GAMBARAN SEHAT JIWA PADA TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-12 BULAN
DI POSYANDU TERATAI 5 RT 02 RW 10 WILAYAH KECAMATAN BEKASI BARAT
KELURAHAN BINTARA JAYA TAHUN 2016
E-mail: hasyyati.rufaedah18@gmail.com
ABSTRAK
Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan
produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua
segi kehidupan manusia. Pertumbuhan dapat dilihat secara fisik, seperti ukuran lingkar kepala,
berat badan, panjang badan, lingkar lengan dan lain-lain (Pratiwi, 2013). Perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skil) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses pematangan. Tujuan penelitian untuk
mengetahui Gambaran Sehat Jiwa pada tahap Perkembangan anak usia 0-12 bulan di Posyandu
Teratai 5. Desain penelitian ini merupakan desain observasional deskriptif dengan menggunakan
lembar KPSP sebagai instrumen, dan instrumen yang dibuat oleh peneliti tentang kuesioner
Perkembangan emosional, spiritual dan moral sudah di uji validitas dan relibilitas dengan nilai
dengan nilai r tabel 0,374 < alpha 0.455 untuk perkembangan emosional dan dengan nilai nilai r
tabel 0,374 < alpha 0.450, pengambilan sample menggunakan metode total sampling dengan
sample sebanyak 29 bayi di Posyandu Teratai 5 Bintara yang sudah memenuhi kriteria, analisa data
dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya gambaran sehat jiwa pada tahap
perkembangan anak usia 0-12 bulan ada 26 bayi (89,7%).
Kata Kunci: Sehat jiwa, KPSP, pertumbuhan, perkembangan, bayi usia 0-12 bulan.
ABSTRACT
Mental health is a mental condition that allows prosperous harmonious and productive life as an
integral part of quality of life, taking into account all aspects of human life. Growth can be seen
physically, such as head circumference size, weight, body length, arm circumference and others
(Pratiwi, 2013). Development (development) is the increasing ability (skills) in the structure and
function of the body is more complex in a regular pattern and can be predicted, as a result of the
maturation process. The aim of research to find out the description of Mental Health at the stage of
childhood development 0-12 months in IHC Teratai 5. The design of this study is an observational
design using KPSP sheet as an instrument, and an instrument made by researchers about the
development of the questionnaire emotionally, spiritually and morally on the validity and the
reliability value with the value of r table 0.374 <alpha 0,455 for emotional development and the
values of r table 0.374 <alpha 0.450, sampling using total sampling method with a sample of 29
infants in the IHC Teratai 5 Bintara who meets the criteria, Data analysis by univariate analysis.
The results showed the picture of mental health at the stage of development of children aged 0-12
months there were 26 infants (89.7%).
Keywords: Healthy soul, KPSP, growth, development, infants 0-12 months of age
periode ini, yaitu dimana anak melihat ASI Eksklusif 100% memiliki berat
orangtua berdoa sehingga nantinya badan normal, sedangkan bayi yang
anak akan terbiasa melihat dan diberi MP-ASI mayoritas memiliki
menjadikannya sebagai suatu berat badan normal sebesar 68,09%
kebiasaan. Pada masa ini bayi juga dan 23,81% mengalami kegemukan.
belum memiliki kapasitas moral atau Hal ini kemungkinan disebabkan
agama, tentang benar dan salah, karena kurangnya pengetahuan dan
melainkan benar dan salah hanya informasi ibu akan pentingnya ASI
berhubungan dengan dirinya sendiri, bagi kecerdasan dan kesehatan bayi,
namun masih mengandalkan tradisi masyarakat di negara
inderanya, maka dalam hal berkembang yang cenderung
perkembangan agama di periode ini, memberikan MP-ASI dini, tingginya
role model orangtua merupakan peran promosi susu formula dan MP-ASI
penting bagi pembelajaran agama di diberbagai media dan Sarana
periode ini. Pelayanan Kesehatan (SPK) serta
(fisa_fdspetualang.blogspot, 2009). faktor genetik atau bawaan, misalnya
Pada penelitian ini bayi terlihat jenis kelamin, suku bangsa atau RAS,
senang ketika diajarkan atau di dapat mempengaruhi pertumbuhan
ikutsertakan dalam berdoa dan sholat (BB) (Depkes RI, 1994).
dan jika lapar atau popok basah bayi 2. Usia Bayi
menangis. Berdasarkan hasil penelitian ini
- Perkembangan Fisik mayoritas orang tua yang memiliki bayi
Berdasarkan pada penelitian ini berat yang termasuk dalam kategori sehat jiwa
badan dan tinggi badan pada setiap yaitu memiliki perkembangan yang
bayi tumbuh dengan sesuai bulannya. sesuai. Kemenkes RI (2010) yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan dikatakan bayi adalah usia 0-12 bulan,
penelitian H.Miftahul Munir (2014) dan dalam penelitian ini diambillah
dengan judul Pengaruh pemberian asi responden dari usia 0-12 bulan, pada usia
eksklusif terhadap berat badan bayi 0-12 bulan ini bayi mengalami
umur 4 – 6 bulan (Di Wilayah Kerja pertumbuhan dan perkembangan lebih
Puskesmas Plumpang Kabupaten cepat, terutama dalam perkembangan
Tuban) menyebutkan bahwa di negara motoriknya (Kemenkes RI, 2010).
berkembang pemberian ASI Eksklusif Menurut teori Piaget masa perkembangan
dibanding susu formula (MP-ASI) awal pada bayi yang berkembang untuk
pada bayi cukup bulan sampai usia 6 kognitif awalnya adalah perkembangan
bulan, menunjukkan kecepatan sensori motorik (Wong, 2009). Karena
pertumbuhan bayi yang sama. Teori pada bayi terdapat sel-sel otak yang ada
tersebut didukung oleh Riordan (2000 akan memperkuat hubungan antar syaraf
: 59), bahwa berat badan bayi yang yang telah terbentuk. Dari perkembangan
diberi ASI Eksklusif dan diberi susu otak itu menyebabkan perkembangan
buatan (MP-ASI) kira-kira sama kognitif pada bayi untuk dapat
dalam perubahan berat dan tinggi berkembang lebih cepat dari bulan
badan sampai usia 3–4 bulan, namun sebelumnya (Chamida, 2009).
pada literatur lain menyebutkan 3. Usia Ibu
bahwa di negara maju, bayi yang Pada hasil penelitian ini mayoritas ibu
menyusu secara murni (ASI yang memiliki anak yang sehat jiwa yaitu
Eksklusif) sampai usia 4-6 bulan pada dewasa awal atau usia 19-40 tahun,
memiliki pertumbuhan yang optimal berdasarkan Sarlito Sarwono bahwa usia
(normal), dan justru pemberian 19-40 tahun (dewasa awal) adalah usia
makanan pendamping ASI yang produktif yang dimana orang tua siap
terlalu awal dapat menyebabkan untuk memiliki keturunan.
obesitas. Berdasarkan teori tersebut Menurut Wong, (2009) usia yang paling
ternyata benar bahwa pemberian ASI memuaskan untuk membesarkan anak
Eksklusif berpengaruh terhadap berat adalah antara 19 dan 35 tahun, selama
badan bayi, dimana bayi yang diberi waktu ini orang tua dianggap berada pada
kondisi kesehatan yang optimum, dengan akan lebih aktif dalam mencari informasi
perkiraan usia harapan hidup yang untuk meningkatkan keterampilan dalam
memungkinkan waktu yang cukup dan pengasuhan anak (Hastuti, 2010).
memadai untuk membangun sebuah Penelitian ini bersesuaian dengan
keluarga, walau demikian usia ketika penelitian yang dilakukan oleh Latifah,
orang tua memulai keluarga telah tentang stimulasi pendidikan dalam
berubah selama dekade terakhir di rangka mengembangkan kemampuan
Amerika Serikat, dengan peningkatan kognitif, motorik, serta sosial emosi
substansial angka kelahiran pada wanita anak, menunjukkan bahwa terdapat
berusia 30 sampai 40 tahun dan hubungan yang signifikan positif antara
penurunan angka kelahiran pada wanita pengetahuan ibu mengenai tumbuh
yang berusia 20-40 tahun (Venture dkk, kembang dengan stimulasi psikososial,
1997). Peran Ibu sebagai istri dan ibu dengan demikian dapat disimpulkan
dari anak – anaknya, ibu mempunyai bahwa semakin baik tingkat pendidikan
peranan untuk mengurus rumah tangga, orang tua berhubungan erat dengan
sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak semakin baiknya kualitas stimulasi
– anaknya, pelindung dan sebagai salah psikososial yang diberikan kepada
satu kelompok dari peranan sosial serta anaknya (Latifah, 2010).
sebagai anggota masyarakat di 5. Pekerjaan
lingkungannya, disamping itu juga ibu Pada hasil penelitian ini rerata mayoritas
perperan sebagai pencari nafkah pekerjaan orangtua yang memiliki anak
tambahan dalam keluarganya yang sehat jiwa adalah pekerjaan sebagai
(wahyudianto.eko_blogspot, 2014). IRT. Hasil penelitian ini sejalan dengan
4. Pendidikan penelitian Erni Akhir Mumpuni (2012)
Pada penelitian ini mayoritas pendidikan yang menyatakan bahwa pekerjaan yang
terakhir orang tua yang memiliki anak paling banyak adalah sebagai IRT 16
yang sehat jiwa adalah SMA dan orang (55,2%). Seorang ibu yang bekerja
Perguruan Tinggi (PT). Hasil penelitian sebagai ibu rumah tangga memegang
ini sejalan dengan penelitian Dwi peranan penting dalam mengasuh dan
Hartanti (2015) yang menyatakan bahwa memperhatikan tumbuh kembang pada
pendidikan yang paling banyak adalah anak, selain bekerja diluar rumah peran
SMA dan Perguruan Tinggi dengan seorang ibu tidak lepas dari kodratnya
jumlah 18 orang. sebagai ibu rumah tangga dan
Semakin tinggi pendidikan seseorang bertanggung jawab mengurusi suami
maka ia akan mudah menerima hal-hal serta anak-anak, sehingga kemungkinan
baru dan mudah menyesuaikan dengan berhasil ibu berperan ganda sebagai ibu
hal yang baru tersebut. Pengetahuan rumah tangga dan ibu yang bekerja
sangat erat kaitannya dengan pendidikan (Yunida, 2005). Seorang ibu yang
dimana diharapkan seseorang dengan bekerja di luar rumah mempunyai resiko
pendidikan tinggi maka orang tersebut tidak dapat langsung menyiapkan dan
akan semakin luas pula pengetahuannya memberi makanan keluarga dan anak-
(Notoatmodjo, 2003). anaknya, karena waktunya tersita oleh
Sejalan dengan penelitian Rohmilia pekerjaan, jadi seorang ibu yang bekerja
Kusuma (2012) dengan judul Hubungan di luar rumah hendaknya dapat membagi
antara tingkat pengetahuan ibu tentang waktu dengan baik antara pekerjaan dan
tumbuh kembang anak dan tugas penyelenggaraan makanan keluarga
perkembangan motorik halus balita di (Miller, 2009).
wilayah kerja puskesmas penumping 6. Pendapatan
Surakarta menyatakan bahwa tugas Berdasarkan hasil penelitian ini rerata
pengasuhan umumnya diserahkan kepada mayoritas pendapatan orang tua yang
ibu yang didasarkan pada pengetahuan memiliki anak yang sehat jiwa adalah
yang dimilikinya, salah satu faktor yang pendapatan yang tinggi. Hasil penelitian
mempengaruhi pengetahuan adalah ini sejalan dengan penelitian Rolavensi
tingkat pendidikan ibu, apabila ibu Djola (2012) yang menyatakan bahwa
memiliki pengetahuan yang tinggi maka tingkat pendapatan keluarga
DAFTAR PUSTAKA
https://paudpn.wordpress.com/2010/10/1
Benjamin & Virginia. 2010. Kaplan Sadock
6/pengasuhan-teori-prinsip-
Buku Ajar psikiatri Klinis. Edisi 2.
dan-aplikasinya. diunduh tgl 07
Jakarta: EGC.
Agustus 2016.
Chamida, Atien N. 2009. Deteksi Dini Gangguan
Kementrian Kesehatan Republik
pertumbuhan dan perkembangan Anak.
Indonesia. 2010. Instrumen
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Luar
Stimulasi, Deteksi & Intervensi
Biasa.
Dini Tumbuh Kembang Anak.
Chamida, Atien N. 2009. Pentingnya Stimulasi
Jakarta: Kemenkes RI.
Dini bagi Tumbuh Kembang Otak Anak.
Kementrian Kesehatan Republik
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Luar
Indonesia. 2012. Profil Data
Biasa.
Kesehatan Indonesia Tahun
Cheng, Carolynn D., Volk, Anthony A, &
2011. Jakarta: Kemenkes RI.
Marini, Zopito A. 2011. Supporting
Nasir & Muhith. 2011. Dasar-dasar
Fathering Through Infant Massage. The
Keperawatan Jiwa: Pengantar &
Journal of Perinatal Education Vol.20,
Teori. Jakarta: Salemba Medika.
no.4.
Notoatmodjo. 2005. Metodologi
Dahlan, M.Sopiyudin. 2009. Evidence Based
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Medicine. Seri 3. Cetakan 2. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sagung Seto.
Nursalam, Susilaningrum U. 2008.
Dhamayanti, Meita.2006. Kuesioner Pra
Asuhan Keperawatan Bayi &
Skrinning Perkembangan (KPSP) Anak.
Anak (Untuk Perawat & Bidan).
Sari Pediatri vol.8.
Jakarta: Salemba Medika.
Kusuma, Rohmilia. 2012. Hubungan antara
Nursalam. 2008. Konsep & Penerapan
tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
Metodologi Penelitian Ilmu
kembang anak dan perkembangan
Keperawatan: Pedoman Skripsi,
motorik halus balita di wilayah kerja
Tesis, & Instrumen Penelitian
puseksmas Penumping Surakarta.
Keperawatan. Jilid 2. Jakarta:
(eprints.ums.ac.id/18580/19/Naskah_pub
Salemba Medika.
likasi.pdf) diakses tgl 08 Agustus 2016.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan
Fisa. 2009. Internet. Makalah Perkembangan
Riset Keperawatan. Edisi
emosi bayi. Jakarta: blogspot.co.id.
Pertama. Yogyakarta: Graha
diakses tgl 06 Agustus 2016.
Ilmu.
Setiadi. 2008. Keperawatan Keluarga.
Jakarta: EGC.