Anda di halaman 1dari 2

NIM : 1811010016

NAMA : Fajar Aji Nugroho


KELA : Keperawatan DIII
S
NO. 14 ttd
Deskripsi kasus : Warga Jakarta Mengalami Gangguan Jiwa
JAKARTA, KOMPAS.COM – Data Dinas Sosial DKI Jakarta
menyebutkan ada sekitar 854 warga Jakarta yang terkena gangguan jiwa
kategori berat.Mereka kini berada di panti–panti sosial yang berada di
bawah penanganan Dinas Sosial.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan,
gangguan jiwa beawal dari stres.Ia menyebut aba beberapa factor yang
menjadi penyebab utama warga yang bermukim di Jakarta stress, yakni
pekerjaan, kemacetan dan masalah keluarga.

Proses terjadinya : Awalnya stres karena pekerjaan, karena macet atau karena
keluarga.Yang tidak mucul (sampai tahap gangguan jiwa), mungkin
jadinya marah-marah atau sedih.Gangguan jiwa adalah penyakit yang
muncul akibat stress yang tidak tertangani, bisa diakibatkan tidak ada
orang yang menolong ataupun jiwa dari orang yang mengalaminya
lemah.Kalau stres tidak bisa diatasi akan bisa menjadi penyakit yang
berat.Terjadilah kegilaan yang pathologic, benar-benar jadi gila.

Bagaimana yang : 1. Berhubungan baiklah dengan keluarga merupakan salah satu


seharusnya hal yang sangat penting. Dukungan dan perhatian dari mereka
individu tersebut tentu akan membuat Anda lebih bahagia. Selain itu, tak jarang
lakukan agar konflik yang terjadi dengan keluarga dapat memicu terjadinya
terhindar (sebelum suatu gangguan jiwa.
terjadinya 2. Salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan jiwa
gangguan jiwa) adalah ketenangan batin. Itu semua dapat diperoleh dengan
sehingga tetap mendekatkan diri kepada Tuhan.
sehat secara psikis. 3. Berusaha untuk berpikir positif dan menikmati segala proses
kehidupan merupakan salah satu cara agar terhindar dari
gangguan jiwa.Selain itu, jika kamu memperoleh suatu
kegagalan, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk menyerah.
Namun, belajarlah dari kegagalan tersebut dan berusahalah
untuk memperbaikinya pada masa yang akan datang.

Peran perawat : Mengalami gangguan jiwa berat sehingga membutuhkan perawatan


dalam kasus secara intensif.Sementara yang di panti sosial adalah mereka yang
tersebut berasal dari jalanan yang belum tersentuh obat.Orang-orang ini masih
punya kesempatan untuk sembuh, baik dengan sekali pengobatan
maupun pengobatan permanen.

Sementara untuk yang berada di panti sosial, Koesmedi menyebut


mereka adalah orang gila permanen yang berasal dari luar Jakarta dan
dibuang di jalanan Jakarta.Jadi dibawa ke Jakarta, terus ditinggal.Karena
di sini ada yang ngusus, di tempat asalnya sana engga ada.

Bagaimana terapi : 1. Ruqyah syariah atau Qur’ an Healing atau Islamic


yang cocok (bisa Exocist  adalah metode terapi mendengarkan Ayat suci Al Qur’
mencari dari an yang berfungsi stimulasi otak secara simultan, secara medis
berbagai sumber) dapat dibuktikan bahwa Ruqyah dapat merangsang jaringan
syaraf diseluruh tubuh hingga ke otak dan juga dengan Izin
Allah keberkahan Qur’ an, mukjizat itu akan datang.
2. Bekam atau hijamah-atau cupping blood berfungsi
mengeluarkan toksin dalam darah, mencegah penggumpalan
darah, memperbaiki organ tubuh dan bekam pada titik kepala
dapat memeprbaiki fungsi jaringan syaraf otak.
3. Rehabilitasi Psikologis dengan metode terapi pendekatan
persuasif - kognitif, memperbaiki mental, memperbaiki perilaku
dengan kedisiplinan mengenalkan kembali hak dan tanggung
jawab, sehingga terapi ini mampu membentuk dan stimulasi
perilaku normal.

Sumber :( http://www.abualbanicentre.com/terapi-gangguan-jiwa)

Anda mungkin juga menyukai