaan,
volume cairan keluarga, komunitas dan
diri sendiri.
7. Anjurkan tidur
siang 1 sampai 2 jam
setiap hari.
8. Pantau kadar
Kelebihan volume Hb. Jelaskan peran zar
cairan teratasi setelah besi dalam tubuh ;
dilakukan tindakan anjurkan mengkonsumsi
keperawatan 2 x 24 jam suplemen zat besi setiap
, dengan kriteria hasil : hari, sesuai indikasi.
- Indeks massa
Perubahan tubuh dalam
eliminasi urin batas normal a. Pantau berat
- TTV dalam badan secara teratur.
batas normal b. Kaji adanya
- Tidak ada tanda- tanda-tanda HAK,
tanda Hak perhatikan tekanan
darah, pantau
lokasi/luasnya edema,
masukan atau haluaran
cairan.
c. Berikan
informasi tentang diet
Pasien mengerti akan (missal: peningkatan
terjadi perubahan protein, tidak
eliminasi urin selama menambahkan garam
kehamilan , Setelah meja, menghindari
dilakukan tindaka makanan dan minuman
keperawatan tinggi natrium).
Dengan kriteria hasil : d. Anjurkan
- Klien mengerti meninggikan ekstremitas
tentang perubahan secara periodic selama
perkemihan selama sehari.
kehamilan denga
tri semester ketiga a Berikan informasi
- Pasien mengerti tentang perubahan
perlunya masukan perkemihan sehubungan
cairan sesuai dengan trimester ketiga.
kebutuhan b Berikan informasi
mengenaia perlunya
masukan cairan 6 – 8
gelas sehari.
c Berikan informasi
mengenai bahaya
menggunakan diuretic
dan penghilangan
natrium dan diet.
d Anjurkan klien untuk
melakukan posisi miring
kiri saat tidur,
perhatikan keluhan-
keluhan nokturia.
e Anjurkan klien untuk
menghindari posisi
tegak atau supine dalam
waktu yang lama.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu,Yogyakarta.


Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pelayanan Antenatal.

Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher,


Ungaran.
Haen Forer. 2009). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.


Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Muchtar Rustam.(2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.


Jakarta: EGC.

Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk.
Jakarta. EGC.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai