Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tgl. Pengkajian : 20-08-2019 No. Register : 099304


Jam Pengkajian : 16.00 wib Tgl. MRS : 19-08-2019
Ruang/Kelas : Meranti/II

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. T
Umur : 60 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Gol. Darah :B
Alamat : Jln. PS 1 gg Merpati no 2 B

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Tn. S
Umur : 65
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. PS 1 gg Merpati no 2 B
Hub dengan klien : Suami

B. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama Saat MRS
Pasien mengatakan sesak napas dialami sejak 2 hari yang lalu, batuk berdahak
dan berdarah juga dialami pasien selama 1 bulan terakhir dan pasien juga
mengatakan badannya lemas dan kurang nafsu makan.
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan sesak napas dengan pernapasan 28 kali permenit dan pasien
juga terpasang selang oksigen face mask 4 liter, Batuk berdahak juga dialamai
pasien dengan warna dahak hijau kekuning dan tidak bercampur darah, pasien
juga mengatakan badannya lemas dan terpasang cairan infus NACL 0,9% 20
tetes permenit.
C. DIAGNOSA MEDIS
TB Paru

D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merupakan pasien yg berobat jalan rutin di puskesmas Padang Bulan
Medan Selayang, pasien rutin minum obat OAT. Pada bulan lalu pasien berobat
ke Rumah Sakit Paru karena pasien mengalami batuk darah dan dokter
memberikan obat dan suntikan. Pasien rutin minum obat tersebut dan pasien
juga disuntik tiap hari 1x1 suntikan selama 60 hari namun pasien dan keluarga
salah mengartikan dosis obat tersebut sehingga memperburuk keadaaan pasien.
Pasien kemudian sesak dan batuk berdarah dan langsung di larikan ke IGD RS
USU dengan kondisi, sesak, batuk, RR: 28 kali/menit, TD: 110/70 mmhg dan
langsung diberikan perawatan setelah itu langsung dipindah ke bangsal Meranti
ruangan Isolasi untuk rawat inap.

2. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


Suami pasien mengatakan pada tahun 2017 pasien pernah masuk RS dan
dirawat selama 3 minggu dengan diagnosa yang sama yaitu TB Paru. Pasien
juga minum OAT 6 bulan, ditambah 6 bulan, kemudian 2 bulan jadi jumlahnya
14 bulan dan pasien

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien dan Suami Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit/
ada penyakit seperti yang dialami pasien. Pasien juga tidak mengalami penyakit
yang menurun misalnya DM, Hipertensi, Jantung, TB dll

E. RIWAYAT KEPERAWATAN KLIEN


1. Pola Aktivitas Sehari-Hari
ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
Pola pemenuhan Pasien makan 3 kali/hari Pasien mengalami kesulitan
kebutuhan nutrisi dan yang terdiri dari nasi, lauk makan karena sesak dan
cairan (Makan dan pauk dan sayuran (MB). batuk sehinggadilakukan
Minum) Pasien minum air putih 8-9 pemasangan NGT dan pasien
gelas/hari. mendapat diet M1KP pasien
dan pasien dilarang makan-
makanan yang berminyak,
bersantan dan pedas. Pasien
terpasang cairan infus NACL
0,9 % 20 tetes per menit dan
juga terpasang cairan
aminofluide 500 ml 22 tetes
permenit
Pola Eliminasi
BAK : Pasien buang air kecil dengan Pasien terpasang Kateter
frekuensi 4-5 kali/hari Warna urin coklat.

BAB : Pasien BAB 1 kali/hari Pasien BAB 1 kali/hari

Pola Istirahat Tidur Pasien mengatakan tidur 7- 8 Pasien tidur 6-7 jam sehari
jam sehari Pasien mengalami gangguan
pola tidur karena sesak dan
batuk yang dialaminya
Pola Kebersihan Diri Klien mandi 2 kali sehari, Klien mandi 1 kali/hari.
(Personal hygine) mencuci rambut sekali sehari, Menggosok gigi 1kali/hari
mengosok gigi 2x sehari dan
dapat mengganti baju sendiri.
Keadaan kuku bersih
Aktivitas Lain Memasak Hanya berbaring di tempat
Menjaga cucu tidur

2. Riwayat Psikologi
Pasien mengatakan merasa lebih tenang dan nyaman saat suaminya
mendampinginya. Klien juga mengatakan senang karena nak dan cucunya
selalu datang menjenguk klien. Pasien tampak sangat kooperatif dengan
keluarga maupun saat perawat melakukan tindakan keperawatan serta petugas
kesehatan lainnya. Ekspresi afek dan emosi stabil

3. Riwayat Sosial
Pasien sehari-hari menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Daerah.
Orang yang paling dekat dengan pasien adalah suami dan anak-anak pasien.
Hubungan pasien dengan suami, anak dan cucunya sangat harmonis terlihat
bahwa anak dan cucunya sering menjenguk pasien dirumah sakit, dan anaknya
selalu bergantian menjaga pasien dan mendampingi saat dilakukan tindakan
keperawatan. Pasien juga sangat aktif di lingkungan rumahnya dan ikut
berpartisipasi setiap ada kegiatan di lingkungan rumah atau daerah tempat
tinggal klien

4. Riwayat Spiritual
Pasien menganut agama islam dan pasien mengatakan bahwa semua yang
dialaminya adalah kehendak Tuhan dan pasien terus berdoa agar diberi
kesembuhan dan selalu berfikir positif agar tidak membuat dirinya tambah
menjadi sakit.

F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
- Klien nampak lemah terpasang cairan infus NACL 0,9 % , tampak sesak
nafas terpasang oksigen face mask 4 liter dank lien hanya bisa berbaring
diatas tempat tidur
- Tingkat kesadaran : Composmentis dengan GCS yaitu E4, V5.

2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital


Saat Sebelum Sakit Saat Pengkajian
- TD: 120/80 mmHg - TD: 110/80 mmHg
- Nadi: 70x/menit - Nadi: 120 x/menit
- Suhu: 36,5 0C - Suhu: 37,5 0C
- Respiratory Rate : 20 x/menit - Respiratory Rate : 28 x/menit

3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Struktur mata kanan dan kiri tampak simetris, kebersihan mata tampak bersih,
tidak ada kotoran yang menempel pada mata pasien, gerakan bola mata dapat
digerakan kesegala arah, konjungtiva tampak anemis, sklera tidak ikterik,
kornea ulkus senilis (-), pupil isokor, eksoptamus (-), tidak terdapat adanya
ptosis pada kelopak mata maupun strabismus, tidak ada nyeri dan peradangan
pada bagian mata pasien, tampak ada lingkar hitam dibawah kelopak mata
pasien
b. Hidung
Keadaan umum hidung baik hidung pasien tampak bersih, tidak ada kelainan
struktur hidung, tidak ada kotoran yang menempel pada hidung, struktur
hidung tampak simetris, tidak ada sumbatan pada hidung, tidak ada polip dan
tidak ada peradangan pada hidung, tidak ada kelainan bentuk dan gangguan
pada hidung, tidak terdapat adanya benjolan pada area sinus, fungsi
penciuman baik dapat membedakan bau minyak kayu putih dan bau minyak
angin.

c. Mulut dan Gigi


Didapatkan hasil, mukosa bibir tampak kering, kebersihan mulut dan gigi
tampak bersih, tetapi ada beberapa gigi yang tanggal, tidak ada kotoran yang
menempel pada gigi pasien, tidak terdapat adanya peradangan pada tonsil
maupun pada area mulut, pasien tidak mengalami gangguan saat menelan,
tidak ada kelainan bentuk dan gangguan pada mulut
d. Telinga
Didapatkan hasil, struktur kedua telinga tampak simetris keadaan umum
telinga baik, telinga pasien tampak bersih, tidak tampak adanya serumen yang
keluar, tidak ada peradangan dan perdarahan pada telinga, fungsi pendengaran
baik, pasien mampu mendengarkan dan merespon setiap penjelasan maupun
pertanyaan dari perawat, pasien tidak menggunakan alat bantu dengar.

