Oleh :
CI Akademik
Hidayati.S.Kep.,Ners.,M.kep
CI Klinik
Rina Angraini, STT.
2024
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan
proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang
tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro (2012) antenatal care (ANC)
merupakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan nifas. Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan
antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa antenatal care adalah
perawatan kehamilan yang merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care yang sudah
ditetapkan.
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Perubahan Perubahan
Perubahan pada psikologis
fisiologis
ibu hamil
OIT
Sistem integumen Sistem urinaria
Esterogen
Progesteron
& Hc6 Esterogen Uterus membesar
Penurunan
kekuatan otot Peningkatan Hiperpigmentasi
Tekanan pada
asam lambung vesicular urinaria
Peristaltik Strie gravidarum
menurun
Mual, muntah, Meningkat
anoreksia Gangguan Citra frekuensi BAK
Distensi
gastrointestina Tubuh
l Gangguan
Ketidakseimbangan eliminasi urin
Konstipasi nutrisi Kurang dari
kebutuhan Resiko kekurangan
volume cairan
F. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari
3) Tingkatkan istirahat
4) Hindari sikat gigi setelah makan
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malah hari
c. Sakit punggung atas dan bawah
1) Istirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1) Distraksi / nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan
f. Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks
H. Diagnosa Keperawatan
1. Konstipasi b.d ketidak cukupan asupan serat
2. Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan fungsi tubuh
I. Intervensi Keperawatan
No SDKI SIKI SLKI
1. Konstipasi b.d ketidak Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda gejala
cukupan asupan serat selama 3 x 24 jam, maka di konstipasi
harapkan konstipasi dapat 2. Monitor bising usus
teratasi dengan kriteria hasil 3. Dorong pasien
: meningkatkan asupan
1. Keluhan defekasi lama cairan
dan sulit menurun 4. Anjurkan pasien untuk
2. Tidak mengejan saat diet tinggi serat
BAB 5. Kolaborasi pemberian
3. Mengidentifikasi laksatif
indikator untuk mencegah
konstipasi
4. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau penggunaan
b.d penurunan selama 3 x 24 jam, maka obat dengan sifat
kapasitas kandung diharapkan masalah antikolinergik
kemih gangguan eliminasi urine 2. Monitor efek dari obat
dapat teratasi dengan 3. Pantau asupan dan
kriteria hasil : keluaran
1. Desakan berkemih 4. Anjurkan pasien untuk
menurun merekan output urine
2. Tidak ada distensi
kandung kemih
3. Tidak ada spasme bladder
4. Balance cairan seimbang
3. Gangguan citra tubuh Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji secara verbal dan
b.d perubahan fungsi selama 3 x 24 jam, maka non verbal respon klien
tubuh diharapkan masalah terhadap tubuhnya
gangguan citra tubuh dapat 2. Monitor frekuensi
teratasi dengan kriteria hasil mengkritik dirinya
: 3. Jelaskan tentang
1. Perasaan positif tentang pengibatan, perawatan,
perubahan tubuh kemajuan dan prognosis
2. Mampu mengidentifikasi penyakit kepada
kekuatan personal keluarga.
3. Mendiskripsikan secara
faktual perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interkasi social
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nurhsing Intervention Classification Fith Edition. Missouri:
Elsevier Mosby.
Hadi, R.A. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo Publisher.
Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta : EGC
Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnosis : Definition
and Cassification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.
Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obsteri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC.
Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Moorhead, S. Et al. 2013. Nursing Outcomes Classification Fith Edition. Missouri: Elsevier
Mosby.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta : DPP PPNI.