Anda di halaman 1dari 55

QnA

Asclepedia Skills Lab:


“Emergency Fluid Therapy in Adults”

Satriyo Dwi Suryantoro, dr., Sp. PD

Asclepio Edukasi Medika Indonesia ©2020


Fauzan - Institusi

1. Pertanyaan : Pada pasien ileus obstruktif ada perpindahan


cairan ya dok, dan kita harus rehidrasi cairan pada pasien ini,
sebenernya sampe berapa lama pasien di rehidrasi cairan ya
dok? dan pasien ini ternyata akan rencana operasi nya 2 hari
lagi ternyata, sampe kapan rehidrasi cairan pada pasien ileus
dok? dan apakah ada ada rumus sendiri untuk menghitung
cairan pada pasien ileus sendiri dok? terima kasih dokter
apakah hanya pada pasien awal dateng sajaa ? terima kasih
dok
Jawaban : Parameter vital sign, akral adekuat, dan produksi urin
(0,5 cc/kg/jam) -> rehidrasi tercapai -> cairan maintenance
sambil menunggu untuk operasi. Otomatis, awal datang untuk
rehidrasi dilanjutkan dengan maintenance hingga diruangan
Emanuela Hanani - FK UB

2. Pertanyaan : apa pertimbangan kita untuk memilih cairan


NaCl / RL / Koloid sebagai cairan resusitasi? Terima kasih
sebelumnya dokter
Jawaban : Shock -> isi didalam pipa berkurang -> Isi cairan
didalam -> Pilih kristaloid -> NaCL 0,9% dan RL adalah cairan
yang paling cepat dan hampir mendekati ideal mengisi
kekurangan cairan. Koloid diberikan dengan syarat sudah
terisi cairan kristaloid, prinsip supaya cairan kristaloid yang
diberikan tetap berada di pembuluh darah
Azzura Jasmine - FK UB

3. Pertanyaan : secara praktis bagaimana hitung2an jumlah


cairan resusitasi kita berikan kepada pasien yang mengalami
syok,lalu berapa untuk maintenancenya dokter.. terimakasih
dokter
Jawaban : Orang dewasa 20cc/kgBB dalam 20-30 menit, dengan
syarat yakin bahwa pasien usia muda, tidak ada riwayat gagal
jantung dan CKD. Jangan pernah takut untuk memberikan terapi
cairan -> ada furosemide, syok dengan durasi lebih lama akan
mengorbankan sel-sel. Resusitasi diberikan bertahap dalam 30
menit, 1 jam dengan cek parameter apakah terehidrasi -> beri
cairan maintenance.
dr. Milani Nur Fadhila - Lampung

4. Pertanyaan : Dok, fluid challenge jika hasil nya positif( tensi


naik) atau hasil tetap (tdk ada perbaikan tensi) maka
resusitasi diteruskan jika memang tdk ada ronkhi atau tanda
oedem pulmo. Sedangkan jk hasil negatif (tensi turun) maka
hentikan, lalu masuk inotropik... Pertanyaannya adakah
batasan fluid challenge? Adakah batasan maksimal nya misal
dlm bbrp jam max nya berapa volume yg masuk...
Jawaban : Setelah direhidrasi, cek parameter TTV, akral, dan
produksi urine. Nadi belum turun namun ada perubahan
peningkatan produksi urine -> terehidrasi.
Elizabeth Salim - Universitas Udayana

5. Pertanyaan : pada kasus perdarahan aktif, misal nya kita


dalam prose merujuk, bagaimana sebaiknya kita
meresusitasi cairannya ? misal apakah ada batas maksimal
untuk kita memasukkan kristaloid ? dan kapan mulai
dipertimbangkan untuk memasukkan koloid ? misal selama
merujuk belum ada fasilitas transfusi darah nya dokter !
Jawaban : Pada kasus perdarahan aktif yang pertama adalah
harus megestimasi berapa blood loss -> Jika memberikan cairan
kristaloid maka berikan 3x dari blood loss (misal loss 500 cc =
pemberian 1500 cairan kristaloid). Pemberian koloid untuk
cairan kristaloid stay di intravaskular sebelum dilakukan transfusi
Gerasimos - Institusi

6. Pertanyaan : ijin bertanya dok, kapan kita bisa memulai


pemberian inotropik/vasopresor, dan bagaimana cara
pemberiannya? terima kasih dokter
Jawaban : Cara simpel -> tidak ada gangguan jantung ->
norepineprine/epineprine. Ada gangguan jantung ->
dobutamine/dopamin. Hitungan simpel 50 nano / syringe pump
1,2 cc per jam
Asysyifa Rahma - UGM

7. Pertanyaan : Perkenalkan dok, saya Syifa. Izin bertanya,


apakah semua pasien dengan tanda klinis syok harus
dilakukan challenge test terlebih dahulu? Kemudian
mengapa RL boleh diberikan padahal pada pasien syok,
terjadi asidosis metabolic akibat peningkatan laktat? terima
kasih dokter
Jawaban : Ya, challenge test (250 cc dalam 10-20 menit)
dilakukan pada semua pasien dengan tanda klinis syok. Apabila
pasien syok sudah terjadi keadaan asidosis metabolik -> durasi
cukup lama, maka deteksi dini syok merupakan hal yang penting.
Jika terjadi asidosis metabolik + RL -> memperberat
Adelia Muhlifa - FK Unmul

8. Pertanyaan : kira-kira bagaimana cara pemberian terapi pada


pasien CKD atau Sindrom Nefrotik yang mengalami Syok
Hipovolemik dok. Terima Kasih dok.
Jawaban : Tetap diberikan cairan karena pasien mengalami syok
hipovolemik hanya saja monitoring pada pasien lebih ketat dan
durasi serta beban/banyaknya cairan lebih sempit. Misal 250 cc,
cek ronki -> aman -> lanjutkan, beri 250 cc lagi.
Renzy T Ab - Institusi

9. Pertanyaan : pemberian inotropic, inotropik ada ada


negative dan positif, bagaimna cara penggunaannya dok?
terima kasih
Jawaban : Asclepedia
Eirene Amestris - Institusi

10. Pertanyaan : Selamat malam dokter, izin bertanya. Tadi


disebutkan bahwa salah satu cairan maintenance adalah
D5%, kira kira apakah aman digunakan pada pasien diabetes
dok? atau apakah ada pertimbangan jenis cairan pada pasien
tertentu? Terima kasih dok.
Jawaban : Tujuan terapi maintenance -> memenuhi kebutuhan
cairan harian 30-50cc/kgBB/hari. Mengapa D5% (~200 kkal)
dimasukkan sebagai cairan maintenance -> terdapat kalori untuk
asupan energi. Pada pasien diabetes -> asupan energi berkurang
karena peroral berkurang -> D5% dapat mencukupi sebagian
asupan energi, dengan catatan ada luka, gangrene, kontrol gula
darah yang buruk -> cari pilihan cairan maintenance yang lain
selain D5%. Jika pasien diabetes dengan asupan peroral baik ->
tidak perlu D5% sebagai maintenance.
Hani Purwanto - Institusi

11. Pertanyaan : izin bertanya dokter, bagaimanakah pemberian


terapi cairan pada pasien ckd yg mengalami shock
hipovolemik ? padahal pada pasien ckd biasanya diperlukan
terapi restriksi cairan. terimakasih dokter
Jawaban : Asclepedia
Carla

12. Pertanyaan : Selamat malam dokter. Mohon ijin bertanya. Sy


pernah mendapat pasien laki2, datang dengan keluhan sesak
sekitar 1 minggu terakhir. RPD tidak diketahui, riwayat
pengobatan tidak ada. Pasien dengan hipotensi, bradikardi,
dan saturasi oksigen 50%. Pasien diberikan O2 NRBM dan
saturasi oksigen naik. Diberikan juga loading RL 1000cc
namun tetap akral dingin, bradikardi dan nadi lemah. dari
pemfis, USG IVC dan rontgen thoraks, Sp.PDnya
menyimpulkan, pasien ada syok cardiogenik yg disertai syok
hipovolemik. Yg ingin sy tanyakan, bagaimana pemberian
cairan pada pasien ini dokter? berapa banyak yg dpt
diberikan jika pasien belum ada perbaikan? Mohon
pencerahannya dok. Terima kasih dokter
Carla

Jawaban : Pompa-> jantung, Pipa saluran air -> pembuluh darah.


Permasalahan yaitu cairan di pipa sudah cukup namun pompa
tidak berfungsi dengan baik -> Bantu dengan vasopressor agar
membantu pompa -> Parameter membaik -> terehidrasi
Shanine Reilinvia - Institusi

13. Pertanyaan : Selamat malam dokter, apakah ada perbedaan


jumlah cairan yang diberikan pada perdarahan dan
nonperdarahan seperti kolera dokter? Bagaimana dosis
cairannya dokter? Terima kasih banyak dokter ^^
Jawaban : Asclepedia
Ay - Institusi

14. Pertanyaan : mohon ijin bertanya, jika pemberian cairan


apakah perlu mengecek Hb utk mengetahui apakah perlu
transfusi darah.? terimakasih
Jawaban : Asclepedia
Witha Novialy - Institusi

15. Pertanyaan : Selamat malam dokter, izin tanya dok, setelah


kita memberikan resusitasi cairan, kapan kita mulai
memberikan maintance cairan? bagaimana cara pemberian
maintanance pd pasien post resusitasi cairan?
Jawaban : Asclepedia
Shania Dian

16. Pertanyaan : Izin bertanya dokter, bagaimana membedakan


syok hipovolemik dan syok kardiogenik dengan pemeriksaan
fisik, terutama apabila kami di IGD? lalu jika setelah
dilakukan fluid challenge, ternyata bukan syok hipovolemik
tetapi syok kardiogenik, bagaimana dokter tatalaksana
selanjutnya? terima kasih dokter
Jawaban : Jangan pernah takut memberikan fluid challenge.
Datang dengan sama-sama klinis syok, membedakan secara TTV
hampir sama, dalam pemeriksaan fisik, cek apakah terdapat
kardiomegali (misal ukur pinggang jantung), ukur JVP ->
meningkat -> syok kardiogenik. Syok kardiogenik -> tambahan
pemberian vasopressor.
yessi oktavianti - Institusi

17. Pertanyaan : yessi oktavianti


Selamat malam dok, izin bertanya dok untuk hitungan resusitasi
pasien syok hipovolemik dg riwayat CKD atau riwayat gagal
jantung bagaimana dokter? Terimakasih dokter
Jawaban : Tatalaksana tiap pasien -> tailoring menyesuaikan
kondisi tiap pasien. Pasien syok hipovolemik dengan riwayat CKD
diberikan cairan resusitasi bertahap. CKD + Ronki setelah
resusitasi -> pemberian tambahan furosemid. Gagal jantung +
Ronki setelah resusitasi -> pemberian inotropik untuk membant
dr. Yura - Institusi

18. Pertanyaan : Bagaimana pemeriksaan Hb dalam syok


hipovolemik? Seberapa sering?
Jawaban : Manfaat pemeriksaan Hb pada syok hipovolemik ->
penyebab syok karena darahnya hilang atau plasmanya
hilang. Misal, syok hipovolemik dengan Hb 17 -> bukan
karena hemoragik namun karena plasma leakage. Jika Hb
turun -> hemoragik -> terapi persiapkan produk darah.

Anda mungkin juga menyukai