KEPERAWATAN MATERNITAS
ANTENATAL CARE
Fajar Prakarsa W
2006539512
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Ormon ini
disekresi di peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan
diekskresi pada urine Ibu.
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel,
8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan
memperoleh membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula
masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke
dalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur
ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah
rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5 hari). Sel bagian
dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblas bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk
blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada
saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretonik
(2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahimdan pembuluh
nadi menjadi berkelok-kelok jaringan ini mengandung banyak cairan
(Marjati dkk, 2010).
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Sistem urinaria
Sistem integumen
OIT
Uterus membesar
Progesteron Esterogen
Esterogen Tekanan pada
& Hc6
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Distensi
gastrointest
inal Ketidakseimbangan Resiko
nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume
cairan
Konstipasi
E. Komplikasi Kehamilan
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi
dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri,
memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan.
Biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria, dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat
terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan
terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan
tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan
terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira
tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang
adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada
sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi
dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas
panggul.
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim
pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan
bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir,
karena kepala lahir terakhir.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan
ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan
atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½
sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ
tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37
minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan premature
(Hamilton, Persis Mary., 2012)
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa
kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak
mahal)
2. Riwayat
Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai
kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang
didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan
masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau
kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,
terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,
sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti
KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih(D.0040)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh(D.0083)
5. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
6. Risiko defisit nutrisi (D.0032)
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)
Keperawatan (SLKI)
Konstipasi Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan
kelemahan otot selama … diharapkan masalah konstipasi (I.04155)
abdomen (D.0049) konstipasi dapat teratasi dengan 1. Monitor tanda dan
kriteria hasil : gejala konstipasi
1. Keluhan defekasi lama dan 2. Monitor bising usus
sulit menurun 3. Dorong pasien
2. Tidak mengejan saat BAB meningkatakan
3. Mengidentifikasi indikator asupan cairan
untuk mencegah konstipasi 4. Anjurkan pasien
4. Bebas dari untuk diet tinggi
ketidaknyamanan dan serat
konstipasi 5. Kolaborasi
pemberian laksatif
Gangguan eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.04165)
dengan penurunan selama … diharapkan masalah 1. Pantau penggunaan
kapasitas kandung gangguan eliminasi urine dapat obat dengan sifat
teratasi dengan kriteria hasil : antikolinergik
kemih (D.0040)
1. Desakan berkemih menurun 2. Monitor efek dari
2. Tidak ada distensi kandung obat
kemih 3. Pantau asupan dan
3. Tidak ada spasme bladder keluaran
4. Balance cairan seimbang 4. Anjurkan pasien
untuk merekam
output urine
Ansietas berhubungan Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction
dengan kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan
terpapar informasi selama … diharapkan masalah yang menenangkan
(D.0080) kecemasan dapat teratasi 2. Temani pasien untuk
dengan kriteria hasil : memberikan
1. Mampu meminta bantuan keamanan dan
orang lain mengurangi rasa
2. Dukungan emosi takut
3. Dengarkan dengan
penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi
yang menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
6. Kolaborasi
pemberian obat untuk
mengurangi
kecemasan
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan tubuh
selama … diharapkan masalah (I.09305)
perubahan fungsi gangguan citra tubuh dapat 1. Kaji secara verbal
tubuh (D.0083) teratasi dengan kriteria hasil : dan non verbal
1. Perasaan positif tentang respon klien terhadap
perubahan tubuh tubuhnya
2. Mampu mengidentifikasi 2. Monitor frekuensi
kekuatan personal mengkritik dirinya
3. Mendiskripsikan secara 3. Jelaskan tentang
faktual perubahan fungsi pengibatan,
tubuh perawatan, kemajuan
4. Mempertahankan interaksi dan prognosis
social penyakit kepada
keluaga
Resiko Keseimbangan Manajemn
ketidakseimbangan
cairan (D.0036) cairan (L.03020) cairan (I.03098)
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status hidrasi
kepeawatan selama … 2. Monitor vital sign
diharapkan masalah resiko 3. Monitor masukan
kekurangan volume cairan makanan/cairan
dapat teratasi dengan kriteria 4. Dorong masukan oral
hasil : 5. Pertahankan intake
1. Mempertahankan urine dan output
output 6. Kolaborasi
2. Tekanan darah, nadi, suhu pemberian cairan IV
dalam batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik,
mukosa lembab.
Risiko defisit nutrisi Status Nutrisi (L.03030) Manajemen
(D.0032) Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …. nutrisi (I.03110)
Diharapkan masalah 1. Kaji adanya alergi
ketidaksimbangan nutrisi makanan
kurang dari kebutuhan dapat 2. Kaji kemampuan
teratasi dengan kriteria hasil : pasien untuk
1. Adanya peningkatan nafsu mendapatkan nutrisi
makan yang dibutuhkan
2. Frekuensi makan teratur 3. Monitor jumlah
3. Mampu makan/minum nutrisi dan
sesuai dengan tujuan kandungan kalori
kesehatan 4. Berikan informasi
4. Asupan nutrisi yang tepat tentang kebutuhan
nutrisi
5. Anjurkan pasien
meningkatkan protein
dan vitamin
6. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo
Publisher.
Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta
: EGC.