ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER
PERSISTEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
OLEH
KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT,karena berkat dan
rahmat karunia-Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pada Anak Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Persisten Ductus
Arteriosus (PDA)”.
Kritik dan saran sangat kami harapkan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
Aamiin.
Kelompok1
2
DAFTAR ISI
Cover…………………………………………………………………………………..1
kata pengantar………………………………………………………………………....2
Daftar Isi………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………………………….4
1.2. Rumusan
Masalah…………………………………………………………………4
1.3. Tujuan
Penulisan………………………………………………………………….4
1.3.1. Tujuan Umum……………………………………………………………...4
1.3.2. Tujuan Khusus……………………………………………………………..4
1.4. Manfaat
Penulisan………………………………………………………………...5
1.4.1. Manfaat Teoritis……………………………………………………………5
1.4.2. Manfaat praktis…………………………………………………………….5
2.1. Konsep
Penyakit…………………………………………………………………..6
2.1.1. Defenisi…………………………………………………………………….6
2.1.2. Etiologi……………………………………………………………………..6
2.1.3. Manifestasi Klinis………………………………………………………….7
2.1.4. Patofisiologi………………………………………………………..............8
2.1.5. Penatalaksanaan……………………………………………………………9
2.1.6. Pemeriksaan Diagnostik……………………………………………………9
2.1.7. Komplikasi…………………………………………………………………9
2.2. Konsep
ASKEP………………………………………………………………….10
2.2.1. Pengkajian………………………………………………………………...10
2.2.2. Diagnosa keperawatan…………………………………………………….11
2.2.3. Intervensi keperawatan……………………………………………………11
3
4.1. Kesimpulan……………………………………………………………………
…13
4.2. Saran
…………………………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep ASKEP pada penyakit PDA
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui konsep penyakit PDA
2. Untuk mengetahui konsep Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem kardiovaskuler Persisten Ductus Arteriosus (PDA)
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.2. Etiologi
Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara
pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian penyakit jantung bawaan :
1. Faktor Prenatal
a. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella.
b. Ibu alkoholisme.
c. Umur ibu lebih dari 40 tahun.
d. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang
memerlukan insulin.
e. Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
6
2. Faktor Genetik
a. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan.
b. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
c. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.
d. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
7
2.1.4. Patofisiologi
8
2.1.5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan bemberian obat-obatan
Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan untuk meningkatkan
diuresis dan mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskular, Pemberian
indomethacin (inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah penutupan
duktus, pemberian antibiotik profilaktik untuk mencegah endokarditis
bakterial.
1. Pembedahan : Pemotongan atau pengikatan duktus.
2. Non pembedahan : Penutupan dengan alat penutup dilakukan pada
waktu kateterisasi jantung
2.1.7. Komplikasi
1. Endokarditis
2. Obstruksi pembuluh darah pulmonal
3. CHF
4. Hepatomegali (jarang terjadi pada bayi prematur)
5. Enterokolitis nekrosis
9
6. Gangguan paru yang terjadi bersamaan (misalnya sindrom gawat
nafas atau displasia bronkkopulmoner)
7. Perdarahan gastrointestinal (GI), penurunan jumlah trombosit
8. Hiperkalemia (penurunan keluaran urin.
9. Aritmia
10. Gagal tumbuh
10
b. Kardiovaskuler B2 ( Blood)
Jantung membesar, hipertropi ventrikel kiri, peningkatan tekanan
darah sistolik, edema tungkai, clubbing finger, sianosis.
c. Persyarafan B3 ( Brain)
Otot muka tegang, gelisah, menangis, penurunan kesadaran.
d. Perkemihan B4 (Bladder)
Produksi urin menurun (oliguria).
e. Pencernaan B5 (Bowel)
Nafsu makan menurun (anoreksia), porsi makan tidak habis.
f. Muskuloskeletal/integument B6 (Bone)
Kemampuan pergerakan sendi terbatas, kelelahan.
11
3) Mendemonstras ikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih
4) Tidak ada keluhan Airway Management
Intervensi:
1) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2) pemasangan alat jalan nafas buatan
3) lakukan fisioterapi dada
4) keluarkan sekret dengan batuk atau suction
5) Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
Paten ductus arteriosus merupakan saluran yang berasal dari arkus aorta ke VI
pada janin yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendes.
Menutupnya ductus arteriosus pada minggu pertama kehidupan yang
menyebabkan mengalirnya darah dari aorta yang bertekanan tinggi ke arteri
pulmonal yang bertekanan rendah. Penyebab penyakit bawaan jantung belum
dapat di ketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor prenatal dan faktor genetic. Pada bayi prematur sering di samarkan oleh
masalah-masalah lain dengan premature (misalnya sindrom gawat nafas)
pemberian endome-thacin (inhibitor prostaglandin) untuk mempermudah
penutupan duktus
3.2.Saran
Di dalam masalah PDA,kita harus mengetahui faktor-faktor pencetus
terjadinya PDA,apabila kita sudah mengetahui maka jauhilah faktor-faktor
tersebut dengan mengubah gaya pola hidup sehat,terutama pada ibu hamil.
13
DAFTAR PUSTAKA
14