ANTENATAL
ELLY IRMAYANTI
891221018
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai terbentuknya uri yang
mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal dan linea
alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput
elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli puting susu
biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae melebar dan lebih tua
warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma
akibat pembesaran rahim. Kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga
Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar
dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian
ASI.
D. PATOFISIOLOGI
Proses Kehamilan menurut Hamilton, Persis Mary yaitu :
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah ampulla tuba.
Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3 fase yaitu :
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa menembus
korona radiata karena sudah mengalami proses kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat
mampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom diploid (44
autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY
untuk laki-laki).
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel, sampai dengan
16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar.
Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan memperoleh membelah membentuk morula (4 hari).
Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu
dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5 hari).
Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblas bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi
(5-6 hari) dalam bentuk blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista) ke dalam dinding
uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior / posterior. Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase
sekretonik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi
menjadi berkelok-kelok jaringan ini mengandung banyak cairan.
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi proses pembelahan
sampai dengan nidasi.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2-6 minggu.
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir. Minggu ke 12 panjang
janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi tubuh berfungsi. Minggu ke 16 panjang
janin 16 cm, berat 20 gram, kulit transparan, rambut mulai tumbuh. Minggu ke 20
kepala tegak separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak mata, alis, kuku
sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo menjadi gelap dengan vernix meningkat.
Minggu ke 28 mata terbuka, alis dan bulu mata berkembang dengan baik, rambut
menutupi kepala, deposit lemak subkutan, testis turun ke skrotum. Minggu ke 32
lanugo berkurang, tubuh bulat, testis turun. Minggu ke 36 lanugo sebagian besar
terkelupas, kulit tertutup, vernikx kareosa. Minggu ke 40 osifikasi tulang tengkorak
masih belum sempurna, tetapi keadaan ini memudahkan fetus melalui jalan lahir.
E. PATHWAY
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Sistem urinaria
OIT Sistem integumen
Uterus membesar
Esterogen
Esterogen Progesteron
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan Peningkatan
kekuatan asam
otot lambung Meningkat
Strie gravidarum
frekuensi BAK
Distensi
gastrointes Ketidakseimbangan Resiko
tinal nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume cairan
Konstipasi
F. KOMPLIKASI
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg
yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki potensi yang menyebabkan
gangguan serius pada kehamilan. Biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20
minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan oedema
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 pada
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu. Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau
fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan,
maka umumnya kematian maternal akan terjadi.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai tampak
pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan
normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan
pada organ tubuh sekitarnya.
2) Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam.
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur dipagi hari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih.
2) Banyak minum di siang hari.
3) Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
Istirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1) Distraksi / nafas dalam.
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu pencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks
H. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila diperlukan. Bila
keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui
tempat tinggal pasien / klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien / klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang
keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali dan ini harus
diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien / klien datang mencari
pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / paliatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur kehamilan, ANC
berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, terapi yang didapatkan, penyuluhan yang
didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak, kalau kehamilan masih muda adalah
mual, muntah, sakit kepala, perdarahan. Kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki /
muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa hari, lama
haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat atau tidak,
penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.Hal ini penting
diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit menular yang dapat
mempengaruhi persalinan.
1. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas b.d kurang terpapar informasi
b. Konstipasi b.d ketidakcukupan asupan serat
c. Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas kandung kemih
2. Intervensi
Dx 1 : Ansietas
Ekspektasi : Kecemasan berkurang
Kriteria hasil :
a. Mampu meminta bantuan orang lain
b. Dukungan emosi
Intervensi :
a. Gunakan pendekatan yang menenangkan
b. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi rasa takut
c. Dengarkan dengan penuh perhatian
d. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
e. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
f. Kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi kecemasan
Dx 2 : Konstipasi
Ekspektasi : Konstipasi teratasi
Kriteria hasil :
a. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun
b. Tidak mengejan saat BAB
c. Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi
d. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
Intervensi :
a. Monitor tanda dan gejala konstipasi
b. Monitor bising usus
c. Dorong pasien meningkatakan asupan cairan
d. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat
e. Kolaborasi pemberian laksatif
3. Implementasi
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang
sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan
masih sesuai dan dibutuhkan klien, dengan prinsip ketidaktahuan, ketidakmauan dan
ketidakmampuan sesuai kondisi saat ini.
4. Evaluasi
Kegiatan yang disengaja dan terus menerus dengan melibatkan klien, perawat, dan
anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang kesehatan
patofisiologi dan strategi evaluasi. Menilai bahwa untuk mengetahui perkembangan
antenatal diperlukan ketelatenan merawat, kesabaran dan dukungan, yang menggambarkan
perkembangan atau penurunan efektifitas dari intervensi yang dilakukan. Apabila terdapat
keadaan seseorang yang sakit kemudian mendapatkan perawatan dan selanjutnya dikatakan
sembuh, karena seseorang tersebut memiliki faktor pendukung yang meliputi keinginan,
harapan, kepatuhan dan dukungan.
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, T. P. (2017). Standar diagnosa keperawatan indonesia definisi dan indikator diagnostik.
Jakarta Selatan : Dewan pengurus pusat PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia definisi dan kriteria hasil
keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan pengurus pusat PPNI.