DISUSUN OLEH :
UTAMI MARDIANINGSIH
1903063
- Resusitasi Cairan
Terapi cairan dalam jumlah banyak diberikan dalam waktu singkat, untuk mengatasi
gangguan akut yg dalam waktu singkat dapat menyebabkan kematian ( Eddy Raharjo,
2004)
- Tujuan Resusitasi Cairan (Pada Pasien Sakit Kritis)
1.) Agar volume intra vaskuler normal sehingga perfusi baik & hemodinamika stabil.
2.) Memperbaiki aliran mikrosirkulasi.
3.) Agar oksigenasi sel terpenuhi sehingga metabolisme tetap baik.
4.) Mencegah / mengurangi kaskade reaksi inflamasi.
5.) Koreksi terhadap gangguan asam basa.
- Terapi cairan
1.) Resusitasi (kristaloid dan koloid)
2.) Rumatan (elektolit dan nutrisi)
- Macam Cairan (Berdasarkan Isinya)
1.) CAIRAN KRISTALOID
Cairan yg.berisi partikel kecil ( < 30.000 dalton) sehingga mudah menembus
dinding pembuluh darah (NaCl , RL , RS)
2.) CAIRAN KOLOID
cairan yg.berisi partikel dg.BM besar ( > 30.000 dalton) sehingga tak mudah
menembus dinding pembuluh darah (dextran, albumin, HES / voluven)
3.) CAIRAN NUTRISI
Cairan yg.berisi bahan nutrisi KH, lemak, protein (sendiri atau campuran)
- Isotonic
Contoh : Lactated Ringers (275 mOsm/L) , Ringers ( 275 mOsm/L), Normal Saline
(308 mOsm/L), D5W (260 mOsm/L) , 5% albumin (308 mOsm/L) & Hetastarch (310
mOsm/L)
- Hypotonic
Contoh : Half-normal saline (154 mOsm/L), 0.33% sodium chloride ( 103mOsm/L) &
Dextrose 2.5% in water (126 mOSm/L)
- Hypertonic
Contoh : Dextrose 5% in half normal saline (406 mOsm/L), Dextrose 5% in normal
saline (560 mOsm/L), Dextose 5% in lactated Ringer’s (575 mOsm/L), 3% sodium
chloride ( 1.025 mOsm/L), 25% albumin (1500 mOsm/L) & 7.5% sodium chloride
(2400 mOsm/L)
- Peran perawat dalam Resusitasi Cairan
PENGKAJIAN
a. Pengkajian dapat menjawab dua (2) pertanyaan simpel:
Apakah oksigenasi darah adekuat?
Apakah aliran darah ke organ cukup?
b. Pengkajian A-B-C dengan cepat
Apakah jalan udara paten ? bicara jelas Jika jalan udara tidak paten airway
management
Apakah bernapas efektif ? Warna kulit normal, capillary return < 2 detik
Jika bernapas tidak efektif oksigen
Apakah sirkulasi adekuat ? Denyut nadi teraba, kulit hangat dan kering
Tekanan darah ? diastolik ↑ sistolik ↓ Tekanan nadi ↓
Frekuensi denyut jantung ? Tachicardia ?
Frekuensi pernapasan ? ↑
Pengeluaran urine ? < 0.5 ml /kg/jam
Tingkat kesadaran ? ↓
Capillary return ? <<
Sianosis perifer ?
- Apakah terjadi volume defisit? (Perdarahan, Diare, Muntah & Luka bakar)
Tanda dan gejala
1. Kulit dingin, Basah, Pucat
2. Apatis – kesadaran menurun
3. TD Sis 90 mmHg atau 50 mmHg dibawah tekanan semula
4. Gangguan mental
5. Urine < 0.5 ml /kg/jam
- Cairan apa yang hilang dan kemana hilangnya?”
1. Ektravaskular - intrasellular ( tissue )
2. Ektravaskular - ektrasellular ( edema )
3. Intravaskular - ektrasellular ( plasma )
4. Intravaskular - intrasellular ( erythrocytes )
- Pemeriksaan Laboratorium
1. Darah : contoh darah, Ht, Hb
2. Elektrolit
3. Faktor koagulasi
4. Analisa gas darah
5. Laktat darah
- Intervensi Keperawatan → A ( Airway ), B ( Breathing ), C ( Circulation ) & Fluid
Challenge
- Tanggung Jawab Perawat
1. Jenis cairan diberikan (kolaborasi)
2. Mengapa cairan tersebut diberikan
3. Pengaruh pemberian cairan pada pasien
4. Kemungkinan efek samping dapat terjadi
- Fluid Change
Hal Penting !
1. Untuk infus cepat siapkan kanula ukuran besar (16, 14, 12 gauges )
2. Hindari untuk menyarankan pemasangan central line sebagai pilihan pertama
3. Pemilihan cairan yang tepat kristaloid vs koloid Disesuaikan untuk setiap pasien
4. Penilaian kontinyu respon terhadap terapi
5. Kehadiran dokter
Fluid challenge (kolaborasi) : Jumlah cairan kristaloid per bolus = 20 ml/kg BB
Berikan cepat yaitu 10 -30 mnt
Pengkajian ulang: volume < < vs >> (Denyut Jantung, Tekanan darah: (palpasi,
auskultasi, dopler, oscillometry) , Tingkat kesadaran, Kehangatan kulit, Perdarahan.