Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STIMULASI DAN DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK


DENGAN DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST II)

DI SUSUN

OLEH:

KELOMPOK 4 :

1. MELISA DEWI U
2. NASRUL FUAD
3. NURHASTUTIK
4. RIAN FIRDAYANTI
5. SRI MULIA
6. YENI SARI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI JENJANG S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, karena berkat
rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Denver
Development Screening Test (DDST) ” tepat pada waktunya. Makalah ini penulis susun
untuk melengkapi tugas
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Baik kepada dosen maupun pihak sekitarnya Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak diharapkan dapat
memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Mataram, 14 April 2018

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................... ii
Daftar Isi.......................................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
1. Latar Belakang...................................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
3. Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 2
A. Denver Development Screening Test (DDST)................................................................2
1. Pengertian....................................................................................................................... 2
2. Tujuan............................................................................................................................. 2
3. Manfaat........................................................................................................................... 3
4. Pernyataan mengenai DDST........................................................................................3
5. Prinsip dalam melakukan stimulasi.............................................................................3
6. Faktor perkembangan pada pemeriksaan DDST.......................................................4
7. Prosedur Penggunaan DDST........................................................................................4
B. Format Denver II............................................................................................................... 12
1. Item tugas perkembangan............................................................................................14
2. Penentuan garis usia....................................................................................................14
3. Cara perhitungan garis usia........................................................................................15
4. Pembuatan garis usia.................................................................................................. 16
5. Penggunaan petunjuk DDST......................................................................................16
6. Penilaian tugas perkembangan..................................................................................16
7. Penilaian tugas perilaku..............................................................................................20
BAB IV PENUTUP...................................................................................................................... 23
A. Kesimpulan......................................................................................................................... 23
B. Penutup................................................................................................................................ 23
Daftar Pustaka.............................................................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Denver II atau Denver Development Screening Test (DDST) merupakan salah satu
skrining perkembangan, alat ini membantu tenaga kesehatan/dokter untuk mengetahui sedini
mungkin penyimpangan perkembangan yang tejadi pada bayi, anak sejak lahir sampai
berusia 6 tahun. Bayi/anak mempunyai risiko tinggi terjadinya penyimpangan
perkembangan, oleh karena itu perkembangan bayi/anak menggambarkan peningkatan
kematangan fungsi individu, dan merupakan indikatir penting dalam menilai kualitas hidup
bayi/anak.
Bayi dengan resiko tinggi terjadi penyimpangan perkembangan perlu mendapat
prioritas, terutama bayi prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia, ibu diabetes melitus,
dan lain-lain.
Menurut studi yang dilakukan oleh The Public Health Agency of Canada, DDST adalah
metode tesg paling banyak di gunakan untuk skrining masalah perkembangan bayi/anak.
Tes ini bermanfaat untuk mendeteksi masalah perkembangan yang berat. Manfaat
pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia bayi/anak.
Pada bayi tes ini dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dari Denver/DDST?
2. Apa pengertian DDST?
3. Apa manfaat dan tujuan dari DDST?
4. Bagaimana prosedur pemeriksaan Denver atau DDST?
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dari DDST
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan DDST
3. Mengetahui manfaat dan tujuan dari DDST
4. Mengetahui prosedur dan pemeriksaan DDST
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. DENVER DEVELOPMENT SCREENING TEST (DDST)


1. Pengertian
Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian
untuk menilai kemajuan perkembangan bayai / anak usia 0 – 6 tahun. Nama “Denver”
menunjukkan bahwa uji skrining ini dibuat di Universitiy Of Colorado Medical Center di
Denver oleh Willian K. Frankenburg dan J. B Dodds pada tahun 1967.
Selain DDST, sebenarnya masih ada sejumlah pengkajian perilaku lainnya untuk
bayi dan anak usia dini. Antara lain adalah Neonatal Behavior Assesment Scala (NBAS),
Early Language Milestone (ELM), Clinical Adaptive Scala (CLAMS), Infant Monitoring
System, Early Screening Inventory, Peabody Picture Vacabulary Test (The Peabody).
Dalam denver ada 4 sektor yang diukur yaitu:
1. Sekrot Personal Sosial (Kemandirian bergaul)
2. Sektor Fine motor Adaptive (Gerakan- gerakan halus)
3. Sektor Lengue ( Bahasa)
4. Gross Motor (Gerakan- gerakan kasar)

2. Tujuan
Denver dapat digunakan untuk berbagai tujian, antara lain :
1. Untuk mengetahui dan mengikuti proses perkembangan
2. Untuk mengatasai secara dini jika ada kelainan
3. Menilai perkembangan bayi / anak sesuai dengan usianya
4. Menilai tingkat perkembangan bayi / anak yang tidak menunjukkan gejala tapi
kemungkinan ada kelainan
5. Memastikan bayi / anak yang diduga mengalami kelainan
6. Memantau bayi / anak yang mengalami kelainan
3. Manfaat
1. Mengetahui tahap perkembangan yang dicapai bayi / anak
2. Menemukan adanya kelambatan perkembangan bayi / anak sedini mungkin
3. Meningkatkan kesadaran orang tua / pengasuh untuk menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi perkembangan bayi / anak

4. Pernyataan Mengenai DDST


Sebelum menerapkan DDST, terlebih dahulu kita harus memahami apa yang hendak
diukur melalui ter tersebut agar tidak terjadi kesalah pahaman.
a. Bukan Tes IQ dan bukan alat peramal kemampuan adaptif atau intelektual pada bayi /
anak pada masa yang akan datang
b. Bukan untuk menetapkan diagnosa, melainkan sebagai metode cepat untuk
mengidentifikasi lebih lanjut terkait perkembangan. Tes ini tidak memiliki kriteria
kesimpulan hasil perkembangan bayi / anak yang abnormal, yang ada hanya Normal,
tersangka / suspek, dan tak dapat di uji / untastable.
c. Bukan untuk menilai fisik, melainkan untuk mengetahui perkembangan bayi / anak
yang sesuai dengan umur anak lain yang sesuai umurnya
d. Bukan metode untuk meramal kemampuan adaptif / intelektual bayi/ anak

5. Prinsip Dalam Melakukan Stimulasi.


a. Pemantaun kegiatan pada latihan gerak kasar dan halus, latihan bicara dan
kemandirian (personal social)
b. Bertahap dan berkelanjutan.
c. Dimulai dari tahapan perkembangan yang telah dicapai bayi/anak.
d. Alat bantu sederhana, tidak berbahaya, mudah di dapat.
e. Suasana dibuat menyenangkan, bervariasi dan tidak membosankan.
f. Dilakukan dengan wajar, tanpa paksaan, tidak menghukum, tidak membentak pada
saat bayi/anak tidak mau melakukan kegiatan yang ada dalam tugas perkembangan.
g. Bayi/anak diberi reinforcement/pujian jika bayi/anakk berhasil melakukan tugas
perkembangan.
Cara menggunakan KPSP menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2012:
1. Pada waktu skrining anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menjadikannya dalam bulan. Bila umur anak lebih
dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari dibulatkan menjadi 4 bulan bila umur bayi 3
bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:

a. Pertanyaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak. Contoh:

“dapatkah bayi makan kue sendiri?”

b. Perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan
tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: “pada posisi bayi anda terlentang,
tariklah bayi pada pergelangan tangannya secara perlahan–lahan ke posisi
duduk”

5. Baca dulu dengan baik pertanyaan–pertanyaan yang ada. Bila tidak jelas atau
ragu tanyakan lebih lanjut agar mengerti sebelum melaksanakan.
6. Pertanyaan dijawab berurutan satu persatu.
7. Setiap pertanyaan hanya mempunyai satu jawaban YA atau TIDAK.
8. Teliti kembali semua pertanyaan dan jawaban.
Interpretasi Hasil KPSP:
a. Hitung jawaban Ya (bila dijawab bisa atau sering atau kadang–kadang).
b. Hitung jawaban Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah).
c. Bila jawaban YA = 9−10, perkembangan anak sesuai dengan tahapan
perkembangan (S).
d. Bila jawaban YA = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M).
e. Bila jawaban YA = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
f. Rincilah jawaban TIDAK pada nomer berapa saja.

Untuk Anak dengan Perkembangan SESUAI (S)

a. Orang tua atau pengasuh anak sudah mengasuh anak dengan baik.
b. Pola asuh anak selanjutnya terus lakukan sesuai dengan bagan stimulasi

sesuaikan dengan umur dan kesiapan anak.


c. Keterlibatan orang tua sangat baik dalam tiap kesempatan stimulasi. Tidak usah

mengambil moment khusus. Laksanakan stimulasi sebagai kegiatan sehari–hari


yang terarah.
d. Ikutkan anak setiap ada kegiatan Posyandu.

Untuk Anak dengan Perkembangan MERAGUKAN (M)

a. Konsultasikan nomor jawaban tidak, mintalah jenis stimulasi apa yang


diberikan lebih sering.
b. Lakukan stimulasi intensif selama 2 minggu untuk mengejar ketertinggalan
anak.
c. Bila anak sakit lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter atau dokter
spesialis anak. Tanyakan adakah penyakit pada anak tersebut yang menghambat
perkembangannya.
d. Lakukan KPSP ulang setelah dua minggu menggunakan daftar KPSP yang
sama pada saat anak pertama dinilai.
e. Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama sudah bisa
semua dilakukan. Lakukan lagi untuk KPSP yang sesuai umur anak.
Misalnya umur anak sekarang adalah 8 bulan dua minggu dan ia hanya bisa
7 8 YA. Lakukan stimulasi selama dua minggu. Pada saat menilai KPSP

kembali gunakan dulu KPSP 6 bulan. Bila semua bisa, karena anak sudah
berusia 9 bulan, bisa dilaksanakan KPSP 9 bulan.
f. Lakukan skrining rutin, pastikan anak tidak mengalami ketertinggalan lagi.
g. Bila setelah dua minggu intensif stimulasi, jawaban masih (M) = 7 8 

jawaban YA. Konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau ke rumah sakit
dengan fasilitas klinik tumbuh kembang (Depkes RI, 2012).
2. DDST Short Form
DDST Short Form, adalah pedoman pemeriksaan perkembangan dengan item, yang
digunakan pada tahap awal pemeriksaan sebelum pemeriksaan menggunakan format
DDST yang lengkap. Pemeriksaan dilakukan pada 4 sektor yaitu :
1. Personal-social (Prilaku Sosial)
: 3 item tugas perkembangan
2. Fine Motor Adaptive (Gerakan Motorik Halus)
: 3 item tugas perkembangan.
3. Language (Bahasa) :
3 item tugas perkembangan.
4. Gross Motor (Gerakan Motorik Kasar)
: 3 item tugas perkembangan.

Petunjuk pemeriksaan :
1. Pemeriksaan hanya menggunakan 3 item tugas perkembangan pada masinng-
masing sector yaitu tugas perkembangan yang berkat di sisi sebelah kiri garis usia
(sehingga keseluruhan ada 12 item tugas perkembangan)
2. Pemeriksaan mengajukan beberapa pertanyaan padaa orang tua/pengasuh sesuai
item tugas perkembangan yang telah ditentukan.
3. Apabila ada jawaban dari orang tua/ pengasuh yang salah satunya menerangkan
bahwa kemampuan bayi/anak “Faill/ gagal” atau “Refusal/ ditolak” maka
dianggap hasil interprestasi SUSPEK, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan DDST
lengkap.
4. Pada bentuk RINGKAS (Short Form DDST) tiap sector diperiksa 3 item di sebelah
kiri garis usia yang terdekat dengan garis usia, namun tidak menyentuh garis umur.
Bila dari 12 items yang diperiksa satu diantaranya mendapat skor “F” (gagal) atau
“R” (Menolak) maka bayi/anak dinyatakan SUSPEK dan pemeriksaan DDST
LENGKAP (Full DDST) harus dilakukan.
a. Persiapan pemeriksaan
1. Persiapan tempat :
a. Usahakan tes perkembangan dilakuka ditempat yang tenang /tidak bising dan
bersih
b. Sediakan meja tulis,kursi dan matras
c. Ruang luas untuk uji coba motorik kasar
d. Untuk bayi: meja khusus dengan kasur /selimut untuk uji coba dengan tiduran
e. Menempatkan alat pada posisi yang aman dan terjangkau petugas,beberapa
peralatan boleh diletakkan diatas meja
f. Usahakan suasana tenang dan menyenangkan bagi bayi /anak agar diperoleh
kerja sama yang baik . bayi /anak dapat dipangku ibunya selama pemeriksaan
atau duduk di meja pemeriksaan bilamana bayi /anak sudah dapat duduk.
g. persiapan bayi /anak sudah dapat duduk.
2. Persiapan bayi/anak
a. bayi atau anak dalam kondisi tenang tidak ketakutan, orang tua atau pengasuh
berada didekat bayi / anak.
b. bayi /anakmelepas alas kaki .Bayi atau anak kecil boleh di pangku, anak
besar duduk di kursi lengan diletakan diatas meja, bayi berbaring di meja
atau lantai yang telah diberi alas.
3. Persiapan orang tua /pengasuh
a. Orang tua /pengasuh harus ada didekat bayi/anak yang akan dilakukan
pemeriksaan DDST
b. Memberitahu orang tua /pengasuh bahwa untuk menentukan hasil
pmeriksaan bayi/anak tidakdiharapkan bias bias melakukan semua uji coba.
4. Persiapan alat
a. Benang merah
b. Kerincingan (icik-icik) dengan gagang kecil
c. Manik-manik
d. Kubus berwarna atau Balok-balok kecil 10 buah merah, biru, kuning, dan
hijau dengan ukuran 2,5 cm x2,5cm persegi
e. Botol kaca kecil bening bersih dengan diameter ukuran lobang 1,5 cm
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
DDST adalah metode skrining untuk masalah perkembangan bayi/anak usia 0-6 tahun
yang pemeriksaannya dilaksanakan oleh tenaga kesehatan profesional (perawat, bidan,
dokter dan petugas layanan sosial). DDST bukan ditujukan untuk menetapkan diagnosis
masalah perkembangan, tetapi untuk membandingkan perkembangan bayi/anak yang usia.
DDST menilai 4 sektor perkembangan bayi/anak masuk sekolah, namun banyak pula yang
dapat diobati bila dideteksi secara dini atau minimal dapat dicegah terjadinya cacat
sekunder. Karena itu penting artinya untuk mengetahui problema perkembangan dan
tingkah laku bayi/anak sedini mungkin.

B. Saran
Diharapkan mahasiswa dan pembaca memahami tentang konsep Denver atau DDST
sebagai pemeriksaan baku untuk memenuhi kebutuhan guna membantu menemukan
bayi/anak dengan perkembangan secara dini.
DAFTAR PUSTAKA

Puji, S. (2013). Test Perkembangan Bayi/Anak Menggunakan Denver Development Screening Test
(DDST). Jakarta: TIM.

Anda mungkin juga menyukai