A. Laporan Kasus
1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas Klien
Adapun istri klien yang bertanggung jawab atas Tn.C. adalah Ny.
keluarkan.
tahun yang lalu, klien tidak memiliki penyakit lainnya, klien selalu
lain-lain.
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis pernikahan
: Garis Keturunan
: Meninggal
: Klien
1) Pola Nutrisi
Di Rumah :
Di Rumah Sakit :
2) Pola Eliminasi
Di Rumah :
- BAK
keluhan.
Di Rumah Sakit :
- BAK
- BAB
keluhan.
3) Pola Aktivitas
Di Rumah :
Pola Tidur
Di Rumah :
Di Rumah Sakit :
tidur siang 1 jam per hari, kualitas tidur baik, tidak ada
4) Pola Kebersihan
Di Rumah :
Di Rumah Sakit :
g. Riwayat Seksualitas
h. Riwayat Pengetahuan
tentang kamar klien tidur harus terpisah dan terbuka agar sinar
1) Psikis
2) Sosial
3) Spiritual
1) Keadaan Umum
2) Sistem Penginderaan
Telinga
- Inspeksi :
- Palpasi :
Mata
- Inspeksi :
- Palpasi :
Hidung
- Inspeksi :
- Palpasi :
Mulut
- Inspeksi :
bersih.
3) Sistem Integumen
- Inspeksi :
- Palpasi :
- Palpasi :
- Auskultasi :
regular.
5) Sistem Pernafasan
- Inspeksi :
- Palpasi :
- Perkusi :
- Auskultasi :
6) Sistem pencernaan
- Palpasi :
- Perkusi :
Tympani.
- Auskultasi :
7) Sistem Perkemihan
- Inspeksi :
- Palpasi :
8) Sistem Persarafan
- Nervus Olfaktorius
- Nervus Optikus
jarak 30 cm.
- Nervus Trigeminus
- Nervus Fasialis.
- Nervus Auditorius
- Nervus Acessorius
- Nervus Hipoglosus
terkontrol.
9) Sistem Endokrin
- Inspeksi :
- Palpasi :
- Auskultasi :
- Ekstremitas Atas :
- Ekstremitas Bawah :
Dekubitus
Tabel 3.1
Tabel 3.2
DATA LABORATORIUM
Tanggal pemeriksaan : 11 November 2021
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi :
1. Hemoglobin 11,7 13,2-17,3
2. Eritrosit 4 4,50-5,90
3. Leukosit 19,94 4,40-11,30
4. Trombosit 508 150-400
5. Hematokrit 34,1 40,0-52,0
6. Basofil 0 0-1
7. eosinofil 0 2-4
8. neutrofil 81 50-70
9. limposit 10 25-40
10. monosit 9 2-8
11. Mcv 85 80-100
12. Mch 29 26-34
13. Mchc 34 32-36
14. Rdm cv 12,26 12,2-15,3
Kimia :
Gula darah sewaktu 89mg/dl 70-110 mg/dl
HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LAIN
Tanggal pemeriksaan : 11 november 2021
Jenis pemeriksaan Hasil
Ekg
Irama sinus rytem
Rontgen
Tabel 3.3
THERAPI OBAT
NamaObat Dosis Frekuensi Rute Waktu Kegunaan
IUFD NaCL 40 mg 1 (Pagi) (09.00) Terapi cairan,
0,9% ampul/12j dan obat injek via
+Aminophilin am drip untuk
mengurangisesak
napas
Ceftriaxome 1g 2x1gr (Pagi) (09.00) antibiotik
M.frednisolon 125mg 3x125 (Pagi) (09.00) Untuk
mgf mengurangi
sesak napas
Omeprazole 1000m 1x1 (Pagi) (09.0) Untuk mengatasi
g mual
N-acetylcysteine 50mg 3x200 (Pagi) (09.00) Untuk terapi
tuberkulosis
teosal 100 2x1/2 (pagi) 09.00 Untuk mengatasi
ml tablet gangguan
pernapasan
akibat
penyempitan
bronkus
curcuma 1x3 tablet (pagi) 09.00 Vitamin
4edc(ripampisin, 1x3 tablet (pagi) 09.00 Obat anti
etambutol, INH, tubekulosis
pyraziinamide)
Tabel 3.4
3. Ansietas (D.0080)
RSUD Karawang
Tabel 3.5
4. Implementasi Keperawatan
2
S : Klien mengatakan sulit berkonsentrasi
karena dampak dari batuk yang di alaminya
O:
- Pola tidur klien terganggu
- Sebelum masuk RS klien
kurang lebih mengalami
kesuliytan tidur selama
seminggu
- Klien nampak gelisah,
karena kerapkali terbangun
pada saat tidur ketika
batuknya kambuh
3.
S: Klien mengatakan sudah tidak mengeluh
pusing
O:
- Ttv 120/80 mmhg
- Nadi 80x/ menit
- RR 20x/ menit
- Spo2 99%
- Suhu 36,3
- Kontak mata klien baik
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
Keperawatan pada pasien Tn.C dengan diagnosa Obs Dyspnea, Tb Paru On Oat
Tn. C dengan diagnosa Obs Dyspnea, Tb Paru On Oat (Bulan Ke-3) Ditandai
1. Pengkajian
data identitas pasien. Nama pasien Tn. C, umur 45 tahun, tempat tanggal
masuk rumah sakit, klien sudah merasakan batuk dan nyeri dada,
Dari literatur yang penulis yang penulis pelajari, secara teoritis Penyakit
Tuberculosis Paru menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017), Terdiri
Gangguan pola tidur, Dan Ansietas. Sedangkan pada tinjauan kasus atau
menurut (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019) Batuk efektip menurun, Produksi
membaik
Pola napas membaik Serta intervensi keperawatan utama menurut (Tim Pokja
keluhan tidak puas tidur menurun Keluhan istirahat tidak cuku menurun (Tim
Pokja SLKI DPP PPNI, 2019). Serta intervensi keperawatan utama menurut
Ansietas menurun dengan kriteria hasil menurut (Tim Pokja SLKI DPP PPNI,
keperawatan utama menurut (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018) yaitu : Terapi
relaksasi.
4. Implementasi Keperawatan
keperawatan yang dilakukan selama praktek di rumah sakit pada pasien Tn.C
tanda dan gejala infeksi saluran nafas R/: : tidak terdapat Mengatur posisi
mengidentifikasi pola aktifitas dan tidur R/: klien mengatakan sulit tidur,
gunakan R/: klien mengatakan merasa rilek saaat melakukan tarik zikir nafas,
R/; klien bersedia Memonitor respon terhadap trapi relaksasi R/: klien
informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi R/: klien
penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai R/: klien
rinci tindakan relaksasi yang di pilih R/: klien memahami teknik relaksasi jikir
sputum R/: sputum purulen berkurang, Mengatur posisi semi powler atau
langsung setelah tarik nafas dalam ke 3 R/; klien mulai bisa batuk efektik dan
sputumnya keluar, Membatasi waktu tidur siang R/: klien tidur siang selama 1
merasa nyaman dengan teknik relaksasi jikir nafas yang di berikan perawat,
R/: klien bersedia melakuan teknik relaksasi jikir nafas, Memonitor respon
R/: tingkat ansietas klien menurun setelah di lakuakan teknik relaksasi jikir
5. Evaluasi Keperawatan
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan (Supratti &
Ashriady, 2016).