Pembimbing:
Dr. Heryanto Syamsudin, Sp.KK
Disusun oleh :
Desti Oki Lestari
(2014730017)
Terdiri 5 lapis :
1.STRATUM KORNEUM
2.STRATUM LUSIDUM
3.STRATUM
GRANULOSUM
4.STRATUM SPINOSUM
5.STRATUM BASALIS
1. Stratum korneum :
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri dari beberapa lapis sel
gepeng yang mati dan tidak berinti
Protoplasma berubah menjadi
keratin (zat tanduk)
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
2.Stratum lusidum
Terdapat langsung dibawah
lapisan korneum
Lapisan sel terang dan sel
gepeng tanpa inti
Perubahan protoplasma
Protein (eleidin)
Hanya ada pada kulit yang
tebal, tampak lebih jelas
telapak tangan dan kaki
3.Stratum granulosum
Terdiri dari 2-3 lapisan sel
gepeng
Sitoplasma berbutir kasar
yang terdiri atas keratohialin
dan terdapat inti diantaranya
4. Stratum spinosum
• Terdiri dari 5-8 lapisan
• Lapisan yang paling tebal (0,2mm)
• Sel berbentuk poligonal (besarnya
berbeda-beda) karena ada proses
mitosis
• Terdapat sel langerhans
• Protoplasmanya jernih karna
mengandung glikogen
5. Stratum basale
2. Kelenjar Sebasea
Terdapat diseluruh permukaan kulit kecuali telapak
tangan dan kaki
Letak di samping akar rambut, muara ke lumen akar
rambut
Sekresi dipengaruhi hormon androgen
Pubertas : lebih banyak, ukuran lebih besar dan
mulai fungsi aktif
RAMBUT
Terdapat diseluruh tubuh kecuali telapak tangan-kaki, penis,
labia minora dan bibir
Jenis rambut:
• Rambut terminal rambut kasar, banyak pigmen,
mempunyai medulla dan terdapat pada orang dewasa. Lokasi:
kepala, alis, bulu mata, ketiak dan genitalia eksterna
• Rambut velus rambut halus, tidak mengandung
pigmen, terdapat pada bayi, lokasi hampir seluruh
tubuh
RAMBUT
Penampang rambut :
Kutikula : lapisan keratin,
proteksi kekeringan dan
pengaruh dari luar
Korteks : lapisan polipeptida
yang memanjang dan saling
berdekatan. Lapisan ini
mengandung pigmen
Medula : terdiri atas 3-4 lapis sel
kubus yang berisi keratohialin,
badan lemak, rongga udara
RAMBUT
1.Fungsi proteksi
Pelindung tubuh terhadap :
- gangguan fisis/mekanis (tekanan, gesekan, tarikan)
- dehidrasi
- sinar UV
- patogen
2. Pembentukan pigmen
- melanosit dilapisan basal
21
3. Pembentukan vit D
- kemampuan mengubah 7 hidroksi kolesterol dengan bantuan sinar UV
4. Fungsi absorpsi
- permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, jaringan lemak yang larut
terhadapat vitamin, beberapa hormon streroid dan substansi racun
5. Fungsi ekskresi
- eleminasi garam, air, urea
6. Fungsi termoregulasi
-keluarkan keringat & kontraksi otot pembuluh darah kulit
22
7. Fungsi persepsi
Terdapat ujung saraf sensoris di dermis & subkutan :
- Badan ruffini : sensasi panas
- Badan Krause : sensasi dingin
- Badan Meissner & Merkel Ranvier : sensasi raba
- Badan Paccini : sensasi tekanan
8. Fungsi keratinisasi
- sel basal akan berproliferasi dan diferensiasi
sel basal sel spinosum sel granulosum sel lusidum sel korneum
- proses time over kulit : 14 – 28 hari 23
ANATOMI
KELAMIN
ALAT KELAMIN LAKI-LAKI
STRUKTUR LUAR
Penis terdiri dari :
• Pangkal / Akar(radix)
(menempel pada dinding
perut)
• Badan (merupakan bagian
tengah dari penis)
• Glans penis (ujung penis
yang berbentuk seperti
kerucut).
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
• 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus
kavernosus, terletak bersebelahan
• Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
Skrotum
• Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang
mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal.
Testis
• Testis berbentuk lonjong dengan ukuran
sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum.
• Testis memiliki 2 fungsi, yaitu :
- menghasilkan sperma
- membuat testosteron (hormon seks pria
yang utama)
STRUKTUS DALAM
Vas deferens
• merupakan saluran yang
membawa sperma dari
epididimis. Saluran ini berjalan
ke bagian belakang prostat lalu
masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus
ejakulatorius. Struktur lainnya
berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk
korda spermatika.
Uretra
• Merupakan saluran sempit yang
berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-
16,2 cm.
Uretra berfungsi 2 :
• sistem kemih
• sistem reproduksi
Kelenjar prostat
• Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di
dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari
uretra.
• Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan
membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat
menghasilkan cairan yang merupakan sumber dari
sperma.
Vesikula seminalis
• Struktur yang didalam berbentuk tabung berkelok-
kelok. Berfungsi menghasilkan cairan yang
merupakan sumber bagi sperma. Kedua saluran
vasikulasi masing-masing bersatu membentuk
duktus deferent kemudian menjadi duktus ejakulasi.
ALAT KELAMIN WANITA
GENITALIA EKSTERNA
Vulva
Terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris,
hymen, vestibulum, orificium
urethrae externum, kelenjar-
kelenjar pada dinding vagina.
Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian
anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah
ini mulai ditumbuhi rambut
pubis.
Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog
embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum
rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada
commisura posterior).
Labia minora
Lipatan jaringan tipis di
balik labia mayora, tidak
mempunyai folikel rambut.
Banyak terdapat pembuluh
darah, otot polos dan ujung
serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian
superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di
dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik
dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor
androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan
ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa
robekan.
GENETALIA INTERNA
Vagina
• Vagina adalah saluran yang menghubungkan bagian
vulva dengan rahim dan bersifat elastis.. Fungsi vagina
adalah sebagai tempat terjadinya hubungan seksual
(kopulasi), jalan keluar darah haid dan persalinan.
Uterus
• Rahim adalah organ yang berongga dengan dinding otot
tebal berlapis tempat tumbuh kembang janin. Pada saat
tidak hamil ukuran rahim sebesar telur ayam dengan
ukuran panjang 7 cm dan berat sekitar 60 gram. Dalam
rongga rahim dilapisi oleh selaput lendir rahim
(endometrium) yang berguna sebagai “bantalan” bagi
janin yang tumbuh.
Tuba uterina falopi
• adalah saluran antara rongga
rahim dengan indung telur. Pada
bagian ujungnya saluran telur
berbentuk seperti jemari disebut
fimbria berfungsi menangkap sel
telur yang dilepaskan indung
telur saat ovulasi.
Ovarium
• Indung telur (ovarium) adalah sepasang kelenjar
yang berbentuk oval kira-kira sebesar ibu jari
yang merupakan tempat produksi sel telur dan
hormon terutama estrogen dan progesteron.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
INFEKSI KULIT
DAN GENETALIA
EKSTERNA
Pemeriksaan Mikologik
1. Pemeriksaan KOH
Tujuan : menemukan adanya hifa dan atau spora pada kulit, kuku
dan rambut.
Rambut
Reagen
• Larutan KOH 10% untuk rambut
• Larutan KOH 20% untuk kulit
• Larutan KOH 40% untuk kuku
Cara pembuatan sediaan:
Letakkan skuama di atas gelas obyek, tetesi KOH 20%, kemudian
ditutup dengan gelas penutup
Bila menggunakan selotip, lekatkan selotip pada gelas obyek yang
telah ditetesi KOH
Biarkan selama 15 menit, atau lewatkan di atas api Bunsen, jangan
sampai mendidih
Periksa dan amati dengan mikroskop cahaya pemeriksaan 10x,
kemudian 40x
Bila kurang jelas, dapat ditetesi tinta Parker, sehingga memberi
warna dasar biru-kehitaman, sedangkan elemen jamur tetap jernih
Hasil • Positif : bila ditemukan adanya hifa dan atau spora
• Negatif : bila tidak ditemukan adanya hifa dan atau
spora
Persiapan pasien :
Pasien diminta untuk tidak menggunakan obat anti jamur
topikal minimal 1 minggu dan sistemik 1 bulan.
Pembuatan Sediaan
Alat
• Pinset anatomis
• Pisau skalpel, selotip atau kapas lidi
• Api Bunsen
• Sengkelit, gelas objek, gelas penutup
• Cawan petri, tabung reaksi
Bahan
• Alkohol 70%
• Media biakan agar Sabourraud, agar
Mycobiotic
• Larutan lactophenol cotton blue
Cara pemeriksaan Cara pembacaan hasil kultur
Koloni kapang
- makroskopis: permukaan bagian depan tampak kasar (granular
hingga seperti kapas) sedangkan permukaan belakang berwarna
sesuai masing-masing spesies
- mikroskopis: tampak hifa dengan makrokonidia dan atau
mikrokonidia
Koloni ragi
- makroskopis: permukaan tampak licin dan berbau
- mikroskopis: tampak spora, blastospora dan sel ragi
Makroskopik
.
Koloni menyerupai ragi
Koloni ragi
Koloni Kapang
Mikroskopik
Koloni Kapang
Pemeriksaan BTA
atau
• Indeks Bakteri