Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan Terkini

Pada Pasien Kritis

Disampaikan Pada Phase 2019


Di Hotel Harris Festival Citylink 13 Oktober 2019
Pendahuluan
Pasien Kritis menurut AACN (American Association of
Critical Nursing)
Pasien yg berisiko tinggi untuk masalah kesehatan
aktual ataupun potensial yg mengancam jiwa.
Semakin kritis sakit pasien, semakin besar
kemungkinan untuk menjadi sangat rentan, tidak
stabil dan kompleks, membutuhkan terapi yang
intensif dan asuhan keperawatan yang teliti
(Nurhadi, 2014)
Permasalahan Yg Sering Terjadi Pd Pasien Kritis
(Berger & Pichard, 2012)
1. Gangguan neurologis
2. Gagal napas
3. Perdarahan
4. Syok
5. Ketidakstabilan hemodinamik, cairan, dan elektrolit
6. Gagalginjal
Gagal ginjal
7. Nyeri
8. Sepsis serta Multiple Organ Dysfunction Syndrome
(MODS)
9. Infeksi nosokomial
1. Gangguan neurologis (tidak sadar, gelisah)

Mengantuk Tidak sadar Gelisah

Sedasi Restrain

Mencegah bahaya cedera


2. Gagal Nafas

V-P Mismatch Ggn Difusi gas Hipoventilasi

Hipoksemia Hiperkapnea

Gagal Nafas Akut

Dispnoe, sianosis, kelelahan, Dispnoe, depresi pernafasan,


headache, takikardi, hipertensi, koma,
confusion, takikardi, disritmia, vasodilasi sistemik, gagal jantung,
hipertensi, asidosis metabolik asidosis respirasi
Penyebab Gagal Nafas
Tipe Contoh
Hipoventilasi
Obstruksi jalan nafas Spasme laring, aspirasi, edema
jalan nafas
Penyakit Paru COPD
Gangguan neurologi Cedera kepala, stroke
Cedera dada pneumothoraks
Gangguan difusi gas
Gangguan alveolar Pneumonia, COPD
Edema paru Gagal jantung
V-P mismatch Emboli paru
Intervensi Pada Pasien dengan gagal nafas
• Ventilasi mekanik digunakan jika ventilasi
alveolar tidal adekuat
• Indikasi
o Apnea
o Hypoksemia
unresponsive terapi O2
o WOB meningkat
3. Perdarahan Syock
• Syok adalah suatu sindrom klinis dimana terdapat
kegagalan dalam pengaturan peredaran darah
sehingga terjadi kegagalan untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh.
• Kegagalan sirkulasi ini biasanya disebabkan oleh:
o Kehilangan cairan (volume)
o Kegagalan jantung (pompa)
o Perubahan resistensi vaskuler perifer (Pipa)
3. Perdarahan Syock
Vol. intravaskuler
Curah jantung
Perembesan cairan Pelepasan
ke interstisial Volume katekolamin
Aldosteron, ADH Curah jantung SVR

Kehilangan cairan Tek. Sistemik


berlanjut & pulmonal

Curah jantung
Kerusakan Perfusi
metabolisme sel jaringan
Prinsip – prinsip
@ Tekanan
Aliran x resistensi
@ > aliran
Semakin tinggi tekanan
@ Semakin > resistensi
Semakin tinggi tekanan
Penyebab Kematian Sel

• Hipoksia
• Perdarahan
• Trauma
• Infeksi
• Reaksi imunologis
• Gangguan genetika
• Ggn nutrisi
Terapi Cairan

Resusitasi Rumatan

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi

Perbaikan
Mengganti kehilangan 1. Kebutuhan normal
akut (perdarahan, GI (IWL + urin+ feses)
loss) 2. Dukungan nutrisi
13
RESUSITASI

Agar volume intra vaskuler tetap cukup, shg


preload cukup → stroke volume cukup →
diharapkan perfusi adekwat
RUMATAN

Yaitu memenuhi kebutuhan tubuh karena fungsi


saluran cerna terganggu (shg tidak bisa mencukupi
kebutuhan tubuh). 14
Cairan untuk Resusitasi
• Tujuan utama : mengisi volume intravaskuler
secara cepat kemudian mengisi ke interstisial dan
intraselular secara bertahap
• Cairan yg lama bertahan di intravaskuler
mempertahankan fungsi sirkulasi lebih baik
• Komposisi cairan sebaiknya tidak banyak
mempengaruhi keseimbangan elektrolit, status
asam–basa, koagulasi, & osmolalitas
• Dikenal sbg TERAPI VOLUME
15
Jenis-jenis Cairan ( berdasarkan isinya )
1. Cairan kristaloid
Cairan yg berisi partikel kecil ( < 30.000 dalton atau Φ < 1 nm)
shg mudah menembus dinding pembuluh darah (Saline, RL , RS)
2. Cairan koloid
Cairan yg berisi partikel dg BM besar ( > 30.000 dalton atau Φ ≥
1 – 100 nm ) shg tak mudah menembus dinding pembuluh darah
(gelatin, dextran, albumin, HES )
3. Cairan Nutrisi
Cairan yg berisi bahan nutrisi KH, lemak, protein (sendiri atau
campuran)
16
Efek Koloid
Gelatin Hes Albumin
Resiko Edema ++ + +
Anti Inflamasi - + ++
Reaksi Anafiilaksis ++ + -
Gangguan Koagulasi + +++ +
Gangguan Fungsi Ginjal - ++ -
Harga + ++ +++
17
Jenis Cairan Koloid
Natural Hes Gelatins Dextrans
Struktur
Protein Karbohidrat Protein Karbohidrat
Kimia
Aminopecti Jaringan Sintesa
Asal darah
n kolagen bakteri
Contoh Albumin HES Gelofusine Dextran 40
FFP,
Voluven Haemaccel Dextran 70
Plasmanate
Amylase/ Ginjal,
Ekskresi Liver, ginjal RES/ginjal protease
Ginjal
18
Resusitasi Caran Berdasarkan Kelas Syok
Hemoragik
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
Kehilangan Darah (%) < 15 15 – 30 30 - 40 > 40
Kehilangan Darah (ml) < 750 750 -1500 1500 - 2000 > 2000
Nadi < 100 100 - 120 121 - 140 > 140
TD Normal Normal Menurun Menurun
Nafas 14 - 20 20 - 30 30 - 35 >35
CRT Normal > 2 detik > 2 detik Tdk terdeteksi
Ekstremitas Normal Pucat Pucat Pucat & Dingin
Urine (ml/jam) > 30 20 - 30 10 - 20 0 - 10
Kesadaran CM Gelisah Gelisah Tidak Sadar
Penggantian Cairan Kristaloid Kristaloid Kristaloid & Kristaloid &
darah darah
CHALELENGE TEST

Nilai CVP : 6 - 12 mmHg (FCCS)


• 1 cm H2O = 0,7 mmHg 1 mmHg = 1,3
cmH2O

Bila nilai CVP


• < 7,8 cmH2O : Loading cairan 200 ml
• 7,8 – 13,6 cmH2O : Loading cairan 100 ml
• > 13,6 : Loading cairan 50 ml
Loading………..
Setelah 10 menit loading

Kenaikan CVP (cmH2O)

<2 2-5 >5

Hypovolemik Normovolemik Hypervolemik


Penanganan Nyeri
.

Menurut American Association of Critical-Care Nurses


(2013) mengatakan bahwa :
• Di ICU, lebih dari 30% pasien memiliki rasa sakit yg
signifikan saat sedang beristirahat dan lebih dari 50%
pasien mengalami nyeri yg signifikan selama proses
perawatan rutin, seperti saat proses perubahan posisi,
penyedotan endotrakeal dan perawatan luka (Puntillo et
al., 2001 cit Chanques et al., 2007)
Penanganan Nyeri……….Cont
• Pasien yg tidak dapat berbicara adalah 68%
sedangkan ada 56% pasien dg ventilasi mekanik
yg mengalami nyeri (Benzon et al., 2008)
• American Pain Society mengatakan nyeri sebagai
tanda vital yg ke lima untuk meningkatkan
kewaspadaan tenaga profesional dalam
mengatasi nyeri (Campbell, 1996; Veterans
Health Administration, 2000).
Pengkajian Nyeri Pasien Kritis
No Jenis Pengkajian
1 Critical Care Pain Observation Tool (CPOT)
2 Non-verbal Pain Scale (NVPS)
3 Behavioral Pain Scale (BPS)
4 Pain Assessment and Intervention Notation
(PAIN)
Non-verbal Pain Scale (NVPS)
Critical-Care Pain Observation Tool (CPOT)

• Assess pain a minimum of 4 hourly but more frequently ifrequred


• CPOT score 0 -8
• Patient in significant pain if CPOT ≥ 3
Sepsis with ≥ 1 sign of organ The presence of altered
failure organ function in an
Renal failure Severe sepsis acutely ill patient such that
Respiratory failure despite ‘adequate homeostasis cannot be
Refractory hypotension fuid resusciation’ maintained without
Confusion intervention

Infection/ Severe Septic


SIRS Sepsis MODS
Trauma Sepsis Shock

Temp ≥ 38 0C or ≤ 36 0C SIRS with a


HR ≥ 90 beats/min presumed or
RR ≥ 20 /min
cinfirmed
WBC count ≥ 12.000 /mm3
infectious
or ≤ 4.000 /mm3 or > 10%
immature neutrophills process
Dukungan Yg Sesuai Untuk Disfungsi Organ
• Hemodialisa untuk gagal ginjal
• Ventilasi mekanik pd disfungsi paru
• Transfusi plasma darah, trombosit, dan faktor
pembekuan darah
• Obat dan terapi cairan untuk gagal sirkulasi
• Dukungan nutrisi jika perlu dengan nutrisi
parenteral penting selama penyakit
berkepanjangan
PELATIHAN BHL MEI 17 (TIMUL)
Infeksi Nosokomial

Anda mungkin juga menyukai