Anda di halaman 1dari 9

FORMAT TELAAH JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS

DALAM PEMERIKSAAN ANC


Stase Keperawatan Maternitas

Oleh :

Heni Wulandari, S.Kep

NIM 121080072

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN

TAHUN 2021/2022
FORMAT TELAAH JURNAL

A. Abstraksi

Pelayanan antenatal care adalah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh


tenaga kesehatan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan. Asuhan antenatal mengalami perubahan besar pada abad ke
20 dengan kemajuan pesat dalam perbaikan kesehatan wanita dan bayi baru lahir.
Beberapa kemajuan yang paling menonjol adalah kemajuan dalam teknik pemeriksaan
janin (Sullivan, Kean dan Cryer, 2009).Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh
sejumlah ibu hamil di Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang
ditetapkan. Hal ini cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan
pembinaan pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh,
termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting untuk segera
ditangani (Depkes RI, 2010).

B. Deskripsi Singkat

Profil kesehatan Sumatera Barat mencatat kunjungan pemeriksaan antenatal care


pada tahun 2016 sebesar 85%, sedangkan target pencapaiannya adalah 90%. Dari
beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten yang paling
sedikit pencapaian pemeriksaan antenatal care sesuai program pemerintah adalah
Kabupaten Padang Pariaman (58%) (Dinkes Sumbar, 2016). Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman memiliki 25
Puskesmas yang melayani kunjungan pemeriksaan antenatal care. Dari 25 Puskesmas
tersebut, Puskesmas Lubuk Alung tercatat sebagai Puskesmas yang paling rendah
angka kunjungan pemeriksaan antenatal care secara teratur (minimal 4 kali kunjungan
pemeriksaan antenatal care) yaitu hanya 76% (Dinkes Kabupaten Padang Pariaman,
2016).

C. Analisis PICOT

1. Populasi
Populasi sebanyak 168 dengan jumlah sampel 51 responden dengan tehnik
pengambilan sampel accidental sampling, dengan kriteria sampelnya yaitu ibu hamil

2. I = Intervensi

Pemberian angket atau kuisioner meruoakan salah satu cara mengetagui faktor
yang mempengaruhi kunjungan ibu hamil yaitu kebijakan program pelayanan antenatal
care menetapkan frekuensi kunjungan antenatal care sebaiknya minimal 4 (empat) kali
selama kehamilan dengan ketentuan minimal satu kali pada trisemester pertama (K1) hingga usia
kehamilan 14 minggu, minimal satu kali pada trisemester kedua (K2), > 14 – 28 minggu dan
minimal dua kali pada trisemester ketiga (K3 dan K4) > 28-36 minggu serta setelah 36 minggu
sampai lahir (Depkes RI, 2009).

3. Comparation
a. Isi jurnal :
pada penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan, pendidikan dan dukungan
suami ibu hamil masih rendah, sehingga ibu hamil tidak teratur dalam melakukan
kunjungan pemeriksaan ante natal care.
b. jurnal pembanding
pada penelitian ini menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan, sikap, dukungan petugas kesehatan dan dukungan keluarga dengan
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di puskesmas kota
Kutacane Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara. Pengetahuan
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan ibu hamil dalam
pemeriksaan ANC.

4. O = Outcome
Hasil penelitian didapati ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan ante natal care di Puskesmas Lubuk
Alung dengan pvalue = 0,019 (p <0,05). Ada hubungan yang bermakna antara
pendidikan ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan ante natal care di
puskesmas Lubuk Alung dengan pvalue = 0,003 (p <0,05). Ada hubungan yang
bermakna antara dukungan suami dengan kunjungan pemeriksaan ante natal care
di puskesmas Lubuk Alung dengan pvalue = 0,038 (p <0,05).
Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, pendidikan dan dukungan
suami pada ibu hamil masih rendah, sehingga ibu hamil tidak teratur dalam
melakukan kunjungan pemeriksaan ante natal care. Kepada pihak puskesmas
Lubuk Alung diharapkan selalu mengingatkan ibu yang berkunjung untuk
melakukan kunjungan rutin minimal 4 kali selama kehamilan.

5. T = Time
Penelitian tahun 2017, publish 1 Februari 2018

No Item Ringkasa Jurnal Analisis

1 Abstrak Pemanfaatan pelayanan antenatal care - Apakah abstrak


oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia
belum sepenuhnya sesuai dengan sudah menjelaskan hal
pedoman yang ditetapkan. Hal ini yang melatarbelakangi
cenderung menyulitkan tenaga penelitian, metode, hasil dan
kesehatan dalam melakukan
pembinaan pemeliharaan kesehatan kesimpulan
ibu hamil secara teratur dan
menyeluruh, termasuk deteksi dini Ya sudah bstrak sudah
terhadap faktor resiko kehamilan yang
penting untuk segera ditangani melatarbelakangi penelitian
(Depkes RI, 2010). Setiap wanita
hamil menghadapi resiko komplikasi
yang bisa mengancam jiwanya. Oleh
karena itu, setiap wanita hamil
memerlukan sedikitnya empat kali
kunjungan selama periode antenatal
(Prawirohardjo, 2009). Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan, pendidikan
dan dukungan suami dengan
kunjungan pemeriksaan antenatal care
di Puskesmas Lubuk Alung tahun
2017. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional, uji
statistik yang digunakan adalah chi-
square. Populasi sebanyak 168 dengan
jumlah sampel 51 responden dengan
tehnik pengambilan sampel accidental
sampling, dengan kriteria sampelnya
Ibu hamil trimester III yang
berkunjung ke Puskesmas Lubuk
Alung. Hasil penelitian didapati ada
hubungan yang bermakna antara
pengetahuan ibu hamil dengan
kunjungan pemeriksaan antenatal care
di Puskesmas Lubuk Alung dengan p-
value = 0,019 (p <0,05), ada hubungan
yang bermakna antara pendidikan ibu
hamil dengan kunjungan pemeriksaan
antenatal care di Puskesmas Lubuk
Alung dengan p- value = 0,003 (p
<0,05) dan ada hubungan yang
bermakna antara dukungan suami
dengan kunjungan pemeriksaan
antenatal care di Puskesmas Lubuk
Alung dengan p- value = 0,038 (p
<0,05). Penelitian ini menunjukan
bahwa pengetahuan, pendidikan dan
dukungan suami Ibu hamil masih
rendah, sehingga Ibu hamil tidak
teratur dalam melakukan kunjungan
pemerikasaan ante nalal care. kepada
pihak Puskesmas Lubuk Alung
diharapkan selalu mengingatkan ibu
yang berkunjung untuk melakukan
kunjungan rutin minimal 4 (empat)
kali selama ibu tersebut hamil.

2 Latar Belakang Pelayanan antenatal care adalah - Apakah data yang


pelayanan kesehatan yang disajikan dalam latar belakang
dilaksanakan oleh tenaga
akurat dan relevan dengan
kesehatan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai masalah penelitian ; penyajian latar
standar pelayanan belakang sudah akurat data terdapat
antenatalyang ditetapkan. Asuhan sumber dari Dipkes dan Dinkes
antenatal mengalami perubahan
besar pada abad ke 20 dengan - Apakah masalah
kemajuan pesat dalam perbaikan
penelitian cukup jelas dirumuskan ;
kesehatan wanita dan bayi baru
lahir. Beberapa kemajuan yang sangat jelas
paling menonjol adalah kemajuan
dalam teknik pemeriksaan janin
(Sullivan, Kean dan Cryer, 2009). - Apakah masalah
Pemanfaatan pelayanan
penelitian aktual dan penting untuk
antenatal care oleh sejumlah ibu
hamil di Indonesia belum diteliti : actual dan sangat penting
sepenuhnya sesuai dengan untuk diteliti, karena kesehatan pada
pedoman yang ditetapkan. Hal ini inbu hamil itu sangat penting untuk
cenderung menyulitkan dilakukan pemeriksaan kehmilan
tenaga kesehatan dalam rutin
melakukan pembinaan
pemeliharaan kesehatan ibu
hamil secara teratur dan - Apakah menantang:
menyeluruh, termasuk deteksi
dini terhadap faktor resiko
kehamilan yang penting untuk Ya menantang
segera ditangani (Depkes RI,
2010).
Profil kesehatan Sumatera
Barat mencatat kunjungan
pemeriksaan antenatal care pada
tahun 2016 sebesar 85%,
sedangkan target pencapaiannya
adalah 90%. Dari beberapa
kabupaten yang ada di Provinsi
Sumatera Barat, Kabupaten yang
paling sedikit pencapaian
pemeriksaan antenatal care sesuai
program pemerintah adalah
Kabupaten Padang Pariaman
(58%) (Dinkes Sumbar, 2016).
Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Padang
Pariaman, Kabupaten Padang
Pariaman memiliki 25 Puskesmas
yang melayani kunjungan
pemeriksaan antenatal care. Dari
25 Puskesmas tersebut,
Puskesmas Lubuk Alung tercatat
sebagai Puskesmas yang paling
rendah angka kunjungan
pemeriksaan antenatal care secara
teratur (minimal 4 kali kunjungan
pemeriksaan antenatal care) yaitu
hanya 76% (Dinkes Kabupaten
Padang Pariaman, 2016).

3 Metodeologi Penelitian ini merupakan penelitian - Apakah metode yang


korelasi dengan jenis kuantitatif, desain digunakan sesuai dengan masalah
atau pendekatan yang digunakan adalah penelitian : metode yang digunakan
sudah sesuai
cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil
trimester III yang berkunjung ke - Apakah
Puskesmas Lubuk Alung. teknik instrumen atau perlakuan yang
pengambilan sampel adalah Accidental digunakan sesuai : sudah sesuai
Sampling. Dalam pengambilan sampel
- Apakah
menggunakan rumus Supadi yang
sampelnya memadahi/mewakili :
berjumlah 51 orang. cukup meawakili

- Apakah analisis
data yang digunakan sesuai :
sudah sesuai
4 Hasil Hasil penelitian didapati ada hubungan - Apakah hasil disajikan
yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan menarik dan mudah
hamil dengan kunjungan pemeriksaan dipahami : ya sangat menarik dan
antenatal care di Puskesmas Lubuk Alung mudah dipahami
dengan p- value = 0,019 (p <0,05), ada
hubungan yang bermakna antara
pendidikan ibu hamil dengan kunjungan
pemeriksaan antenatal care di Puskesmas
Lubuk Alung dengan p- value = 0,003 (p
<0,05) dan ada hubungan yang bermakna
antara dukungan suami dengan kunjungan
pemeriksaan antenatal care di Puskesmas
Lubuk Alung dengan p- value = 0,038 (p
<0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa
pengetahuan, pendidikan dan dukungan
suami Ibu hamil masih rendah,

5 Pembahasan Ketidakteraturan kunjungan - Apakah


pemriksaan antenatal care pada ibu konsep/teori yang mendasari
hamil juga dipengaruhi oleh dukungan penelitian ini : maternitas
suami. Kunjungan antenatal care
- Apakah
(pemeriksaan kehamilan) merupakan
pembahasan sesuai dengan hasil
salah satu bentuk perilaku. Sangat penelitian : sudah sesuai
diperlukan upaya peningkatanan
pelayanan antenatal care selama - Apakah
kehamilan baik oleh pemerintah, swasta membandingkan dengan hasil
penelitian lain : ya terdapat
maupun masyarakat terutama suami.
perbandingan dengan penelitan
Laki-laki sebagai suami ikut berperan orang lain
dalam kehidupan dan kesehatan istri
dan anak-anaknya (Mufdlilah, 2009).
- Apakah ada hasil
penelitian sejenis lain yang Anda
ketahui : belum menemukan

6 Kesimpulan Berdasarkan analisis jurnal diatas - Apakah kesimpulan


dapat disimpulkan bahwa banyak sudah sesuai dengan tujuan
penelitian: ya sudah sesuai
faktor yang mempengaruhi ibu
hamil untuk melakukan kunjungan
Antenatal Care (ANC) seperti
pengetahuan ibu hamil, pendidikan
ibu hamil,dukungan suami, dan
dukungan dari tugas kesehatan serta
keluarga. Saran yang diberikan
untuk ibu hamil yaitu pentingnya
melakukan kunjungan ANC yaitu
suatu bentuk pemeriksaan awal yang
menjadi pedoman untuk tindakan
kesehatan lanjutan guna
menghindari kelainan ataupun hal-
hal yang tidak diinginkan seperti
kematian ibu dan bayi, bayi BBLR,
bayi premature dan masih banyak
komplikasi lainnya selain itu
pentingnya dukungan keluarga dan
tenaga kesehatan sebgi pemacu
keinginan ibu untuk melakukan
kunjungan kehamilan.

7 Implikasi - Apakah hasil


penelitian bisa diterapkan
dalam praktek keperawatan :
hasil peneitian ini mudah diterapkan
dalam bidang keperawatan

- Apa saran Anda


terhadap hasil penelitian
tersebut bagi penelitian
selanjutnya atau bagi pelayanan
perawatan :
Saran sebagai nakes untuk lebih
memantau kepada ibu hamil yang
berstatus pendidikan rendah agar
selalu memperdulikan kehamilannya
dengan memeriksakan kandungan
minmal 4 kali dalam masa
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai