SYOK HIPOVOLEMIK
SYOK : berkrangnya suplai O2 ke jaringan perifer akibat gangguan sirkulasi (jantung, p darah, darah)
adalah sindrom yang ditandai kumpulan gejala subyektif & tanda fisik kulit yang dingin, basah, pucat,
gangguan kesadaran, TDç, denyut nadi cepat & lemah (Shoemaker)
È
Menandakan bahwa mekanisme hemodinamik & transport oksigen lumpuh (Mac Lean, Ganong, Stene)
È
Metabolisme jaringan berjalan anaerob
È
Asidosis laktat
È
Kerusakan Seluler (Collins)
O2 ke perifer berkurang tubuh kompensasi dengan menjalankan met anaerob makanan langsung
diubah tanpa dibakar jadi ATP (lebih sedikit) dan zat sisa asam laktat asidosis laktat merusak sel
Fisiologi o2 delivery
Konsep dasaar transport o2
PERDARAHAN
KEHILANGAN VOLUME
(GANGGUAN CURAH JANTUNG & PERFUSI)
DAN
KEHILANGAN HEMOGLOBIN
(gangguan oksigen jaringan)
VASO ERITRO
TRANSCAPILLARY SINTESA
TAKIKARDIA
KONSTRIKSI REFILL POESIS
PROTEIN
KOMPENSASI CEPATDAPAT KOMPENSASI
SUDAH MAKSIMAL
DIPERCEPAT LAMBAT
Syok tubuh kompensasi ; cpt, dpt dipercepat, lambat
Kehilangan darah dari cairan intravaskuler (IVF) sebanyak ini akan dikompensasi dari cairan
interstisiel (ISF) sendiri (Trans-Capillary Refill)
tubuh akan lebih mengkompensasi jika kita anemia dibanding hipovolemia jadi hipovolemi tdk boleh
dibiarkan lama
Pada keadaan shock / hipotensi akan terjadi perubahan ganda pada kompartemen interstitiel (ISF), yakni
harus mengisi intra vaskuler (IVF) & merembes ke intra sel (ICF). Hal ini berakibat terapi cairan pengganti
harus ditujukan untuk mengisi IVF & ISF
2. Mekanisme Hemodilusi
Tujuan utama : Mengembalikan volume IVF & ISF secepat mungkin agar shock & hipoperfusi tidak
berlangsung lama
Konsekuensi Terapi Hemodilusi :
- Anemia (masih aman 5-8 gr/dL)
- Hipoalbuminemia (masih aman bila 2,5 g/dl) (Giesecke, Packow & Sinclair)
1. A B meningkatkan CaO2
2. Trendelenberg , mengangkat extremitas 30-45 derajatuntuk meningkatkan venous return
3. Pasang infuse (jalur untuk resusitasi cairan atau tf bila perlu), monitor TTV, bila perlu EKG
4. Resusitasi
5. Hentikan perdarahan : mis kakinya terpotong maka dihentikan dg menjepit p darah dg klem,
dijahit, bebat tekan lalu diikat
Yang susah klo perdarahan rongga tubuh dalam maka perlu operasi. Klo dr umum dirujuk
1. terapi vasopressor dini ; untuk meningkatkan afterload tp klo bkn krn vasodilatasi syoknya bisaa
bahaya
1. Pemberian natrium bikarbonat ; untuk cegah asidosis
2. Kekhawatiran RL memperburuk asidosis laktak ; TIDAK USAH KHAWATIR krn di dlmnya itu laktat
buatan yg kandungannya tdk terllau tinggi dan bisa dieliminasi tubuh
ATLS yg plg sering dipake
Kristaloid : asering, RL, NaCl 1-2 L dalam 30-60 menit, ukur ulang hemodinamik (TD, nadi, perfusi, urin)
jika sudah baik masuk kategori A. jika blm ulangi pemberian cairan jika baik masuk kaategori B. jika
sampai vol cairan yg dikasih masuk 2-4x (pake hitungan x 3 saja) jumlah perdarahan/ vol darah pasien yg
hilang (diukur dengan table estimasi perdarahan) dan hemodinamik masih buruk maka masuk kategori C
Ingat!!
Cairan kristaloid jika dimasukkan dlm p darah 3000 ; 1000 di p darah, 2000 nya masuk di intersisiel
Kalau Cuma tf darah maka akan mengisi di intravascular saja sementara cairan interstisiel juga terus
berkurang krn menuju ke intravaskuler
Kalau langsung tf darah, hemodinamik baik tapi cairan interstisiel masih ttp kurang dehidrasi
oasien blm sadar
16x83 = 1328
Klo dehidrasi berat ada yg pake teknik perhitungen dehidrasi sedang, ada jg yg pake perhitungan syok
(diguyur 1000
Merupakan suatu resiko pemberian obat, baik melalui suntikan atau cara lain sehingga kemungkinan
terjadi reaksi ini pada pemberian suatu obat harus selalu dipertimbangkan
Pengertian
Reaksi Anafilaktik : Reaksi antara antibodi dan antigennya (Imunologik) yang menimbulkan
penyakit allergi atau penyakit Hipersensitifitas type I yang tidak disertai Syok . mis dikkulit jd
merah/urtikaria, makan seafood asmanya kambuh, kena pewarna jadi gatal, makan makanan
ttt jadi diare, dll
Syok Anafilaktik : Merupakan salah satu reaksi anafilaktik yang berat dengan tanda-tanda
kolaps vaskuler (menyerang sistem KV menyebabkan p darah melebar shg tjd penurunan CO)
Reaksi Anafilaktoid : adalah reaksi yang gejalanya sama dengan reaksi anafilaktik tetapi tidak
berdasarkan atas reaksi antara antibodi & antigen (non imunologik) . biasanya iritasi tp tdk bisa
lewat anamnesis saja harus diperiksa imunologiknya
Anestetik local spt lidokaim, salisilat (analgetik), opioid (petidin), ketorolak (analgetik), dll
Slow respons substance anafilaktik
- ↑ Capillary Permeability
- Vasodilatation
SRA – A - Bronchoconstriction
Dikasih bronkodilator
Yang merah tanda kegawatdaruratan
Untuk syok anafilaktik, kalo belum terpasang infuse, langsung IM tp klo infuse sdh ada beri IV
Klo anak tdk dianjurkan IV krn dosis kecil dan sediaan epinefrin pediatric tdk ada
Knp epi jadi first line? Krn punya 2 efek vasokonstriktor sgt kuat dan bronkodilator sgt kuat
SYOK NEUROGENIK (TERMASUK SYOK DISTRIBUTIF)
Syok neurogenik adalah syok yang terjadi karena gangguan persarafan simpatis yang menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah sehingga menyebabkan hipotensi dan bradikardi.
Etiologi
Saraf autonom ini selalu bekerja seimbang, saat kita ketakutan maka yg naik simpatis, saat tidur lelap
dominan parasimpatis
Patofisiologi
- Efek vagal tdk terkompensasi : akan dominan parasimpatis
- Anestesi : masuk ke cervical atau thorakal atas, efek 20 mnt-24 jam
Klinis
Torakolmbal paraplegi
TL
Umum
Pertahankan jalan nafas (airway) dan berikan O2 (sebaiknya dengan masker). NRM
Pada pasien dengan ancaman gagal napas dan hipotensi yang berat, penggunaan ETT dan
ventilator mekanik dianjurkan. Biasanya pada trauma tjd ggn ventilasi krn otot napas lumpuh
Sesuai penyebab
• Hugo Schottmuller (1914) : septicaemia à penyakit yg disebabkan oleh invasi mikroba ke aliran
darah.
• 1991 : American College of Chest Physicians (ACCP) & Society of Critical Care Medicine (SCCM)
à Konsensus ttg kelanjutan inflamasi yg memburuk (SIRSàsepsisàsepsis beratàsyok
septik). : sudah tdk digunakan lagi
• 1994 : European Society of Intensive Care Medicine (ESICM) à konsensus tentang sepsis-
related organ failure assessment (SOFA) cikal bakal criteria sepsi saat ini
KRITERIA SIRS, SEPSIS, SEPSIS BERAT & SYOK SEPTIK (ACCP/SCCM) 1991
• Sepsis : respon sistemik terhadap infeksi dlm tubuh yg dpt berkembang menjadi sepsis berat &
syok septik (penyebab kematian).
• Sepsis berat : sepsis disertai kondisi disfungsi organ, akibat inflamasi sistemik & respon
prokoagulan terhadap infeksi Kriteria SOFA
• Syok septik : kondisi sepsis dengan hipotensi refrakter (TDS<90 mmHg, MAP <65 mmHg, atau
penurunan >40 mmHg TDS dasar) yg tidak responsif dgn cairan kristaloid 20-40 mL/Kg.
SKOR SOFA
MAP : 2D + S : 3
UPDATE
• 2001 : SCCM, ACCP, ESICM à definisi sepsis : PIRO (Predisposisi, Infeksi, Respons to the infection
challenge, Organ dysfunction).
• Sepsis (konsensus 2016) : keadaan disfungsi organ yg mengancam jiwa yg disebabkan karena
disregulasi respon tubuh terhadap infeksi.
• Kriteria SIRS sdh tdk membantu dlm D/sepsis (tdk menggambarkan disregulasi yg mengancam
jiwa). banyak yg terlambat diagnosis ataupun overdiagnosis
MAP : 2D + S : 3
• SOFA à identifikasi keadaan pasien sepsis. Disfungsi organ didiagnosis jika skor SOFA ≥ 2.
• qSOFA (quick SOFA) à identifikasi pasien sepsis di luar ICU. Kemungkinan sepsis jika skor
qSOFA ≥ 2.
• Syok septik : Keadaan sepsis dimana abnormalitas sirkulasi & selular/metabolik yg terjadi dapat
menyebabkan kematian secara signifikan.
• D/syok septik : hipotensi persisten yg membutuhkan vasopressor untuk menjaga MAP ≥65
mmHg & kadar laktat ≥2 mmol/L , walaupun telah diberikan resusitasi cairan yg adekuat.
Hipotensi persisten sudah diberi resusitasi adekuat tp blm naik tensinya shg membutuhkan vasopressor
Patofisiologi
Terjadi akibat infeksi berat dimanapun lokasinya (plg sering paru, sal cerna, sal kemih, SSP) atau infeksi
biasa dengan penanganan tdk baik atau pasien immunocompromized (bayi, geriatric, penyakit AIDS,
dsb)
Missal bisul di gluteus berkembang radang/inflamasi jika infeksi tdk ditangani dg baik ata pasien
mengalami penurunan imun kuman teus berkembang dan masuk ke p darah di seluruh tubuh
2. Resusitasi cairan. Jika MAP msh <65 pake vasopresor (NE, dopamine dosis tinggi)/inotropik (utk
meninfkatkan kontraktilitas jantung)
3. Vasopresor/inotropik.
4. Pemberian antibiotik.
8. Pencegahan infeksi.
RESUSITASI AWAL (SELESAI DALAM 1 JAM PERTAMA)