ANTENATAL CARE
DISUSUN OLEH :
IWAN INDRIAWAN
NPM 2022207209457
7) Kalsium
Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat
berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%.
Oleh karena itu, asupan yang optimal perlu dipertimbangan. Sumber
utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung,
sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti
sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
Selain beberapa zat gizi yang yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu
hamil, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena kemungkinan
akan dapat membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang
tidak sehat atau berbahaya bagi janin antaranya adalah sebagai berikut.
a) Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang
bersifat teratogenik ( menyebabkan cacat pada janin ).
b) Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma.
c) Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu,
marlin, yang dapat mengganggu sistem sarat janin.
d) Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300
mg per hari. Efek yang dapat terjadi di antaranya adalah insomnia
( sulit tidur ), refluks, dan frekuensi berkemih yang meningkat.
e) vitamin A dalam dosis >20.000-50.000 IU/hari dapat menyebabkan
kelainan bawaan.
8) Asam Folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan
dalam metabolisme normal makanan nmenjadi energi, pematangan sel
darah merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan pembentukan heme.
Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia
megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu
mengantuk. Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani
maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan
bentuk tulang belakang janin ( spina bifida ).
Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati,
brokoli, sayur berdaun hijau ( bayam, asparagus ), dan kacang-kacangan
(kacang kering, kacang kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah
jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat tidak stabil dalam pemanasan,
maka dianjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan mentah dengan
dicuci sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang.
Oleh karena ada kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya
dari asupan makanan, maka Widya Karya Pangan Nasional
menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat dengan besaran
280, 660, dan 470 mikrogram untuk trimester I, II, III. Asam folat
sebaiknya diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah
kehamilan karena sumsum tulang belakang dan otak dibentuk pada
minggu pertama kehamilan.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan
membrane mukosa oral berhubungan dengan gusi hiperemik sekunder
akibat kadar estrogen dan progesterone
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
c. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan segala bentuk terapi yang dikerjakan
oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai peningkatan, pencegahan, dan pemulihan kesehatan
klien individu, keluarga dan komunitas (PPNI, 2018).
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
a) Meningkatkan masukan oral
b) Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
a) Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
b) Timbang BB setiap hari
c) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
d) Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
a) Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal,
yang terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab,
berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit,
serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan berada
dalam batas normal
b) Klien tidak akan muntah lagi
c) Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adekuat.
Intervensi :
a) Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
b) Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus
c) Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output
dan
d) berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
e) Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering
mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti :
roti kering sebelum bangun dari tidur.
f) Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral
misalnya siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam
askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
a) Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
b) Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
c) Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
a) Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
b) Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
c) Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
d) Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya
d. Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahapan terakhir dari proses
keperawatan, penetapan suatu keberhasilan suatu asuhan keperawatan
didasarkan pada perubahan perilaku dan kriteria hasil yang telah ditetapkan,
yaitu terjadinya adaptasi pada individu (Nursalam, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
EGC Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan
NOC di terjemahkan oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta:
Nugroho, dkk. 2014 . Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika