Anda di halaman 1dari 12

Makalah Trend dan Issue Keperawatan Anak

STOP Anak Gila Gadget!


Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak
Pembimbing :Sri Mulyanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
Yuwita Afida Nona Aulia Rifka Dewi
P 27220014121

Program Studi D3 Keperawatan


Politeknik Kesehatan Surakarta Kemenkes Surakarta
2015/2016

LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Keperawatan Anak yang berjudul STOP Anak Gila Gadget telah disahkan
dan disetujui pada :
Hari

Tanggal

Disetujui oleh :
Pembimbing

Sri Mulyanti,S.Kep.,Ns.,M.Kep

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gaya hidup

merupakan

gambaran

bagi

setiap

orang

yang

menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebutdalam masyarakat


di sekitarnya dan bagaimana cara orang tersebut hidup. gaya hidup masa kini
yaitu dengan penggunan smarthphone atau biasa disebut gadget.Orang
dewasa,remaja saat ini menggandrungi gadget-nya dengan bermain social
media. Dengan berbagai jenis dan gadget yang mereka gunakan mampu
mengakses informasi infirmasi up to date tanpa harus susah payah mencari,
lebih efisien, dan efektif. Namun selain itu bermain gadget akan menimbukan
dampak negative yaitu kecanduan dan ketergantungan media social, sehingga
mereka melupakan tugas dan kewajibannya.
Fenomena kecanduan gadget tidak hanya dialami oleh dewasa dan
remaja saja, tetapi anak-anak pun juga. Umumnya anak-anak bermain di luar
rumah bersama teman-temannya menghabiskan waktu dengan bermain bola,
bersepeda, atau yang lainnya. Anak menghabiskan waktu dengan bermain
gadget akan berefek buruk pada perkembangan psikis maupun fisik. Banyak
anak-anak usia dibawah 5 tahun yang sudah begitu akrab dengan
gadgetnya,ini juga merupakan factor dari orang tua yang tidak mau repot
mengurusi anaknya yang selalu rewel atau tidak mau ditinggal beraktifitas
akhirnya orangtua yang seperti itu membiarkan anaknya untuk hanya sekedar
bermain

game di gadget agar anaknya tenang, tidak rewel sehingga

orangtuanya mampu beraktifitas atau bekerja. Tetapi keadaan seperti itu anak
akan mengalami kecanduan dan susah diatur karena lebih memilih gadgetnya.
Anak akan menjadi berontak bila gadgetnya diambil,disita atau hanya sekedar
dipinjam. Sehingga anak akan enggan untuk bersosialisasi dengan lingkungan,
malas belajar, makan atau minum, tidak mengerjakan tugas sekolahnya, pola

tidur terganggu. Disitulah peran orangtua dan orang-orang penting dalam


menagani hal tersebut.
Tujuan dalam pembuatan makalah dengan judul Stop anak gila gadget
adalah agar para orangtua jangan memberikan atau memperkenalkan gadget
secara dini, dan juga meberikan saran bagaimana cara mengurangi
ketergantunagn gadget pada anak. Para orangtua harus mecontohkan pada
anak tentang pemakaian gadget, jangan sampai terlihat sering bermain gadget
di depan anak karena itu bisa membuat anak meniru hal tersebut. Ajari anak
untuk kurangi frekuensi bermain secara bertahap, ajak anak untuk sosialisasi
dengat teman-teman sebayanya, ajak anak dengan berbagi aktifitas menarik,
berikan reward, jangan beri anak gadget dan jadilah panutan agar anak tidak
meniru sikap anda yang ketergantungan gadget juga.
B. Tujuan
1. Menambah pengetahuan tentang dampak positif dan negatif pengguanan
gadget usia dini bagi anak-anak.
2. Menambah pengetahuan perawat dalam menyelamatkan anak dari
ketergantungan penggunaan gadget.

GAMBAR

PEMBAHASAN

Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga disinyalir dapat
menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang sekolah. Telah dilakukan
penelitian/ pengamatan sederhana Sekolah Putik Indonesia terhadap empat siswanya,
yang duduk di kelas yang sama dan mendapat perlakuan sama. Pengamatan ini
dimulai sejak mereka duduk di kelas Playgroup (pendidikan untuk anak usia
prasekolah). Tiga siswa memiliki usia yang sama yakni tiga tahun, sedangkan yang
satu 2,5 tahun. Keempat siswa ini memiliki kemampuan sama, yang membedakan
adalah hobinya. Tiga siswa senang menggunakan gadget, sedangkan yang satu
(berusia 2,5 tahun) lebih menyukai membaca dan tidak tergila-gila dengan gadget.
Dalam kesehariannya, tiga siswa ini aktif memainkan gadget. Berdasarkan
pengamatan perilaku di rumah, dari ketiga anak itu, satu anak bermain gadget secara
tidak terkontrol, atau mendapat kebebasan penuh untuk menggunakan gadget.
Sedangkan dua anak lainnya terkontrol. Artinya, mereka diizinkan menggunakan
gadget namun ada batasan waktu, meski tidak terlalu ketat. Dalam artian bisa lebih
dari satu jam, namun tetap tidak diberi kebebasan penuh. Sepanjang mengikuti
jenjang pendidikan di Sekolah Putik Indonesia, keempat siswa ini selalu satu kelas,
sehingga sepanjang mengikuti pendidikan di sekolah, mereka mendapat perlakuan
sama. Hasilnya, terlihat saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Prestasi tiga
anak yang terpapar gadget terlihat menurun dibandingkan satu siswa yang tidak
terpapar gadget. Sementara, anak yang rajin membaca dan tidak terpapar gadget,
prestasinya semakin baik, bahkan mampu melampaui anak-anak yang terpapar
gadget.

Menurut hasil pengamatan pihak sekolah, gadget dapat memengaruhi beberapa


perkembangan dan prestasi belajar anak.
a. Dampak buruk penggunaan gadget bagi anak :
1. Mengalami penurunan konsentrasi.
Anak mengalami penurunan konsentrasi saat belajar. Konsentrasinya menjadi
lebih pendek dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Anak lebih senang
berimajinasi seperti dalam tokoh game yang sering ia mainkan menggunakan
gadget-nya.
2. Memengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Ketika belajar, anak tidak mau mencari data dan tidak tertantang untuk
melakukan analisis. Anak menginginkan sesuatu yang serba cepat dan
langsung terlihat hasilnya. Ada pun proses untuk mencapai hasil akhir itu
tidak dipedulikan.
3. Malas menulis dan membaca.
Gagdet menjadikan anak malas menulis dan membaca. Dengan perangkat
gadget, maka aktivitas menulis menjadi lebih mudah, ini memengaruhi
keterampilan menulis anak. Tak hanya itu, perangkat visual pun tampak lebih
menarik dan menggoda, karena dapat memperlihatkan sesuai dengan
kenyataan. Akibatnya anak-anak menjadi malas membaca. Sebab, membaca
menuntut anak untuk mengembangkan imajinasi dari kesimpulan yang
dibaca.
4. Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
Anak menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar serta tidak memahami
etika bersosialisasi. Anak tidak tahu, bila ada banyak orang menginginkan
sesuatu yang sama, maka wajib antre agar tertib. Ini terjadi karena anak tidak

memahami adanya sebuah proses. Apa yang diinginkan harus segera ada dan
terwujud, karena terbiasa mendapat pemahaman melalui games atau
tontonan.
5. Mengganggu Kesehatan
Gadget dapat mengganggu kesehatan manusia karena efek radiasi dari
teknologi sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama anak-anak yang
berusia 12 tahun ke bawa. Efek radiasi yang ebrlebihan karena penggunaan
gadget terlalu sering dan terlalu dini adalah kanker.
b. Dampak Positif penggunaan gadget bagi anak :
1. Mempermudah komunikasi
Semua orang mampu berkomunikasi dengan mudah dengan orang lain dari
seluruh penjuru dunia.
2. Melatih kreativitas anak
Kemajuan teknologi telah menciptakan beragam permainan yang kreatif dan
menantang. Banyak anak yang termasuk kategori ADHD( Attention Deficit
Hiperactivity Disorder) diuntungkan oleh permaianan ini karena tingkat
kreativitasnya tinggi. Namun juga bisa menjadi gangguan perkembangan
dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga menyebabkan
aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan.
3. Menambah pengetahuan
Pengguanan gadget dnegan mengakses internet mampu
pengetahauan dengan teknologi canggih.

menambah

PERAN PERAWAT
Tetapi bagi anak penggunaan gadget terlalu dini bagi anak tidak baik karena dapat
mengganggu tumbuh kembang anak tersebut. Pemberian gadget pada anak boleh saja
tetapi harus dikontrol, supaya anak tidak kecanduan terhadap gadget dan mampu
bersosialisasi bermain dengan teman sebayanya. Jangan anggap untuk membuat anak
diam dan istilahnya adalah anteng dan membuat orangtua leluasa dalam melakukan
pekerjaan rumah maupun tugas di tempat bekerja lalu diberikan dengan mudah dan
suka-suka gadget kepada anak. Stop gila gadget pada anak akan berpengaruh
terhadap kognitif, social, dan membangun kepribadian anak secara dini. Kita sebagai
tenaga kesehatan yaitu sebagai perawat mempunyai beberapa peran dalam lingkungan
social terutama dalam mengatasi masalah tersebut.
Peran Perawat adalah :
1. Perawat Sebagai Pendidik
Peran perawat sebagai pendidik di keluarga dalam mengatasi masalah anak yang
kecanduan gadget. Dapat membantu keluarga mengatur jadwal anak atau
membatasi dalam penggunaan gadget, membantu keluarga terutama orangtua
dalam memberikan asuhan kebutuhan dasar anak, memberikan pengetahuan
kepada keluarga tentang dampak negative bagi anak yang kecanduan gadget. Dan
peran perawat sebagai pendidik yaitu menumbuhkan kesadaran keluarga agar
mendidik anak sesuai umur, dan anak dapat berkembang dengan baik sesuai
usianya.
2. Konsultan dan Kolaborasi
Perawat sebgai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi keamanan keluarga.
Perawat harus membina hubungan baik,terbuka dan dapat dipercaya oleh keluarga
agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat untuk mengatasi anak yang
kecanduan gila gadget. Perawat juga harus memberikan saran yang tepat bagi
keluarga dalam mengatasi tumbuh kembang anak dalam keluarga tersebut.

3. Pengawas Kesehatan
Peran perawat dalam hal ini adalah bahwa perawat bisa sebagai pengawas
kesehatan artinya perawat bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan
pengajaran ilmu keperawatan kepada klien yaitu dalam keluarga. Salah satu aspek
yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pengawasan dan
pendidikan. Perawat berperan sebagai pengawasa dalam kegiatan keluarga yang
mebiarkan anak menguasi gadget yang tidak terkontrol, karena perubahan perilaku
merupakan sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat bisa memberikan
penyuluhan

kesehatan

mengenai

dampak

kecanduan

gadget

bagi

kesehatan,perkembangan anak. Dengan adanya pengawas kesehatan dan kemudian


dilakukan penyuluhan diharapkan membangkitkan kesadaran keluarga dalam
mendidik anak sesuai umur agar sesuai dengan tumbuh kembang anak.
4. Support Keluarga
Perawat mampu berperan sebagai penyemangat bagi keluarga, mampu meyakinkan
keluarga bahwa keluarga mampu mendidik anak agar tidak mendapatkan dampak
negative dari gadget. Dan mampu memebri dukungan kepada keluarga untuk
mendidik anak lebih baik dengan mengenalkan lingkungan sekitar, menemani anak
belajar, menemani anak bermain untuk perkembangan anak agar tidak asyik
dengan gadgetnya, dan juga memberi dukungan untuk tidak memberikan gadget
kepada anak usia dini.
5. Pemberi Pelayanan Kesehatan
Sesuai dengan tugas perawat yaitu meberi asuhan keperawatan professional
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena
adanya kelemhan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan. Kegiatan pemebri
pelayanan kesehatan yaitu bia berupa promotif, preventif dan curratvie serta
rehabilitative melalui proses keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah,
mengatasi masalah anak yang kecanduan gadget. Dengan dilakukan tindakan
perubahan untuk tumbuh kembang anak yang dapat menjauhi gadgetnya.
6. Peneliti
Peran perawat sebagai peneliti yaitu perawat mampu meneliti apa saja pengaruh
dari kecanduan bermain gadget bagi anak untuk tumbuh kembang anak, dan

kemudian mampu memberikan pelayanan,asuhan kepada keluargadalam mengatasi


masalah tersebut dengan kreatifitasnya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2012. dampak bagi anak gila gadget. (online).
https://Female.kompas.com/read/2012/07/1309240510/4.dampak.negatif.quotgadgetq
uot.pada.prestasi.anak diakses tanggal 3 maret 2016.

Anda mungkin juga menyukai