Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL DIRUMAH SAKIT

PANTIWILASA CITARUM

(Disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Laporan Kasus stase Maternitas)

Dosen Pengampu : Hermeksi Rahayu, S.Kp, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Abu Rizal B 1903003


2. Antania Christi 1903014
3. Antonita Lintang P 1903015
4. Cicilia Ester Novita H Bungaa 1903019

SARJANA ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2021/2022
A. DEFINISI
Pelayanan antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama
ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI dan
kembalinya kesehatan produksi secara wajar (Manuaba, 2008).
Kehamilan normal adalah dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan
kehamilan 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Sarwono, 2007).
B. TANDA DAN GEJALA ANTENATAL
Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan
Folikel de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan,
dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan esterogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang sering tuanya kehamilan.
d. Sinkop atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu
e. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan),tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar
keluar rogga panggul
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormon esterogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
1) Pipi : Cloasma Gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
2) Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin menghitam,
payudara hiperpigmentasi areola mamae.
3) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai
bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia
eksterna, kaki dan betis serta payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi baxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang diproduksi
oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Ormon ini disekresi di
peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan diekskresi pada urine
Ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar
20minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
(elektrocardiograf) misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
(Marjati dkk, 2010).

C. PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA MASA


KEHAMILAN
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran
ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papilla
normal dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli
putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerolamamae
melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus
yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas paru
meningkat sedikit selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih
dalam sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
D. PATOFISIOLOGI
Proses Kehamilan
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma. Tempat bertemunya didaerah
ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3 fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radiata karena sudah megalami proses kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi hanya
satu yang terlihat ampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromososm diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki).
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel,8 sel,
sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan
memperoleh membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula masuk
rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar
sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga/blastokel sehingga
disebut blastokista (4-5 hari). Sel bagian dalam disebut embrioblas dan sel
diluar disebut trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga
trofoblas bisa masuk endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam
bentuk blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista)
ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars
superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada saat implantasi
selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretonik (2-3 hari setelah
ovulasi). Pada saat ini, kelenjar Rahim dan pembuluh nadi menjadi
berkelok-kelok jaringan ini mengandung banyak cairan (Marjati dkk,
2010).
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embryonic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi
proses pembelahan sampai dengan nidasi.
b. Masa embryonic
Berlangsung sejak 2-6 minggu.
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru
lahir.Minggu ke 12 panjang janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram,
sirkulasitubuh berfungsi. Minggu ke 16 panjang janin 16 cm, berat 20
gram,kulit transparan, rambut mulai tumbuh. Minggu ke 20 kepala
tegakseparuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak mata,
alis,kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo menjadi
gelapdengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata terbuka, alis dan
bulumata berkembang dengan baik, rambut menutupi kelapa,
depositlembak subkutan, testis turun ke skrotum. Minggu ke 32 lanugo
berkurang, tubuh bulat, testis turun. Minggu ke 36 lanugo sebagian
besar terkelupas, kulit tertutup, vernikx kareosa. Minggu ke 40osifikasi
tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan
inimemudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk, 2010).
E. PATHWAY
F. KOMPLIKASI KEHAMILAN
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri,memiliki
potensi yang menyebabkan gangguan serius pada kehamilan. Biasanya
terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria,
dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit iniumumnya terjadi
dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya
misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan
28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada
perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Jika perdarahan terjadi di
tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang
diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak
lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu. Letak lintang adalah suatu
keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada
sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada
umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin,
sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul.
b. .Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada
kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong
atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar lahir,karena
kepala lahir terakhir
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaanini
mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau
sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban ½ sampai 1 liter.
Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan
37minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN
1. Penatalaksanaan medisa
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatana.
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagihari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen eksternal.
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati
1) Distraksi / nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu
pencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks
H. ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL
1. Pengkajian
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat
terjalin komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20
sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi
bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya
alamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien
dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar
sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien
datang mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan,
teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual,
muntah, sakit kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak
di kaki/muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid
berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,terdapat
sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia,sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB.
Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan
atau tidak
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,
gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas operasi
apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan (pembesaran
hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri (pembesaran lien),
lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus, iliaka kanan
(apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau kesamping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak
atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda
chadwick,condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix padalipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
a) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukanusia
kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam Rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
a) Leopold I
(i) Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
(ii) Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke
arah muka penderita
(iii) Rahim dibawa ke tengah
(iv)Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apadari anak
yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
(i) Keadaan tangan pindah ke samping
(ii) Tentukan dimama punggung janin.
(iii) Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong
ialah letak lintang.
c) Leopold III
(i) Dipergunakan satu tangan saja.
(ii) Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
(iii) Cobalah apakah bagian bawah masih dapat
digoyangkan.
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dan berapa masuknya bagian bawahJika kita
rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah
dari kepala yang masih teraba diluar :
(i) Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turunke rongga
panggul
(ii) Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalamrongga
panggul
(iii) Divergent yaitu sebagian besar dari kepala
masukkedalam rongga panggul
c. Auskultasi
a) DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
b) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur, maka anak dalam keadaana sphyxial
(kekurangan O2).
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan ditandai dengan
mengeluh sulit tidur
2. Gangguan pola tidur b.d kurang control tidur ditandai dengan mengeluh
istirahat kurang

J. INTERVENSI KEPERAWATAN

DX TGL/JAM DIAGNOSIS INTERVENSI KEPERAWATAN


KEPERAWAT SLKI SIKI
AN
I 20-01- Gangguan rasa Setelah dilakukan Pengaturan Posisi
2022 nyaman b.d tindakan asuhan Terapeutik
09.10 gangguan keperawatan selama - Atur posisi
WIB adaptasi ….x24jam diharapkan tidur yang
kehamilan gangguan rasa disukai
nyaman menurun - Tinggikan
dengan kriteria hasil : tempat tidur
Status kenyamanan bagian kepala
1. Keluhan tidak - Berikan bantal
nyaman menurun yang tepat
2. Keluhan sulit pada leher
tidur menurun - Minimalkan
3. Gelisah menurun gesekan dan
4. Merintih tarikan saat
menurun mengubah
posisi
- Ubah posisi
setiap 2jam
Edukasi
Ajarkan cara
menggunakan postur yang
baik dan mekanika tubuh
yang baik selama
melakukan perubahan
posisi
2 20-01- Gangguan pola Setelah dilakukan Dukungan tidur
2022 tidur b.d kurang tindakan asuhan Observasi
- Identifikasi
control tidur keperawatan selama
pola dan
… x 24 jam aktifitas tidur
- Identifikasi
diharapkan gangguan
faktor
pola tidur membdaik penganggu
tidur
engan kriteria hasil :
Terapeutik
Pola Tidur - Modifikasi
lingkungan
- Keluhan sering
- Tetapkan
terjaga meningkat jadwal tidur
rutin
- Keluhan tidak puas
- Lakukan
tidur meningkat prosedur untuk
meningkatkan
- Keluhan pola tidur
kenyamanan
berubah meningkat Edukasi
- Anjurkan
- Keluhan istirahat
faktor-faktor
tidak cukup yang
meningkat berkontribusi
terhadap
gangguan pola
tidur

K. EVALUASI
Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Gangguan rasa nyaman b.d gangguan S :Klien mengatakan sudah nyaman
adaptasi kehamilan ditandai dengan saat tidur
mengeluh sulit tidur O : Klien tampak gelisah sedikit
gelisah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Gangguan pola tidur b.d kurang S : Klien mengatakan pola tidurnya
control tidur ditandai dengan sudah muai membaik
mengeluh istirahat kurang O : Klien nampak sedikit lebih tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai