Anda di halaman 1dari 42

IMUNOLOGI

SEJARAH IMUNOLOGI
• Dimulai dari India dan China.

• Perlindungan terhadap cacar diperoleh dengan


menularkan organisme hidup dari nanah
tersebut.

• Jenner (1878) : vaksin cacar sapi yang avirulen


untuk melindungi dari infeksi cacar.
• Pasteur : membuat vaksin antraks dari kuman
yang dilemahkan.

• Von Behring (1890) : antibodi terhadap toksin


difteri di dalam serum

• Lansteiner (1900) : mendapatkan golongan


darah manusia
Sistem Golongan darah ABO
SISTEM IMUN
Semua mekanisme yang digunakan badan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang
dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup
Fs : - Pertahanan
- Homeostasis
- Pengawasan
Dalam pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme → timbul respon
imun.
Ada 2 macam RI, yaitu :
1. RI Spesifik : deskriminasi self dan non self, memori, spesifisitas.
2. RI non Spesifik : efektif untuk semua mikroorganisme
benda asing  
= antigen

 sistem
imun
Respons imun

 nonspesifik
 spesifik

selular humoral
Sistem Imun
Imunologi
• Suatu cabang ilmu yang mempelajari respons
tubuh terhadap tantangan suatu antigen.

• Antigen : suatu zat yang bila diberikan secara


parenteral ke dalam tubuh akan merangsang
pembentukan antibodi yang akan bereaksi
secara khas dan dapat diamati .
• Antigen : suatu zat
yang bila diberikan
secara parenteral ke
dalam tubuh akan
merangsang
pembentukan
antibodi yang akan
bereaksi secara khas
dan dapat diamati
• Antibodi : suatu zat cair (γ Globulin ) yang
dibuat sebagai respon tubuh terhadap
rangsangan antigen.

– bekerja sebagai zat pelindung terhadap


organisme tertentu.
– antibodi ditemukan dalam serum, getah
bening dan cairan tubuh lain.
– serum yg mengandung kadar antibodi tinggi
sesudah infeksi atau imunisasi disebut
SERUM IMUN.
ISTILAH
• Imunoglobulin : berdasarkan konsep
struktural dan kimiawi
• Antibodi : berdasarkan konsep biologis
dan fungsional.
• Imunoglobulin dibuat oleh sel plasma dan
limfosit; merupakan 20 – 25 % dari
seluruh protein serum.
Antibodi
Sifat-sifat antibodi
1. Merupakan suatu protein
2. Terbentuk sebagai respons terhadap
rangsangan antigen
3. Bereaksi yang khas dengan antigen
yang cocok dengannya dan hasil
reaksinya mudah diamati.
KELAS IMUNOGLOBULIN

1. Imunogobulin M ( Ig M )
2. Imunoglobulin G ( Ig G )
3. Imunoglobulin D ( Ig D )
4. Imunoglobulin A ( Ig A )
5. Imunoglobulin E ( Ig E )
KELAS-KELAS IMUNOGLOBULIN
( berdasarkan ukuran, kandungan
karbohidrat dan analisis asam amino )
• Ig G ( Imunoglobulin gamma )
- bagian terbesar dari imunoglobulin serum
- distribusi merata pada ruang intravaskuler,
ekstravaskuler,
- Ig G dapat melewati plasenta, dan memberikan
kekebalan pasif alamiah kepada bayi baru lahir.
- berperan pada berbagai reaksi imunologis,
netralisasi toksin dan virus.
• Ig A ( Imunoglobulin alpha )
- terdapat dalam konsentrasi tinggi pada
kolustrum, air mata, cairan empedu, air liur
serta sekret saluran pencernaan dan hidung.
- Tidak dapat melewati plasenta
- Ig A meningkatkan fagositosis dan
penghancuran mikroorganisme di dalam sel.
• Ig M
- sebagian besar terdapat dalam pembuluh
darah ( intravaskuler ).
- Ig M terbentuk lebih dini pada respons
primer, sedang IgG dibuat belakangan.
- tidak dapat melewati plasenta.
• Ig D
- sebagian besar berada intravaskuler
- fungsinya tidak dapat diketahui dengan jelas.
• Ig E
- berperan pada reaksi hipersensitivitas tipe
cepat.
- tidak dapat melewati plasenta
- kadarnya dalam serum sangat kecil
- pada keadaan asma , anak-anak yang
mengidap infeksi cacing kadarnya akan
meningkat.
IMUNITAS
• Imunitas adalah kekebalan yang dimiliki
pejamu terhadap efek buruk infeksi mikroba
patogen

• Imunitas/ kekebalan dibagi menjadi :


a. Imunitas/ Kekebalan alamiah
b. Imunitas / Kekebalan didapat
A. KEKEBALAN ALAMIAH
– kekebalan dasar yang diturunkan secara
genetik dari satu generasi ke generasi
berikutnya
– tidak tergantung kontak dengan
mikroorganisme sebelumnya.
Mekanisme kekebalan alamiah ;

1. Permukaan epitel
- kulit & selaput lendir akan melindungi tubuh
dari serangan kuman
- derajat keasaman lambung yang tinggi dapat
menghambat perkembangbiakan
mikroorganisme.
- saliva bersifat bakterisidal.
2. Pertahanan jaringan
a. fagositosis : pertahanan alamiah untuk
mengatasi serangan terhadap darah dan jaringan
oleh kuman
- dilaksanankan oleh sel fagosit ( Lekosit, histiosit,
monosit )
b. peradangan : kerusakan jaringan akan
merangsang terjadinya peradangan.
- peradangan merupakan mekanisme pertahan
tidak khas yang penting.
c. Demam : merupakan mekanisme pertahanan
alamiah .
PHAGOCYTOSIS
2. KEKEBALAN DIDAPAT
• Imunitas yang didapat sepanjang hidup
suatu individu disebut sebagai kekebalan
didapat.
• Perbedaan dengan kekebalan alamiah :
- tidak merupakan bagian dari struktur
tubuh tetapi didapatkan selama kehidupan
berlangsung.
- bersifat khas terhadap satu jenis
mikroorganisme.
KEKEBALAN DIDAPAT
DAPAT BERSIFAT :

1. AKTIF

2. PASIF
A. KEKEBALAN AKTIF

• Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang


timbul sebab adanya kekebalan akibat
rangsangan suatu antigen.

1. Imunitas aktif alamiah :


didapat sesudah infeksi atau sembuh dari
suatu penyakit atau infeksi sub klinik
sesudah pemaparan berulang-ulang terhadap
dosis-dosis kecil organisme penginfeksi
2. Imunitas aktif buatan :
• Didapat secara buatan dengan menularkan kuman,
virus atau produknya.
a. Organisme hidup : sesudah dilemahkan
( CACAR dan BCG )
b. Organisme dibunuh dengan pemanasan atau
fenol tanpa merubah stuktur antigen kuman ( vaksin
kolera )
c. Toksoid : toksin kuman yang diinaktifkan ( tidak
toksigenik, tetapi antigenisitasnya tetap ), disuntikkan
berulang-ulang dalam dosis yang makin meningkat.
misalnya : toksoid difteri dan tetanus.
B. KEKEBALAN PASIF
• Individu diimunisasi dengan antibodi dan sel-sel tubuh
tidak berperan aktif dalam pembentukan kekebalan.

1. Kekebalan pasif alamiah :


– pemindahan antibodi dari ibu ke janin melalui
plasenta
– melalui kolustrum , ASI menghalangi infeksi
enterovirus di dalam saluran pencernaan
– antibodi ini hanya dapat bertahan beberapa
minggu.
2. Kekebalan pasif buatan
• Imunisasi bersifat pasif
• Dibuat dengan menyuntikkan serum binatang yang
telah diimunisasikan secara aktif
Serum yang dapat digunakan :
Serum antitoksin
Dibuat dengan suntikan toksoid kepada kuda dengan
dosis yang makin meningkat sampai darah cukup
mengandung antibodi
Contoh : ARS (Anti Rabies Serum )
ADP (Anti Difteri Serum )
ATS ( Anti Tetanus Serum )
VAKSINASI
• Vaksin : mikroorganisme hidup dilemahkan atau
mati, bila diberikan kepada individu dapat
menyebabkan imunisasi aktif buatan.
• Vaksin mati akan menimbulkan kekebalan kurang
kuat.
• vaksin mati : batuk rejan, kolera, polio (salk ),
campak.
• dibuat dengan membunuh mikroorganisme melalui
pemanasan, formalin, fenol, alkohol, sinar uv
• dapat diawetkan dalam fenol atau alkohol.
• Vaksin hidup akan merangsang lebih kuat dan
lebih lama
- Vaksin hidup dilemahkan : cacar, polio,
BCG, rubella, campak

• Toksoid : eksotoksin yang diolah dengan


formalin untuk menghilangkan toksisistasnya
tetapi antigenitasnya tetap
Contoh : toksoid formalin difteri dan tetanus.
PERBEDAAN ANTARA KEKEBALAN
AKTIF DAN PASIF
KEKEBALAN AKTIF KEKEBALAN PASIF
1. Dibuat secara aktif 1. Diterima secara pasif
oleh sistem imun oleh penjamu. Tidak
penjamu ada peran dari sistem
2. Diinduksikan oleh imun.
infeksi dan 2. Terjadi akibat
dibutuhkan kontak pemberian antibodi
dengan infeksi siap pakai
imunogen
KEKEBALAN KEKEBALAN PASIF
AKTIF
3. Memberikan 3. Hanya bersifat
perlindungan sementara dan daya
jangka panjang perlindungannya
yang efektif kurang
4. Kekebalan baru 4. Kekebalan segera
efektif setelah bekerja
melalui fase lag 5. Dapat diperoleh dari
5. Kekebalan tidak ibu
dirturunkan
IMUNITAS
konsentrasi antibodi

IgG

IgG
IgM IgM

infeksi infeksi
primer sekunder
SEL-SEL YANG BERPERAN DALAM
RESPONS IMUN ACQUIRED
1. Sel B: pematangan di bone marrow.

2. Sel T: pematangan di thymus

3. Antigen-Presenting Cells = APCs


 makrofag
 sel dendritik

4. Sel-sel lain: Fase efektor


 netrofil
 sel mast
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai