ABSTRAK. Pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia
belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan. Hal ini cenderung
menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan pemeliharaan kesehatan
ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk deteksi dini terhadap faktor resiko
kehamilan yang penting untuk segera ditangani (Depkes RI, 2010). Setiap wanita
hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu,
Human Care setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode
Journal antenatal (Prawirohardjo, 2009). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan pengetahuan, pendidikan dan dukungan suami dengan kunjungan
INFO ARTIKEL: pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Lubuk Alung tahun 2017. Penelitian ini
Sejarah Artikel: merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, uji statistik
Diterima: 11-01- yang digunakan adalah chi-square. Populasi sebanyak 168 dengan jumlah sampel 51
2018 responden dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling, dengan kriteria
Disetujui: 28-02- sampelnya Ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Lubuk Alung.
2018 Hasil penelitian didapati ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil
dengan kunjungan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Lubuk Alung dengan p-
Corresponding
Author:
value = 0,019 (p <0,05), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu hamil
rentyahmalia@ dengan kunjungan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Lubuk Alung dengan p-
yahoo.co.id value = 0,003 (p <0,05) dan ada hubungan yang bermakna antara dukungan suami
dengan kunjungan pemeriksaan antenatal care di Puskesmas Lubuk Alung dengan p-
Kata Kunci: value = 0,038 (p <0,05). Penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan, pendidikan
Dukungan Suami, dan dukungan suami Ibu hamil masih rendah, sehingga Ibu hamil tidak teratur dalam
Pendidikan, melakukan kunjungan pemerikasaan ante nalal care. kepada pihak Puskesmas Lubuk
Pengetahuan, Alung diharapkan selalu mengingatkan ibu yang berkunjung untuk melakukan
Puskesmas Lubuk kunjungan rutin minimal 4 (empat) kali selama ibu tersebut hamil.
Alung, Kunjungan
Pemeriksaan ABSTRACT. Utilization of antenatal care services by a number of pregnant women in
Antenatal Care. Indonesia has not been fully in accordance with established guidelines. This tends to
complicate health personnel in carrying out regular and comprehensive health care of
Keyword: pregnant women, including early detection of important pregnancy risk factors for
Husband’s
immediate treatment (MOH, 2010). Every pregnant woman faces the risk of life-
Support,
Education, threatening complications. Therefore, each pregnant woman needs at least four visits
Knowledge, Lubuk during the antenatal (Prawirohardjo, 2009). The purpose of this research is to know the
Alung Public relationship of knowledge, education and support of husband with antenatal care
Health examination visit at Lubuk Alung Public Health Center in 2017. This research is
Centre,Visits of quantitative research with cross-sectional approach, statistical test used is chi-square. The
Antenatal Care population of 168 with the number of samples 51 respondents with accidental sampling
technique, with sample criteria Trimester III pregnant women who visited Lubuk Alung
Tersedia online Community Health Center. The result showed that there was a significant correlation
di: between the knowledge of pregnant mother and the antenatal care visit at Lubuk Alung
https://ojs.fdk.ac
Public Health Center with p-value = 0,019 (p <0,05). There was a significant correlation
.id/index.php/h
umancare
between maternity education and antenatal care visit at Lubuk Puskesmas Alung with p-
value = 0,003 (p <0,05) and there was significant relation between husband support with
visit of antenatal care check at Lubuk Alung Health Center with p-value = 0,038 (p
<0,05). This study shows that knowledge, education and support of husband Pregnant
women is still low, so pregnant mothers are not regular in conducting visit examination
antenalal care. To Lubuk Alung Public Health Center is expected to always remind the
visiting mother to make routine visit at least 4 times during the mother is pregnant.
Copyright © 2018 Published by LPPM STIKes Fort De Kock, ISSN: 2528-66510
1
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
A. PENDAHULUAN
Pelayanan antenatal care adalah Kenagarian Pasie Laweh, Kenagarian Aia
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan Tajun dan Kenagarian Punggung Kasiak
oleh tenaga kesehatan kepada ibu (Profil Puskesmas Lubuk Alung, 2016).
selama masa kehamilannya sesuai Berdasarkan data yang didapatkan
standar pelayanan antenatalyang dari Puskesmas Lubuk Alung diketahui
ditetapkan. Asuhan antenatal mengalami bahwa jumlah kunjungan ibu hamil pada
perubahan besar pada abad ke 20 dengan tahun 2016 K1 berjumlah 720 ibu dan K4
kemajuan pesat dalam perbaikan berjumlah 696 ibu, hal ini menunjukkan
kesehatan wanita dan bayi baru lahir. adanya ketidakteraturan ibu dalam
Beberapa kemajuan yang paling melakukan pemeriksaan antenatal care
menonjol adalah kemajuan dalam teknik antara kunjungan K1 hingga K4.
pemeriksaan janin (Sullivan, Kean dan Selanjutnya data yang didapati pada 3
Cryer, 2009). bulan pertama tahun 2017 (Januari-Maret)
Pemanfaatan pelayanan antenatal didapati sebanyak 168 ibu yang telah
care oleh sejumlah ibu hamil di Indonesia melakukan kunjungan pemeriksaan
belum sepenuhnya sesuai dengan antenatal care di Puskesmas Lubuk
pedoman yang ditetapkan. Hal ini Alung.
cenderung menyulitkan tenaga Setiap wanita hamil menghadapi
kesehatan dalam melakukan pembinaan resiko komplikasi yang bisa mengancam
pemeliharaan kesehatan ibu hamil jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita
secara teratur dan menyeluruh, hamil memerlukan sedikitnya empat kali
termasuk deteksi dini terhadap faktor kunjungan selama periode antenatal
resiko kehamilan yang penting untuk yaitu satu kali kunjungan selama
segera ditangani (Depkes RI, 2010). trimester pertama (sebelum 14 minggu),
Profil kesehatan Sumatera Barat satu kali kunjungan selama trimester
mencatat kunjungan pemeriksaan kedua (antara minggu 14-28) dan dua kali
antenatal care pada tahun 2016 sebesar kunjungan selama trimester ketiga (antara
85%, sedangkan target pencapaiannya minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36)
adalah 90%. Dari beberapa kabupaten (Prawirohardjo, 2009).
yang ada di Provinsi Sumatera Barat, Menurut Sarwoko (2016) dalam
Kabupaten yang paling sedikit penelitiannya menerangkan bahwa
pencapaian pemeriksaan antenatal care antenatal care penting untuk menjamin
sesuai program pemerintah adalah bahwa proses alamiah dari kehamilan
Kabupaten Padang Pariaman (58%) berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil
(Dinkes Sumbar, 2016). yang tidak normal sehingga komplikasi
Berdasarkan data dari Dinas obstetri yang mungkin terjadi selama
Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, kehamilan dideteksi secara dini serta
Kabupaten Padang Pariaman memiliki 25 ditangani secara memadai.
Puskesmas yang melayani kunjungan Menurut Organisasi Kesehatan
pemeriksaan antenatal care. Dari 25 Dunia (WHO), antenatal care selama
Puskesmas tersebut, Puskesmas Lubuk kehamilan bertujuan untuk mendeteksi
Alung tercatat sebagai Puskesmas yang secara dini terjadinya resiko tinggi
paling rendah angka kunjungan terhadap kehamilan dan persalinan,
pemeriksaan antenatal care secara teratur menurunkan angka kematian ibu dan
(minimal 4 kali kunjungan pemeriksaan memantau keadaan janin (Damayanti,
antenatal care) yaitu hanya 76% (Dinkes 2013).
Kabupaten Padang Pariaman, 2016). Sari (2015) dalam penelitiannya
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk menjelaskan bahwa rendahnya cakupan
Alung mempunyai 4 (empat) kenagarian K1 dan K4 di suatu wilayah dapat
yaitu Kenagarian Lubuk Alung, menggambarkan rendahnya kualitas
2
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
3
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
Variabel Independen dalam lahir (Depkes RI, 2009). Oleh karena itu,
penelitian ini adalah Pengetahuan dan agar responden mendapatkan manfaat
Pendidikan Ibu, Dukungan suami. yang optimal, maka diharapkan
Variabel Dependen kunjungan responden dapat melakukan kunjungan
pemeriksaan antenatal care. Pengumpulan ANC sesuai dengan aturan tersebut.
data yang dilakukan Studi Dokumentasi, Sumber utama rendahnya
wawancara, Kuesioner. pengetahuan pada responden dapat
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilihat pada uraian kuesioner yang telah
dilakukan di Puskesmas Sicincin karena tersebar bahwa sebagian besar
Puskesmas tersebut memiliki katakteristik responden (72,5%) tidak tahu tentang
yang hampir sama dengan Puskesmas jumlah minimal pemeriksaan kehamilan.
Lubuk Alung. Responden yang Berdasarkan uraian kuesioner tersebut
digunakan untuk uji validitas dan hanya sebagian kecil responden (27,5%)
reliabilitas berjumah 20 orang. Untuk yang tahu bahwa pemeriksaaan
menguji validitas instrumen digunakan kehamilan minimal harus dilakukan
metode corrected-item total correlation setidaknya 4 (empat) kali.
dengan ketentuan jika nilai r-hitung > r- Menurut asumsi peneliti, untuk
tabel (0,444), maka dinyatakan valid dan mengatasi masalah tersebut sebaiknya
sebaliknya. Selanjutnya formula statistik petugas kesehatan di Puskesmas Lubuk
yang dapat digunakan untuk menguji Alung selalu mengingatkan ibu yang
reliabilitas adalah alpha cronbach’s, dengan berkunjung untuk melakukan
ketentuan, jika nilai r-Alpha > 0,60, maka kunjungan rutin minimal 4 (empat) kali
dinyatakan relialibel. selama ibu tersebut hamil. Selain itu,
untuk meningkatkan pengetahuan ibu,
PEMBAHASAN
petugas juga perlu menyampaikan
1. Gambaran Kunjungan Pemeriksaan
informasi tentang waktu pemeriksaan
Antenatal Care di Puskesmas Lubuk
kehamilan pada trisemester pertama,
Alung
kedua dan ketiga serta jumlah
Hasil penelitian diketahui bahwa dari 51
pemeriksaan minimal sesuai dengan usia
responden, hanya 24 responden (47,1%)
kandungannya agar kondisi kesehatan ibu
yang teratur dalam melakukan
dan bayi dapat terpantau dengan baik
kunjungan pemeriksaan antenatal care
selama kehamilan.
dan sebanyak 27 responden (52,9%)
yang tidak teratur dalam melakukan
2. Gambaran Pendidikan dalam
kunjungan pemeriksaan antenatal care. Kunjungan Pemeriksaan Antenatal
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Care di Puskesmas Lubuk Alung.
responden yang tidak teratur dalam Hasil penelitian diketahui bahwa dari 51
melakukan kunjungan pemeriksaan responden, hanya 10 responden (19,6%)
antenatal care lebih banyak dari pada yang berpendidikan tinggi, 13 responden
responden yang teratur. (25,5%) yang berpendidikan sedang dan
Kebijakan program pelayanan sebanyak 28 responden (54,9%) yang
antenatal care menetapkan frekuensi berpendidikan rendah. Sehingga dapat
kunjungan antenatal care sebaiknya disimpulkan bahwa responden yang
minimal 4 (empat) kali selama kehamilan berpendidikan rendah lebih banyak dari
dengan ketentuan minimal satu kali pada pada responden yang berpendidikan
trisemester pertama (K1) hingga usia tinggi.
kehamilan 14 minggu, minimal satu kali Tingkat pendidikan yang tinggi
pada trisemester kedua (K2), > 14 – 28 berkaitan pemahaman mengenai masalah
minggu dan minimal dua kali pada kesehatan dan kehamilan. Tingginya
trisemester ketiga (K3 dan K4) > 28-36 tingkat pendidikan ibu hamil
minggu serta setelah 36 minggu sampai menyebabkan ibu hamil lebih sering
4
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
5
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
6
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
7
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal
Cohen. (2011). Promosi Kesehatan Bagi Keluarga. Kemenkes RI. (2013). Indeks Pembangunan
Rineka Cipta. Jakarta Kesehatan Masyarakat Badan Penelitian
dan Pengembangan Kementerian
Choli (2014). Antenal Care bagi Kesehatan Ibu. Kesehatan. Jakarta.
Bumi Medika. Yogyakarta
Manuaba, Dkk. (2008). Konsep Obstetri &
Damayanti, (2013). Pelayanan Kesehatan Ibu Ginekologi Sosial Indonesia. EGC. Jakarta
dan Anak. Rineka Cipta. Jakarta
Mawaddah Dan Maulina. (2011). Hubungan
Depkes RI, (2008). Standar Acuan Pemeriksaan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Kehamilan. Jakarta Antenatal Care dengan Jumlah
Kunjungan Antenatal Care di Desa
Depkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Laut Dendang Kecamatan Percut Sei
Badan Penelitian dan Pengembangan Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Kesehatan. Jakarta Universitas Sumatera Utara. Medan
Depkes RI. (2011). Lima Strategi Operasional Mufdlilah. (2009). Antenatal Care Focused.
Turunkan Angka Kematian Ibu. Nuha Offse. Yogyakarta
Jakarta
Nurlaelah, (2014). Faktor yang Berhubungan
Depkes RI. (2016). Profil Kesehatan dengan Kunjungan Antenatal Care di
Wilayah Kerja Puskesmas Dungkait
Indonesia. Jakarta
Kabupaten Mamuju. Jurnal Unhas, 2(3),
24-31
Dewi dan Sunarsih. (2013). Kehamilan
Terintegrasi. Graha Medika.
Yogyakarta
8
e-ISSN:2528-66510;Volume 3;No.1(February,2018):12–20 Human Care Journal