Anda di halaman 1dari 25

TUTORIAL SYOK

Disusun Oleh:

Pembimbing : dr. Yuda, Sp.An-KIC

KEPANITRAAN KLINIK DEPARTEMEN ANESTESI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
2019
+
Kardiovaskuler
Fungsi utama sistem Kardiovaskuler: menjamin kecukupan pasokan dan
kebutuhan sel-sel tubuh akan Oksigen dan membawa sisa metabolisme untuk
diekskresikan.

• CO = SV (stroke volume) x HR (heart rate)


• MAP = (Sistolik + 2x Diastolik)/ 3
• Atau MAP = Diast + (Sist-Diast)/3
• Besar MAP orang dewasa normal : 90 mmHg.

Keterangan
- CO = cardiac output
- MAP = mean arterial pressure
Oksigenasi Jaringan (DO2)
• Delivery Oxygen (DO2) adalah jumlah oksigen yang harus tersedia bagi
jaringan tubuh per menit.
• DO2 = CO x CaO2 (oxygen content)
• DO2 = (SV x HR) x [( 1,34 x Hb x SaO2) + (0,0031 x PaO2)]

Keterangan
- DO2 = delivery oxygen
- CO = cardiac output
- CaO2 = arterial oxygen content
- PaO2 = tekanan parsial oksigen di
dalam darah arteri
Oxygen Delivery
Definisi
Syok → keadaan darurat yang disebabkan oleh
kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga
mengakibatkan gangguan metabolisme sel.
Stadium Syok

STADIUM SYOK

STADIUM STADIUM STADIUM


KOMPENSASI DEKOMPENSASI IREVERSIBEL
Fungsi organ vital Memburuknya perfusi Syok yang berlanjut akan
dipertahankan memalui jaringan menyebabkan kerusakan
kompensasi fisiologis dan kematian sel -> multi
tubuh dengan cara organ failure
meningkatkan refleks
simpatis.
Klasifikasi Syok

Hipovolemik Kardiogenik Obstruktif Distributif


Volume intravaskuler Pompa jantung Hambatan sirkulasi Vasomotor terganggu
berkurang terganggu menuju jantung
1. Syok Hipovolemik
Gangguan akut dalam sirkulasi  ketidakseimbangan antara ketersediaan dengan kebutuhan
oksigen dalam jaringan  disebabkan penurunan volume darah yang beredar.
Penurunan volume intravaskuler akibat perdarahan ataupun kehilangan cairan.

Defisit oksigen

Ambilan oksigen tidak sesuai dengan


kebutuhan O2

Iskemik sel

Kematian sel
Tanda & Gejala
✓Pasien biasanya mengeluh haus, berkeringat, dan kesulitan bernafas.
✓Keadaan umum biasanya normal, pada syok berat  apatis & bingung
✓Diagnosa klinis syok  hipotensi & tanda klinis iskemik organ

Terapi
Tujuan  untuk restorasi volume intravaskuler.
Target utama  mengembalikan tekanan darah, nadi, dan perfusi
organ secara optimal.

Resusitasi yang cepat dan adekuat dapat memberikan prognosa yang baik.
1. Kehilangan Cairan
2. Perdarahan

Perlu dilakukan transfusi darah 


✓ Dewasa perdarahan  20% EBV
✓ Bayi & anak bila perdarahan >
10% EBV
✓ Transfusi → Whole Blood atau
Packed Red Cell
Penanganan Syok Hipovolemik
• Tentukan defisit cairan

Syok Hipovolemik

Pasang infus jarum besar

Atasi syok dengan cairan kristaloid 20ml/kgBB dalam 30-60


menit dan dapat diulang 2-4x

Hemodinamik stabil
Hemodinamik tidak stabil
(TD kembali normal, nadi <100, akral hangat, urin > 0,5 ml/kgBB)

Hb > 8 mg/dL Hb < 8 mg/dL


Transfusi
Beri cairan Beri transfusi
2. Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik → terdapat gangguan kontraktilitas miokardium,
sehingga jantung gagal berfungsi sebagai pompa untuk
mempertahankan curah jantung yang adekuat.
Terapi
Tujuan → untuk memperbaiki fungsi miokardium dan sirkulasi

Penanganan Syok Kardiogenik


• Posisikan kaki pasien lebih tinggi
• Pemberian inotropic untuk memperbaiki proses kerja otot jantung
• Infus cairan untuk memperbaiki sirkulasi
3. Syok Obstruktif
Syok obstruktif → terdapat hambatan aliran darah yang menuju
jantung
Etiologi
• Tamponade perikardium dan perikarditis konstriktif secara langsung mengganggu
pengisian diastolik ventrikel kanan
• Tension pneumothoraks dan tumor intratoraks secara tidak langsung dapat
mengganggu pengisian ventrikel kanan dengan obstruksi pada aliran balik vena.
• Emboli paru berat (dua atau lebih arteri lobaris dengan > 5O% pembuluh darah
mengalami oklusi)
Terapi
Tujuan → untuk menghilangkan sumbatan

Penanganan
✓Pemberian cairan kristaloid isotonik untuk mempertahankan volume intravaskuler
✓Pembedahan untuk mengatasi hambatan / obstruksi sirkulasi
4. Syok Distributif
Syok distributif → terdapat gangguan vasomotor akibat maldistribusi aliran
darah karena vasodilatasi perifer, sehingga volume darah yang bersirkulasi tidak
adekuat menunjang perfusi jaringan.

a) Syok anafilaktik
b) Syok neurogenic
c) Insufisiensi Adrenal Akut
d) Syok septik
4. Syok Distributif
a) Syok Anafilaktik
- Syok yang disebabkan reaksi antigen-antibodi (antigen IgE)
- Antigen  pelepasan mediator kimiawi endogen (seperti: histamin, serotonin) 
permeabilitas endotelial vaskuler meningkat disertai bronkospasme
Gejala Klinis : gatal, palpitasi, urtikaria, angioedema, syok

Tatalaksana Syok Anafilaktik


• Pasang infus RL
• Pemberian adrenalin
• Kortikosteroid: dexamethasone 0,2 mg/kgBB IV (intravena)
• Bila terjadi bronkospasme  aminophyline 5-6 mg/kgBB IV bolus secara perlahan
4. Syok Distributif
b) Syok Neurogenik
• Umumnya terjadi pada kasus cervical atau high thoracic spinal cord
injury
• Gejala klinis  hipotensi disertai bradikardia.
• Gangguan neurologis  paralisis flasid, refleks ekstremitas hilang
dan priapismus.
Penanganan
✓Resusitasi cairan secara adekuat
✓Berikan vasopressor (norepinefrin) -> bila tidak membaik, ditambah dengan dobutamin
4. Syok Distributif
c) Insufisiensi Adrenal Akut
• Kegagalan adrenal gland  penyakit autoimun infeksi HIV.
Gejala Umum : mual, muntah, nyeri abdominal, hipotensi ortostatik, demam
Risiko Tinggi ✓ Putus obat pada terapi glukokortikoid dalam jangka 12 bulan
✓ Sepsis ✓ HIV AIDS
✓ Penggunaan antikoagulan pasca CABG (coronary artery ✓ Tuberkulosis diseminata
bypass graft)

Terapi
• Atasi faktor pencetus
• Terapi cairan RL
• Pemberian vasopressor (norepinefrin)
• Bila diagnosis telah pasti, dapat diberikan hydrocortisone 100 mg setiap 8 jam atau infus kontinu 300 mg/24 jam
4. Syok Distributif
d) Syok Septik
Sepsis  hipotensi dan tanda-tanda hipoperfusi meskipun telah
dilakukan resusitasi cairan secara adekuat.
Penanganan syok septik
• Pemberian antibiotik (golongan spektrum luas)
• Perbaiki & mempertahankan hemodinamik
Terapi cairan  cairan kristaloid (RL)
Vasopressor (norepinefrin), bila tidak membaik  Inotropik (Dobutamine)
• Berikan Oksigen
TERAPI CAIRAN

RESUSITASI TERAPI CAIRAN

Mengganti Kebutuhan
Penggantian defisit
kehilangan akut normal harian

Memasok
kebutuhan harian
RESUSITASI CAIRAN
Kebutuhan Cairan (Dewasa)
- BB 10 kg pertama : 4 ml x BB
- BB 10 selanjutnya : 2 ml x BB
- BB sisa : 1 ml x BB

Kebutuhan Cairan (Rumus Holliday Segar, Anak)


- BB < 10 kg : 100 ml x BB
- BB 10 -20 kg : 1000 + ((BB-10) x 50)
- BB > 20 kg : 1500 + ((BB-20) x 20)

Penggantian Cairan Selama Pembedahan


- 6-8 ml / kg untuk bedah besar
- 4-6 ml / kg untuk bedah sedang
- 2-4 ml / kg untuk bedah kecil

Anda mungkin juga menyukai