BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir, serta
Kasus kematian bayi yang dilaporkan pada tahun 2018 adalah sebesar
638 kasus dengan 90.913 kelahiran hidup. Sehingga dengan demikian jika
dihitung angka kematian bayi nya adalah 7 per 1.000 kelahiran hidup. Angka
Penduduk Tahun 2010, angka kematian ibu Provinsi Kalimantan Barat adalah
sebesar 240 per 100.000 Kelahiran Hidup, sedangkan untuk nasional sebesar
259 per 100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti bahwa angka kematian ibu di
2
signifikan, dimana dalam dua dasawarsa, pada tahun 2012 angka kematian
kasus kematian ibu. Sehingga jika dihitung angka kematian ibu maternal
dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 90.913, maka kematian ibu maternal
di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2018 adalah sebesar 95 per 100.000
Kematian Ibu Maternal yaitu di Kubu raya sebesar 158 per 100.000 kelahiran
hidup, dan yang terkecil ada di Kabupaten Kapuas Mempawah, yaitu sebesar
Barat, 2018)
didomisili oleh perdarahan 28%, dan sebab lain yaitu preeklamsi 24%, infeksi
11%, partus lama 5% dan kematian bayi karena asfiksia 40%, BBLR dan
premature 25% dan infeksi, dan lain-lain (35%). Sedangkan faktor tidak
langsung penyebab kematian ibu faktor ‘’4 Terlalu’’ dan ‘’3 Terlalu’’. Empat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kebidanan komprehensif pada Ny. E dan By. Ny. E mulai dari kehamilan,
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahi data dasar subjektif dan objektif pada Ny. E dan By.
Ny. E
Ny. E
D. Manfaat
memberikan pelayanan baik pelayanan ante natal care, bersalin, nifas, bayi
2.Bagi Pasien
E. Ruang Lingkup
1. Materi
berupa memantau involusi uteri, kelancaran asi dan kondisi ibu dan bayi.
Pada bayi dan neonatal dilakukan 3 kali kunjungan yang bertujuan untuk
2. Responden
3. Tempat Penelitian
4. Waktu Penelitian
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
penelitian tersebut.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kehamilan
a. Pengertian
hingga 14
12. Sungguh Kami telah mencipta manusia dari sari pati tanah
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Baik.
9
terjadi terutama pada pagi hari dan sering disebut morning sicknes.
Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi bila terlmpau
3) Payudara tegang
4) Sering Miksi
cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering
terjadi pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai
6) Pigmentasi Kulit
leher, dinding perut, pada payudara, dan sekitar pantat atau paha atas.
7) Varises
8) Perut Membesar
ke empat kehamilan.
12
sekitar 20 minggu.
(Walyani,2015)
terjadi pada ibu hamil. Perubahan fisiologis pada ibu hamil, yaitu:
1. Sistem reproduksi
a. Uterus
Tabel 2.1
Minggu
1 12 12
2 16 16
3 20 20
4 24 24
5 28 28
6 32 32
7 36 36
8 40 40
Sumber : Pantikawati, 2010
2) Berat. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi
retrofleksi
pelvis
darah, warna nya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda-
tanda chadwick.
b. Ovarium
2. Sistem Kardiovaskular
Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada
3. Sistem Urinaria
dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
15
4. Sistem Gastrointestinal
5. Sistem Metabolisme
tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu,
kebutuhan. Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg,
dari tubuh.
6. Sistem Muskuloskeletal
7. Kulit
8. Payudara
9. Sistem Endokrin
terjadi.
dengan berat badan sebelum hamil 51 kg dan tinggi badan 157 cm.
a. 19,8-26,6 : normal
b. <19,8 : underweight
c. 26,6-29,0 : overweight
d. 29,0 : obese
wanita hamil pada Trimester III sering disebut periode penantian dengan
membahayakan.
1) Perdarahan pervaginam
3) Penglihatan kabur
harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam (10 gerakan
dalam 12 jam).
2015).
aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah kesinggung
serta merasa menyulitkan. Disamping itu ibu merasa sedih akan berpisah
pada masa kehamilan sangat dibutuhkan bagi seorang wanita yang sedang
hamil, terutama dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali
hamil. Seorang wanita akan merasa tenang dan nyaman dengan adanya
mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu hamil atau pasca
berupa observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat
c) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
2. Persalinan
a. Pengertian
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Erawati, 2011).
janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir
jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Setyorini,
2013).
b. Tanda-Tanda Persalinan
1) Teori keregangan.
otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat menggangu
23
akibat otot rahim lebih sensitif terhadap oksitosin. Akibatnya otot rahim
tertentu.
4) Teori prostaglandin
terjadinya persalinan.
24
untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil
rahim, demijkian pula pada pleksus nervosus disekitar servik dan vagina,
2013).
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
kebidanan:
Sinistra
a) Panggul gynecoid
b) Panggul android
c) Panggul anthropoid
d) Panggul platypoid
26
2) Power (kekuatan)
dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim. His adalah
3) Passanger
passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala,
karena kepala janin mempunya ukuran yang paling besar 90% bayi
seperti letak muka ataupun letak dahi, kelainan kedudukan anak, seperti
4) Psyche (psikologi)
tidak memahami apa yang terjadi atau pada dirinya atau yang
e. Mekanisme Persalinan
berikut :
pintu atas panggul dapat juga dalam keadaan dimana sutura sagitalis
28
luas.
lengkung sakrum.
2) Penurunan kepala
3) Fleksi
29
tetapi kepala janin terhambat oleh servik, dinding panggul atau dasar
4) Rotasi Dalam.
letak fleksi
5) Ekstensi
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan
mendesak kejaringan perineum. Pada saat itu ada dua gaya yang
mempengaruhi yaitu :
mulut, dan dagu. Pada saat kepala sudah lahir seluruhnya, dagu
6) Rotasi Luar
menghadap salah satu paha ibu. Bila ubun-ubun kecil pada mulanya
disebelah kiri maka ubun-ubun kecil akan berputar kearah kiri, bila
7) Ekspulsi
f. Partograf.
pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta merupakan alat utama
1) Kegunaan Partograf :
lama.
2) Bagian-bagian Partograf
a) Kemajuan Persalinan:
kontraksi uterus
b) Kondisi janin:
kepala janin
c) Kondisi Ibu:
Tekanan Darah, Nadi dan Suhu badan, volume Urine, obat dan
cairan
bukan partograf. Karena partograf dipakai setelah ibu masuk fase aktif
yang meliputi:
a) Identifikasi ibu
selaput ketuban.
b) Kondisi Janin:
patrograf pada partograf dintara garis tebal angka 180 dan 100,
nilai normal sekitar 120 sampai dengan 160. Apabila ditemukan DJJ
J : jika ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih dan belum pecah
D : jika ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur dengan darah
diraba
dapat dipisahkan.
dipisahkan.
e) Kemajuan Persalinan
Dilatasi Servik pada kolom dan lajur kedua dari partograf adalah
untuk dirujuk.
Skala 0 sampai dengan 5 pada garis tepi sebelah kiri keatas, juga
waktu aktual saat pemeriksaan fase aktif dimulai, setiap kotak menunjuka
30 menit.
yang meliputi : nadi, tekanan darah, suhu tubuh, urine (volume, aceton,
g. Tahapan Persalinan
disebut juga kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan
mengedan, janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau disebut
kala urie, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV
36
dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut
1) Persalinan Kala I
darah (bloody show). Lendir yang bersemuh darah ini berasal dari
sampai pembukaan 10 cm. dalam fase aktif ini masih dibagi menjadi 3
fase lagi yaitu fase akselerasi, dimana dalam waktu 2 jam pembukaan 3
lebih kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan tersebut dapat
37
pada multigravida fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi menjadi
lebih pendek.
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses
multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang
lebih 2-3 menit sekali. Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala
janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakan
anus. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul sudah
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba
38
dindingnya.
4) Kala IV (observasi)
bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang
pernapasan
c) Kontraksi uterus
d) Terjadinya perdarahan
akan turun sebelum masuk persalinan dan akan naik bila terjadi
2) Perubahan metabolisme
Kenaikan ini dianggap normal asal tidak melebihi 0,5-1 CC. Suhu
badan yang naik sedikit merupakan keadaan yang wajar, namun bila
adanya dehidrasi.
4) Denyut jantung
40
5) Pernafasan
6) Perubahan renal
7) Perubahan gastrointestinal
dehidrasi.
8) Perubahan hematologis
adanya infeksi. Setelah itu turun lagi kembali keadaan semula. Gula
darah akan turun selama persalinan dan akan turun secara menyolok
pada persalinan yang mengalami penyulit atau persalinan lama, hal ini
9) Kontraksi uterus
uteri menjalar kebawah, fundus uteri bekerja kuat dan lama untuk
serviks men jadi lembek membuka. Kerja sama antara uterus bagian
dengan sifat otot yang tebal dan kontraktif. Pada bagian ini terdapat
bagian bawah antara ishmusdengan serviks, dengan sifat otot yang tipis
dan elastis, pada bagian ini banyak terdapat otot yang melingkar tidak
berlebihan, akan tampak sebagai garis atau batas yang menonjol diatas
kemaluan).
dilakukan
a. Pengertian
44
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
b. Ciri-ciri Normal
sempurna
12) Reflek moro sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperhatikan
13) Reflek sudah baik, apabila diletakkan sesuatu benda diatas telapak
14) Eliminasi baik, urin dan meconium akan keluar dalam 24 jam pertama,
Tabel 2.2
No Tanda 0 1 2
1. Appearance Biru, pucat Badan pucat,Semuanya
tungkai biru muda merah
2. Pulse Tidak teraba <100 >100
3. Grimace Tidak ada Lambat Menangis
kuat
4. Activity Lemas/lumpuh Gerakan Aktif/fleksi
sedikit/fleksi reaksi
tungkai melawan
5. Respiratory Tidak ada Lambat, Baik,
teratur menangis
kuat1
Sumber: kriebs jan. M buku saku asuhan kebidanan varney. 2010
Interpretasi : nilai 1-3 asfiksia berat, nilai 4-6 asfiksia sedang, nilai
7-10 asfiksia ringan. Hasil nilai APGAR skor dinilai setiap variable dinilai
Purwoastuti, 2015)
46
Masa yang paling kritis pada bayi baru lahir adalah ketika
yang naik), duktus arteriosus akan beroblitasi, ini terjadi pada hari
(d) Metabolisme
dan kadar natrium relative lebih besar dari kalium karena ruangan
Purwoastuti,2015)
sudah berbentuk dan berwarna biasa. Bayi sudah ada reflek hisap
dan menelan, sehingga pada bayi baru lahir sudah bias minum ASI
(Indayani, 2013)
(g) Hati
glikogen. (Indrayani,2013)
perilaku
(Saleha,2012)
merupakan bagian esensial dari asuhan pada bari baru lahir seperti
jaga bayi tetap hangat, hisap lendir dari mulut dan hidung bayi,
B 0,5 ml intramuskukar.
c. Kunjungan Neonatal
lahir
d.Imunisasi
1) Pengertian imunisasi
2) Jenis-jenis imunisasi
a) Imunisasi aktif
b) Imunisasi pasif
pada bayi baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis
Tabel 2.3
Keterangan Imunisasi
hari.
Polio-0 Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama
1 bulan Hepatitis B-2 HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval HB-
T)
Hib-1 Hib-1 diberikan pada umur 2 bulan dengan
1
4 bulan DPT-2 DPT-2 (DTwp atau Dtap) dapat diberikan secara
(PRP-T)
Hib-2 Hib-2 dapat diberikan terpisah atau
4. Nifas
a. Pengertian
yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6 minggu
a) Uterus
hanya 3-4 cm, dan ada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan bekas luka
konstipasi.
yang cukup.
kencing masih tinggal urin residual. Sisa urin ini dan trauma pada
terdiri dari peritonium, kulit. Tempat ini menonjol kalau berdiri atau
5) Perubahan Endokrin.
a) Hormon Plasenta
b) Hormon Pituitary
anovulasi.
a) Tekanan Darah
b) Suhu
c) Nadi
d) Pernapasan
8) Perubahan Hematologi
9) Laktasi
kedalam, leprae. Faktor lain jika ada kelainan dari bayinya sendiri
sangat erat kaitannya dengan produksi air susu ibu yang sangat
2) Ambulasi
jam (ibu boleh miring kekiri dan kekanan untuk mencegah terjadinya
3) Eliminasi
61
kali melahirkan akan terasa pedih bila BAK. Keadaan ini kemungkinan
diusahakan agar ibu dapat buang air kecil. Pengeluaran cairan lebih
obat-obatan.
4) Personal hygiene
a) Puting susu
b) Lokhea
Lokhea adalah cairan yang keluar dari vagina pada masa nifas
yang tidak lain adalah sekret dari rahim terutama luka plasenta. Pada 2
hari pertama, lokhea berupa darah disebut lokia rubra. Setelah 3-7
serosa, dan pada hari ke-10 menjadi cairan putih yang disebut lokhea
62
alba. Lokhea yang berbau amis dan yang berbau busuk menandakan
adanya infeksi.
5) Perineum
BAB/BAK.
6) Istirahat
7) Latihan/senam nifas
otot-otot punggung, otot panggul, dan otot perut. Pada saat hamil, otot
perut dan sekitar rahim, serta vagina telah teregang dan melemah.
1) Puerperium dini
2) Pueperium intermedikal
3) Remot puerperium
Waktu yang diperlukan unutk pulih dan sehat sempurna terutama bila
e. Kunjungan
64
sedikit 4 kali kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir serta untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani
perdarahan berlanjut.
uteri.
bau.
abnormal.
tanda-tanda penyulit
65
e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali
pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
bagian rahim.
alami.
2011).
hubungan antara orang tua dan bayi dengan memberikan dukungan. Atas
dasar tersebut perlu dilakukan suatu pendekatan antara ibu dan keluarga dan
berikut :
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayi.
66
bayi sehat.
5 . Keluarga Berencana
a. Pengertian
melawan dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang
pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma tersebut (Dewi
dan Sunarsi,2011)
b. Tujuan Program KB
meliputi :
(2) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada ibu
c. pencegahan infeksi
(3) Persalinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan
a) Umur
b) Pekerjaan
c) Keluhan Utama
(3) Keluhan utama pada kala III : ibu mengatakan lelah dan
(4) Keluhan utama pada kala IV : ibu merasa lelah dan senang atas
kelahiran bayinya
d) Riwayat Obstetri
(MufdLilah,2009)
(2) Istirahat : tanyakan pola, lama, dan gangguan tidur pada siang
2) Data Objektif
sebagai berikut :
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
c) Pengukuran Antropometri
gizi apabila ibu hamil dengan lingkar lengan kiri atas kurang dari 23,5
cm (Mufdlilah,2009)
d) Tanda-tanda vital
(1) Tekanan darah : tekanan darah normal adalah tidak lebih dari
(2) Nadi : untuk mengetahui nadi pasien hitung dalam semenit. Batas
(a) Kepala
Ibu hamil dengan anemia, salah satu tanda dan gejala nya
atau pecah-pecah)
(c) Dada
(d) Abdomen
Inspeksi : besar dan bentuk perut, adanya linea nigra dan alba,
Palpasi :
panggul
benar terhadap data dasar. Selain itu, sudah terpikirkan perencanaan yang
Presentasi Kepala
75
kepala bayi
Potensial/Diagnosa Potensial
Pada langkah ini melakukan identifikasi tindakan segera oleh bidan atau
terbaru, serta validasi dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan
terlampir di partograf
d) Mengatasi cemas
b) Atur posisi (ibu dianjurkan posisi miring ke kiri agar suplay oksigen
dari ibu kejanin lancar dan penurunan kepala janin lebih cepat)
yang cukup)
f) Lahirkan plasenta
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan
(Sulistyawati,2010)
(Sulistyawati,2010)
IBU HAMIL
Fisiologi Patologi
PERSALINAN
Fisiologis Patologis
Rujuk
Pemantauan kemajuan persalinan
kala I-IV dengan partograf
Fisiologis
KB
Patologis K1 (6-8 Jam)
K2 (6 hari Post Partum)
KN I (umur 6-48 jam) K3 (2 minggu Post
KN II (umur ke 3-7 hari) Rujuk Partum) Penundaan KB
KN III (umur ke 8-28 hari)
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
hubungan antarvariabel, tidak ada variable bebas dan terikat, bersifat umum
yang membutuhkan jawaban dimana, kapan, berapa banyak, siapa dan analisis
kebidanan masa nifas dan asuhan bayi baru lahir pada Ny. E dan By. Ny. E di
Ny. E dan By. Ny. E adapun waktu dan tempat penelitian dilakukan pada :
Tabel 3.1
.
1. 16 Juli 2019 Rumah Pasien Surat persetujuan menjadi
kehamilan 33 minggu )
3. 08 Oktober 2019 BPM Nurhasanah Kunjungan pemeriksaan
kehamilan 40 minggu)
4. 25 Oktober 2019 BPM Eqka Pertolongan persalinan dan
Hartikasih
7. 30 Oktober 2019 Rumah Ny. E Kunjungan nifas ke-2 (5
Hartikasih
10. 30 Oktober 2019 Rumah Ny. E Kunjungan neonatus ke-2
11. 26 November 2019 Rumah Ny. E Kunjungan neonatus ke-3
12. 28 November 2019 BPM Eqka Imunisasi BCG dan Polio I
Hartikasih
13. 30 Desember 2019 BPM Eqka Imunisasi DPT-HB-Hib I
C. Subjek Penelitian
persalinan normal.
81
D. Jenis Data
1. Data primer disebut juga data tangan pertama. Data primer diperoleh
2. Data sekunder disebut juga data tangan kedua. Data sekunder adalah
data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh dari
a. Wawancara
kebidanan. Pada kasus ini wawancara atau Tanya jawab dilakukan pada
b. Observasi
kebidanan.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
mulai dari kepala, leher, dada dan axilla, abdomen, genetalia, anus,
head to toe.
2) Palpasi
ekstremitas.
3) Perkusi
4) Auskultasi
jantung
d. Data Penunjang
84
F. Etika Penelitian
etik penelitian disuatu institusi bahwa penelitian yang akan dilakukan ini tidak
diajukan oleh penelitian yang akan dilakukan akan mencakup tindakan invasif
pada tubuh manusia. Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara
penelitian dilakukan pada ibu hamil, maka harus dijamin bahwa tindakan
85
janin.
3. Bertindak adil
responden yang diberi perlakuan penyuluhan dan ada yang tidak diberi
leaflet, selanjutnya responden ada yang diberi penyuluhan dan ada yang
penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
pertama tanggal 19 Agustus 2019, dan Kunjungan K-4 kedua pada tanggal 08
Oktober 2019. Persalinan Ny. E pada tanggal 25 Oktober 2019 di PMB Eqka
nifas dan bayi baru lahir dilakukan hari ke-1 sampai hari ke-40. Dengan
dilakukan 3 kali kunjungan nifas dan 3 kali kunjungan bayi baru lahir.
1. Identitas
2. Kehamilan
Tabel 4.1
Haid : Teratur
Riwayat KB :
Riwayat kesehatan :
a. Penyakit jantung : -
b. Hipertensi : -
c. Diabetes Mellitus : -
d. penyakit ginjal : -
e. Anemia : -
f. Thalasemia : -
g. Hepatitis : -
h. Epilepsi : -
i. Tuberculosis : -
j. Asma : -
k. Penyakit tiroid : -
l. HIV : -
m. IMS : -
n. Alergi obat/makanan : -
o. Trauma kecelakaan : -
O 1. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Antropometri
89
- BB sebelum hamil : 55 kg
- BB sekarang : 68,6 kg
- TB : 155 cm
- LILA : 29 cm
- IMT : 20,8
3. Pemeriksaan TTV
- TD : 100/70 mmHg
- Nadi : 80 x/m
- S : 36,4°C
- RR : 20 x/m
4. Pemeriksaan Fisik
putih
- Leopold IV : Convergen
90
diberikan.
Tabel 4.2
Kunjungan Ulang
K-II
08 Oktober2019
Di PMB Nurhasanah
O 1. Pemeriksaan TTV
- TD : 117/73 mmHg
- BB : 71 Kg
92
2. Pemeriksaan Fisik
putih
operasi
- Leopold IV : Divergen
Pemeriksaan penunjang
Hb : 11,9 gr%
A GII P0 AI Hamil 40 minggu, Janin tunggal
mengerti)
diberikan)
persalinan, seperti :
keseluruh pinggang
habis.
3. Persalinan
Tabel 4.3
05.40 wib
08 Oktober 2019
Haid : Teratur
95
Siklus: 28 hari
Banyaknya : Biasa
01.37 WIB
Darah lendir : -
a. BB : 68 Kg
b. TB : 155 cm
c. KU : Baik
d. Kesadaran : Composmentis
e. TD : 120/80 mmHg
f. N : 80x/m
g. Rr : 20 x/m
h. S : 36° C
i. Hati/Limfe : Normal
j. Gizi : Baik
k. Edema : -
m. Varices : -
n. Jantung : Normal
o. Paru-paru : Normal
p. Laboratorium : -
2. Status Obstetri :
a. Pemeriksaan luar
dilentingkan (Kepala).
6) His : 3x10’x30-35’’
b. Pemeriksaan Dalam
1) Konsistensi : Lunak
2) Posisi :Middle
3) Pendataran : 70%
4) Pembukaan : 7 cm
5) Ketuban : (+)
6) Terbawah : Kepala
7) Penurunan : H III
8) Petunjuk : UUK
A GII P0 AI Hamil 42 minggu inpartu kala I fase
ibu mengerti
ibu berkurang.
97
air putih.
- Kesadaran : Composmentis
vulva membuka
A GII P0 AI Hamil 42 minggu inpartu kala II, Janin
ketuban jernih ± 50 cc
dapat melakukannya.
alergi
perdarahan ± 250 cc
derajat II
Kala IV Catatan Perkembangan
- Kesadaran : Composmentis
36,4° C
derajat 2
P 1. Bidan melakukan heating jelujur pada rupture
perineum
punggung bayinya.
LAPORAN PERSALINAN
09.14 WIB partus lahir spontan, anak perempuan hidup, menangis spontan.
3) Keadaan Bayi :
Berat badan : 3400 gram, Panjang badan : 51 cm, Jenis kelamin : Perempuan
NILAI APGAR
kuat
Lemah Fleks sedikit Gerak Tonus otot 2 2 2
aktif
Tidak ada Meringis Menangis Peka rangsang 2 2 2
Biru/putih Merah jambu Merah Warna kulit 2 2 2
4. Nifas
Tabel 4.4
b. TD : 110/80 mmHg
c. N : 80 x/m
d. R : 20 x/m
e. S : 36°C
2. Pemeriksaan fisik
102
lancar
(Ibu mengerti)
(Ibu mengerti)
mengerti)
103
melakukannya )
menyusui
mengurus bayi
O 1. Pemeriksaan umum
TD : 100/60 mmHg
N : 82 x/m
R : 20 x/m
S : 36,4°C
2. Pemeriksaan fisik
kontraksi baik
mengerti)
26 November 2019 S Ibu mengatakan nyeri bekas jahitan di jalan lahir
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/m
R : 20 x/m
S : 36,2°C
2. Pemeriksaan fisik
uterus keras
ASI nya)
Tabel 4.5
cukup
2. Data fungsional
1. Pemeriksaan umum:
a. Nadi : 135x/m
b. Respirasi : 52x/m
c. Suhu : 36,5°C
3. Pemeriksaan antropometri :
a. PB : 51 cm
b. BB : 3400 gram
c. LK : 32 cm
d. LD : 33 cm
e. LL : 12 cm
4. Pemeriksaan fisik :
stridor
k. Anus : (+)
dan polidaktili
basah
tiap 4 jam
sesering mungkin
b. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,8°C
RR : 49 x/m
BB : 3600 gram
PB : 51 cm
A Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur 5
hari
P 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa
yaitu :
- Kejang
- Sesak nafas
- Bayi merintih
mungkin
KN-3 sehat
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 135x/m
Suhu : 36,5°C
RR : 40x/m
PB : 55 cm
BB : 4400 gram
31 hari
P 1. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan dan
6. Imunisasi
Tabel 4.6
Eqka Hartikasih
sehat
O Data di dapatkan dalam buku KIA, yaitu :
- BB : 3400 gram
- PB : 51 cm
- Suhu : 36,5°C
- Nadi : 135x/m
- RR : 52 x/m
A Neonatus cukup bulan usia 6 jam pro imunisasi Hb 0
P 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan, ibu menanggapi
hasil pemeriksaan
diberikan
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,9°C
Oktober 2019
A Bayi Ny. E usia 1 bulan 3 hari dengan imunisasi BCG
dan Polio I
P 1. Bidan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu,
ibu mengerti
datang
30 Desember 2019 S - Ibu mengatakan bayinya sehat
Hartikasih
O Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,8°C
A Bayi Ny. E usia 2 bulan 5 hari dengan imunisasi DPT-
113
ibu mengerti
Polio 3
11 Februari 2020 S - Ibu mengatakan bayinya sehat
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7°C
A By. Ny. E usia 3 bulan 17 hari dengan imunisasi
ditentukan.
terarah/tak terkendali.
2 Pada waktu bayi telentang Sosialisasi dan ˅
(ngoceh), di samping
menangis ?
4 Pada waktu bayi telentang, Gerak halus ˅
kanan/kiri ke tengah ?
5 Pada waktu bayi telentang, Gerak halus ˅
kepada anda ?
7 Pada waktu bayi telungkup di Gerak kasar ˅
45° ?
9 Pada waktu bayi telungkup di Gerak kasar ˅
alas yang datar, apakah ia
dapat mengangkat kepalanya
dengan tegak ?
10 Apakah bayi suka tertawa Bicara dan ˅
keras walau tidak digelitik
Bahasa
atau diraba-raba ?
Nilai jawaban ya
7. Keluarga Berencana
Tabel 4.7
Di Rumah Pasien Ibu mengatakan setiap bulan selalu haid dan teratur
kepada bayinya
O KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 84 x.m
R : 20 x/m
117
B. Pembahasan
1. Kehamilan
Tabel 4.8
Pada Ny. E usia 26 tahun, usia ini termasuk usia terbaik untuk
bahwa usia kehamilan yang aman pada ibu adalah usia antara 20 sampai
rawan bagi kehamilan. Tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.
2. Persalinan
Kala I
118
Tabel 4.9
2019 pukul 05.40 WIB, ibu datang ke yaitu terjadi nya HIS atau
persalinan (Manuaba,2015).
Data subjektif Hari pertama haid terakhir ibu pada Teori Setyorini, (2013) yang
Berdasarkan data diatas tidak ada kesenjangan antara teori dan temuan,
menurut Marmi, (2013) yaitu terjadinya HIS atau biasanya terjadinya mules pada
Berdasarkan data diatas ini sesuai dengan teori Setyorini, (2013) yang menyatakan
bahwa persalinan partus matures atau aterm yaitu pengeluaran buah kehamilan
Tabel 4.10
TFU 28 cm, DJJ 136 x/m (teratur), Leopold berlangsung 10-12 jam.
observasi dari fase aktif sampai pembukaan lengkap. Hal ini sesuai dengan teori
menurut Marmi, (2013) yaitu pada primigravida, kala I berlangsung 10-12 jam.
Hal ini dikarenakan his ibu yang adekuat sehingga lama kala I pada Ny. E 3 jam.
1. Analisa Data
ditegakkan dari kasus tersebut GII P0 AI Hamil 42 minggu inpartu kala I fase
2. Plan Of Action
diberikan dalam bentuk asuhan pada GII P0 AI Hamil 42 minggu inpartu kala I
fase aktif adalah sesuai dengan asuhan sayang ibu selama persalinan menurut
posisi ibu senyaman mungkin, anjurkan ibu untuk miring ke kiri, mengajarkann
ibu teknik bernafas yang benar untuk mengurangi rasa sakit dan mengajarkan
meneran.
Kala II
Tabel 4.11
121
Dalam pengumpulan data subjektif di kala II juga tidak memiliki hambatan, pukul
09.00 ibu mengatakan mulas semakin sering dan kuat ada rasa ingin meneran. Hal
tersebut sesuai dengan teori Sumarrah dkk, (2009) mengenai tanda-tanda Kala II
yaitu HIS yang semakin kuat dengan interval 2-3 menit sekali dengan duras9 50-
Tabel 4.12
: 136 x/menit, teratur, HIS : 4 x 10 menit nyeri his yang sangat hebat,
selama 40-45 detik, tampak perineum ada rasa ingin meneran, ada
menonjol, ada tekanan pada anus, dan dorongan ingin meneran, ada
Dari data diatas tidak ada kesenjangan antara teori dan temuan Sumarrah dkk,
(2009) bahwa ini merupakan tanda-tanda persalinan seperti nyeri his yang sangat
hebat, ada rasa ingin meneran, ada dorongan ingin meneran, ada tekanan pada
1. Analisa Data
dari kasus tersebut adalah GII P0 AI Hamil 42 minggu inpartu kala II, Janin
2. Plan Of Action
diberikan dalam bentuk asuhan pada Ny. E GII P0 AI dalam Kala II persalinan
Kala III
Tabel 4.13
plasenta. 30 menit.
Data diatas sesuai dengan teori Sumarrah dkk, (2009) yaitu tanda-tanda pelepasan
plasenta yaitu tampak tali pusat memanjang, uterus membulat, TFU tepat pusat
dan adanya semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir. Kala III dimulai segera
setelah bayi baru lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari
30 menit.
1. Asessment
Berdasarkan data subjektif dan objektif, dignosa yang bisa ditegakkan dari
2. Plan Of Action
Kala III pertama melakukan injeksi oksitosin 1 amp via IM pada 1/3 paha atas
terkendali (plasenta lahir spontan pukul 09.20 WIB), melakukan masase uterus.
Hal ini sejalan dengan teori Sumarrah dkk, (2009) yang menyatakan bahwa
manajemen aktif Kala III terdiri dari tiga langkah utama yaitu pemberian
suntikan oksitosin dalam satu menit pertama setelah bayi lahir, melakukan
Kala IV
Tabel 4.14
Hasil pemeriksaan pada ibu normal tidak ada kesenjangan antara teori dan
temuan menurut Sumarrah dkk, (2009), darah yang keluar selama perdarahan
disebabkan oleh luka pada saat pelepasan plasenta dan robekan pada serviks dan
perineum. Perdarahan dianggap masih normal jika jumlah nya tidak melebihi 400-
500 cc.
1. Analisa Data
125
perineum derajat II
2. Plan Of Action
adalah sesuai dengan teori yang ada. Disini ibu dilakukan penjahitan oleh bidan
Tinggi Fundus Uteri, Kontraksi Uterus, kandung kemih, serta perdarahan yang
keluar dari jalan lahir. Hal ini sesuai dengan teori Sumarrah dkk, (2009).
Tabel 4.15
lahir secara spontan. Lahir bayi perempuan dengan berat badan 3400
gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala 32 cm, lingkar dada 33 cm dan
lingkar lengan 12 cm. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram
sampai dengan 4000 gram (Rochmah dkk, 2012). Pada kasus ini tidak ada
4. Nifas
Tabel 4.16
kali.
127
teori dan temuan, hal ini sesuai dengan teori Dewi, (2011) dilakukan pemeriksaat
dan deteksi dini terhadap penyulit-penyulit masa nifas guna mendapat pelayanan
Tabel 4.17
kemungkinan kembalinya
fase kesuburan.
(2011) KB adalah
menghindari terjadinya
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat tidak ada kesenjangan antara teori dengan
kelahiran anak, menjarangkan anak atau membatasi jumlah anak yang diinginkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan mengumpulkan semua data menurut lembar format yang telah tersedia
3. Analisis telah ditegakkan berdasarkan data dasar yang didapat pada langkah
pertama mulai dari asuhan kebidanan pada ibu hamil, asuhan kebidanan pada
ibu bersalin, asuhan kebidanan nifas, asuhan kebidanan bayi baru lahir, asuhan
4. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru
lahir, imunisasi tidak ada masalah karena telah dilakukan perencanaan yang
pada Ny. E dan By. Ny. E terdapat kesenjangan antara teori dengan data yang
ada.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
dan asuhan kebidanan yang telah dimiliki. Secara terus menerus mengikuti
bidan yang bekerja dibagian pelayanan yang setiap hari berhadapan dengan
pasien.
kepada pasien dan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang telah ada.
3. Bagi Institusi
dalam proses kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas, terutama pihak
bidang kebidanan.
131
DAFTAR PUSTAKA
Dewi dan Sunarsi, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Erawati, A.D. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta :
EGC
Irianti. Dkk. 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Bandung : Trans Info
Medika.
132
Rahayu, dkk. 2012. Buku Ajar Masa Nifas Dan Menyusui. Jakarta : Mitra
Wacana Medika
Rochmah, dkk. 2012. Panduan Belajar Asuhan Bayi, Neonatus, Balita. Jakarta :
EGC
Saleha. S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Sumarrah, dkk. 2009. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya
Wahyuni. S. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita: Penuntun Belajar Praktik
Klinik. Jakarta: EGC
Kunjungan Nifas
138