1. Pertanyaan : Pada pasien ileus obstruktif ada perpindahan
cairan ya dok, dan kita harus rehidrasi cairan pada pasien ini, sebenernya sampe berapa lama pasien di rehidrasi cairan ya dok? dan pasien ini ternyata akan rencana operasi nya 2 hari lagi ternyata, sampe kapan rehidrasi cairan pada pasien ileus dok? dan apakah ada ada rumus sendiri untuk menghitung cairan pada pasien ileus sendiri dok? terima kasih dokter apakah hanya pada pasien awal dateng sajaa ? terima kasih dok Jawaban : Parameter vital sign, akral adekuat, dan produksi urin (0,5 cc/kg/jam) -> rehidrasi tercapai -> cairan maintenance sambil menunggu untuk operasi. Otomatis, awal datang untuk rehidrasi dilanjutkan dengan maintenance hingga diruangan Emanuela Hanani - FK UB
2. Pertanyaan : apa pertimbangan kita untuk memilih cairan
NaCl / RL / Koloid sebagai cairan resusitasi? Terima kasih sebelumnya dokter Jawaban : Shock -> isi didalam pipa berkurang -> Isi cairan didalam -> Pilih kristaloid -> NaCL 0,9% dan RL adalah cairan yang paling cepat dan hampir mendekati ideal mengisi kekurangan cairan. Koloid diberikan dengan syarat sudah terisi cairan kristaloid, prinsip supaya cairan kristaloid yang diberikan tetap berada di pembuluh darah Azzura Jasmine - FK UB
3. Pertanyaan : secara praktis bagaimana hitung2an jumlah
cairan resusitasi kita berikan kepada pasien yang mengalami syok,lalu berapa untuk maintenancenya dokter.. terimakasih dokter Jawaban : Orang dewasa 20cc/kgBB dalam 20-30 menit, dengan syarat yakin bahwa pasien usia muda, tidak ada riwayat gagal jantung dan CKD. Jangan pernah takut untuk memberikan terapi cairan -> ada furosemide, syok dengan durasi lebih lama akan mengorbankan sel-sel. Resusitasi diberikan bertahap dalam 30 menit, 1 jam dengan cek parameter apakah terehidrasi -> beri cairan maintenance. dr. Milani Nur Fadhila - Lampung
4. Pertanyaan : Dok, fluid challenge jika hasil nya positif( tensi
naik) atau hasil tetap (tdk ada perbaikan tensi) maka resusitasi diteruskan jika memang tdk ada ronkhi atau tanda oedem pulmo. Sedangkan jk hasil negatif (tensi turun) maka hentikan, lalu masuk inotropik... Pertanyaannya adakah batasan fluid challenge? Adakah batasan maksimal nya misal dlm bbrp jam max nya berapa volume yg masuk... Jawaban : Setelah direhidrasi, cek parameter TTV, akral, dan produksi urine. Nadi belum turun namun ada perubahan peningkatan produksi urine -> terehidrasi. Elizabeth Salim - Universitas Udayana
5. Pertanyaan : pada kasus perdarahan aktif, misal nya kita
dalam prose merujuk, bagaimana sebaiknya kita meresusitasi cairannya ? misal apakah ada batas maksimal untuk kita memasukkan kristaloid ? dan kapan mulai dipertimbangkan untuk memasukkan koloid ? misal selama merujuk belum ada fasilitas transfusi darah nya dokter ! Jawaban : Pada kasus perdarahan aktif yang pertama adalah harus megestimasi berapa blood loss -> Jika memberikan cairan kristaloid maka berikan 3x dari blood loss (misal loss 500 cc = pemberian 1500 cairan kristaloid). Pemberian koloid untuk cairan kristaloid stay di intravaskular sebelum dilakukan transfusi Gerasimos - Institusi
6. Pertanyaan : ijin bertanya dok, kapan kita bisa memulai
pemberian inotropik/vasopresor, dan bagaimana cara pemberiannya? terima kasih dokter Jawaban : Cara simpel -> tidak ada gangguan jantung -> norepineprine/epineprine. Ada gangguan jantung -> dobutamine/dopamin. Hitungan simpel 50 nano / syringe pump 1,2 cc per jam Asysyifa Rahma - UGM
7. Pertanyaan : Perkenalkan dok, saya Syifa. Izin bertanya,
apakah semua pasien dengan tanda klinis syok harus dilakukan challenge test terlebih dahulu? Kemudian mengapa RL boleh diberikan padahal pada pasien syok, terjadi asidosis metabolic akibat peningkatan laktat? terima kasih dokter Jawaban : Ya, challenge test (250 cc dalam 10-20 menit) dilakukan pada semua pasien dengan tanda klinis syok. Apabila pasien syok sudah terjadi keadaan asidosis metabolik -> durasi cukup lama, maka deteksi dini syok merupakan hal yang penting. Jika terjadi asidosis metabolik + RL -> memperberat Adelia Muhlifa - FK Unmul
8. Pertanyaan : kira-kira bagaimana cara pemberian terapi pada
pasien CKD atau Sindrom Nefrotik yang mengalami Syok Hipovolemik dok. Terima Kasih dok. Jawaban : Tetap diberikan cairan karena pasien mengalami syok hipovolemik hanya saja monitoring pada pasien lebih ketat dan durasi serta beban/banyaknya cairan lebih sempit. Misal 250 cc, cek ronki -> aman -> lanjutkan, beri 250 cc lagi. Renzy T Ab - Institusi
9. Pertanyaan : pemberian inotropic, inotropik ada ada
negative dan positif, bagaimna cara penggunaannya dok? terima kasih Jawaban : Asclepedia Eirene Amestris - Institusi
10. Pertanyaan : Selamat malam dokter, izin bertanya. Tadi
disebutkan bahwa salah satu cairan maintenance adalah D5%, kira kira apakah aman digunakan pada pasien diabetes dok? atau apakah ada pertimbangan jenis cairan pada pasien tertentu? Terima kasih dok. Jawaban : Tujuan terapi maintenance -> memenuhi kebutuhan cairan harian 30-50cc/kgBB/hari. Mengapa D5% (~200 kkal) dimasukkan sebagai cairan maintenance -> terdapat kalori untuk asupan energi. Pada pasien diabetes -> asupan energi berkurang karena peroral berkurang -> D5% dapat mencukupi sebagian asupan energi, dengan catatan ada luka, gangrene, kontrol gula darah yang buruk -> cari pilihan cairan maintenance yang lain selain D5%. Jika pasien diabetes dengan asupan peroral baik -> tidak perlu D5% sebagai maintenance. Hani Purwanto - Institusi
11. Pertanyaan : izin bertanya dokter, bagaimanakah pemberian
terapi cairan pada pasien ckd yg mengalami shock hipovolemik ? padahal pada pasien ckd biasanya diperlukan terapi restriksi cairan. terimakasih dokter Jawaban : Asclepedia Carla
12. Pertanyaan : Selamat malam dokter. Mohon ijin bertanya. Sy
pernah mendapat pasien laki2, datang dengan keluhan sesak sekitar 1 minggu terakhir. RPD tidak diketahui, riwayat pengobatan tidak ada. Pasien dengan hipotensi, bradikardi, dan saturasi oksigen 50%. Pasien diberikan O2 NRBM dan saturasi oksigen naik. Diberikan juga loading RL 1000cc namun tetap akral dingin, bradikardi dan nadi lemah. dari pemfis, USG IVC dan rontgen thoraks, Sp.PDnya menyimpulkan, pasien ada syok cardiogenik yg disertai syok hipovolemik. Yg ingin sy tanyakan, bagaimana pemberian cairan pada pasien ini dokter? berapa banyak yg dpt diberikan jika pasien belum ada perbaikan? Mohon pencerahannya dok. Terima kasih dokter Carla
Jawaban : Pompa-> jantung, Pipa saluran air -> pembuluh darah.
Permasalahan yaitu cairan di pipa sudah cukup namun pompa tidak berfungsi dengan baik -> Bantu dengan vasopressor agar membantu pompa -> Parameter membaik -> terehidrasi Shanine Reilinvia - Institusi
13. Pertanyaan : Selamat malam dokter, apakah ada perbedaan
jumlah cairan yang diberikan pada perdarahan dan nonperdarahan seperti kolera dokter? Bagaimana dosis cairannya dokter? Terima kasih banyak dokter ^^ Jawaban : Asclepedia Ay - Institusi
14. Pertanyaan : mohon ijin bertanya, jika pemberian cairan
apakah perlu mengecek Hb utk mengetahui apakah perlu transfusi darah.? terimakasih Jawaban : Asclepedia Witha Novialy - Institusi
15. Pertanyaan : Selamat malam dokter, izin tanya dok, setelah
kita memberikan resusitasi cairan, kapan kita mulai memberikan maintance cairan? bagaimana cara pemberian maintanance pd pasien post resusitasi cairan? Jawaban : Asclepedia Shania Dian
16. Pertanyaan : Izin bertanya dokter, bagaimana membedakan
syok hipovolemik dan syok kardiogenik dengan pemeriksaan fisik, terutama apabila kami di IGD? lalu jika setelah dilakukan fluid challenge, ternyata bukan syok hipovolemik tetapi syok kardiogenik, bagaimana dokter tatalaksana selanjutnya? terima kasih dokter Jawaban : Jangan pernah takut memberikan fluid challenge. Datang dengan sama-sama klinis syok, membedakan secara TTV hampir sama, dalam pemeriksaan fisik, cek apakah terdapat kardiomegali (misal ukur pinggang jantung), ukur JVP -> meningkat -> syok kardiogenik. Syok kardiogenik -> tambahan pemberian vasopressor. yessi oktavianti - Institusi
17. Pertanyaan : yessi oktavianti
Selamat malam dok, izin bertanya dok untuk hitungan resusitasi pasien syok hipovolemik dg riwayat CKD atau riwayat gagal jantung bagaimana dokter? Terimakasih dokter Jawaban : Tatalaksana tiap pasien -> tailoring menyesuaikan kondisi tiap pasien. Pasien syok hipovolemik dengan riwayat CKD diberikan cairan resusitasi bertahap. CKD + Ronki setelah resusitasi -> pemberian tambahan furosemid. Gagal jantung + Ronki setelah resusitasi -> pemberian inotropik untuk membant dr. Yura - Institusi
18. Pertanyaan : Bagaimana pemeriksaan Hb dalam syok
hipovolemik? Seberapa sering? Jawaban : Manfaat pemeriksaan Hb pada syok hipovolemik -> penyebab syok karena darahnya hilang atau plasmanya hilang. Misal, syok hipovolemik dengan Hb 17 -> bukan karena hemoragik namun karena plasma leakage. Jika Hb turun -> hemoragik -> terapi persiapkan produk darah.