Anda di halaman 1dari 28

BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
Ruang /Kamar : Bedah/2/7
No.MR/CM : 23.83.22
Pukul : 10.10 WIB
Tanggal Pengkajian : 14 Mei 2019
1. Data Dasar
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Usia : 74 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku : Ogan
Bahasa yang digunakan : Ogan dan Indonesia
Alamat Rumah : Sabuk Empat
Sumber Biaya : BPJS
Tanggal Masuk RS : 13 Mei 2019
Diagnosa Medis : BPH

b. Sumber Informasi (Penanggung Jawab)


Nama : Ny. M
Umur : 40 Tahun
Hubungan dengan klien : Anak
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Mulang Maya

26
27

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan masuk RS
Hasil pengkajian di dapatkan, klien datang dengan kesadaran
penuh yaitu komposmentis pada tanggal 09 Mei 2019 pukul 13.05,
dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak 2 hari yang lalu,
sakit pada saat ingin berkemih. Skala nyeri 6, buang air besar tidak
teratur, feses keras dan keluar darah kental saat buang air besar.
Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital tekanan darah 200/100 mmHg,
nadi 89x/menit, pernafasan 20x /menit, suhu 36,80C, dengan
penatalaksanaan dilakukan pemasangan kateter, pemberian
paracetamol 3x500 mg, cefotaxim 2x1 tablet, amlodipin 1x5 mg,
lalu klien di pulangkan untuk berobat rawat jalan.

Empat hari kemudian klien datang pada tanggal 13 Mei 2019


langsung masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) di
karenakan mengeluh tidak bisa buang air kecil dan merasa nyeri
saat berkemih, kemudian tindakan yang dilakukan yaitu
pemasangan kateter ukuran 24F di Instalasi Gawat Darurat.

3. Riwayat kesehatan saat pengkajian


a. Keluhan utama

Dari hasil pengkajian didapatkan hasil klien mengatakan mengeluh


nyeri saat berkemih, rasa nyeri hilang setelah berkemih, wajah
klien meringis, dan skala nyeri 6 (0-10), waktu nyeri yang
dirasakan yaitu pada saat ingin berkemih.

b. Keluhan penyerta

Dari hasil pengkajian klien mengatakan merasa cemas karena akan


di lakukan tindakan operasi. Wajah terlihat tegang, muka tampak
pucat, dan klien mengatakan merasakan khawatir untuk berkemih
karena akan merasakan nyeri pada saat akan buang air kecil.
28

4. Riwayat kesehatan lalu

Dari hasil pengkajian klien mengatakan tidak ada alergi obat, dan
belum pernah menjalani tindakan operasi sebelumnya. Klien
mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit, dan hanya rawat
jalan tanggal 09 Mei 2019 yang lalu di karenakaan sudah tidak bisa
buang air kecil selama 2 hari, dan sakit saat berkemih sehingga klien
masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD).

5. Riwayat Psikososial – Spiritual


Dari hasil pengkajian klien mengatakan tidak terlalu memikirkan
tentang penyakitnya. Ketika klien mengalami masalah ia akan
meluapkan dengan cara bercerita kepada istrinya. Keluarga
mengatakan sangat mendukung klien untuk cepat sembuh dari
penyakit yang dideritanya. Klien berkomunikasi baik dengan istri
ataupun anaknya, dan klien mengatakan percaya akan agama yang
dianutnya, sehingga klien percaya bahwa ia akan segera sembuh
kembali dan dapat beraktifitas seperti biasanya.

6. Lingkungan
a. Rumah
Dari hasil pengkajian klien mengatakan lingkungan di sekitar
rumahnya bersih, tidak kotor bebas polusi dan aman dari polusi.
b. Pekerjaan
Dari hasil pengkajian klien bekerja sebagai tani, dan lingkungan
bersih bebas dari polusi udara yang ada disekitar kebun klien.

7. Pola kebiasaan sehari-hari (sebelum dan saat sakit):


a. Pola nutrisi dan cairan
1) Pola Nutrisi
Pola asupan nutrisi klien sebelum dan saat sakit baik tidak ada
masalah, asupan nutrisi melalui oral, klien makan 3x sehari,
dengan nafsu makan baik, dan menghabiskan 1 porsi makanan
29

yang di berikan, tidak ada pantangan dalam makanan, sebelum


makan membiasakan untuk membaca doa makan.
2) Pola Cairan
Pada saat sebelum dan saat sakit asupan cairan klien melalui
oral, klien minum air putih 6-8 gelas perhari, dengan frekuensi
kurang lebih 2500 ml/hari, dan pada saat sakit klien terpasang
infus (Triofusin 1500 ml 20 tetes permenit).
b. Pola Eliminasi
1) Buang Air Kecil (BAK)
Dari hasil pengkajian sebelum sakit klien tidak ada masalah
saat buang air kecil, frekuensi buang air kecil 3-4 kali dalam
sehari, jumlah urin yang keluar 1000 ml/hari, warna jernih
tidak pekat, bau khas urin, dan tidak ada keluhan, pada saat
klien sakit, klien mengatakan nyeri saat ingin buang air kecil,
frekuensi buang air kecil 6-8 kali dalam sehari, warna urin
kuning jernih tidak pekat, bau khas urin, jumlah urin 1800 ml.
2) Buang Air Besar (BAB)
Dari hasil pengkajian sebelum sakit klien tidak pernah
mengalami konstipasi, saat sakit klien mengatakan buang air
besar lama dan sulit, harus mengejan saat buang air besar, feses
keras dan klien tidak pernah menggunakan obat pencahar.

8. Personal Higiene
Dari hasil pengkajian sebelum dan saat tidak ada perubahan yaitu saat
sakit klien mengatakan mandi 2x dalam sehari pagi dan sore hari, klien
menggosok gigi 2x sehari pada saat pagi dan sore hari, dan keramas 3x
dalam seminggu.

9. Pola istirahat dan tidur


Dari hasil pengkajian pada saat sebelum dan saat sakit tidak ada
masalah tidur pada klien, klien tidur 8 jam perhari, tidur siang 1 jam
dan tidur malam 7 jam mulai pukul 22.00 wib sudah tidur, dan tidak
30

ada keluhan pada saat ingin tidur, tidak pernah menggunakan obat-
obatan untuk membantu tidur.

10. Pola aktifitas dan latihan


Dari hasil pengkajian pada saat sebelum sakit klien adalah seorang
petani, lama waktu kerja 6 jam dalam sehari, klien memiliki waktu
luang yang banyak setelah selesai bekerja dari kebun, tidak pernah
merasa sesak jika sehabis beraktifitas seperti pulang dari kebun, tidak
pernah olahraga di karenakan menurutnya bahwa dengan ia berkerja
di kebun saja sudah sama seperti melakukan olahraga karena
mengeluarkan keringat, tidak ada hambatan dalam hal makan,
menggunakan pakaian, berhias, makan minum ataupun berjalan.

11. Pola persepsi dan manajemen kesehatan


Dari hasil pengkajian klien mengatakan mengetahui tentang penyakit
yang dideritanya, tetapi klien mengatakan belum mengetahui
bagaimana cara pengobatan dan perawatan tentang penyakitnya,
wajah tampak bingung, dari keluarga tidak ada riwayat penyakit
seperti yang dideritanya, tidak pernah merokok, tidak pernah minum-
minuman keras apalagi ketergantungan obat-obatan.

12. Pola seksual reproduksi


Pola seksual reproduksi tidak terkaji dikarenakan situasi dan kondisi
yang tidak mendukung pada saat melakukan pengkajian.

13. Pengkajian Fisik


a. Pemeriksaan Umum
Dari hasil pemeriksaan klien dalam keadaan komposmentis,
E4V5M6 tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 90x/menit, pernafasan
24x/menit, suhu aksila 36,50C, tinggi badan 150 cm, dan berat
badan 38 kg.
31

b. Pemeriksaan fisik persistem


1) Sistem Penglihatan
Dari hasil pengkajian klien mengatakan penglihatan kurang
jelas, usia 74 tahun, posisi mata simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera anikterik, pupil isokor, reaksi pupil terhadap
cahaya normal, lapang pandang baik, dan tidak menggunakan
alat bantu penglihatan, tidak ada keluhan pada sistem
penglihatan klien.
2) Sistem pendengaran
Pada saat pengkajian didapatkan hasil sistem pendengaran
kurang baik karena klien mengatakan kurang mendengar
dengan jelas, tiga tahun yang lalu telinga klien pernah
kemasukan hewan, dan sudah di obati. Warna serumen kuning,
cairan serumen keras, kering dan menebal, bau khas serumen,
tidak ada tanda-tanda radang pada telinga, dan tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
3) Sistem Wicara
Pada saat pengkajian klien tidak mengalami kesulitan dalam
berbicara.
4) Sistem Pernafasan
Dari hasil pengkajian didapatkan klien nafasnya tidak sesak,
tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada sekret, tidak ada
batuk, tidak ada tanda-tanda sesak nafas, dengan frekuensi
nafas 24x/menit, irama teratur, suara nafas vesikuler, klien
tidak menggunakan otot bantu pernafasan maupun alat bantu
nafas.
5) Sistem Kardiovaskuler
Pada saat pengkajian didapatkan hasil denyut nadi klien
90x/menit, irama teratur, denyut nadi kuat, tidak ada distensi
vena jugularis, suhu 36,5 0C, suhu kulit tidak teraba dingin,
warna kulit tidak ada kemerahan, pengisian kapiler kurang dari
2 detik, dan tidak ada edema.
32

6) Sirkulasi Jantung
Dari hasil pengkajian tidak ada kelainan pada bunyi jantung,
tidak keluar keringat dingin, jantung tidak berdebar-debar, dan
tidak pernah nyeri pada daerah dada.
7) Sistem Neurologi
Dari hasil pengkajian klien Glasgow Coma Scale (GCS)
E4M5V6 komposmentis.
8) Sistem Pencernaan
Dari hasil pengkajian di dapatkan keadaan mulut klien bersih
tidak mengalami kesulitan dalam menelan, tidak merasa ingin
muntah, bising usus 4x/menit, tidak ada asites.
9) Sistem Imunologi
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak ada pembesaran
kelenjar getah bening.
10) Sistem Endokrin
Dari hasil pengkajian didapatkan nafas klien tidak berbau
keton dan tidak ada luka, dan klien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit kencing manis di keluarganya.
11) Sistem Urogenital
Dari hasil pengkajian klien mengeluh sulit mengeluarkan urin,
terpasang kateter urin menentap, ukuran 24 F dan keadaan
genital bersih tidak kotor.
12) Sistem Integumen
Dari hasil pengkajian klien didapatkan rambut dalam keadaan
bersih, kuat, warna putih, tidak bau, kuku bersih ,tidak panjang
dan kotor, keadaan kulit bersih tidak kotor, warna kulit tidak
ada kemerahan, ataupun tanda-tanda luka.
13) Sistem Muskuloskletal
Dari hasil pengkajian klien tidak ada masalah dalam
keterbatasan gerak, klien mengatakan tidak pernah jatuh, tidak
mengalami sakit pada tulang dan sendi, dan tidak pernah
mengalami patah tulang. Hasil pengkajian tonus otot kekuatan
33

otot penuh dan tidak mengalami penurunan kekuatan otot, dan


tidak menggunakan alat bantu gerak.

5555 5555

5555 5555

14. Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan Laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium Tn.B seperti tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1

Hasil Pemeriksaan Labolatorium Tn. B di Ruang Bedah RSD Mayjend HM


Ryacudu Kotabumi Lampung Utara Tanggal 13 Mei 2019

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

1 Glukosa sewaktu 150 100-200 mg/dl


2 SGOT/AST 24 5-40 U/L
3 SGPT/ALT 26 5-41 U/L
4 Ureum 21 15-39 mg/Dl
5 Kreatinin 0,8 L:0,9-1,2;P:0,6-1,1
6 Gol. Darah ABO -O-
7 Rhesus (+)
8 Waktu perdarahan 4,0’ 1-7 menit
9 Waktu pembekuan 3,30’ 9-15menit

b. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Rotgen Dada hasilnya tidak ada kelainan
2) Pemeriksaan EKG hasilnya tidak ada kelainan

15. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
1) Ceftriaxone 2x1 gr/12 jam intravena
2) Injeksi Ranitidine 2x1ampul/12 jam intravena
34

16. Data Fokus

Dari hasil pengkajian telah didapatkan beberapa data yang terdapat


pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Data Fokus

Data Subjektif Data Objektif


1 2
1. Klien mengatakan mengeluh 1. Jumlah urin 1800 ml.
nyeri saat berkemih 2. Terpasang kateter ukuran 24 F
2. Klien mengeluh sulit 3. Wajah klien meringis
4. Skala nyeri 6 (0-10)
mengeluarkan urin
5. Tekanan darah 110/80 mmHg
3. Klien mengatakan merasa 6. Wajah terlihat tegang
cemas karena akan di lakukan 7. Muka tampak pucat
tindakan operasi 8. Feses keras
4. klien mengatakan merasakan 9. Bising usus 4x/menit
khawatir untuk berkemih karena 10. Wajah tampak bingung
akan merasakan nyeri pada saat 11. Cairan serumen keras, kering
dan menebal
akan buang air kecil.
12. Usia 74 tahun
5. Klien mengatakan buang air 13. Ceftriaxone 2x1 gr IV
besar lama dan sulit 14. Injeksi Ranitidine 2x1 ampul IV
6. Klien mengatakan harus
mengejan saat buang air besar
7. Klien mengatakan belum
mengetahui bgaimana cara
pengobatan dan perawatan
tentang penyakitnya
8. Klien mengatakan penglihatan
kurang jelas
9. Klien mengatakan kurang
mendengar dengan jelas
10. Tiga tahun yang lalu telinga
klien pernah kemasukan hewan
35

17. Analisa Data

Tabel 3.3

Analisa data Gangguan Eliminasi Urin pada Kasus Perioperatif Benigna Prostat
Hiperplasia di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi Lampung
Utara tanggal 14-16 Mei 2019

No Tanggal Data Masalah Masalah Etiologi


1 14/05/19 DS: Retensi Urin Peningkatan
- Klien mengatakan tekanan uretra
mengeluh nyeri saat
berkemih
- Klien mengeluh sulit
mengeluarkan urin
DO:
- Jumlah urin 1800 ml.
- Terpasang kateter
ukuran 24F
- Ceftriaxone 2x1 gr IV
- Injeksi Ranitidine
2x1ampul IV

2 14/05/19 DS: Nyeri Akut Agen


- Klien mengatakan pencidera
mengeluh nyeri saat fisiologis
berkemih

DO:
- Wajah klien meringis
- Skala nyeri 6 (0-10)

3 14/05/19 DS: Ansietas Kurang


- Klien mengatakan terpapar
merasa cemas karena informasi
akan di lakukan tindakan
operasi
- klien mengatakan
merasakan khawatir
untuk berkemih karena
akan merasakan nyeri
pada saat akan buang air
kecil
36

1 2 3 4 5
DO:
- Wajah tampak tegang
- Muka tampak pucat

4 14/05/19 DS: Konstipasi Ketidak


- Klien mengatakan buang cukupan
air besar lama dan sulit asupan serat
- Klien mengatakan harus
mengejan saat buang air
besar

DO:
- Feses keras
- Bising usus 4x/menit

5 14/05/19 DS: Defisit Kurang


- Klien mengatakan pengetahuan mampu
belum mengetahui mengingat
bagaimana cara
pengobatan dan
perawatan tentang
penyakitnya

DS:
- Wajah tampak bingung

6 14/05/19 DS: Risiko jatuh Usia > 65


- Klien mengatakan tahun
kurang mendengar
dengan jelas
- Tiga tahun yang lalu
telinga klien pernah
kemasukan hewan

DO:
- Cairan serumen keres,
kering dan menebal
- Usia 74 tahun
37

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan perioperatif yang dapat ditegakkan berdasarkan


data hasil pengkajian terhadap Tn. B adalah sebagai berikut:

a. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra


ditandai dengan klien mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih,
mengeluh sulit mengeluarkan urin, jumlah urin 1800 ml, terpasang
kateter ukuran 24F, ceftriaxone 2x1 gr intravena, injeksi ranitidine
2x1ampul intravena.
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis ditandai
dengan klien mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih, wajah
klien meringis, skala nyeri 6 (0-10).
c. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai
dengan klien mengatakan merasa cemas karena akan di lakukan
tindakan operasi, merasakan khawatir untuk berkemih karena akan
merasakan nyeri pada saat akan buang air kecil, wajah tampak
tegang, muka tampak pucat
d. Risko jatuh berhubungan dengan usia > 65 tahun
e. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat
ditandai dengan klien mengatakan buang air besar lama dan sulit,
harus mengejan saat buang air besar, feses keras, bising usus
4x/menit
f. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang mampu mengigat
ditandai dengan klien mengatakan belum mengetahui bagaimana
cara pengobatan dan perawatan tentang penyakitnya, wajah tampak
bingung
g. Nyeri akut berhungan dengan agen pencidera fisik ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada area bekas operasi, wajah klien
meringis, skala nyeri 7(0-10), tekanan darah 130/80mmHg,
ketorolax 3x1 gr (iv), asam tranexsamal 3x250 gr (iv).
h. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur infeksi
38

Sehingga urutan tiga diagnosa perioperatif keperawatan yang dapat


ditegakan berdasarkan data hasil pengkajian keperawatan terhadap Tn.B
adalah sebagai berikut:

a. Retensi urin berhubungan dengan peningkatan tekanan uretra


ditandai dengan klien mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih,
mengeluh sulit saat mengeluarkan urin, jumlah urin 1800 ml,
terpasang kateter ukuran 24F, ceftriaxone 2x1 gr intravena, injeksi
ranitidine 2x1ampul intravena.
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisiologis ditandai
dengan klien mengatakan mengeluh nyeri saat berkemih, wajah
klien meringis, skala nyeri 6 (0-10).
c. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai
dengan klien mengatakan merasa cemas karena akan di lakukan
tindakan operasi, merasakan khawatir untuk berkemih karena akan
merasakan nyeri pada saat akan buang air kecil, wajah terlihat
tegang, muka tampak pucat.

C. Rencana Keperawatan

Tabel 3.4

Rencana keperawatan Gangguan Eliminasi Urin pada Kasus Perioperatif Benigna


Prostat Hiperplasia di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi
Lampung Utara 14-16 mei 2019

No Tanggal Dx. Keperawatan Tujuan Rencana tindakan

1 2 3 4 5
1 14/05/19 Retensi urin Eliminasi Urin Perawatan Selang:
berhubungan Setelah dilakukan Perkemihan
dengan asuhan 1. Jaga sistem
peningkatan keperawatan drainase kemih
tekanan uretra selama 3 x 24 jam tertutup, steril dan
ditandai dengan diharapkan tidak tidak terkoyak
klien mengatakan mengalami retensi 2. Tentukan indikasi
mengeluh nyeri urin, kriteria hasil : untuk
saat berkemih, 1. Jumlah dalam digunakannya
39

1 2 3 4 5
kandung terasa batas normal kateter urin
penuh, distensi (400-2000 ml/ indwelling
kandung kemih, hari) 4. Pertahankan
jumlah urin 2. Dapat kapatenan sistem
200ml, terpasang mengosongkan kateter urin
kateter ukuran kandung kemih 5. Catat karakteristik
24F, ceftriaxone seutuhnya drain urin
2x1 gr (iv), 3. Tidak ada nyeri 6. Monitor terkait
injeksi ranitidine saat kencing adanya distensi
2x1 ampul (iv) kandung kemih
Irigasi Kandung
Kemih
1. Jelaskan tindakan
yang akan akan
dilakukan kepada
pasien
2. Monitor dan
pertahankan
kepatenan aliran
yang tepat
3. Catat jumlah
cairan yang
digunakan,
karakterisktik
cairan, jumlah
caiaran yang
keluar dan respon
pasien
Manajemen
Pengobatan
1. Tentukan obat apa
yang diperlukan
2 14/05/19 Nyeri akut Kontrol Nyeri Manajamen Nyeri
berhubungan Setelah dilakukan 1. Lakukan
dengan agen asuhan pengkajian nyeri
pencidera keperawatan komprehensif yang
fisiologis ditandai selama 3 x 24 jam meliputi lokasi,
dengan klien diharapkan nyeri karakterikstik,
mengatakan klien hilang, durasi, frekuensi,
mengeluh nyeri dengan kriteria dan faktor
saat berkemih, hasil : pencetus
wajah klien 1. Tidak nyeri saat 2. Observasi adanya
tampak meringis, berkemih petunjuk nonverbal
skala nyeri 6(0- 2. Wajah tidak mengenai
10). meringis ketidaknyamanan
40

1 2 3 4 5
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
(relaksasi nafas
dalam)
4. Dukung istirahat/
tidur yang adekuat
Pemberian Analgesik
1. Cek perintah
pengobatan
meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat,
analgesik
2. Monitor tanda-
tanda vital
3 14/05/19 Ansietas Tingkat Pengurangan
berhubungan Kecemasan Kecemasan
dengan kurang Setelah dilakukan 1. Dorong keluarga
terpapar informasi asuhan untuk
ditandai dengan keperawatan mendampingi klien
klien mengatakan selama 3 x 24 jam 2. Kaji untuk tanda
merasa cemas diharapkan verbal dan
karena akan kecemasan klien nonverbal
dilakukan hilang dengan kecemasan
tindakan operasi, kriteria hasil : 3. Pahami situasi
merasakan 1. Wajah tidak krisis yang terjadi
khawatir untuk tegang dari persepektif
berkemih karena 2. Tidak merasa klien
akan merasakan cemas 4. Instruksikan klien
nyeri pada saat untuk
akan buang air menggunakan
kecil, wajah teknik relaksasi
tampak tegang Koordinasi
muka tampak Preoperatif
pucat 1. Review operasi
yang
direncanakan
Pengajaran
Perioperatif
1. Informasikan
pada pasien dan
keluarga untuk
menjadwalkan
tanggal, waktu
dan lokasi operasi
41

1 2 3 4 5
2. Jelaskan prosedur
persiapan pre-
operasi
pengosongan
cairan saluran,
persiapan
laboratoruim,
persiapan area
operasi, terapi
terapi intravena,
pakaian operasi
Persiapan
Pembedahan
1. Lengkapi ceklist
perioperatif
Pastikan riwayat
dan pemeriksaan
fisik lengkap
tercatat
2. Periksa lembar
persetujuan
tindakan
pembedahan
telah
ditandatangani
dengan benar
3. Periksa terhadap
pemeriksaan
laboratorium dan
diagnostik yang
dibutuhkan
Periksa darah
transfusi
4. Periksa EKG
telah dilakukan
5. Jelaskan selang
dan alat yang
berhubungan
dengan persiapan
6. Bantu pasien
pindah ke brankar
7. Persiapan ruang
untuk kembalinya
pasien post-
operasi
42

D. Implementasi Keperawatan

Tabel 3.5

Implementasi dan Evaluasi Gangguan Eliminasi Urin pada Kasus Perioperatif


Benigna Prostat Hiperplasia di Ruang Bedah RSD Mayjend HM Ryacudu
Kotabumi Lampung Utara 14-16 mei 2019

Tanggal No Implementasi Evaluasi


Diagnosa
14/05/2019 1 Tanggal: 14 Mei 2019/ 07.50- Tanggal : 14 Mei 2019/
18.00 WIB 07.50-18.30 WIB
Pukul: 07.50 WIB S:
- Menentukan indikasi Pukul:07.50 WIB
dipasang kateter - Klien mengeluh sulit
indwelling berkemih
Pukul: 08.00 WIB Pukul: 18.30 WIB
- Memeriksa distensi - Klien mengatakan
kandung kemih merasakan mual,
Pukul : 08.03 WIB tidak ada rasa gatal
- Memonitor sistem drainase pada daerah genetalia
Pukul : 08.05 WIB O:
- Mengecek kepatenan Pukul: 08.00 WIB
kateter urin - Tidak ada distensi
Pukul : 14.00 WIB kandung kemih
- Mengecek drain urin Pukul : 08.03 WIB
Pukul: 18.00 WIB - Drainase tidak
- Memberikan terapi obat terkoyak/robek
ceftriaxone 1 gr (iv) dan tertutup tetap steril
injeksi ranitidine 1ampul Pukul: 08.05 WIB
(iv) - Kateter masih
terpasang pada
tempatnya
Pukul : 14.00 WIB
- Jumlah urin 1800 ml
- Pengeluaran urin
tidak lancar
- Warna kuning pucat,
tidak ada darah

A: Masalah retensi urin


belum teratasi
43

1 2 3 4
P: Lanjutkan intervensi:
- Catat karakteristik
drain urin
- Observasi kesulitan
berkemih
- Jelaskan tindakan
yang akan akan
dilakukan kepada
pasien
- Monitor dan
pertahankan
kepatenan aliran
yang tepat
- Catat jumlah cairan
yang digunakan,
karakterisktik cairan,
jumlah caiaran yang
keluar dan respon
pasien
- Berikan terapi obat
ceftriaxone 2x1 gr
dan ranitidine 2x1
ampul

Dede Ayu Pupung

15/05/2019 1 Tanggal: 15 Mei 2019/ 05.40- Tanggal: 15 Mei 2019/


08.00 WIB 05.40- 08.00 WIB
Pukul: 05.40 WIB S:
- Menayakan keluhan sulit Pukul: 05.40 WIB
bekemih - Klien mengeluh sulit
Pukul: 06.00 WIB berkemih
- Memberikan terapi obat Pukul: 06.30 WIB
ceftriaxone 1 gr (iv) dan - Klien mengatakan
injeksi ranitidine 1ampul tidak merasa mual,
(iv) tidak ada rasa gatal
Pukul: 08.00 WIB pada daerah genetalia
- Mengecek drain urin O:
Pukul:08.00 WIB
- Jumlah urin 1850 ml
- Pengeluaran urin tidak
lancar
- Warna kuning pucat,
44

1 2 3 4
- tidak ada darah
A: Masalah retensi urin
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Jelaskan tindakan
yang akan dilakukan
kepada pasien
- Observasi kesulitan
berkemih
- Monitor dan
pertahankan
kepatenan aliran yang
tepat
- Catat jumlah cairan
yang digunakan,
karakterisktik cairan,
jumlah caiaran yang
keluar dan respon
pasien
- Berikan terapi obat
post-operasi BPH
Pemberian terapi obat
vicilin 3x1 gr (iv)

Dede Ayu Pupung

16/05/2019 1 Tanggal: 16 mei 2019/ 08.00- Tanggal: 16 mei 2019/


20.00 WIB 08.00 -20.30 WIB
Pukul: 08.00 S:
- Observasi kesulitan Pukul: 08.00
berkemih - Klien mengeluh sulit
(Post-operasi) berkemih
Pukul: 11.00 WIB Pukul: 20.30 WIB
- Observasi kesulitan - Klien mengatakan
berkemih tidak merasa mual dan
Pukul: 11.05 WIB tidak gatal pada area
- Menjelaskan tindakan genetalia
irigasi kandung kemih pada (Post-operasi)
pasien Pukul:11.00 WIB
Pukul: 12.00 WIB - Klien mengeluh tidak
- Memonitor tanda-tanda sakit saat berkemih
vital Pukul: 11.05 WIB
Pukul: 12.05 WIB - Klien mengatakan
45

1 2 3 4
- Pemberian terapi obat sudah mengetahui
vicilin 1 gr (iv) tujuan dipasangya
Pukul: 14.00 WIB irigasi kandung kemih
- Mencatat karakteristik dan Pukul: 12.30 WIB
pemberian cairan sodium - Klien mengatakan
choride 500 ml diguyur merasakan mual,
Pukul: 15.00 tidak ada rasa gatal
- Memonitor aliran urin pada daerah genetalia
Pukul: 20.00 WIB O:
- Pemberian terapi obat vicilin Pukul: 12.00 WIB
1 gr (iv) - Tekanan darah
130/90 mmHg
- Nadi 98 x menit
- SPO2 98%
- Pernafasan 22x
permenit
Pukul: 14.10 WIB
- Cairan sodium
chloride 500ml
diguyur
- Warna cairan jernih
tidak ada darah
Pukul: 15.05 WIB
- Aliran irigasi urin
lancar
- Jumlah cairan irigasi
per 1 jam 3.600 ml
A: Masalah retensi urin
sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi
(Irigasi kandung kemih)
- Monitor dan
pertahankan kepatenan
aliran yang tepat
- Catat jumlah cairan
yang digunakan
karakterisktik cairan,
jumlah caiaran yang
keluar dan respon
pasien
- Berikan terapi obat
post-operasi BPH
Pemberian terapi obat
vicilin 3x1 gr (iv)
46

1 2 3 4

Dede Ayu Pupung

14/05/19 2 Tanggal: 14 Mei 2019/09.30- Tanggal: 14 Mei


17.00 WIB 2019/09.30-17.05 WIB
Pukul: 09.30 WIB S:
- Melakukan pengkajian nyeri Pukul: 09.30 WIB
Pukul: 09.35 WIB - Klien mengeluh nyeri
- Mengajarkan teknik saat berkemih
relaksasi nafas dalam O:
Pukul: 12.00 WIB Pukul: 09.30 WIB
- Memeriksa tanda-tanda vital - Nyeri tekan pada
Pukul: 17.00 WIB daerah bawah
- Memeriksa tanda- tanda kandung kemih
vital - Skala nyeri 6 (0-10)
- Nyeri pada saat ingin
berkemih
Pukul: 09.40 WIB
- Wajah klien tampak
meringis
- Memengangi area
kandung kemih
Pukul: 12.00 WIB
Hasil tanda-tanda vital:
- Tekanan darah:
110/80 mmHg
- Nadi 88x/menit
- Pernafasan
20x/menit
Pukul: 17.05 WIB
- Tekanan darah
110/80 mmHg
- Nadi 78x/ menit
- Pernafasan 18x/
menit
A:Masalah nyeri akut
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan teknik
relaksasi nafas dalam
- Observasi nyeri klien
adanya petunjuk
nonverbal mengenai
47

1 2 3 4
ketidaknyamanan
- Dukung istirahat/
tidur yang adekuat
- Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis dan
frekuensi obat,
analgesik
- Monitor tanda-tanda
vital

Dede Ayu Pupung

15/05/19 2 Tanggal: 15 Mei 2019/ 05.00- Tanggal: 15 Mei


20.00 WIB 2019/05.05-06.00 WIB
Pukul: 05.00 WIB S:
- Memeriksa tanda-tanda Pukul: 09.05 WIB
vital - Klien mengatakan
Pukul: 09.00 WIB masih nyeri saat
- Menganjurkan teknik berkemih
relaksasi nafas dalam O:
Pukul: 12.00 WIB Pukul: 05.05 WIB
- Memeriksa tanda-tanda - Tekanan darah 120/80
vital mmHg
Pukul: 17.00 WIB - Nadi 80x/ menit
- Memeriksa tanda tanda - Pernafasan 20x/menit
vital Pukul: 12.05 WIB
pukul: 16.00 WIB Hasil tanda-tanda vital:
- Mengobservasi nyeri klien - Tekanan darah:
Pukul: 20.00 WIB 120/80 mmHg
- Menganjurkan pasien - Nadi 80x/menit
istirahat/ tidur yang cukup - Pernafasan 18x/menit
Pukul: 17.05 WIB
- Tekanan darah
120/80 mmHg
- Nadi 80x/menit
- Pernafasan 18x/ menit
Pukul: 16.00 WIB
- Skala nyeri 5 (0-10)
- Nyeri pada saat ingin
berkemih
- Wajah klien tampak
meringis
48

1 2 3 4
Pukul: 06.00 WIB
- Lama jam tidur
malam 8 jam
A: Masalah nyeri akut
belum teratasi P:
Lanjutkan intervensi
- Mengobservasi nyeri
klien
- Cek perintah
pengobatan meliputi
obat, dosis dan
frekuensi obat,
analgesik
- Monitor tanda-tanda
vital
- Lakukan tindakan –
tindakan untuk
menurunkan efeknya

Dede Ayu Pupung

16/05/19 2 Tanggal: 16 Mei 2019/05.00- Tanggal: 16 Mei 2019/


20.00 WIB 05.10-20.30 WIB
Pukul: 05.00 WIB S:
- Memeriksa tanda- tanda Pukul: 20.30 WIB
vital - Klien mengatakan
pukul: 09.10 WIB nyeri bekas operasi
- Mengobservasi mengenai Pukul: 12.30 WIB
ketidaknyamanan nyeri - Klien mengeluh nyeri
Pukul: 12.00 WIB bekas lukan operasi
- Memonitor tanda-tanda Skala nyeri 7 (0-10)
vital O:
(Post-operasi) Pukul: 05.10 WIB
Pukul: 12.05 WIB - Tekanan darah 120/80
- Pemberian terapi obat mmHg
ketorolax 30mg dan asam - Nadi 80 x/menit
tranexsamal 250 mg (iv) - Pernafasan 20x/menit
Pukul: 17.00 WIB Pukul:09.10 WIB
- Memonitor tanda- tanda - Skala nyeri 5 (0-10)
vital - Nyeri pada saat ingin
Pukul: 20.00 WIB berkemih
- Pemberian ketorolax 30mg - Wajah klien tampak
meringis
49

1 2 3 4
dan asam tranexsamal 250 (Post-Operasi)
mg (iv) Pukul: 12.00 WIB
Hasil tanda-tanda vital:
- Tekanan darah
130/90 mmHg
- Nadi 98x/menit
- SPO2 98%
- Pernafasan 22x
permenit
Pukul: 17.00 WIB
- Tekanan darah 120/80
mmHg
- Nadi 80x/ menit
- Pernafasan 18x/menit
P: Lanjutkan intervensi
- Pemberian terapi obat
ketorolax 3x30mg
dan asam tranexsamal
3x250 mg (iv)
- Monitor tanda-tanda
vital

Dede Ayu Pupung

14/05/19 3 Tanggal: 14 Mei 2019/19.00- Tanggal: 14 Mei


19.35 WIB 2019/19.00-19.40 WIB
Pukul: 19.00 WIB S:
- Mengkaji tanda kecemasan Pukul: 19.00 WIB
klien - Klien mengatakan
Pukul: 19.05 WIB merasa cemas karena
- Memberitahu keluarga agar akan dilakukan
selalu mendampingi klien tindakan operasi
Pukul: 19.30 WIB Pukul: 19.05 WIB
- Memahami situasi yang - Keluarga mengatakan
terjadi pada klien akan selalu
Pukul: 19.35 WIB mendampingi dan
- Mengajarkan teknik mendukung klien
relaksasi nafas dalam Pukul: 19.30 WIB
- Klien mengatakan
merasa khawatir
untuk berkemih
karena akan terasa
nyeri
50

1 2 3 4
O:
Pukul: 19.00 WIB
- Wajah klien pucat
- Wajah terlihat tegang
Pukul: 19.40 WIB
- Wajah tampak rileks
- Nyeri sedikit
berkurang 6(0-10)
A: Masalah kecemasan
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- 15 Mei konsultasi ke
Dokter Sp.Pd
(Koordinasi preoperatif)
- Review operasi yang
direncanakan
(Persiapan pembedahan)
- Lengkapi ceklist
perioperatif
- Pastikan riwayat dan
pemeriksaan fisik
lengkap tercatat
- Periksa lembar
persetujuan tindakan
pembedahan telah
ditandatangani dengan
benar
- Periksa terhadap
pemeriksaan
laboratorium dan
diagnostik yang
dibutuhkan
- Periksa darah
transfuse
- Periksa EKG telah
dilakukan
- Jelaskan selang dan
alat yang berhubungan
dengan aktifitas
persiapan
- Bantu pasien pindah
ke brankar
51

1 2 3 4
- Persiapan ruang untuk
kembalinya pasien
post-operasi
(Pengajaran perioperatif)
- Informasikan pada
pasien dan keluarga
untuk menjadwalkan
tanggal, waktu dan
lokasi operasi
- Jelaskan prosedur
persiapan pre-operasi
pengosongan cairan
saluran, persiapan
laboratoruim,
persiapan area operasi,
terapi intravena,
pakaian operasi
- Observasi tanda
kecemasan

Dede Ayu Pupung

15/05/19 3 Tanggal: 15 Mei 2019/10.00- Tanggal: 15 Mei


22.30 WIB 2019/10.00- 22.30 WIB
Pukul: 10.00 WIB S:
- Mengobservasi kecemasan Pukul: 10.00 WIB
klien - Klien mengatakan
Pukul: 10.15 WIB merasa cemas karena
- Melihat kembali rencana akan dilakukan
operasi tindakan operasi
Pukul: 10.20 WIB Pukul: 10.35 WIB
- Menginformasikan dan - Klien mengatakan
menjelaskan prosedur sudah mengerti
persiapan operasi informasi yang
Pukul:22.30 WIB dijelaskan oleh
- Memberitahukan keluarga perawat
pasien untuk berpuasa Pukul: 22.30 WIB
mulai pukul 23.00 sampai - Klien mengatakan
dilakukan operasi akan berpuasa
O:
Pukul: 10.00 WIB
- Wajah klien pucat
- Wajah terlihat tegang
Pukul: 10.15 WIB
52

1 2 3 4
- Acc dokter operasi
pukul 08.00 tanggal
16 mei 2019
A: Masalah sebagian
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
(Persiapan pembedahan)
- Lengkapi ceklist
perioperatif
- Periksa lembar
persetujuan tindakan
pembedahan telah
ditandatangani
- Periksa terhadap
pemeriksaan
laboratorium dan
diagnostik yang
dibutuhkan
- Periksa darah
transfuse
- Periksa EKG telah
dilakukan
- Jelaskan selang dan
alat yang berhubungan
dengan aktifitas
persiapan
- Bantu pasien pindah
ke brankar
- Observasi kecemasan

Dede Ayu Pupung


16/05/19 3 Tanggal: 16 Mei 2019/06.00- Tanggal: 16 Mei 2019/
08.00 WIB 06.00- 08.00 WIB
Pukul:06.00 WIB S:
- Melihat kembali ceklis Pukul: 07.40 WIB
preoperatif - Klien mengatakan
- Melihat lembar persetuan tidak merasa cemas
pembedahan Pukul: 07.05WIB
Pukul: 06.20 - Klien mengerti
- Mengecek persediaan pemasangan irigasi
kantong darah untuk kandung kemih
operasi Pukul: 06.00 WIB
Pukul: 07.00 WIB - Pemeriksaan
- Menjelaskan pemasangan laboratarium rotgen
53

1 2 3 4
selang untuk irigasi dan EKG lengkap
kandung kemih (dokumen lengkap)
Pukul:07.30 WIB - Tanda tangan klien
- Memasangkan klien baju sudah ada
dan topi operasi Pukul:06.20 WIB
Pukul: 07.40 WIB - Satu kantong darah
- Mengobservasi kecemasan O+
klien Pukul: 07.35 WIB
Pukul: 08.00 WIB - Baju dan topi sudah
- Membantu pasien pindah terpasang
ke brankar Pukul:07.40 WIB
- - Wajah tidak tegang
Wajah tidak pucat
Pukul: 08.03 WIB
- Pasien pindah ke
brankar
A: Masalah sudah
teratasi
P: Hentikan intervensi
(klien masuk ruang
operasi pukul 08.00
WIB)

Dede Ayu Pupung

Anda mungkin juga menyukai