Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR

PEMBERIAN OBAT

Kristina Paskana, SST. M. Kes


PENGERTIAN
OBAT : Diagnosa

Suatu substansi
atau bahan yang Efek
Sembuh
Teraupetik
digunakan OBAT
untuk:

Bebas
Penyakit Atasi

Salah :
ALERGI & SHOCK
Tujuan Pemberian Obat

Membantu mengurangi rasa sakit

Membantu menegakkan diagnosa

Mencegah dan Mengobati


penyakit

Memberikan Ketenangan dan


rasa puas pada klien
Mekanisme kerja obat :
Absorpsi : Proses obat yang
memasuki sirkulasi dalam tubuh

Distribusi : Proses obat diangkut ke


area yang diharapkan bereaksi

Metabolisme/biotransformasi : Proses
dimana obat di ubah menjadi bentuk
yang kurang aktif

Eksresi : Proses dimana obat


dikeluarkan dari tubuh
Faktor yang mempengaruhi kerja dan reaksi
obat :
1. Absorbsi 11. Rute pemberian
2. Distribusi 12. Saat pemberian
3. Metabolisme 13. Faktor emosional
4. Eksresi 14. Adanya penyakit
5. Usia 15. Lingkungan
6. Berat badan 16. Riwayat obat
7. Seks dan Jenis kelamin 17. Toleransi
8. Genetik 18. Efek penumpukkan
9. Toksositas 19. Interaksi obat-obatan
10. Farmakogenik
Bentuk dan Jenis obat
1. Kapsul : Obat dlm bentuk bubuk/cairan yang
dibungkus gelatin

2. Pil :

3. Tablet :

4. Tablet Salut :
5. Kaplet :

6. Sirup :

7. Puyer :

8. Elixir :

9. Suspensi :
10. Krim :

11. Salep :

12. Lotion :

13. Larutan :

14. Liniment :
15. Tintura :

16. Gel/Jelly :

17. Inhaler :

18. Supositoria :
Prinsip Pemberian Obat
1. Enam hal yang benar dalam pemberian obat
2. Hak-hak klien/pasien dalam pemberian obat
3. Identifikasi faktor yang mengubah respon obat
4. Memberikan pedoman keamanan dlm
pemberian obat
5. Menggambarkan rute pemberian obat
6. Menjelaskan perlengkapan dan tehnik
pemberian obat
7. Metode pemetaan pengobatan
Tujuh benar dalam pemberian obat

Pasien yang benar

Nama Obat yg benar

Dosis yang benar

Waktu yang benar

Rute yang benar

Dokumentasi yang benar


Hak – hak Pasien dalam pemberian obat :
1. Hak klien/pasien untuk mengetahui alasan
pemberian obat. Prinsip dalam memberikan
persetujuan dalam informed consent
2. Hak klien/pasien untuk menolak pengobatan.

Klien dapat menolak atau menerima


pengobatan tetapi jika pengobatan ditolak hal
ini harus didokumentasikan.
Obat-obatan dalam kebidanan
1. Analgetik : obat yang mengurangi rasa
sakit/nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran, ex: As. Mefenamat
2. Antipiretik : obat yang menurunkan
suhu tubuh tinggi, ex: Paracetamol
3. Antifungi : obat anti
jamur/menghilangkan jamur, ex:
Hydrocortison
4. Diuretik : obat yang digunakan untuk
memperbanyak pengeluaran air
kemih/seni, ex: Furosemida
5. Antibiotik : obat yang dihasilkan oleh
mikrorganisme yg dapat
menghambat/membunuh
mikroorganisme lain. Jenis antibiotik
spektrum luas ex: Amoxicilin,
antibiotik spektrum sempit ex:
6. Anti perdarahan : obat yang digunakan
untuk mncegah/mengobati perdarahan,
ex: Methylergometrin, Tranemix Acid
7. Imunoglobulin : obat antibodi dalam
darah yang bekerja melawan
bakteri/organisme, ex: Imunoglobulin
anti-D (RH), Imunoglobulin varicella
8. Oksitosik : obat yang digunakan untuk
menstimulasi kontraksi uterus guna
mempercepat persalinan, pengeluaran
plasenta dan menghentikan hemoragi
postpartum, ex: Oksitosin
9. Hormon : zat yang dihasilkan kelenjar
endokrin yg masuk keperedaran darah
guna memaksimalkan fungsi hormon,
ex: Levonogestrol (pil KB)
10. Anemia : obat untuk meningkatkan
jumlah hemoglobin, ex: Fero sulfat,
Asam Folat
11. Vitamin :obat yang berasal dari zat
organik guna memelihara fungsi zat
yang normal dalam tubuh, ex: Vitamin
B12, DHA
12. Anastesi : obat yang digunakan untuk
menurunkan/menghilangkan
kesadaran sementara, ex: ketamin
HCL, Lidokain
13. Konvulasi : obat kejang, ex ;
Fenobarbital (luminal), Diazepam,
Persiapan Pemberian Obat
1. Tahap persiapan
2. Tahap pemberian obat
3. Tahap pencatatan

Hal –hal yang dilarang


dalam pemberian obat

Anda mungkin juga menyukai