(Diajukan untuk memenuhi tugas Praktik Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah Kasus
Perioperatif)
Disusun oleh:
2022/2023
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. Identitas Klien
Klien bernama Tn. J berusia 44 tahun, lahir di Ambarawa pada 06 Februari 1966.
Klien berjenis kelamin laki – laki, status pernikahan kawin, beragama Islam, suku bangsa
Jawa, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pendidikan terakhir klien D
III, klien bekerja sebagai PNS. Klien bertempat tinggal di Jl. Balekambang 01/03.
Sumber biaya berasal dari Askes. Informasi didapat dari klien, keluarga klien, dan status
klien.
B. Resume
Tn. B usia 44 tahun datang ke RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo pada tanggal
16 November 2022 pukul 09.00 WIB ke poli bedah dengan keluhan adanya benjolan
dilipatan paha sebelah kanan dan klien merasakan nyeri pada benjolan tersebut sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit, timbulnya keluhan secara bertahap. Setelah
dilakukan pemeriksaan oleh dokter bedah didapatkan diagnosa medis Hernia Inguinalis
Dextra Reponibilis dengan rencana tindakan operasi cito pada hari itu juga dan klien
menyatakan setuju.
Klien diantar keruang operasi pukul 10.00 WIB dan dilakukan operasi pukul 10.30
WIB dan selesai pukul 11.20 WIB. Pukul 11.30 WIB klien dijemput oleh perawat ruang
Dahlia. Berdasarkan pengkajian pada tanggal 17 November 2022 didapatkan data klien,
yaitu klien mengatakan terdapat luka operasi perut kanan bawah, nyeri pada daerah luka
operasi, klien mengeluh kesulitan untuk melakukan aktivitas seperti makan, minum, dan
eliminasi. Terdapat luka operasi pada daerah inguinal dextra, keadaan luka bersih dan
ditutup verban, aktivitas klien dibantu keluarga dan perawat seperti makan, minum, dan
eliminasi. Klien terpasang infus Ka-EN 3B 20 tpm dan terpasang kateter. TD: 120/ 80
mmHg, N: 80 x/ menit, RR: 22 x/ menit, S: 36 o C. Dari data diatas ditemukan diagnosa
keperawatan nyeri (akut) berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat
pembedahan, resiko infeksi berhubungan dengan masuknya mikroorganisme sekunder
terhadap luka post operasi, serta keterbatan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder
terhadap luka post operasi.
Instruksi post operasi:
1. Observasi TTV setelah diruangan;
2. Bed rest total sampai dengan pukul 18.00 WIB pada tanggal 16 November 2022;
3. Bila sadar klien diperbolehkan makan dan minum.
Penatalaksanaan:
1. Cinam 2 x 1,5 mg amp IV
2. Vit. C 1x 400 mg
3. Ketorolac 3 x 30 mg amp IV
4. Ka-EN 3B 20 tpm
C. Riwayat Keperawatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama klien saat masuk rumah sakit yaitu adanya benjolan dilipatan
paha sebelah kanan dan klien merasakan nyeri pada benjolan tersebut sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit. Klien mengatakan factor pencetus adanya
benjolan tersebut karena klien sering mengendarai sepeda motor untuk bekerja serta
untuk mengantar jemput anak dan istrinya. Timbulnya benjolan tersebut secara
bertahap dan sudah ada sejak 1 tahun yang lalu. Benjolan tersebut hilang dan
mengecil saat berbaring. Upaya yang dilakukan klien selama ini untuk mengatasi
keluhanya ialah dengan pergi berobat ke poli bedah.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi, baik alergi obat, makanan,
binatang, maupun lingkungan. Klien tidak memiliki riwayat kecelakaan, klien juga
belum pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya. Klien tidak memiliki riwayat
alergi obat.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keterangan:
: laki – laki : hubungan keluarga
: klien
Klien mengatakan pada saat ini tidak ada keluarganya yang sedang sakit.
Klien juga mengatakan tidak ada keluarganya yang mengidap penyakit hernia
sebelumnya. Jadi, klien tidak beresiko mengidap penyakit hernia karena faktor
keturunan.
4. Riwayat Psikososial Dan Spiritual
Orang terdekat klien saat ini adalah istrinya. Interaksi dalam keluarga
harmonis dengan pola komunikasi terbuka, pembuat keputusan adalah keluarga atau
secara musyawarah, dan klien mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Dampak
penyakit klien terhadap keluarga ialah keluarga menjadi sangat khawatir dengan
kondisi klien saat ini. Keluarga klien terlihat sangat mensupport klien agar cepat
sembuh. Keluarga perhatian penuh terhadap perawatan klien dan menginginkan
perawatan yang terbaik untuk kesembuhan klien. Masalah yang mempengaruhi klien
adalah penyakit yang dideritanya. Mekanisme koping klien terhadap stress yaitu
dengan pemecahan masalah. Hal yang sangat dipikirkan klien saat ini adalah luka
bekas operasinya, klien berharap ingin cepat sembuh dari penyakitnya agar dapat
kembali beraktivitas lagi seperti biasanya. Perubahan yang dirasakan klien setelah
jatuh sakit ialah klien merasa takut untuk melakukan aktivitas karena taku akan luka
bekas operasinya. Tugas perkembangna klien menurut usia saat ini ialah bekerja.
Tidak ada nilai – nilai yang bertentangan kesehatan klien, aktivitas keagamaan yang
biasa dilakukan klien ialah shalat lima waktu dan berdoa kepada Allah SWT.
5. Kondisi Lingkungan Rumah
Klien mengatakan kondisi rumahnya bersih, selalu disapu dan dipel setiap
hari. Lingkungan sekitar rumah klien padat, tetapi tidak kumuh. Rumah klien jauh
dari polusi udara dan bising perusahaan atau pabrik.
6. Pola Kebiasaan Sehari – Hari Sebelum Sakit
Pola nutrisi klien sebelum dirawat dirumah sakit baik, yaitu makan 3 x/ hari,
nafsu makan baik, porsi makan dihabiskan. Jenis makan dirumah yaitu 4 sehat 5
sempurna. Klien mengatakan tidak ada makanan yang tidak disukai, tidak ada alergi
atau pantangan makanan. Kebiasaan klien sebelum makan adalah cuci tangan dan
berdoa.
Pola eliminasi klien sebelum dirawat dirumah sakit yaitu kilen terbiasa BAK
dengan frekuensi 4 – 5 x/ hari, berwarna kuning jernih dan tidak ada keluhan saat
BAK. Kebiasaan BAB 1x/ hari pada waktu pagi hari dengan warna kuning
kecoklatan, bau khas, konsistensi setengah padat, tidak ada keluhan saat BAB dan
tidak menggunakan laksatif atau obat pencahar.
Klien mandi 2 x/ hari menggunakan sabun pada pagi dan sore hari. Oral
hygine 3x/ hari menggunakan pasta gigi pada pagi, sore, dan sebelum tidur. Klien
mencuci rambut 2x/ minggu dengan menggunakan shampo.
Lama tidur klien 6 jam/ hari mulai dari pukul 23.00 – 05.00 WIB. Klien jarang
tidur siang karena bnayak melakukan aktivitas pada siang hari. Kegiatan dalam
pekerjaan ialah klien sebagai pegawai disalah satu perusahaan di Ambarawa. Klien
bekerja pada pagi hingga sore hari. Klien sering melakukan olah raga, khususnya
badminton. Klien terbiasa bermain badminton 2 x/ minggu. Klien tidak memiliki
keluhan dalam beraktivitas. Klien tidak memiliki kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya, seperti merokok, minum – minuman keras, dan
ketergantungan obat.
7. Pola Kebiasaan Di Rumah Sakit
Saat dirumah sakit klien makan 3 x/ hari, nafsu makan klien baik, klien
menghabiskan porsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit. BB klien 57 kg dan
TB 165 cm, diit makanan lunak.
Klien mandi 2 x/ hari pada pagi dan sore hari, oral hygiene 2 x/ hari
menggunakan pasta gigi pada pagi dan sore hari, klien tidak mencuci rambut.
Lama tidur klien 7 jam/ hari mulai dari pukul 22.00 – 05.00 WIB. Saat
dirumah sakit klien tidur siang selama 1 jam mulai dari pukul 13.00 – 14.00 WIB.
Keluhan klien dalam beraktivitas ialah klien merasa takut melakuakn aktivitas
karena adanya luka operasi, klien merasa kesulitan dalam pergerakan tubuh,
mengenakan pakaian, makan, minum, dan eliminasi sehingga aktivitas tersebut
dibantu keluarga dan perawat.
D. Pengkajian Fisik
1. Sistem Penglihatan
Posisi mata simetris, kelopak mata normal, pergerakan bola mata normal,
konjungtiva merah muda, korne normal, sklera anikterik, pupil isokor, oto – otot
mata tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda – tanda radang,
tidak menggunakan kaca mata maupun lengsda kontak, reaksi terhadap cahaya baik.
2. Sistem Pendengaran
Daun telinga normal, kondisi telingan normal, tidak ada cairan dari telinga,
tidak ada perasaan penuh ditelinga, tidak ada tinitus, fungsi pendengaran normal,
tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
3. Sistem Wicara
Klien tidak ada kesulitan dalam wicara.
4. Sistem Pernapasan
Jalan napas klien bersih, napas tidak sesak, tidak menggunakan otot bantu
pernapasan, frekuensi pernapasan 20 x/ menit, irama teratur, kedalaman pernapasan
dalam, klien tidak batuk, suara napas vesikuler.
5. Sistem Kardiovaskular
Sirkulasi perifer, nadi 72 x/ menit dengan irama teratur dan denyut lemah, TD:
120/ 80 mmHg, tidak ada distensi vena jugularis pada kanan dan kiri, temperatur
kulit hangat, warna kulit kemerahan, pengisian kapiler < 3 detik, tidak ada edema.
Kecepatan denyut apical 72 x/ menit dengan irama teratur, tidak ada kelainan bunyi
jantung, dan tidak ada rasa sakit pada dada.
6. Sistem Hematologi
Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 26 Januari 2010, yaitu:
Hb : 15, 6 gr/ dl Ht : 47 vol% leukosit: 13, 2 ribu/ ul
Eritrosit: 5, 25 juta/ ul trombosit: 193 ribu/ul
Klien tidak mengeluh kesakitan.
7. Sistem Saraf Pusat
Tingkat kesadaran klien compos mentis, tidak terjadi peningkatan tekanan
intra kranial.
8. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut klien tidak ada caries pada gigi, tidak menggunakan gigi palsu,
tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, salifa normal, klien tidak mual dan tidak
muntah, nafsu makan baik. Klien mengeluh nyeri pada daerah luka post operasi.
Klien mengatakan nyeri datang pada saat mengubah posisi dari berbaring untuk
duduk, namun setelah lama berdiam pada satu posisi nyeri hilang. Klien tyampak
mengerutkan wajahnya jika sedang mengubah posisi. Karakteristik nyeri seperti
ditusuk – tusuk dengan skala nyeri 6, klien tampak melindungi area yang nyeri, tidak
ada rasa penuh pada perut. Kebiasaan BAB 1 x/ hari, bising usus 6 x/ menit, klien
tidak megalami diare, warna feses kuning dengan konsistensi lembek, hepar tidak
teraba, dan abdomen baik.
9. Sistem Endokrin
Napas tidak berbau keton, klien tidak mengalami poliuri, polidipsi, poliphagia,
dan polinefritis.
10. Sistem Urogenital
Klien terpasang kateter, BAK 4 – 5 X/ hari dengan volume 1500 cc/ hari,
warna kuning jernih, tidak ada distensi pada kandung kemih, tidak ada keluha sakit
pinggang.
11. Sistem Integumen
Turgor kulit elastis, warna kulit kemerahan, terdapat loka post operasi dengan
8 jahitan sepanjang 12 cm, keadaan luka tertutup verban, dan tampak bersih. Pada
lengan sebelah kiri terpasang infus Ka- EN 3B 20 tpm, keadaan rambut bersih
dengan tekstur baik.
12. Sistem Muskuloskeletal
Klien mengalami kesulitan dalam pergerakan karena adanya luka post operasi
pada daerah inguinal dextra. Tidak ada sakit pada tulang dan sendi, tidak ada fraktur,
tidak ada kelainan bentuk tulang sendi.
13. Sistem Kekebalan Tubuh
Suhu 36, 4O C, BB sebelum sakit 57 kg, BB setelah sakit 56 kg, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening.
E. Pelaksanaan
DS:
Klien mengatakan takut melakukan
aktivitas karena ada luka operasi
- Klien mengatakan merasa kesulitan
dalam pergerakan tubuh, mengenakan
pakaian, mandi, makan, dan eliminasi
DO:
Klien tidak dapat melakukan aktivitas
sendiri, seperti mengenakan pakaian,
makan, minum, dan eliminasi
Aktivitas klien dibantu keluarga dan
perawat
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan diskontuinitas jaringan akibat pembedahan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan masuknya moikroorganisme sekunder terrhadap
luka post operasi
3. Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan efek sekunder terhadap luka post operasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
- RR: 20x/menit
- S: 360 – 36, 70
360 – 36, 70 C
- Skala nyeri 0
–3
- Klien tampak
tenang dan
rileks.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
EVALUASI
N: 80 x/ menit
RR: 20 x/ menit
S: 36, 40 C
- Mefinal 3 x 1 tablet
- Amoxyclav 2 x 1 tablet
- N: 80 x/ menit
- RR: 20 x/ menit
- S: 36, 40 C
A: Masalah teratasi
Tujuan tercapai
P: Intervensi dipertahankan klien
dirumah