Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN MATERNITAS

KEHAMILAN

Disusun oleh :

Fajar Aji Nugroho

1811010016

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan

Periode Antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak hari


pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang
menandai awal periode antepartum.(Helen Varney, 2007 ; 492)

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang bersinambung dan terdiri


dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi ( implantasi ) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang
hasil konsepsi sampai aterm.(Manuaba, 2010 ; 84)

Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan


kehamilan 280 hari ( 40 minggu ) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
(Sarwono, 2007; 84)

2. Anatomi dan Fisiologi Fokus dengan Kehamilan


A. Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a.       Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b.      Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
 Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput
lendirnya berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c.       Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan
progesteron.
d.      Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal,
dan linea alba.
e.       Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan
selaput elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
f.       Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli
puting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae
melebar dan lebih tua warnannya.
g.      Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih
dalam. Sekitar 20-25%.
h.      Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
B. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a.       Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara
fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran
pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut
ini.
1.      Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan
2.      Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
3.      Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada yang
meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
4.      Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.
b.      Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah
mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu
dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat
mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada
trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai
meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya
sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c.       Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu
akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan
pada ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi
yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa
takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya
dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi
mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah
mulai memilih nama unutk bayi mereka.
(Marjati dkk, 2010 ; 68 - 69)

3. Etiologi Kehamilan
a.       Fertilisasi, yaitu bertemunya sel telur dan sel sperma. Tempat
bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah didaerag ampulla tuba.
Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi 3 fase yaitu:
1.      Tahap penembusan korona radiata
Dari 200 – 300 juta hanya 300 – 500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah mengalami proses kapasitasi.
2.      Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata bisa menempel dizona pellusida, tetapi hanya satu
terlihat mampu menembus oosit.
3.      Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru (XX
unutk wanita dan XY untuk laki - laki)
b.      Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel , 8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel – sel tersebut akan membelah
membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk rongga rahim, cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa
sel dalam. Berangsur – angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya
terbentuklah sebuah  rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4 – 5
hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.
Zona pellusida  akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5 – 6 hari) dalam bentuk blastokista
tingkat lanjut.
c.       Nidasi / implantasi, yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada
stadium blastokista) kedalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat
implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik ( 2 – 3 hari
setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi
berkelok – kelok. Jaringan ini mengandung banyak cairan.
(Marjati,dkk.2010 ; 37)
4. Tanda dan Gejala
1.      Tanda presumtif kehamilan
 Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan,
dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
 Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada
pagi hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
 Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya
kehamilan.
 Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
 Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
 Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
 Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang
membesar keluar rongga panggul.
 Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen.
 Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
 Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
-       Pipi                      : - Cloasma gravidarum
-    Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
-       Perut                    : - Striae livide
-    Striae albican
-    Linea alba makin menghitam
-       Payyudara            : - hipepigmentasi areola mamae
 Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis erta payudara.
2.      Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
 Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
 Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
 Tanda Goodel
Pelunakan serviks
 Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
 Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
 Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis,
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
 Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
pemeriksa.
 Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3.      Tanda Pasti (Positive Sign)
 Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan
sekitar 20 minggu.
 Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electrocardiograf ( misalnya doppler)
 Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir)
 Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010:72-75)

5. Komplikasi
1. Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum mirip dengan morning sickness, namun
dengan gejala yang lebih berat. Mual dan muntah pada hiperemesis
gravidarum akan berlangsung lebih lama, bahkan bisa sampai trimester kedua
atau ketiga. Keluhannya pun lebih parah, hingga membuat ibu hamil
mengalami dehidrasi dan sulit untuk makan atau minum.
Penyebab pasti hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti,
namun salah satu penyebabnya diduga peningkatan kadar hormon selama
kehamilan. Upaya pencegahan pun belum dapat dilakukan karena penyebab
pasti kondisi ini tidak diketahui.
Untuk mencegah dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang bisa
membahayakan janin, saat Anda mengalami mual dan muntah yang cukup
parah, segeralah periksakan diri ke dokter. Bila perlu, dokter akan
menyarankan ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum untuk
diinfus dan dirawat di rumah sakit.

2. Keguguran
Keguguran diartikan sebagai kematian janin di dalam kandungan saat
usianya belum mencapai 20 minggu. Kondisi ini dapat ditandai dengan
perdarahan melalui vagina, perut terasa kram atau sangat nyeri, sakit menjalar
hingga ke punggung, tubuh terasa lemas, dan kadang disertai demam.
Sebagian besar keguguran terjadi akibat kelainan pada kromosom atau
komponen genetik yang berujung pada gangguan pertumbuhan janin. Hal lain
yang juga bisa menyebabkan keguguran adalah gangguan hormon, kelainan
respons kekebalan tubuh (autoimun), terlalu lelah, merokok, mengonsumsi
alkohol, kelainan rahim, dan kelemahan leher rahim.Risiko keguguran juga
akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki penyakit tertentu, seperti
diabetes, gangguan tiroid, dan tekanan darah tinggi.

3. Anemia
Tubuh memerlukan zat besi, vitamin B12, dan asam folat untuk
membentuk hemoglobin, yaitu protein pada sel darah merah yang berfungsi
mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Saat hamil, kebutuhan darah akan meningkat untuk mendukung
pertumbuhan janin. Namun bila tubuh ibu hamil tidak mampu memproduksi
lebih banyak hemoglobin, bisa terjadi anemia. Anemia saat hamil umumnya
ditandai dengan letih, pusing, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, bahkan sesak
bernapas.
Anemia pada ibu hamil merupakan hal yang perlu diwaspadai.
Pasalnya, anemia yang tidak ditangani bisa menyebabkan berat bayi rendah,
kelahiran prematur, hingga cacat lahir. Kondisi ini lebih sering terjadi pada
ibu hamil yang mengalami morning sickness, hamil kembar, atau memiliki
pola makan tidak sehat.

4.Perdarahan
Sekitar 25-40% wanita hamil mengalami perdarahan di trimester
pertama. Walau demikian, tidak semua perdarahan saat hamil adalah hal yang
berbahaya. Perdarahan ini dapat disebabkan oleh proses menempelnya sel
telur yang telah dibuahi pada dinding rahim atau melakukan hubungan seksual
dengan cukup kuat.
Namun, perdarahan saat hamil bisa menjadi kondisi serius bila diikuti
dengan gejala keguguran, seperti nyeri dan kram perut yang hebat. Selain itu,
perdarahan yang terjadi akibat kehamilan ektopik atau pertumbuhan janin
abnormal, seperti pada hamil anggur, juga perlu diwaspadai.
Maka dari itu, perdarahan saat hamil tetap tidak boleh diremehkan,
meski hanya berupa bercak-bercak darah yang jumlahnya sedikit. Saat
mengalaminya, segeralah periksakan diri ke dokter kandungan untuk
mendapat penanganan yang tepat.

5. Kurang cairan ketuban


Di dalam rahim, janin berdiam dalam kantung berisi cairan ketuban.
Fungsi cairan ini adalah melindungi janin dari benturan dan infeksi, menjaga
suhu rahim stabil, serta membantu organ-organ janin untuk
berkembang.Jumlah cairan ini akan terus berkurang mulai usia kehamilan 36
minggu hingga akhirnya janin lahir. Namun hati-hati, turunnya volume cairan
ketuban yang terlalu cepat bisa menyebabkan komplikasi kehamilan, seperti
bayi sungsang dan bayi lahir prematur.
Selain lima komplikasi di atas, ada beberapa komplikasi lain yang juga
perlu Anda waspadai, yaitu preeklamsia atau keracunan
kehamilan, eklampsia, gangguan plasenta, diabetes gestasional, dan infeksi
saat hamil.Agar komplikasi-komplikasi tersebut dapat dicegah dan dideteksi
sejak awal, ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
Jika ditemukan adanya komplikasi kehamilan, dokter akan memberikan
sejumlah penanganan sesuai gangguan yang terjadi.
Meski ada berbagai komplikasi yang dapat terjadi selama kehamilan,
ibu hamil tidak perlu cemas berlebihan, karena justru akan mengganggu
tumbuh kembang janin dan membuat janin stres. Yang penting, jagalah
kesehatan dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi dan mencukupi waktu
istirahat, serta periksakan kehamilan ke dokter kandungan secara rutin.

Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan diagnostik kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk


emastikan seorang wanita sedang hamil atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri atas
anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul serta pemeriksaan
laboratorium.

1.      Anamnesis
Dari anamnesis dapat diketahui tanda – tanda sebagi berikut ini.

a.       Terhentinya menstruasi/amenore

b.      Mual dan muntah

c.       Tingling (dilep), tegang, berbenjol – benjol, pembesaran payudara,


dan pelebaran puting susu.

d.      Peningkatan frekuensi berkemih

e.       Kelelahan

f.       Perubahan warna pada payudara

g.      Menonjolnya kelenjar Montgomery

h.      Peningkatan suhu basal tubuh tanpa adanya infeksi

i.        Pengeluaran kolostrum dari puting susu

j.        Salivasi berlebihan

k.      Tanda chadwick

l.        Quickening biasanya UK 16 – 18 mg.

m.    Pigmentasi kulit.

2.      Pemeriksaan Fisik

a.       Pengeluaran kolostrum

b.      Perubahan warna pada payudara

c.       Pembesaran pada abdomen

d.      Teraba garis janin


e.       Ballotement

f.       Gerakan janin

g.      Bunyi jantung janin

3.      Pemeriksaan Pelvis

a.       Pembesaran uterus

b.      Perubahan bentuk uterus

c.       Tanda piskacek

d.      Tanda hegar

e.       Tanda goodell

f.       Teraba kontraksi baxton hicks

g.      Tanda chadwick

4.      Tes laboratorium dan pemeriksaan penunjang

a.       Tes kehamilan positif

b.      USG tampak keberadaan janin

c.       Tampak rangkan jani pada rontgen (x-ray film)


SKOR POEDJI ROCHJATI

I II III IV

S
Kelom K
Masalah/Faktor Resiko TRIBULAN
pok O
No
R
 Faktor
Resiko Skor Awal Ibu Hamil 2 II
I II III.1
I.2

1 Terlalu Muda Hamil I < 16 4


tahun

2 Terlalu Tua Hamil I >35 4


tahun

Terlalu Lambat Hamil I,


kawin  > 4 tahun

3 Terlalu lama hamil lagi (>10 4


tahun)

4 Terlalu cepat hamil lagi (< 2 4


tahun)

5 Terlalu banyak anak, 4 atau 4


lebih

6 Terlalu tua umur > 35 tahun 4

7 Terlalu pendek < 145 cm 4


8 Pernah gagal hamil 4

9 Pernah melahirkan dengan

a.       Tarikan tang/vakum 4

b.      Uri dirogoh 4

c.       Diberi Infus/tranfusi 4

10 Pernah Sectio caesarea 4

11 Penyakit pada ibu hamil

a.       Kurang darah 4

b.      Malaria

c.       TBC paru 4

d.      Payah jantung

e.       Kencing manis 4

f.       PMS

12 Bengkak pada muka/tungkai 4


dan tekanan darah tinggi

13 Hamil kembar 2 atau lebih 4

14 Hamil kembar air 4


(hydramnion)

15 Bayi mati dalam kandungan 4

16 Kehamilan lebih bulan 4

17 Letak sungsang 8

18 Letak lintang 8
19 Pendarahan dalam kehamilan 8
ini

20 Preeklampsi berat/ kejang - 8


kejang

(Buku KIA, 2009)

KONSEP MANAJEMEN IBU HAMIL

I.       Pengkajian Data.


Tanggal....................Jam.........Tempat........
A. Data Subyektif
1.   Biodata.
Nama suami/istri   :  Memudahkan mengenali ibu dan suami serta
mencegah kekeliruan (marjati dkk,2010;87)
Umur                     :  kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35
tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya.
Proses pembuahan, kualitas sel telur wanita usia ini
sudah menurun jika dibandingkan dengan sel telur
pada wanita usia reproduksi (20-35 tahun)(Ari
S,2009:99)
Agama                   :  Mengetahui kepercayaan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan saat hamil dan bersalin
Pendidikan            :  Mengetahui tingkat pengetahuan untuk memberikan
konseling sesuai pendidikannya. Tingkat
pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam
kualitas perawatan bayinya. (Ari S, 2009;104)
Pekerjaan               :  Mengetahui kegiatan ibu selama hamil. Penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai
tingkat pengetahuan lebih baik daripada ibu yang
tidak bekerja (Ari S,2009;105)
Alamat                  :  Mengetahui lingkungan ibu dan kebiasaan
masyarakatnya tentang kehamilan serta untuk
kunjungan rumah jika diperlukan.
(marjati,dkk:2010:87)
Penghasilan           : Mengetahui keadaan ekonomi ibu, berpengaruh
apabila sewaktu – waktu ibu dirujuk. Juga sangat
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil (Ari S,2009;104)
2.      Alasan datang
Untuk mengetahui alasan pasien datang apakah untuk kontrol atau  kunjungan
ulang ataupun ada keluhan.(Ari S,2009;167)
3.      Keluhan utama
Mengetahui keadaan ibu saat datang, keluhan yang sering terjadi, pada saat
hamil adalah sering buang air kecil (TM I dan III), Hemoroid (TM II dan III),
Keputihan (TM I,II, dan III), Sembelit (TM II dan III), Kram kaki (TM II dan
III), napas sesak (TM II dan III), Nyeri ligamentum rotundum (TM II dan III),
Pusing/sinkop (TM II dan III), mual muntah (TM I), sakit punggung (II dan
III)
(Ari S, 2009; 123 - 127)
4.      Riwayat Kesehatan
Selama hamil, ibu dan janin dipengaruhi oleh kondisi medis/sebaliknya.
Kondisi medis dapat dipengaruhi oleh kehamilan. Bila tidak diatasi dapat
berakibat serius bagi ibu.
Hipertensi dapat mempredisposisikan pada trombosit vena profilasi dan
selanjutnya embolisme paru. Kondisi lain seperti asma, epilepsi, infeksi
memerlukan pengobatan dan dapat menimbulkan efek samping pada janin.
Komplikasi media utama seperti DM, jantung memerlukan keterlibatan dan
dukungan spesialis medis.
Menurut Poedji Rouhjati, 2003 riwayat kesehatan yang dapat berpengaruh pada
kehamilan antara lain:
-          Anemia (kurang darah), bahaya jika Hb < 6 gr % yaitu kematian
janin dalam kandungan, persalinan prematur, persalinan lama dan
perdarahan postpartum.
-          TBC paru, janin akan tertular setelah lahir. Bila TBC berat akan
menurunkan kondisi ibu hamil, tenaga bahkan ASI juga berkuran. Dapat
terjadi abortus, bayi lahir prematur, persalinan lama dan perdarahan
postpartum
-          Jantung, bahayanya yaitu payah jantung bertambah berat, kelahiran
prematur/ lahir mati
-          Diabetes melitus, bahayanya yaitu dapat terjadi persalinan premature,
hydraamnion, kelainan bawaan,BBL besar, kematian janin dalam
kandungan.
-          HIV/AIDS, bahayanya pada bayi dapat terjadi penularan melalui ASI
dan ibu mudah terinfeksi.
(Salmah,2006;134))
5.      Riwayat kesehatan Keluarga.
Jika dalam keluarga ibu terdapat riwayat penyakit hipertensi, TBC, jantung,
DM, Asma akan berpotensi menurun kepada ibu dan akan berdampak pada
kehamilan. (Unpad, 1983;155)
6.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-          Kehamilan
Pengkajian mengenai masalah/gangguan saat kehamilan seperti
hyperemesis, perdarahan pervaginam, pusing hebat, pandangan kabur,
dan bengkak – bengkak ditangan dan wajah.
-          Persalinan
Cara kelahiran spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan
dan ditolong oleh siapa. Jika wanita pada kelahiran terdahulu melahirkan
secara bedah sesar, untuk kehamilan saat ini mungkin melahirkan
pervaginam. Keputusan ini tergantung pada lokasi insisi di uterus, jika
insisi uterus berada dibagian bawah melintang, nukan vertikal maka bayi
diupayakan untuk dikeluarkan pervaginam.
-          Nifas
Adakah panas, perdarahan, kejang – kejang, dan laktasi. Kesehatan fisik
dan emosi ibu harus diperhatikan
(Wheeler,2004; 37)
7.      Riwayat haid.
Anamnese haid memberikan kesan tentang faal alat reproduksi / kandungan,
meliputi hal – hal seperti ; umur menarche (pada wanita indonesia umumnya
sekitar 12 – 16 tahun) (Ari S,2009;157), lamanya(frekuensi haid bervariasi 7
hari atau lebih), siklus haid ( lebih awal atau lebih lambat dari siklus normal 28
hari), banyaknya darah, HPHT(membantu penetapan tanggal perkiraan
kelahiran) (Wheeler, 2004; 36), keluhan saat haid(keluahn yang disampaikan
dapat menunjukkan diagnose tertentu, seperti sakit kepala sampai pingsan atau
jumlah darah yang banyak)(Ari S, 2009;157)
8.      Riwayat pernikahan
Ditanyakan nikah atau tidak, berapa kali menikah, usia pertama menikah dan
berapa lama menikah. (Marjati dkk, 2010;126). Jika hamil diluar nikah dan
kehamilan tersebut tidak diharapkan, maka secara otomatis ibu akan sangat
membenci kehamilannya. (Ari S,2009;101)
9.      Riwayat kehamilan sekarang.
Trimester I    :  berisi tentang bagaimana awal mula terjadinya kehamilan, ANC
dimana dan berapa kali, keluhan selama hamil muda, obat yang
dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Trimester II  :  berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.
Sudah atau belum merasakan gerakan janin, usia berapa
merasakan gerakan janin(gerakan pertama fetus pada
primigravida dirasakan pada usia 18 minggu dan pada
multigravida 16 minggu), serta imunisasi yang didapat. (marjati
dkk,2010; 81)
Trimester III : berisi tentang ANC dimana dan berapa kali, keluhan selama
hamil muda, obat yang dikonsumsi, serta KIE yang didapat.

(Marjati dkk, 2010;126)


10.  Riwayat KB.
Apakah selama KB ibu tetap menggunakan KB, jika iya ibu menggunakan
KB jenis apa, sudah berhenti berapa lam, keluhan selama ikut KB dan rencana
penggunaan KB setelah melahirkan. Hal ini untuk mengetahui apakah
kehamilan ini karena faktor gagal KB atau tidak.,
11.  Pola kebiasaan sehari-hari.
a.       Pola Nutrisi.
Energi 2300 kkal, protein 65 gram, kalsium 1,5 gram/hari( trimester akhir
membutuhkan 30 – 40 gram), zat besi rata –rata 3,5 mg/hari, fosfor
2gr/hari dan vit A 50 gram. Dapat diperoleh dari 3xmakan dengan
komposisi 1 entong nasi, satu entong nasi, satu potong
daging/telur/tahu/tempe, satu mangkuk sayuran dan satu gelas susu dan
buah. (Ari S,2009; 63)
b.      Pola Istirahat
            Ibu hamil membutuhkan istirahat yang cukup baik siang maupun malam
untuk menjaga kondisi kesehatan ibu dan bayinya, kebutuhan istirahat ibu
hamil:
            Malam + 8-10 jam/hari
            Siang  + 1-2 jam/hari
c.       Pola eliminasi.
BAB pada TM II mulai terganggu, relaksasi umum otot polos dan
kompresi usus bawah oleh uterus yang membesar. Sedangkan untuk Bak
ibu trimester III mengalami ketidaknyamanan yaitu sering kencing.
d.      Pola Aktifitas.
Ibu hamil dapat melakukan aktivitas sehari-hari nemun tidak terlalu lelah
dan berat karena dikhawatirkan mengganggu kehamilannya, ibu hamil
utamanya trimester I dan II membuuhkan bantuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari agar tidak terlalu lelah. Kelelahan dalam beraktifitas
akan banyak menyebabkan komplikasi pada setiap ibu hamil misalnya
perdarahan dan abortus.
e.       Pola seksual
Trimester I    :  Tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan
abortus
Trimester II  :  Boleh melakukan tetapi harus hati-hati karena perut ibu
yang mulai membesar.
Trimester III : Tidak boleh terlalu sering dan hati-hati karena dapat
menyebabkan ketuban pecah dini dan persalinan prematur.
(Bobak,2004;135)
12.   Riwayat Psikososial
Faktor – faktor situasi, latar belakang budaya, status ekonomi sosial, persepsi
tentang hamil, apakah kehamilannya direncanakan/diinginkan. Bagaimana
dukungan keluarga.(Bobak,2004;135) adanya respon positif dari keluarga
terhadap kehamilannya akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam menerima
perannya (Ari S,1009;173)
13.  Pola Seksual
Gairah seksual menurun pada awal – awal kehamilan, kemudian meningkat
pada trimester kedua karena ibu sudah dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan tubuhnya. (Helen Varney,2006;37)

B.  Data Obyektif.


1.   Pemeriksaan Umum.
K/U                     : Baik/ tidak, cemas/tidak, untuk mengetahui keadaan
umum pasien secara keseluruhan (Ari S,2009;174)
Kesadaran          : Composmentis/apatis/letargis/somnolen (Ari
S,2009;174)
TD                        : tekanan darah pada orang normal rata – rata 120/80
mmHg dengan diastole  maksimal 140 mmHg dan
sistole maksimal 90 mmHg. (Patricia,2005; 759). Pada
ibu hamil tekanan darah menurun hingga pertengahan
kehamilan. Tekanan sistolik menurun hingga 8 – 10
mmHg sedangkan diatolik mengalami penurunan 12
poin (Helen Varney,2007;499)
Nadi                   : N= 70x/menit, ibu hamil 80 – 90x/menit. (Ari
S,2009:61)
Suhu                     : Normal (36,5oC-37,5oC) (Patricia,2005:759) bila
suhu tubuh hamil > 37,5 C dikatakan demam, berarti
ada infeksi dalam kehamilan.
RR                      : Normal (12-20 x/menit)(Patricia,2005;759)
Jumlah pernapasan, kapasitas vital, dan kapasitas
napas maksimum tidak terpengaruh selama kehamilan
berlangsung.(Varney,2007:500). Ibu hamil akan
bernapas lebih dalam sekitar 20 – 25 % dari biasanya
(manuaba,1998:109)
BB                        : ... Kg (trimester I bertambah 4 kg, trimester II dan III
bertambah 0,5kg/hari) (Ari S,2009; 69)
TB                        : < dari 145 cm.(resiko meragukan, berhubungan
dengan kesempitan panggul) (manuaba,1998;134)
Lila                     : > 23,5 cm. Jika <23,5 merupakan indikator status gizi
kurang.
2.   Pemeriksaan  Fisik.
a.   Inspeksi.
      Rambut        : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah
rontok/tidak
Muka            :  Muka bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat
cloasma gravidarum sebagai tanda kehamilan. Muka
pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi ibu,
kesakitan atau meringis.
Mata             :  Konjungtiva pucat menandakan anemia pada ibu
yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan
yaitu perdarahan, Sclera icterus perlu dicurugai ibu
mengidap hepatitis
Hidung         :  Simetris, adakah sekret, ada kelainan lain.
Mulut&gigi  :  Bibir pucat tanda ibu anemia, bibir kering tanda
dehidrasi, sariawan tanda ibu kekurangan vitamin C.
Caries gigi menandakan ibu kekurangan kalsium.
Leher            : Adanya pembesaran kelenjar tyroid menandakan ibu
kekurangan iodium, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kretinisme pada bayi dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada            :  bagaimana kebersihannya, Terlihat hiperpigmentasi
pada areola mammae tanda kehamilan, puting susu
datar atau tenggelam membutuhkan perawatan
payudara untuk persiapan menyusui. Adakah striae
gravidarum
Genetalia      :  bersih/tidak, varises/tidak, ada condiloma/tidak
keputihan/tidak.
Ekstremitas  : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah dapat
dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi dan
Diabetes melitus, varises.tidak, kaki sama
panjang/tidak memepengaruhi jalannya persalinan.
(Ummi Hani dkk, 2006;96)
b.      Palpasi.
Tujuan: -  untuk mengetahui umur kehamilan
-   Untuk mengetahui bagian bagian janin
-   Untuk mengetahui letak janin
-   Janin tunggal atau tidak
-   Sampai dimana bagian terdepanjanin masuk kedalam
rongga panggul
-   Adakah keseimbangan antara ukuran kepala dan janin
-   Untuk mengetahui kelainan abnormal ditubuh
Letak palpasi
Kepala         : adakah benjolan abnormal
Leher           :  Tidak tampak pembesaran vena jugularis. Jika ada
hal ini berpengaruh pada saat persalinan terutama saat
meneran. Hal ini dapat menambah tekanan pada
jantung. Potensial terjadi gagal jantung.
Tidak tampak pembesaran kelanjar tiroid, jika ada
potensial terjadi kelahiran prematur, lahir mati,
kretinisme dan keguguran.
Tidak tampak pembesaran limfe, jika ada
kemungkinan terjadi infeksi oleh berbagai penyakit
misal TBC, radang akut dikepala
Dada           :  Adanya benjolan pada payudara waspadai adanya
Kanker payudara dan menghambat laktasi. Kolostrum
mulai diproduksi pada usia kehamilan 12 minggu tapi
mulai keluar pada usia 20 minggu.
Abdomen    : Leopold I      : Untuk menentukan usia
kehamilan berdasarkan TFU dan
bagian yang teraba di fundus uteri.
Pengukuran tinggi fundus uteri
·                Sebelum bulan III tinggi
fundus uteri belum bisa diraba
·                12 minggu TFU 1 – 2 jari
diatas symphisis
·                16 minggu TFU
pertengahan antara symphisi dan
pusat
·                20 minggu TFU 3 jari
dibawah pusat
·                24 minggu TFU setinggi
pusat
·                28 minggu TFU 3 jari
diatas pusat
·                32 minggu TFU
pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus
·                36 minggu TFU 3 jari
dibawah procesus xymphoideus
·                40 minggu TFU
pertengahan antara pusat dan
procesus xymphoideus
Tanda kepala : keras, bundar,
melenting
Tanda bokong: lunak, kurang
bundar,kurang melenting.
Leopold II     :           Menentukan letak
punngung anak padaletak memanjang
dan menentukan letak kepala pada
ketak lintang
                      Leopold III   :           Menentukan
bagian terbawah janin, dan apakah
bagian terbawah sudah masuk PAP
atau belum.
                    Leopold IV     :           Seberapa jauh
bagian rerbawah masuk PAP,

Ekstremitas : Adanya oedem pada ekstremitas atas atau bawah


dapat dicurigai adanya hipertensi hingga Preeklampsi
dan Diabetes melitus.

c.       Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak
Anak hidup atau mati
Membantu menentukan habitus, kedudukan punggunh anak,
presentasi anak tunggal/ kembar yaitu terdengar pada dua
tempat dengan perbedaan 10 detik.
                           Dada            : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya
asma atau TBC yang dapat memperberat kehamilan.
                           Abdomen     : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
d.      Perkusi.
                     Reflek patella     :Reflek patella negatif menandakan ibu vit B1
(Marjati dkk, 2010; 12-13)
9. Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan
darah, Hb dan penyakit rubella
Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis
Normal Masalah
Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine


Bening/negatif
Glukosa dalam Warna hijau Kuning, Diabetes
urin orange,
coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh- Rh
sensitization
Golongan A B O AB - Ketidakcoco
Darah kan ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali
pada janin
jika ibu
terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia
ova/telur akibat cacing
cacing dan
parasit

1O. Asuhan Keperawatan


Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaa ibu dan  janin baik dengan kehamilan normal
Ds                    : ibu mengatakn ini kehamilan ke....Usia kehamilan....HPHT....
Do                   : kesadaran         : composmentis/letargis/koma
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 60-96x/menit
                          RR                    : 12-20x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
TB                    : ...
BB hamil         : ...
TP                    : ...
LILA               :   cm
Leopold I         : ...
Leopold II       : ...
Leopold III      : ...
Leopold IV      : ...
      Masalah

1. Keputihan
Ds: ibu mengatakan mengeluarkan cairan putih dari alat kelamin sangat
banyak
Do: - Pada pemeriksaan genitalia tampak keputihan yang banyak
-  Celana dalam ibu basah karena keputihan tersebut

1. Konstipasi (sembelit)
Ds: ibu mengatakan sulit BAB
Do: pada palpasi teraba skibala

I.       Intervensi
Dx                   :  G....P....Uk ... minggu, Tunggal, hidup, letkep, intrauterine,
keadaa ibu dan  janin baik dengan kehamilan normal
Tujuan             : - Kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi
-  Keadaa nibu dan janin baik
Do                   : kesadaran         : baik
                          TD                    : 90/60-120/80 mmHg
                          Nadi                 : 80-90x/menit
                          RR                    : 16-24x/menit
                          Suhu                 : 36,5 – 37,5 C
Lila                  : ...
TFU                 : Sesuai usia kehamilan
DJJ                   : 120 – 160x/menit

Intevensi.
1.      Beri informasi pada ibu tentang kondisi ibu dan janin
R: mengidentifikasi kebutuhan atau masalah ibu hamil tentang kondisinya
dan janin sehingga lebih kooperatif dalam menerima asuhan
2.      Berikan konseling tentang perubahan fisiologis pada trimester II
R : adanya respon  positif dari ibu terhadap perubahan – perubahan yang
terjadi dapat mengurangi kecemasan dan dapat beradaptasi dengan
perubahan – perubahan yang terjadi.
3.      Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seimbang
R : sebagai sumber tenaga, pembangun, pengatur, dan pelindung tubuh yang
sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin
4.      Jelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada trimester II seperti
perdarahan, sakit kepala yang hebat dan nyeri abdomen yang akut
R: dengan mengetahui tanda – tanda bahaya, maka ibu dapat mencari
pertolongan segera jika hal itu terjadi
5.      Ajarkan ibu tentang perawatan payudara
R: perawatan payudara membantu dalam masa laktasi, seta puting susu
menonjol
6.      Beritahu ibu untuk periksa kehamilan secara teratur
R: sebagai upaya dini untuk mendeteksi adanya kelainan – kelainan
kehamilan
Masalah
1.      Keputihan
Tujuan : ibu tidak merasa terganggu dengan adanya keputihan ini
KH      : keputihan berkurang dan kembalinya rasa nyaman
Intervensi:
1.Jelaskan pada ibu bahwa keputihan adalah hal yang fisiologis dan sering
terjadi pada ibu hamil
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
dapat mengurangi kecemasan pada ibu
2.Anjurkan ibu untuk sering mansi, minimal 2 x sehari
R: dengan sering mandi, kebersihan genitalia ibu tetap terjaga
3.Anjurkan ibu untuk menggunakan celana dalam dari bahan katun
R: penggunaan celana dalam dari bahan katun akan menyerap keringat
sehingga daerah genitalia tak lembab
4.Sarankan ibu untuk sering mengganti celana dalam
R: penggunaan celana dalam dengan adanya cairan dari alat kelamin
terlalu lama, sebagau tempat berkembangnya bakteri
2.      Konstipasi
Tujuan : Ibu dapat mengatasi konstipasi
KH      : Tidak mengalami konstipasi
Intervensi
1.Jelaskan perubahan fisiologis pada ibu hamil yang dapat menyebabkan ibu
mengalami konstipasi
R: penjelasan yang diberikan dapat menambah pengetahuan ibu sehingga
dapat mengurangi kecemasan ibu
2.Anjurkan ibu untuk mengonsumsimakanan tinggi serat dengan menu
seimbang
R: makanan yang tinggi serat menjadikan feses tidak terlalu padat
sehingga mempermudah penegaluaran feses
3.Anjurkan ibu untuk minum air  hangat satu gelas tiap bangun pagi dan
menambah konsumsi air minum menjadi 2liter / hari (8-10 gelas/ hari)
R: minum air hangat akan merangsang peristaltik usus sehingga dapat
merangsang pengosongan kolon lebih cepat. Mengkonsumsi air yang
cukup dapat mencegah timbulnya reabsorbsi yang berlebihan. (Ari
S,2009; 123-127)

II.         Implementasi
Implementasi mengacu intervensi.

III.           Evaluasi
Evaluasi mengacu pada implementasi

Anda mungkin juga menyukai