Anda di halaman 1dari 45

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PERSALINAN

ISMAULIDIA NURVEMBRIANTI
• Passage  jalan lahir lunak ( otot-
otot dasar panggul ) dan jalan lahir
tulang ( ukuran panggul )
• Power  Kontraksi Uterus,
Kekutan ibu mengejan
• Pasanger  janin, plasenta dan air
ketuban
• Psikis wanita ( ibu )
• Penolong
• Posisi
I. Passage (Jalan Lahir)
• Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu
bagian tulang padat, dasar panggul,
vagina dan introitus (lubang luar vagina).
• Jaringan lunak khususnya lapisan-lapisan
otot dasar panggul ikut menunjang
keluarnya bayi, tetapi panggul ibu lebih
berperan dalam proses persalinan.
• Janin harus berhasil menyesuaikan
dirinya terhadap jalan lahir yang relatif
kaku.
• Oleh karena itu ukuran dan bentuk
panggul harus ditentukan sebelum
persalinan dimulai.
Anatomi Panggul
1. Bagian keras : tulang-tulang panggul ( ukuran panggul )
2. Bagian lunak : otot – otot, jaringan dan ligamentum

• Rangka Panggul

1. Tulang panggul

2. Artikulasi (persendiaan)

3. Ruang panggul

4. Pintu panggul

5. Sumbu panggul

6. Bidang-bidang

7. Ukuran panggul

8. Jenis panggul
1. Tulang panggul
– Os coxae
– Os sacrum=promontorium
– Os coccygis

2. Artikulasi
– Simpisis pubis, di depan pertemuan os pubis
– Artikulasi sakro-ilika yang menghubungkan os
sakrum & os ilium
– Artikulasi sakro-koksigium yang
menghubungkan os sakrum & koksigius
3. Ruang Panggul
– Pelvis major ( false pelvis )
– Pelvis minor ( true pelvis )
Pevis major terletak di atas linea terminalis yang di bawah
disebut pelvis minor

4. Pintu Panggul
– PAP= inlet dibatasi oleh linea terminalis ( linea innominata )
(suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea
innominata, dan pinggir atas simfisis pubis)
– RTP= kira-kira pada spina ischiadika ( midlet )
– PBP= dibatasi simfisis dan arkus pubis ( outlet )
5. Sumbu Panggul
– Garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang
panggul yang melengkung ke depan ( sumbu carus )

6. Bidang-Bidang
– Bidang hodge I promontorium, pinggir atas simpisis
– Bidang hodge II pinggir bawah simfisis
– Bidang hodge III spina ischiadika
– Bidang hodge IV ujung coccygeus
7. Ukuran Panggul
Alat pengukur ukuran panggul
• pita meter

• jangka panggul

• pelvimetri klinik denan periksa dalam

• pelvimetri rontgenologis
ukuran-ukuran luas panggul
• Distansia spinarum jarak antara kedua sias 24-26 cm
• Distansia cristarum jarak antara kedua crista iliaka kanan & kiri
28-30 cm
• Conjugata externa ( boudeloque ) 18-20 cm
• Lingkaran panggul 80-90 cm
• Conjugata diagonalis 12,5 cm
• Distansia tuberum 10,5 cm
ukuran-ukuran dalam panggul
• PAP
– Conjugata vera 10,5 – 11 cm
– Conjugata transversa 12-13 cm
– Conjugata obliqua 13 cm
– Conjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke
promontorium
Lanjutan…
• RTP
– Bidang terluas 13 x 12,5 cm
– Bidang sempit 11,5 x 11 cm
– Jarak antara spina ischiadika 11 cm
Lanjutan…
• PBP
– Ukuran anterior-posterior 10-11cm
– Ukuran melintang 10,5 cm
– Arcus pubis membentuk sudut 90 ˚
Lanjutan…
• jenis panggul
• ginekoid
• android
• antropoid
• platipeloid
Jalan lahir lunak berperan pada persalinan
adalah segmen bawah rahim (SBR )
BAGIAN LUNAK JALAN
LAHIR
Otot dasar panggul dibagi:
1. Bagian luar:
• M.Sfingter ani externus
• M. Bulbokavernosus
• M. Perinei transversus
superfisialis
Lanjutan…

2. Bagian tengah:

• M. Sfingter uretra

• M. Iliokoksigeus

• M. Iskiokoksigeus

• M. Perinei transversus profundus


Lanjutan…

3. Bagian dalam:

• Diagfragma pelvis, terutama M.


Levator ani
II. Power
adalah kekuatan yang mendorong janin keluar.
Kekuatan yang mendorong janin keluar dalam
persalinan adalah :

• His (kontraksi otot rahim) Dengan


Sifat :
– kontraksi simetris
– fundus dominan
– Relaksasi
• Kontraksi otot dinding perut
• Kontraksi diafragma pelvis /
kekuatan mengejan
• Ketegangan dan kontraksi
ligamentum rotundum
Kontraksi Uterus (HIS)
• His adalah erangkaian kontraksi rahim
yang teratur yang secara vertahap akan
mendrong janin elalui srviks (rahm bagian
bawah) dan vagina (jalan lahir) sehingga
janin keluar dari rahim ibu.

• Kontraksi menyebabkan serviks


membuka secara bertahap (mengalami
dilatasi), menipis dan tertarik sampai
hampir menyatu dengan rahim.
Penyebab Kontraksi
• Perubahan hormonal progresif yang
menyebabkan peningkatan ekstabilitas
otot-otot rahim.
• Peningkatan mekanik yang progresif.
His Yang baik dan ideal meliputi :
• Kontraksi simultan simetris diseluruh
uterus
• Kekuatan terbesar didaerah fundus
• Terdapat periode relaksasi diantara dua
periode kontraksi
• Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri
setiap sesudah his
• Serviks uteri yang banyak mengadung
kolagen dan kurang mengandung otot
korpus, kemudian terbuka secara pasif
dan mendatar. OUE dan OUI puan akan
terbuka.
HIS dikatakan sempurna, Bila :
• Kerja otot paling tinggi di fundus uteri
yang lapisan otot-ototnya paling ideal
• Bagian bawah uterus dan serviks yang
hanya mengandung sedikit otot dan
banyak kelenjar kolagen akan mudah
tertarik hingga menjadi tipis dan
membuka.
• Adanya koordinasi dan gelombang
kontraksi, kontraksi simetris dengan
dominasi di fundus uteri dan amplitude
sekitar 40 – 60 mmmHg delama 60- 90
detik.
Perubahan-Perubahan Akibat His :
• Pada uterus dan serviks
uterus teraba keras atau padat karena kontraksi.
Tekanan hidrostatis air ketubahn dan tekanan
intrauterin naik serta menyebabkan serviks
menjadi datar dan terbuka.
• Pada ibu
Rasa nyeri karena kontraksi rahim. juga ada
kenaikan nadi dan tekanan darah.
• Pada janin
pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-
plasenter kurang, maka timbul hipoksia janin.
DJJ melambat (bradikardi) dan kurang jelas
didengar karena adanya iskemia fisiologis.
Pembagian His dan sifat-sifatnya :

• His pendahuluan
• His pembukaan (kala I)
• His pengeluaran (kala II)
• His pengeluaran uti (kala III)
• His pengiring (kala IV)
Kalainan His :
• Baik tidaknya HIS dinilai dengan :
a. Kamajuan persalinan
b. Sifat His, Frekuensi, kekuatan dan
lamanya Hos
c. Besarnya caput succedaneum
III. Passenger (Isi kehamilan)
• Faktor passenger terdiri atas 3
komponen yaitu janin, air ketuban
dan plasenta.
• Janin
janin bergerak sepanjang jalan lahir
merupakan akibat interaksi bebrapa
faktor yaitu ikuran kepala janin,
presentasi, letak, sikap, dan posisi
janin.
A. Janin
Istilah yang dipakai untuk kedudukan janin
dalam rahim :

1. Letak ( situs )
Hubungan antara sumbu panjang janin
terhadap sumbu panjang ibu.

– letak membujur (longitudinal)  letak


fleksi (letak belakag kepala), letak
defleksi (letak puncak kepala, letak
dahi dan letak muka).
– letak lintang (transverse)
– Letak miring (oblique)
Lanjutan…
:
2. Sikap ( attitude = habitus )
hubungan bagian-bagian tubuh janin yang satu
dengan bagian tubuh yang lain yang sebagian
merupakan akibat pola pertumbuhan janin dan
sebagai akibat penyesuaian janin terhadap bentuk
rongga rahim.

3. Presentasi ( presentation )
Bagian pertama janin yang memasuki PAP.(Sefalik,
bokong, bahu).
Lanjutan….
• Sefalik :
– Puncak kepala (verteks)
– Sinsiput
– Kening
– Wajah
• Bokong :
– Bokong nyata
– Bokong penuh/komplet(Paha fleksi)
– Kaki yang membubung (1 atau
kkeduanya)
Lanjutan…
4. Posisi ( position )
Indikator arah bagian terbawah janin /titik yang dipilih
secara acak untuk setiap presentasi yang
dihubungkan dengan sisi kiri atau kanan panggul ibu.

5. Variasi
Adalah titik pada janin yang juga dipilih secara acak,
yang digunakan untuk menentukan posisi dalam
hubungannya dengan bagian anterior , lintang atau
posterior pelvis.
B. Air ketuban
• Saat persalinan air ketuban membuka serviks
dengan mendorong selaput janin ke dalam
osstium uteri, bagian selaput anak yang diatas
ostium uteri yang menonjol wktu his disebut
ketuban.
• Fungsi :
1. Untuk melindungi pertumbuhan dan
perkembangan janin :
2. Menjadi bantalan untuk melindungi janin terhdap
trauma dari luar
3. Menstabilkan perubahan suhu
4. Pertukaran cairan
5. Sarana utuk janin bergerak bebas
C. Plasenta
• Adalah bagian dari kehamilan yang
penting. Dimana plasenta memiliki
peranan berupa transport zat dari
ibu ke janin, penghasil hormon yang
berguna selama kehamilan.
IV. Psikis
• Perasaan positif berupa kelegaan
hati, seolah-olah pada saat itulah
benar-benar menjadi wanita sejati
dan muncul rasa bangga bisa
melahirkan atau memproduksi anak.
Perubahan psikis yang terjadi pada ibu
bersalin :
• Kecemasan dan Ketakutan
Menjelang persalinan banyak hal
mengkhawatirkan muncul dalam
pikiran ibu.
V. Penolong (Bidan)
• Peran penolong adalah memantau
dengan seksama dan memberikan
dukungan serta kenyamanan pada
ibu baik dari segi emosi atau
perasaan maupun fisik.
VI. Posisi (ibu)
• Posisi ibu mempengaruhi adaptasi
anatomi dan fisiologis persalinan.
• Merubah posisi membuat rasa letih
hilang, memberi rasa nyaman dan
memperbaiki sirkulasi.
• Posis terdiri dari :
a. Posis duduk/setengah duduk
b. Jongkok atau berdiri
c. Merangkak atau berbaring miring
kekiri
Mekanisme Persalinan Normal
• Gerakan utama dari mekanisme
persalinan :
1. Engagement
2. Penurunan kepala
3. Fleksi
4. Rotasi dalam (putaran paksi alam)
5. Ekstensi
6. Ekspulsi
7. Rotasi luar (putaran paksi luar)
1. Engagement
• Engangement merupakan peristiwa
ketika diameter biparietal melewati
pintu atas panggul dengan sutura
sagitalis melintang/oblik di dalam
jalan lahir dan sedikit fleksi.
• Engangement pada primigravida
terjadi pada bulan terakhir
kehamilan sedangkan pada
multigravida dapat terjadi pada awal
persalinan.
2.Penurunan Kepala
• Pada primigravida, masuknya kepala ke dalam
pintu atas panggul biasanya sudah terjadi pada
bulan terakhir dari kehamilan,tetapi pada
multigravida biasanya baru terjadi pada
permulaan persalinan.
• Masuknya kepala ke dalam PAP, biasanya
dengan suturu sagitalis melintang dan dengan
fleksi yang ringan. Masuknya kepala melewati
pintu atas panggul (PAP) dapat dalam keadaan
asinklitismus yaitu bila sutura sagialis terdapat di
tengah-tengah jalan lahir tepat di antara simfisis
dan promontorium.
3.Fleksi
• Pada awal persalinan,kepala bayi dalam keadaan fleksi
yang ringan. Dengan majunya kepala biasanya fleksi juga
bertambah. Pada pergerakan ini,dagu dibawa lebih dekat
ke arah dada janin sehingga ubun-ubun kecil lebih rendah
dari ubun-ubun besar. Hal ini disebabkan karena adanya
tahanan dari dinding serviks,dinding pelvis,dan lantai
pelvis dengan adanya fleksi, diameter suboccipito
bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito
frontalis (11 cm). Sampai di dasar panggul, biasanya
kepala janin berada dalam keadaan fleksi maksimal.
• Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa fleksi
bisa terjadi. Fleksi ini disebabkan karena anak di dorong
maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari
serviks,dinding panggul, atau dasar panggul. Akibat dari
keadaan ini terjadilah fleksi.
4.Rotasi Dalam (Putaran Paksi Dalam)

• Putaran paksi dalam adalah pemutaran dari


bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian
terendah dari bagian depan janin memutar ke
depan bawah simfisis. Pada presentasi belakang
kepala, bagian yang terendah ialah daerah
ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan
memutar kedepan ke arah simfisis. Rotasi dalam
penting untuk menyelesaikan persalinan karena
merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan
posisi kepala dengan bentuk jalan lahir
khususnya bidang tengah dan pintu bawah
panggul.
5.Ekstensi
• Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-
ubun kecil berada di bawah simfisis, maka terjadilah
ekstensi dari kepala janin. Hal ini di sebabkan karena
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke
depan dan ke atas sehingga kepala harus mengadakan
fleksi untuk melewatinya. Jika kepala yang fleksi penuh
pada waktu mencapai dasar panggul tidak melakukan
ekstensi,maka kepala akan tertekan pada perineum dan
dapat menebusnya.
• Suboksiput yang tertahan pada pinggir bawah simfisis
akan menjadi pusat pemutaran (hypomochlion), maka
lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum: ubub-
ubun besar,dahi,hidung,mulut,dan dagu bayi dengan
gerakan ekstensi.
6. Rotasi Luar (Putaran Paksi Luar)

• Kepala yang sudah lahir selanjutnya mengalami


restitusi yaitu kepala bayi memutar kembali
kearah punggung anak untuk menghilangkan
torsi pada leher yang terjadi karena putaran
paksi dalam. Bahu melintasi pintu dalam
keadaan miring. Di dalam rongga panggul, bahu
akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul
yang di laluinya sehingga di dasar panggul
setelah kepala bayi lahir,bahu mengalami
putarandalam di mana ukuran bahu (diameter
bisa kromial) menempatkan diri dalam diameter
anteroposterior dari pintu bawah panggul.
Bersamaan dengan itu kepala bayi juga
melanjutkan putaran hingga belakang kepala
berhadapan dengan tuber iskiadikum sepihak.
7.Ekspulsi
• Setelah putaran paksi luar,bahu depan sampai di bawah
simfisis dan menjadi hipomochlion untuk kelahiran bahu
belakang. Setelah kedua bahu bayi lahir,selanjutnya
seluruh badan bayi di lahirkan searah dengan sumbu jalan
lahir.
• Dengan kontraksi yang efektif, fleksi kepala yang
adekuat, dan janin dengan ukuran yang rata-rata,sebagian
besar oksiput yang posisinya posterior berputar cepat
segera setelah mencapai dasar panggul sehingga
persalinan tidak begitu bertambah panjang. Akan tetapi,
pada kira-kira 5-10% kasus, keadaan yang
menguntungkan ini tidak terjadi. Sebagai contoh kontraksi
yang buruk atau fleksi kepala yang salah atau keduanya,
rotasi mungkin tidak sempurna atau mungkin tidak terjadi
sama sekali, khususnya kalau janin besar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai