TIM KDK II
STIKes MITRA KELUARGA
Defenisi Luka
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
1. Luka insisi (incised Wounds)
• luka bedah tdk terinfeksi yang mana tidak te
rjadi proses peradangan (inflamasi)
• Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar
1% - 5%.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
2. Luka memar (Contusion Wound)
Luka memar terjadi akibat benturan oleh
suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh
cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
3. Luka lecet (Abraded Wound)
Luka lecet terjadi akibat kulit bergesekan d
engan benda lain yang biasanya dengan ben
da yang tidak tajam.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
4. Luka tusuk (Punctured Wound)
Luka tusuk terjadi akibat adanya benda, sep
erti peluru atau pisau yang masuk ke dalam
kulit dengan diameter yang kecil.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
5. Luka gores (Lacerated Wound)
Luka gores terjadi akibat benda yang tajam,
seperti oleh kaca atau oleh kawat.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
6. Luka tembus (Penetrating Wound)
Luka tembus, yaitu luka yang menembus
organ tubuh biasanya pada bagian awal
luka masuk diameternya kecil, tetapi pada
bagian ujung biasanya lukanya akan
melebar.
COMPANY LOGO
Mekanisme terjadinya luka
(Jenis Luka)
7. Luka Bakar (Combustio)
Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang
diakibatkan oleh karena bersentuhan atau
terpapar suhu yang tinggi.
COMPANY LOGO
Klasifikasi Luka
– Akut
Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai d
engan periode waktu yang diharapkan.
– Kronik
Luka kronis adalah luka yang proses penyem
buhannya mengalami keterlambatan atau b
ahkan kegagalan. Contoh: Luka decubitus, l
uka diabetes, dan leg ulcer.
COMPANY LOGO
Stadium Luka
Stadium I (Stage I)
• Lapisan epidermis utuh, namun terdapat eritem
a atau perubahan warna.
Stadium II (Stage II)
• Kehilangan kulit superfisial dengan kerusakan la
pisan epidermis dan dermis. Eritema di jaringan
sekitar yang nyeri, panasa, dan edema. Exudate
sedikit sampai sedang.
COMPANY LOGO
Stadium Luka
– Stadium III (Stage III)
• Kehilangan jaringan sampai dengan jaringan su
b cutan, dengan terbentuknya rongga (cavity),
eksudasi sedang sampai banyak.
COMPANY LOGO
Penampilan klinis Luka
• Nekrotik (hitam)
• Sloughy (kuning)
• Terinfeksi (kehijauan)
• Granulasi (merah)
• Epitalisasi (pink)
COMPANY LOGO
COMPANY LOGO
WARNA LUKA
COMPANY LOGO
Proses Penyembuhan Luka
• Inflammatory
• Proliferation/fibroplasia
• Romodeling (fase penyudahan)
COMPANY LOGO
RSUD CILEUNGSI B-BRAUN
COMPANY LOGO
Fase Proliferasi
• Hari ke-3 sampai 14.
• Disebut juga fase granulasi karena adanya
pembentukan jaringan granulasi
• Luka tampak merah segar, mengkilat
• Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi:
fibroblas, sel infl amasi, pembuluh darah
baru, fibronektin, dan asam hialuronat
• Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama
ditandai dengan penebalan lapisan epidermis pa
da tepian luka
• Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luk
a insisi
COMPANY LOGO
Fase remodelling
• Berlangsung dari beberapa minggu sampai 2
tahun
• Terbentuk kolagen baru yang mengubah
bentuk luka serta peningkatan kekuatan
jaringan (tensile strength).
• Terbentuk jaringan parut (scar tissue) 50-8
0% sama kuatnya dengan jaringan
sebelumnya.
• Pengurangan bertahap aktivitas seluler and v
askulerisasi jaringan yang mengalami perbai
kan
COMPANY LOGO
Faktor Yang mempengaruhi
Penyembuhan luka
• Koagulasi
• Gangguan system imun
• Gizi
• Penyakit kronis
• Keganasaan
• Obat-obatan
• Tehnik sterilisasi
• Kebersihan diri
• Vaskularisasi
• Pergerakan/Aktivitas
• Kondisi luka luar
COMPANY LOGO
Komplikasi Luka
1. Infeksi
2. Hematoma
• celulitis
• Abses
• Lympaghitis
• Dehiscence
• Keloid
COMPANY LOGO
KESIMPULAN
COMPANY LOGO