4. Pemeriksaan Kepala, Dan Leher


a. Kepala
keadaan umum kepala baik, tidak ada kelainan bentuk pada kepala, tidak
terdapat adanya benjolan pada bagian kepala, kebersihan kepala tampak
bersih, tidak ada kotoran yang menempel pada kepala, rambut pasien
berwarna hitam dan tampak adanya uban, tidak ada luka dan lesi didaerah
kepala dan tidak ada nyeri tekan pada kepala
b. Leher
leher tampak tidak kaku saat digerakkan, tidak terdapat perlebaran vena
jugularis, tekanan arteri kiri dan kanan seimbang, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, saat inspirasi trakea tidak bergeser dan tidak
ada nyeri tekan pada leher.

5. Pemeriksaan Thoraks/dada
Struktur dada simetris, bentuk dada tampak barrel chest atau dada seperti tong,
pasien tampak menggunakan otot bantu nafas, pergerakan dinding dada
tampak simetris antara kiri dan kanan, pasien tampak sesak nafas dan batuk
berdahak dengan sputum berwarna kekuningan, pasien mampu mengeluarkan
dahak yang banyak, pengembangan paru tampak tidak optimal, saat palpasi
tactil premitus menurun pada dada kanan pasien, pola pernapasan pasien
tampak cepat dan dangkal, frekuensi pernafasan pasien 28x/menit, pasien
tampak menggunakan alat bantu nafas yaitu oksigen dengan nasal face mask
4 liter permenit, saat auskultasi paru terdengar suara nafas tambahan ronkhi
pada paru.

6. Pemeriksaan Abdomen
Keadaan umum abdomen tampak simetris, tidak terdapat benjolan, saat
dipalpasi tidak teraba massa pada semua kuadran abdomen, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat asites, tidak ada hepatomegali, saat diperkusi abdomen tympani,
peristaltik usus 7x/menit.

7. Pemeriksaan Genetalia dan Rektal


Pasien berjenis kelamin perempuan, dan tampak terpasang alat bantu kateter
pada genetalia pasien, tidak terdapat kelainan pada genetalia pasien, tidak ada
keluhan nyeri saat pasien buang air kecil.
8. Pemeriksaan Punggung Dan Tulang Belakang
Tidak ada lesi pada kulit punggung, dan tidak ada kelainan bentuk tulang
belakang tidak terdapat fraktur dan juga nyeri tekan pada tulang belakang
9. Pemeriksaan Ektremitas
Struktur tampak simetris antara kiri dan kanan maupun atas dan bawah, tidak
terdapat keterbatasan gerak, tidak terdapat kekakuan dan peradangan pada
sendi, pergerakan sendi normal, tidak terdapat edema tungkai, tampak
terpasang infus pada tangan kiri dengan infus NACL 0,9%...
10. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran
Pasien mampu mendengar dengan baik, mampu mencium aroma minyak
angina dan minyak kayu putih
11. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
Pasien mampu melihat dengan baik tanpa menggunakan kaca mata.
12. Pemeriksan Kulit/Integument
Pada pemeriksaan keadaan kulit didapatkan hasil, keadaan kulit pasien cukup
bersih, tidak ada lesi, tidak terdapat edema, warna kulit pasien sawo matang,
tidak terdapat adanya sianosis, turgor kulit pasien baik dapat kembali < 2 detik,
akral teraba hangat dan berkeringat, temperatur pasien 37,5 oC,  kuku berwarna
merah muda dengan bentuk 160o, CRT (Capilary Reffil Time) dapat kembali
dalam < 2 detik.

13. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik


a. Darah Lengkap: 21-08-2019
Leukosit : 2900 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Eritrosit : 4,12 ( N : 3,8 juta – 5,2 juta µL )
Trombosit : 414 ( N : 150.000 – 350.000 / µL )
Hamoglobin : 11 ( N : 12.0 – 16.3 gr/dl )
Hematokrit : 36,80 (38-44 %)
b. Kimia Darah :
Ureum : 15,60 ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 0,44 ( N : 07 – 1.5 mg / dl )
SGOT : 46 ( N : 5 – 35 U/L)
SGPT : 24 ( N : 5 – 35 U/L)
Bilirubin Total : 0,41 ( N : ≤ 1,4 mg / dl )
GD sewaktu : 139
<100 : Bukan DM
100-199 : Belum Pasti DM
> 200 : Mungkin DM

c. Analisa Elektrolit
Natrium : 126 ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 3,40 ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 84 ( N : 98 – 106 mmol / l )

d. Pemeriksaan Sputum : 15-08-2019


Dijumpai struktur bakteri batang gram negatif, jenis bakteri yaitu bakteri
aerob (Enterobacter aerogenes)
- Pemeriksaan KOH
Kultur jamur : Cryptococcus laurentii.

G. Tindakan dan Terapi


- Infus NACL 0,9% 20 tetes/i
- Pemasangan NGT
- Pemasangan Kateter
- Pemasangan oksigen facemask 4 liter/menit
- Injeksi Ciprofolaxin 400 mg/24 jam
- Injeksi meropenem 1gr/8 jam
- Injeksi Gentamisin 240 mg/hari
- Ambroxol sirup 3XC1
- Paracetamol 3x500 mg

H. Analisa Data

No Data Etiologi Problem


1 DS: Penumpukan secret Bersihan jalan napas
Pasien mengatakan batuk tidak efektif
berdahak

DO:
Kesadaran CM
TD:
N: 120x/ menit
S:37,5
R: 28x/i
Terdapat hasil lab
sputum
2 DS: Tidak nafsu makan Defisit Nutrisi
- Pasien mengatakan
badan lemas
- kesulitan makan
- Kurang nafsu makan
DO:
BB :30 kg
TB : 150 cm

3 DS: Keletihan dan Intoleransi aktifitas


Pasien mengatakan lemas inadekuat oksigen
dan seluruh aktivitas di untuk beraktifitas
bantu orang lain

DO
Klien hanya dapat
berbaring di tempat tidur
dan beraktifitas di bantu
oleh keluarga
Terpansang Infus NACL
0,9%

4.
DS: Sesak napas dan Gangguan pola tidur
Pasien mengatakan tidur batuk
tidak nyenyak dan sering
terbangun karena batuk,
pasien mengatakan batuk
berdahak, pasien
mengatakan sesak napas,
pasien tidur ±6-7 jam
sehari.

DO:
- Kantong bawah mata
hitam
- Konjungtiva anemis

5
DS: Minimnya Informasi Kurang pengetahuan
Pasien mengatatakan
belum tau bagaimana
perawatan TB keluarga
pasien mengatakan alat
makan masih di pakai
bersama

DO
Ketika batuk pasien tidak
menutup mulut,
membuang dahak
sembarangan dan alat
makan masih di pakai
bersama

I. Diagnosa Keperawatan
1.Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Defisit nutrisi
3. Intoleransi aktifitas
4. Gangguan Pola tidur
5. Kurang Pengetahuan
J. Tindakan Keperawatan
No Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan 1.Observasi TTV 1.Adanya perubahan
tindakan keperawatan 2. Observasi kemampuan fungsi respirasi
selama 3x24 jam mengeluarkan secret dan
diharapkan batuk secara efektif 2. Ketidakmampuan
3. Berikan Posisi semi mengeluarkan secret
Tujuan: Pertahankan fowler menimbulkan timbulnya
jalan nafas 4. Ajarkan batuk efektif penumpukan berlebihan
KH: Pasien mengatakan 5. Kolaborasi dalam pada pada saluran nafas
batuk berkurang, pemberian inhalasi
frekuensi nafas nebulizer 3.Untuk memberikan
20x/menit kesempatan paru-paru
berkembang

4.Batuk efektif
mempermudah
ekspektorasi

5.Untuk mengencerkan
dahak.

2 Setelah dilakukan 1.Kaji pola makan dan 1.Sebagai bahan


tindakan keperawatan tanyakan tentang informasi tentang jumlah
selama 3x24 jam makanan kesukaan intake dan sebagai
kebutuhan nutrisi pasien pasien dan makanan yang patokan untuk intervensi
terpenuhi dengan KH: tidak disukai oleh pasien selanjutnya
K/U baik
BB Normal 2. Timbang BB setiap 2. untuk mengetahui
hari status perkembangan
nutrisi pasien

3.Anjurkan pasien makan 3.Untuk memenuhi


dalam porsi kecil dan kebutuhan nutrisi pasien
sering

4. Kolaborasi dengan tim 4. Diet yang tepat


gizi dalam pemberian mempercepat proses
diet yang tepat penyembuhan

4. Kolaborasi 4.Untuk pemenuhan


pemasangan alat bantu nutrisi pasien
NGT

3 Setelah dilakukan 1.Observasi TTV 1.Mengetahui keadaan


tindakan keperawatan umum pasien
selama 3x24 jam pasien 2. Ajarkan teknik ROM
dapat mentoleransi 2. Rom dilakukan untuk
aktifitas yang biasa 3. Kompres hangat pada mencegah kekakuan
dilakukan dengan kriteria persendian sendi
hasil : Pasien
mengatakan badan tidak 4. Anjurkan tirah baring 3. Agar tidak terjadi
terasa lemas, aktifitas dan aktifitas ringan kekakuan pada sendi
pasien dapat dilakukan
sendiri 5. Kolaborasi dengan tim 4. Untuk melatih pasien
medis dalam pemberian agar bisa beraktifitas
fisioterapi sendiri
5.Untuk mengoptimalkan
tenaga pasien agar dapat
mentoleransi aktivitas

4 Setelah dilakukan 1.Beri ruangan yang 1.Dengan ruangan yang


tindakan asuhan nyaman dan tenang nyaman dan tenang
keperawatan selama pasien bisa beristrahat
3x24 jam diharapkan 2. Ajarkan pasien teknik dengan tenang
pasien dapat tidur ±8 jam distraksi dan relaksasi
2.Dapat mengurangi
3. Anjurkan pasien atau ketidaknyaman.
keluarga untuk melap
badan pasien dengan air 3.Pasien dapat merasa
hangat sebagai persiapan segar sehingga dapat
sebelum tidur beristrahat dengan
nyaman

1. Pasien dan keluarga


5 Setelah dilakukan 1.Berikan informasi mengerti tentang
tindakan asuhan tentang penyakit TB penyakit Tb
keperawatan selama
2. Berikan informasi
3x24 jam diharapkan 2. Pasien dan keluarga
tentang perawatan
dapat melakukan
Penyakit TB
Tujuan: Pasien dan perawatan TB
keluarga tau tentang
3.Berikan informasi
perawatan TB 3. Pasien dan keluarga
tentang pencegahan
dapat melakukan dan
penyakit TB
KH: Pasien dan keluarga mengerti tentang
dapat melakukan pencegahan TB
4.Berikan informasi
perawatan TB secara
tentang penularan
mandiri 4. Pasien dan keluarga
penyakit TB
dapat mengerti tentang
penularan TB
K. Implementasi dan Evaluasi

Jam DX Keperawatan Implementasi Evaluasi


Bersihan jalan nafas  Mengkaji tanda tanda S : pasien mengatakan
tidak efektif vital mengalami batuk
 Mengkaji warna, berdahak
kekentalan dan jumlah
sputum. O:- Terdengar suara
 mengajarkan cara batuk nafas
efektif. ronkhi.
 Membantu pasien latihan -pasien tampak sesak
nafas dalam. - RR: 28x/menit
 Melakukan fisioterapi
dada dengan teknik A: masalah belum
postural drainage, teratasi
perkusi, dan fibrasi dada.
P : intervensi dilanjutkan
 Mengkolaborasi
pemberian obat
bronkodilator

Defisit Nutrisi  mengkaji kebiasaan diet, S : - pasien mengatakan


masukan makanan saat kenyang
ini
O : -porsi makan M1KP
 menganjurkan makan habis
dalam porsi kecil tapi
A :masalah teratasi
sering sebagian
 memberikan perawatan
oral hygiene
● Melakukan pemasangan P : intervensi dilanjutkan
NGT
● Dilakukan pemasangan
infus dengan cairan
aminofluid 500 ml

Intoleransi aktifitas ● Mengobservasi TTV S: Pasien mengatakan


badan masih lemas
●.mengajarkan teknik namun sudah bisa duduk.
ROM
O: Pasien tampak bisa
●Melakukan kompres duduk sendiri
hangat pada persendian TD : 130/80 mmHg
RR: 25x/i
● membantu pasien tirah Nadi: 80x/i
baring dan menganjurkan Suhu: 37,3◦C
aktifitas ringan
A: Masalah sebagian
● Kolaborasidengan tim teratasi
medis dalam pemberian P: Intervensi dilanjutkan
fisioterapi
Gangguan Pola tidur ●Memberikan posisi dan S: Pasien mengatakan
ruangan yang nyaman dan tidur masih kurang
tenang nyenyak dan terbangun-
bangun
● Mengajarkan pasien
teknik distraksi dan O: Pasien terlihat
relaksasi dengan terapi mengantuk
musik
A: Masalah belum
●Mengajarkan pasien dan teratasi
keluarga untuk melap
badan pasien dengan air P: Intervensi dilanjutkan
hangat sebagai persiapan
sebelum tidur

Kurang Pengetahuan ● Jelaskantentang S: Pasien dan keluarga


penyakit TB mengatakan paham dan
mengerti tentang
●Jelaskan tentang penyakit TB
perawatan Penyakit TB
O: Pasien tampak
●Jelaskantentang membuang dahak tidak
pencegahan penyakit TB sembarangan dan
keluarga tampak
●Jelaskan tentang menggunakan masker
penularan penyakit TB
O: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

L.

No Hari/tgl Tindakan
1 Rabu,
08.00 Memperbeden
08.30 Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum
pasien
TD: 120/70 RR:28x/i
Nadi: 1120x/I suhu:37,5
Pasien dalam keadaan composmentis, pasien merasa
09.00 badannya lemas.
Memberikan terapi oksigen 7 liter
09.30 Menganjurkan klien untuk personal hygiene
10.00 Memberikan Posisi semi fowler
Memantau keadaan pasien
11.00 Pasien terpasang IVFD Nacl 0,9% 20 tts/i
Memberikan cairan aminofluid 500 ml pada pasien
12.00 Melakukan perawatan infus
13.00 Mengajarkan Klien batuk efektif
14.00 Memberikan obat oral pada pasien
15.00 Memberikan penkes tentang Penyakit TB
16.00 Mengajarkan ROM pada pasien
17.00 Ikut mendampingi dokter Visit
18.30 Memasang NGT dan Kateter
Memberikan makanan/sonde melalui NGT dan
19.00 mengajari keluarga dalam memberikan makanan
20.00 melalui NGT
Memberikan terapi inhalasi nebulizer dengan obat
Ventolin
21.00 Memberikan terapi injeksi morepenem 1gr/8 jam,
ciproflaxin 400mg/24 jam
Ambroxol sirup 3xC1
Memantau keadaan pasien
Pasien terpasang IVFD 0,9% 20 tts/I, sesak (+)
Memberikan lingkungan yang nyaman pada pasien
2 Kamis
08.00 Mengobservasi TTV dan keadaan umum pasien
Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum
pasien
TD: 130/70 RR:28x/i
Nadi: 118x/I suhu:38,5
Pasien dalam keadaan composmentis, pasien merasa
08.30 badannya lemas, dan masih sesak
09.00 Menganjurkan Klien personal hygine
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oral
Vit B6 1x50 mg
Parasetamol
10.00
Memberikan Penkes Perawatan penyakit TB
11.00
12.00 Mengajarkan pasien batuk efektif
Memberikan penkes tentang pencegahan dan
13.00 penularan penyakit TB
Memberikan kompres hangat pada persendian yang
14.00 mengalami kekakuan
15.00 Mengobservasi cara batuk klien
16.00 Memberikan lingkngan yang nyaman pada pasien
Mengajarkan ROM
18.00
Melakukan nebulizer dengan Ventolin
19.00
Menganganjurkan pasien tirah baring

20.00
Memberikan terapi injeksi morepenem 1gr/8 jam,
ciproflaxin 400mg/24 jam
21.00 Ambroxol sirup 3xC1
Memantau keadaan pasien
Pasien terpasang IVFD 0,9% 20 tts/I, sesak (+).
Memberikan lingkungan yang nyaman pada pasien
TD: 110/70 RR:28x/i
Nadi: 118x/I suhu:37 derajat

Jumat
08.00
Mengobservasi tanda-tanda vital dan keadaan umum
pasien
TD: 120/70 RR:27x/i
Nadi: 117x/I suhu:37,5
Pasien dalam keadaan composmentis, pasien masih
09.00
sesak

10.00
Menganjurkan klien personal hygine
Mengajarkan klien batuk efektif
EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai